Umur Perusahaan Standar dan Tujuan Auditing

Kondisi yang menyebabkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat adalah : 1. Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit. 2. Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya. Perbedaan antara pernyataan tidak memberikan pendapat dengan pendapat tidak wajar adverse opinion adalah : pendapat tidak wajar ini diberikan dalam keadaan auditor mengetahui adanya ketidakwajaarn laporan keuangan klien, sedangkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat no opinion karena ia tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran laporan keuangan auditan atau karena ia tidak independen dalam hubungannya dengan klien.

2.1.8. Umur Perusahaan

Menurut Owusu dan Ansah 2000 : 13 menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemprosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan. Perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua memiliki pengalaman kerja yang lebih baik dan cenderung lebih mapan dalam menghasilkan informasi bisnis karena para akuntannya sudah lebih banyak belajar sehingga perusahaan dapat menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu. Sebaliknya, perusahaan yang baru berdiri, pengalaman kerjanya masih sedikit sehingga lebih lama tidak tepat waktu dan kurang akurat dalam penyampaian laporan keuangannnya ke masyarakat. Umur perusahaan dalam penelitian ini dillihat dari tanggal berdirinya suatu perusahaan. Universitas Sumatera Utara 2.2. Tinjauan Peneliti Terdahulu Tabel 2.2. Daftar Penelitian Terdahulu Luar Negeri N o Peneliti Tah un Sampel Variabel Independen Kesimpulan 1 Ahmad dan Kamaruddin 2003 Malaysia 100 perusahaan yang listed tahun 1996 – 2000 Ukuran perusahaan, rugi laba perusahaan, jenis opini audit, auditor, extraordinary item, jenis industri keuangan non keuangan, akhir periode laporan keuangan perusahaan dan proporsi debt to total asset. Audit lag memiliki hubungan positif dengan 1 perusahaan pada industri non keuangan 2 Perusahaan yang menerima opini audit wajar selain tanpa pengecualian 3 Perusahaan yang memiliki akhir periode pelaporan keuangan selain 31 desember, 4 Perusahaan yang di audit oleh kantor akuntan publik non the big four, 5 Perusahaan yang menghasilkan earnings negatif, dan 6 Memiliki resiko yang lebih tinggi. 2. Almosa dan Allabas 2007 Arab Saudi Seluruh perusahaan yang listed tahun 2003 – 2006 Ukuran perusahaan, profitabilitas, jenis industri, ukiran kantor akuntan publik, dan jenis opini audit. Audit lag memiliki korelasi postif dengan perusahaan yang memiliki ukuran besar dan akan berkurang pada perusahaan finansial dan perusahaan yang menghasilkan laba. Universitas Sumatera Utara Penelitian Dalam Negeri No Peneliti Judul Variabel Independen Kesimpulan 1. Rachmawati 2008 Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit report lag dan Timeliness Faktor Profitabilitas, Solvabilitas, adanya auditor internal perusahaan, ukuran preusan, dan ukuran kantor akuntan publik. Audit lag dipengaruhi secara signifikan oleh ukuran perusahaan dan kantor akuntan publik. 2. Chandra Sari 2010 Analisis faktor- faktor yang berpengaruh terhadap jangka Waktu penyelesaian audit kajian empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar Di bursa efek Indonesia tahun 2008-2009 Faktor profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, perusahaan multinasional, kualitas kantor audit Ukuran perusahaan, rugilaba operasi, dan jenis perusahaan, dan opini audit berpengaruh positif terhadap ARL sedangkan jenis perusahaan dan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap ARL 3. Jeane Deart M.P dan Rustiana 2007 Beberapa Faktor Yang Berdampak Pada Perbedaan Audit Delay Studi Empiris Pada Perusahaan- Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di BEJ debt to total assets, labarugi, total revenue, dan ukuran KAP. Total revenue, dan rugi berpengaruh terhadap audit delay. Sedangkan variabel debt to total assets dan ukuran KAP tidak berpengaruh 4. Ahmad dan Kamarudin 2003 Audit report lag and The Timeliness of Corporate Reporting: a. ukuran perusahaan b. jenis industri c. labarugi d. pos-pos luar a. industri finansial, auditor dan tahun tutup buku berpengaruh Universitas Sumatera Utara Malaysian Evidence biasa e. opini audit f. auditor g. tahun tutup buku h. proporsi utang negatif terhadap audit report lag. b. Kerugian, opini selain unqualified opinion, proporsi utang yang diproksikan dengan rasio total utang terhadap total asset berpengaruh posisitif terhadap audit delay c. Ukuran perusahaan dan pos-pos luar biasa yang dilaporkan perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Sumber : dirangkum dari berbagai sumber jurnal

