ruang tersebut, yang dapat dinyatakan sebagai ruang sosialnya, juga merupakan gambaran  telah terlampauinya  batas  daya  dukung  sosial  ruang  tersebut.
Disamping  dampak  yang  mengganggu  kenyamanan  atau  kepuasaan  pemakai kawasan,  dampak  negatif  lanjutan  dapat  terjadi  misalnya  menurunnya  spesies
biota di suatu kawasan.
2.4. Penilaian Ekonomi Wisata Bahari
Sumberdaya  alam  selain  menghasilkan  barang  dan  jasa  yang  dapat dikonsumsi  baik  langsung  maupun  tidak  langsung,  juga  menghasilkan  jasa-jasa
services  lingkungan  yang  memberikan  manfaat  dalam  bentuk  lain,  misalnya manfaat amenity seperti keindahan, ketenangan, dan sebagainya. Manfaat-manfaat
tersebut  sering  tidak  dikuantifikasikan  dalam  perhitungan  menyeluruh  terhadap nilai sumberdaya. Mengingat pentingnya fungsi-fungsi ekonomi dan non-ekonomi
dari  sumberdaya  alam,  tantangannya  adalah  bagaimana  memberikan  nilai  yang komprhensif  terhadap  sumberdaya  alam  tersebut.  Dalam  hal  ini  nilai  tersebut
tidak  saja  nilai  pasar  market  value  barang  yang  dihasilkan  dari  suatu sumberdaya,  melainkan  juga  nilai  jasa  lingkungan  yang  ditimbulkan  oleh
sumberdaya  tersebut.  Permasalahan-permasalahab  tersebut  kemudian  menjadi dasar  pemikiran  lahirnya  konsep  valuasi  ekonomi,  khususnya valuasi  non  pasar
Fauzi 2004. Dalam paradigma neoklasik, nilai ekonomi economic values dapat dilihat
dari  sisi  kepuasan  konsumen  preferences  of consumers  dan  keuntungan perusahaan  profit  of  firms.  Dalam  hal  ini  konsep  dasar  yang  digunakan  adalah
surplus  ekonomi  economic  surplus  yang  diperoleh  dari  penjumlahan  surplus oleh  konsumen  consumers  surplusCS  dan  surplus  oleh  produsen  producers
surplus PS  Grigalunas  and  Conger  1995;  Freeman  III 2003 in Adrianto 2006.
Surplus  konsumen  terjadi  apabila  jumlah  maksimum  yang  mampu  konsumen bayar lebih besar dari jumlah yang secara aktual harus dibayar untuk mendapatkan
barang atau jasa. Selisih jumlah tersebut disebut consumers surplus CS dan tidak dibayarkan  dalam  konteks  memperoleh  barang  yang  diinginkan.  Sementara  itu,
produsers  surplus PS  terjadi  ketika  jumlah  yang  diterima  oleh  produsen  lebih
besar dari jumlah yang harus dikeluarkan untuk memproduksi sebuah barang atau jasa.
Secara  umum,  nilai  ekonomi  didefinisikan  sebagai  pengukuran  jumlah maksimum  seseorang  ingin  mengorbankan  barang  dan  jasa  untuk  memperoleh
barang  dan  jasa  lainnya.  Secara  formal,  konsep  ini  disebut  keinginan  membayar willingness  to  pay  seseorang  terhadap  barang  dan  jasa  yang  dihasilkan  oleh
sumberdaya  alam  dan  lingkungan  Fauzi 2004. Nilai  ekonomi  suatu  komoditas goods  atau  jasa  services  diartikan  sebagai  “berapa  yang  harus  dibayar”
dibanding  “berapa  biaya  yang  harus dikeluarkan  untuk  menyediakan  barangjasa tersebut”.  Dengan  demikian,  apabila  ekosistem  dan  sumberdaya  eksis  dan
menyediakan  barang  dan  jasa  bagi  kita,  maka  “kemampuan  membayar willingness  to  pay  merupakan  proxy  bagi  nilai  sumberdaya  tersebut,  tanpa
mempermasalahkan apakah
kita secara
nyata melakukan
proses pembayaranpayment atau tidak Barbier et al. 1997 in Adrianto 2006.
