Karakteristik kualitas laporan keuangan sebagaimana yang dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan IAI,2009 No.1 adalah:
1. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk dapat dipahami oleh pemakai. Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi.
2. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai. Informasi
yang relevan dapat digunakan untuk membantu mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan.
3. Andal nformasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang jujur faithfull representation dari yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat dibandingkan Pemakai harus dapat membenadingkan laporan keuangan antar periode
untuk mengidentifikasi kecenderungan trend posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar
perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Dalam Peraturan
BAPEPAM No. X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: Kep36PM2003 disebutkan laporan keuangan yang harus disampaikan
kepada BAPEPAM terdiri dari:
1. Neraca, 2. Laporan laba rugi,
3. Laporan perubahan ekuitas, 4. Laporan arus kas,
5. Catatan atas laporan keuangan.
2.1.1.1 Pengertian umum Pengauditan
`American Accounting Association Committee dalam Basic Auditing Concepts telah mendefinisikan audit sebagai “Suatu proses
yang secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi bukti yang terkait dengan pernyataan mengenai tindakan atau kejadian ekonomi untuk
menilai tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dan kriteria yang
Universitas Sumatera Utara
telah ditetapkan serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak – pihak yang berkepentingan.”
Sementara menurut Arens, Elder dan Beasley auditing adalah pengumpulan dan pengevaluasian bukti informasi untuk menentukan
dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi yang didapat dengan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang yang independen dan berkompeten. Dalam kaitannya dengan akutansi, sebagian besar auditing terkait
dengan informasi akuntansi dan banyak auditor yang memiliki keahlian dibidang akuntansi, namun terdapat perbedaan antara akuntansi dan
auditing. Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikthisiaran kejadian ekonomi dengan cara yang logis untuk
menyediakan informasi keuangan guna pengambilan keputusan. Ketika mengaudit data akuntansi, fokus daripada auditor adalah menentukan
apakah informasi yang tercatat telah mencerminkan kejadian ekonomi yang sebenarnya telah terjadi selama periode akuntansi yang
bersangkutan
2.1.1.2 Jenis – Jenis Audit
Menurut Arens, Elder, dan Beasley terdapat 3 jenis audit yang dilaksanakan oleh kantor akuntan publik, antara lain :
1. Audit Laporan Keuangan Financial Statement Audit
Universitas Sumatera Utara
Audit Laporan Keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya
untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk menyatakan pendapat mengenai
kewaaran laporan keuangn tersebut. Hasil Auditing terhadap laopran keuangan tersebut disajikan dalam bentuk tertulis berupa laporan
audit. 2. Audit Kepatuhan Compliance Audit
Audit Kepatuhan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah yang diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu.
Hasil audit kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat kriteria. Audit kepatuhan banyak dijumpai
dalam pemerintahan. 3. Audit Operasional Operational Audit
Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi, atau bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan
tujuan tertentu. Tujuan audit operasional adalah untuk : 1. Mengevaluasi Kinerja
2. Mengidentifikasian kesempatan untuk peningkatan 3. Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih
lanjut Pihak yang memerlukan audit operasional adalah manajemen atau
pihak ketiga. Hasil audit operasional diserahkan kepada pihak yang meminta dilaksanakannya audit tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1.3 Standar dan Tujuan Auditing