2.3. Kerangka Konseptual

Audit report lag dapat mempengaruhi ketepatwaktuan penyampaian informasi dalam laporan keuangan, sehingga akan berpengaruh pula pada tingkat ketidakpastian pengambilan keputusan yang berdasarkan pada informasi laporan keuangan tersebut. Semakin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya, maka semakin lama pula audit delay. Jika audit delay semakin lama, maka kemungkinan keterlambatan penyampaian laporan keuangan akan semakin besar. Universitas Sumatera Utara Penelitian ini akan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag dengan variabel bebasnya yaitu ukuran perusahaan, pofitabilitas, kompleksitas perusahaan, kualitas audit, opini audit, dan umur perusahaan. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut Tabel 2.2. Kerangka Konseptual H1 ` Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset yang dimiliki perusahaan. Hal yang mendasari hubungan antara ukuran perusahaan dengan audit report lag adalah perusahaan besar akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu Ukuran Perusahaan X1 Profitabilitas X2 Kompleksitas Perusahaan X3 Kualitas Audit X4 Audit Report Lag Y Opini Audit X5 Umur Perusahaan X6 Universitas Sumatera Utara manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit report lag dikarenakan perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah. Pihak-pihak ini sangat berkepentingan terhadap informasi yang termuat dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan berskala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan audit lebih awal. Disamping itu perusahaan besar pada umumnya memiliki sistem pengendalian iternal yang lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga memudahkan auditor menyelesaikan pekerjaannya. Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan profitabilitas merupakan informasi penting bagi para investor untuk menjadi bahan pertimbangan dalam peanaman modal. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka kecenderungan perusahaan dalam menyampaikan laporan akan sangat tinggi. Kompleksitas Operasi Perusahaan merupakan salah satu karakteristik perusahaan yang dapat menambah suatu tantangan pada audit dan akuntasni. Tingkat kompleksitas operasi perusahaan bergantung pada jumlah dan lokasi unit operasinya cabang serta diversifikasi jalur produk dan pasarnya, lebih cenderung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya. Kualitas audit digunakan untuk menilai ukuran KAP. KAP yang bekerja sama dengan KAP Internasional memiliki insentif yang kuat untuk menyelesaikan proses audit lebih cepat sehingga dapat mempertahankan reputasi mereka. Selain Universitas Sumatera Utara itu, KAP besar mempunyai lebih banyak sumber daya daripada KAP kecil, sehingga KAP besar dapat bekerja lebih efisien dan memiliki fleksibilitas tinggi penjadwalan untuk menyelesaikan audit tepat waktu dibandingkan KAP kecil. Umur perusahaan menjadi salah satu tolak ukur dalam perusahaan. Perusahaan yang memiliki umur lebih tua cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan, karena perusahaan telah memperoleh pengalaman yang cukup.Semakin besar umur perusahaan, maka semakin kecil pula keterlambatan penyelesaian penyajian laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki umur lebih tua cenderung memiliki pengalaman yang memadai untuk mengelola informasi keuangan sehingga dapat lebih awal dalam menyelesaikan laporan keuangannya.

