Perumusan Masalah The Economic Assessment and Carrying Capacity of Pari Island Marine Tourism in Thousand Islands of DKI Jakarta Province

dilakukan secara lestari dan berkelanjutan maka analisis daya dukung fisik sangat diperlukan. Diharapkan dari analisis tersebut diatas dapat menghasilkan informasi untuk digunakan dalam rangka pengembangan wisata bahari di Pulau Pari, Kepulauan Seribu.

1.2. Perumusan Masalah

Gugusan Pulau Pari yang terletak di utara Teluk Jakarta memiliki keunikan ekosistem tropika yang khas dan lengkap berupa ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang berikut sumberdaya hayati yang dikandungnya. Secara keseluruhan ekosistem tersebut telah memberikan produk dan jasa lingkungan penting bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya maupun masyarakat pada umumnya. Gugusan Pulau Pari merupakan tempat mata pencaharian penting bagi hampir seluruh masyarakat Pulau Pari sebagai pembudidaya rumput laut dan nelayan. Keunikan dari Gugusan Pulau Pari tersebut menyebabkan pulau ini dikenal sebagai laboratorium hidupalam dan digunakan sebagai lokasi penelitian serta pusat pendidikan dan pelatihan di bidang ilmu kelautan oleh berbagai perguruan tinggi maupun instansilembaga terkait. Lokasinya yang dekat dari Teluk Jakarta menyebabkan gugusan Pulau Pari mendapat tekanan dan ancaman lingkungan sehingga berdampak pada menurunnya kualitas air dan hasil budidaya rumput laut yang menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat di Pulau Pari. Faktor lain yang diduga menjadi penyebab menurunnya produksi rumput laut di pulau ini antara lain penanganan pasca panen yang tidak memperhatikan lingkungan laut sebagai lahan budidaya. Pembudidaya membuang air limbah yang digunakan untuk mencuci rumput laut langsung ke laut. Hal tersebut diduga memperburuk kualitas air di sekitar lahan budidaya rumput laut yang selanjutnya mempengaruhi produksi rumput laut. Menyadari potensi gugusan Pulau Pari yang memiliki keindahan alam dan ekosistem tropika yang lengkap serta didorong oleh berkembangnya sektor pariwisata bahari di pulau lainnya seperti di Pulau Tidung, maka sebagian masyarakat mulai mengembangkan usaha wisata bahari di Pulau Pari dengan pertimbangan ekonomi. Apabila beralihnya matapencaharian masyarakat dikarenakan oleh faktor ekonomi semata dan pemanfaatan untuk kegiatan wisata bahari dilakukan secara berlebihan serta cenderung merusak lingkungan dengan jumlah pengunjung yang tidak dibatasi tanpa memperhitungkan daya dukung lingkungan maka dapat menurunkan kelestarian lingkungan Pulau Pari yang memiliki ekosistem tropika yang lengkap. Pemanfaataan berlebih ini pada jangka panjang dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana kesesuian lahan Pulau Pari untuk wisata bahari? 2. Berapa besar daya dukung fisik kawasan Pulau Pari untuk wisata bahari? 3. Berapa besar nilai ekonomi wisata bahari dan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal di Pulau Pari?

1.3. Tujuan Penelitian