Secara  terminologi,  nilai  ekonomi  diterminologikan  sebagai Total Economic  Value
TEV.  Dalam  konteks  ini,  TEV  merupakan  penjumlahan  dari nilai  ekonomi  berbasis  pemanfaatanpenggunanaan  Use  ValueUV  dan  nilai
ekonomis  berbasis  bukan  pemanfaatanpenggunaan  Non  Use  ValueNUV. Use Value
terdiri dari nilai-nilai penggunaan langsung Direct Use ValueDUV, nilai ekonomi  penggunaan  tidak  langsung  Indirect  Use  ValueIUV,  dan  nilai  pilihan
Bequest  Value.  Sementara  itu,  nilai  ekonomi  berbasis  bukan  pada  pemanfaatan NUV  terdiri  dari  dua  komponen  nilai  yaitu  nilai bequest Bequest  ValueBV
dan  nilai  eksistensi  Existence  ValueEV  Barton  1994;  Barbier  1993;  Freeman III 2002 in Adrianto 2006.
Secara  umum,  valuasi  ekonomi  sumberdaya  yang  tidak  dapat  dipasarkan dapat digolongkan kedalam dua kelompok yaitu releaved preference methods dan
stated  preference  methods . Releaved  preference  methods merupakan  teknik
valuasi  yang  mengandalkan  harga  implisit  dimana willingness  to  pay terungkap melalui  model  yang  dikembangkan.  Beberapa  teknik  yang  termasuk  ke  dalam
kelompok  ini  adalah travel  cost, hedonic  pricing,  dan random  utility  model. Sedangkan stated preference methods merupakan teknik valuasi yang didasarkan
pada  survei  dimana  keinginan  membayar  atau  WTP  diperoleh  langsung  dari responden.  Salah  satu  teknik  yang  dikenal  luas  dalam  kategori  ini  adalah  teknik
Contingent Valuation Fauzi 2004.
Salah  satu  metode  yang  digunakan  untuk  menduga  nilai  ekonomi  sebuah komoditas yang tidak memiliki nilai pasar adalah metode biaya perjalanan travel
cost  method .  Metode  ini  beranjak  dari  asumsi  dasar  bahwa  setiap  individu  baik
aktual maupun potensial bersedia mengunjungi sebuah daerah untuk mendapatkan manfaat  tertentu  tanpa  harus  membayar  biaya  masuk  entry  fee.  Namun
demikian,  walaupun  asumsinya  tidak  ada  biaya  masuk,  namun  secara  aktual ditemukan  pengunjung  yang  berasal  dari  lokasi  yang  jauh  dari  objek  yang
dikunjungi.  Dalam  konteks  ini  terdapat  perbedaan  “harga”  yang  harus  dibayar antar pengunjung untuk mendapatkan manfaat yang sama. Kondisi ini dalam teori
ekonomi  dianggap  sebagai  representasi  dari  permintaan  demand  pengunjung konsumen terhadap manfaat tersebut Adrianto 2006.
Tujuan  dasar  dari  TCM  adalah  ingin  mengetahui  nilai  kegunaan  dari sumberdaya  alam  melalui  pendekatan proxy.  Dengan  kata  lain,  biaya  yang
dikeluarkan  untuk  mengkonsumsi  jasa  dari  sumberdaya  alam  digunakan  sebagai proxy
untuk menentukan harga dari sumberdaya tersebut. Asumsi mendasar yang digunakan  pada  pendekatan  TCM  adalah  bahwa  utilitas  dari  setiap  konsumen
terhadap aktivitas bersifat dapat dipisahkan Fauzi 2004. Secara  umum  terdapat  dua  teknik  sederhana  yang  dapat digunakan  untuk
menentukan  nilai  ekonomi  berdasarkan  TCM  yakni  :  pendekatan  sederhana melalui  zonasi  dan  pendekatan  individual  TCM  dengan  menggunakan  data
sebagian  besar  dari  survei.  Asumsi  dasar  yang  digunakan  dalam  TCM  agar penilaian sumberdaya alam tidak bias antara lain : a biaya perjalanan dan biaya
waktu digunakan sebagai proxy atas harga rekreasi; b waktu perjalanan bersifat netral,  artinya  tidak  menghasilkan  utilitas  maupun  disutilitas;  dan  c  biaya
perjalanan merupakan perjalanan tunggal Fauzi 2004.
2.5. Analisis Dampak Ekonomi Wisata Bahari