2.4. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai karakteristik populasi Rochaety dkk, 2007 : 104. Menurut Sugiyono 2006 : 51 hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara H1: Terdapat pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, kompleksitas perusahaan, kualitas audit, opini audit, dan umur perusahaan secara parsial terhadap audit report lag. H2: Terdapat pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, kompleksitas perusahaan, kualitas audit, opini audit, dan umur perusahaan secara simultan terhadap audit report lag. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah desain kausal, yaitu berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya Umar, 2008 : 35. Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian ex post facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penekanan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Tujuan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis dan menjelaskan hubungan variabel- variabel yang diteliti yaitu ukuran perusahaan, jenis opini auditor , kualitas audit, dan kompleksitas operasi perusahaan sebagai variabel independen dan variabel dependennya audit report lag.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun jadwal penelitian digambarkan dalam tabel berikut: Tabel 3.2 Jadwal Penelitian NO KEGIATAN Februari Maret April Mei Juni Juli 1 Pengajuan Judul 2 Penyetujuan Proposal Universitas Sumatera Utara 3 Penyelesaian Proposal 4 Seminar Proposal 5 Penulisan Skripsi 6 Penyelesaian Skripsi 7 Ujian Komprehensif

3.3. Batasan Operasional

Penulis memberikajuan penelitian batasan operasional agar tujuan penelitian dapat tercapai, adapun batasan tersebut antara lain : 1. Faktor – faktor yang diteliti yang diperkirakan dapat memperngaruhi jangka waktu pelaporan adalah Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Kompleksitas Perusahaan, Kualitas Audit, Opini Audit, dan Umur Perusahaan.

2. Objek Penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 – 2012 dan melaporkan laporan keuangan selama periode tersebut. 3. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

3.4. Definisi Operasional

Menurut Erlina 2008:57 “defenisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari objek kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan kedalam penelitian” Universitas Sumatera Utara Variabel penelitian ini terdiri dari dua kelompok utama yaitu variabel dependen dan variabel independen. Berikut ini adalah pengukuran masing-masing variabel yang diajukan dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel Independen

Variabel bebas independent variable merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel ini sering juga disebut dengan variabel bebas, variabel stimulus, prediktor, atau antecedent. Variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya Erlina, 2008 : 43. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : A. Ukuran Perusahaan Ukuran Perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara. Dalam penelitian ini. Ukuran perusahaan adalah ukuran perusahaan yang diperiksa oleh KAP dan dihitung dengan menggunakan total asset yang dimiliki perusahaan atau total aktiva perusahaan klien yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan akhir periode yang telah diaudit menggunakan log size. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap Ukuran perusahaan diproksikan dengan nilai logaritma natural dengan tujuan untuk menghaluskan besarnya angka dan menyamakan ukuran saat regresi. Ukuran Perusahaan = ln total aktiva Universitas Sumatera Utara B. Profitabilitas ROA Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indicator dari keberhasilan operasi perusahaan. Dalam penelitian ini menggunakan Return on Asset ROA. ROA dapat dirumuskan sebagai berikut : ROA = Earning After Tax EAT Total Assets Kedua variabel yang digunakan untuk mengukur ROA tersebut EAT dan total investasi aktiva operasi tercermin dalam laporan keuangan tahunan, dimana besarnya EAT diperoleh dari laporan laba rugi, sedangkan total asset yang digunakan dalam penelitian ini adalah total aktiva tetap yang digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan yang tercermin dalam laporan neraca sisi aktiva asset. C. Kompleksitas Operasi Perusahaan Kompleksitas Operasi Perusahaan dalam penelitian ini, ditentukan oleh ada atau tidaknya anak perusahaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan dummy, untuk industri keuangan diberi kode 1, dan untuk industri non keuangan diberi kode 0, berdasarkan pada penelitian sebelumnya perusahaan yang memiliki anak perusahaan cenderung mengalami audit delay yang lebih lama daripada perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan. Universitas Sumatera Utara D. Kualitas Audit Pada penelitian ini Kualitas Audit diukur berdasarkan ukuran kantor akuntan public yang mengaudit laporan keuangan perusahaan. Kualitas Audit dalam penelitian ini diklasifikasikan dengan menggunakan variabel dummy yaitu perusahaan yang menggunakan jasa KAP the big four diberi kode 1 dan perusahaan yang tidak menggunakan jasa KAP non the big four diberi kode 0 E. Jenis Opini Ada empat jenis opini yang diberikan oleh auditor kepada perusahaan. Dalam penelitian ini opini auditor dibagi menjadi dua, yaitu opini selain wajar tanpa pengecualian selain unqualified opinion dan opini wajar tanpa pengecualian unqualified opinion. Variabel ini diukur dengan dummy yaitu untuk opini selain wajar tanpa pengecualian selain unqualified opinion diberi kode dummy 1 dan untuk opini wajar tanpa pengecualian unqualified opinion diberi kode dummy 0. F. Umur Perusahaan Umur perusahaan menunjukkan lamanya perusahaan bisa tetap survive dan mampu bersaing dalam kompetisi bisnis dalam perekonomian. Idealnya umur perusahaan seharusnya diukur berdasarkan tanggal pada saat berdirinya perusahaan yang bersangkutan. Untuk itu, pada variable penelitian ini dihitung berdasarkan angka tahun dimulai sejak perusahaan didirikan. Universitas Sumatera Utara

2. Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut dengan variabel terikat atau variabel tidak bebas, menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Variabel ini dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Jadi variabel dependen adalah konsekuensi dari variabel independen Erlina, 2008 : 42. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah audit lag. Dalam penelitian ini, audit lag diproksikan dengan jumlah hari antara tanggal berakhirnya periode laporan keuangan dengan tanggal laporan audit oleh kantor akuntan publik. Audit report lag = tanggal laporan audit – tanggal laporan keuangan berakhir.

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Tabel 3.5. Skala Pengukuran Variabel Variabel yang diukur Indikator Skala Pengukuran Instrumen Variabel Dependen Audit Report Lag Jumlah hari antara tanggal penutupan tahun buku dengan diterbitkannya laporan Auditor Independen Rasio Audit report lag = tanggal laporan audit – tanggal laporan keuangan berakhir Tanggal Laporan Keuangan Auditor Variabel Independen Ukuran Perusahaan Total Asset yang dimiliki perusahaan pada Rasio Logaritma Nartural LN atas total aktiva Laporan Keuangan Universitas Sumatera Utara tahun pelaporan. Untuk mengukur seberapa besar kecilnya perusahaan sampel Profitabilitas ROA kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indicator dari keberhasilan operasi perusahaan. Rasio ROA = Earning after Tax Total Assets Laporan Keuangan Kompleksitas Perusahaan Pengukuran terhadap perusahaan yang memiliki anak perusahaan dengan perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan Dummy Kategori 1 untuk perusahaan yang memiliki anak perusahaan dan 0 untuk Perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan Catatan atas Laporan Keuangan Kualits Audit Kemampuan seorang auditor dapat menemukan dan melaporkan penyelewengan dalam system akuntansi Dummy Kategori 1 untuk auditor yang tergabung dalam KAP skala besar KAP big four dan 0 untuk Auditor yang bukan Non Big four Ukuran Kantor Akuntan Publik yang mengadit Laporan Keuangan Jenis Opini Audit Pernyataan Pendapat Auditor terhadap kewajaran laporan keuangan Dummy Untuk Opini wajar tanpa pengecualian Unqulified Opinion maka diberi angka 0, dan untuk Opini Opini Auditor dalam Laporan Keuangan Universitas Sumatera Utara

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono 2006 : 72” Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan dalam industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2006 : 55. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang ditentukan, yaitu sebagai berikut : 1. Perusahaan – perusahaan dalam industri manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2010 sampai 2012 secara berturut – turut. 2. Perusahaan memiliki periode laporan keuangan yang berkakhir 31 Desember. berdasarkan pelaksanaan audit yang dilakukan selain wajar tanpa pengecualian Qualified Opinion maka diberi angka 1 Umur Perusahaan Umur Perusahaan adalah kemampuan perusahaan dapat bertahan hidup dan menjalankan operasionalnya Nominal AGE = Umur Perusahaan Tahun berdirinya Perusahaan Universitas Sumatera Utara 3. Perusahaan mempunyai asset lebih dari 500 M. 4. Perusahaan yang memiliki lapora auditor independen dalam laporan keuangan pada tahun 2010 hingga 2012.

3.7. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam bentuk skala numerik dan merupakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, yang berupa catatan maupun laporan historis yang telah tersimpan dalam arsip, baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan Kuncoro, 2003: 124.. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan selama periode 2010, 2011, dan 2012. Data penelitian bersumber dari situs Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id.

