Malaysian Evidence
biasa e. opini audit
f. auditor g. tahun tutup buku
h. proporsi utang negatif
terhadap audit report lag.
b. Kerugian, opini selain
unqualified opinion,
proporsi utang yang
diproksikan dengan rasio
total utang terhadap total
asset berpengaruh
posisitif terhadap audit
delay
c. Ukuran perusahaan dan
pos-pos luar biasa yang
dilaporkan perusahaan tidak
berpengaruh terhadap audit
report lag.
Sumber : dirangkum dari berbagai sumber jurnal
2.3. Kerangka Konseptual
Audit report lag dapat mempengaruhi ketepatwaktuan penyampaian informasi dalam laporan keuangan, sehingga akan berpengaruh pula pada tingkat
ketidakpastian pengambilan keputusan yang berdasarkan pada informasi laporan keuangan tersebut. Semakin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya,
maka semakin lama pula audit delay. Jika audit delay semakin lama, maka kemungkinan keterlambatan penyampaian laporan keuangan akan semakin besar.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini akan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag dengan variabel bebasnya yaitu ukuran perusahaan, pofitabilitas, kompleksitas
perusahaan, kualitas audit, opini audit, dan umur perusahaan. Berdasarkan
kerangka pemikiran diatas, dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut Tabel 2.2.
Kerangka Konseptual
H1
` Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset yang dimiliki perusahaan.
Hal yang mendasari hubungan antara ukuran perusahaan dengan audit report lag adalah perusahaan besar akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat
dibandingkan perusahaan kecil, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu Ukuran
Perusahaan X1
Profitabilitas X2
Kompleksitas Perusahaan
X3 Kualitas Audit
X4 Audit Report Lag
Y
Opini Audit X5
Umur Perusahaan X6
Universitas Sumatera Utara
manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit report lag dikarenakan perusahaan tersebut dimonitor secara
ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah. Pihak-pihak ini sangat berkepentingan terhadap informasi yang termuat dalam laporan keuangan. Oleh
karena itu, perusahaan-perusahaan berskala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan audit lebih awal. Disamping itu
perusahaan besar pada umumnya memiliki sistem pengendalian iternal yang lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga memudahkan auditor
menyelesaikan pekerjaannya. Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba pada masa mendatang dan profitabilitas merupakan informasi penting bagi para investor untuk menjadi bahan pertimbangan dalam peanaman modal.
Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka kecenderungan perusahaan dalam menyampaikan laporan akan sangat tinggi.
Kompleksitas Operasi Perusahaan merupakan salah satu karakteristik perusahaan yang dapat menambah suatu tantangan pada audit dan akuntasni.
Tingkat kompleksitas operasi perusahaan bergantung pada jumlah dan lokasi unit operasinya cabang serta diversifikasi jalur produk dan pasarnya, lebih cenderung
mempengaruhi waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya.
Kualitas audit digunakan untuk menilai ukuran KAP. KAP yang bekerja sama dengan KAP Internasional memiliki insentif yang kuat untuk menyelesaikan
proses audit lebih cepat sehingga dapat mempertahankan reputasi mereka. Selain
Universitas Sumatera Utara
itu, KAP besar mempunyai lebih banyak sumber daya daripada KAP kecil, sehingga KAP besar dapat bekerja lebih efisien dan memiliki fleksibilitas tinggi
penjadwalan untuk menyelesaikan audit tepat waktu dibandingkan KAP kecil. Umur perusahaan menjadi salah satu tolak ukur dalam perusahaan.
Perusahaan yang memiliki umur lebih tua cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan, karena
perusahaan telah memperoleh pengalaman yang cukup.Semakin besar umur perusahaan, maka semakin kecil pula keterlambatan penyelesaian penyajian
laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki umur lebih tua cenderung memiliki pengalaman yang memadai untuk mengelola informasi keuangan sehingga dapat
lebih awal dalam menyelesaikan laporan keuangannya.
2.4. Hipotesis