3.8. Teknik Analitis

Metode dan teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis statistik yang menggunakan perangkat lunak statistik. Alat analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, yakni untuk mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang dipakai adalah mean rata-rata dan standar deviasi. Mean dan standar deviasi dipakai untuk mengetahui rata-rata lamanya audit report lag pada perusahaan. Analisis data digunakan dengan bantuan perangkat lunak SPSS 17 Statistical Package for Social Science. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini, pengujian dilakukan dengan analisis regresi linier berganda. Analisi regresi merupakan salah satu analisis yang menjelaskan tentang yaitu akibat – akibat dan besarnya akibat yang ditimbulkan oleh suatu atau lebih variable bebas terhadap satu variable terikat tidak bebas. Adapun model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: AUD- LAG=β0 + β1 ASSETS + β2 PROFIT + β3 KOMPLEKS + β4 KUALITAS + β5 OPINI + β6 AGE + ε ... 1 Dimana : AUD-LAG = audit lag β0 = Konstanta ASSET = ukuran perusahaan PROFIT = ROA Return On Assets KOMPLEKS = Kompleksitas Perusahaan KUALITAS = Kualitas Audit OPINI = jenis opini AGE = umur Perusahaan β = koefisien regresi ε = standar eror

3.8.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi, sehingga secara kontekstual dapat lebih mudah dimengerti oleh pembaca. Universitas Sumatera Utara

3.8.2. Uji Asumsi Klasik

Untuk menguji apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak untuk digunakan maka perlu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Multikolinearitas. 3.8.2.1.Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian ini dapat dilakukan melalui analisis grafik dan analisis statistik Ghozali, 2006 : 110.

1. Analisis grafik

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan kesimpulan sebagaimana dikemukakan Ghozali 2006 : 112 • Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. • Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak Universitas Sumatera Utara menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Analisis Statistik

Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan pula melalui analisis statistik yang salah satunya dapat dilihat melalui Kolmogorov-Smirnov K-S. Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut : a. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 atau 5 persen maka data terdistribusi secara normal b. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 atau 5 persen maka data tidak terdistribusi normal. 3.8.2.2.Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2006 : 105, ada beberapa cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas, antara lain : 1. Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di- studentized. 2. Dengan menggunakan uji Glejser. Untuk mengetahui tidak adanya heteroskedastisitas ditunjukkan dengan tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Residual AbsRes. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 persen. 3.8.2.3.Uji Multikolinearitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapatmultikolinearitas dalam model regresi. Multikolinearitas adalah adanya korelasi yang signifikan antar variabel independen dalm model regresi. Untuk menciptakan suatu model regresi yang baik, antar variabel independen dalm model tersebut tidak boleh terdapat multikolinearitas sebab multikolinearitas dapat menyebabkan bias hasil penelitian terutama dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila terjadi korelasi antara variabel-variabel tersebut, berarti terjadi problem multikolonieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya Ghozali, Universitas Sumatera Utara 2006 : 91. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance Value atau Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. tolerance mengukur variabilitas variable independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai cut-off yang umum adalah: 1. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variable independen dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapa disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 3.8.2.4.Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson D-W, dengan tingkat kepercayaan = 5. Apabila D-W terletak antara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi Universitas Sumatera Utara Santoso. 2002 : 219 . Persamaan regresi yang baik adalah tidak memiliki masalah autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka perasamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Ukuaran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson DW, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Terjadi autokorelasi positif jika DW di bawah -2 DW -2. b. Tidak terjadi autokorelasi jika DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 DW +2.

3.8.3. Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono 2006:250 analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen, jika dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi dinaik turunkan nilainya. Model analisis ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e Keterangan : Y = Audit Report Lag X1 = Ukuran perusahaan X2 = Profitabilitas ROA X3 = Kompleksitas Perusahaan Universitas Sumatera Utara X4 = Kualitas Audit X5 = Jenis Opini X6= Umur Perusahaan B = Koefisien regresi

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 3 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 3 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 3 7

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 6 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 3 17

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 2 8

DAFTAR PUSTAKA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 12 5

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

0 0 28

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG : STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 15