Tujuan Penelitian Manfaat penelitian

7

2.4 Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reaktor, bak penampung, selang plastik, keran plastik, gayung, ember, plastik terpal, bambu, tali, pisau, gunting serta alat-alat analisis seperti cawan penguap, neraca analitik, desikator, water bath, oven, hot plate, corong kaca, inkubator suhu 20 C + 1 C gelap, botol winkler, pipet volumetrik 1 mL, 5 mL; 10 mL; 15 mL; 20 mL; 25 mL, labu ukur 50 mL; 100 mL; 200 mL; 250 mL dan 1000 mL, buret 25 mL dan statif, botol semprot, magnetic stirrer, shaker, pH meter, pipet tetes, penjepit, termometer dan gelas ukur.

2.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap pendahuluan dan tahap penelitian. 2.5.1 Tahap Pendahuluan Pada tahap pendahuluan, dilakukan aklimatisasi tanaman C. indica dan H. psittacorum untuk mengadaptasikan kedua tanaman tersebut pada air limbah domestik sebelum digunakan pada tahap penelitian. Aklimatisasi tanaman dilakukan selama 14 hari dengan menanam tanaman C. indica dan H. psittacorum yang berumur + 1 bulan pada media pasir yang disirami dengan air limbah domestik selama masa aklimatisasi tersebut. Setelah 14 hari aklimatisasi, tanaman yang bertahan kemudian ditanam pada reaktor penelitian. Adapun reaktor yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3 berikut : Gambar 2. Reaktor lahan basah buatan Diketahui : Ukuran reaktor : 39 x 58 x 26.5 cm V reaktor : 59,943 cm 3 ~ 60 L HRT : 1 hari d Porositas media : 25 Ditanyakan : Q = VHRT Maka : Q = 60 1 = 60 L d -1 Karena porositas media = 25, maka Q = 60 x 25 = 15 L d -1 Berdasarkan perhitungan diatas, maka debit air limbah yang digunakan dalam penelitian adalah sebesar 15 L d -1 . Debit air limbah 30 L d -1 bertujuan untuk 8 mengetahui kemampuan reaktor dalam menurunkan bahan pencemar dengan beban cemaran dua kali lipat dari kapasitas air limbah yang sesuai dengan perhitungan Tabel 1.

2.5.2 Tahap penelitian

Tahap penelitian merupakan tahap dimana penelitian dilakukan hingga mendapatkan hasil analisis dari berbagai parameter yang sudah ditentukan. Adapun tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut: a Menyiapkan reaktor dengan kombinasi perlakuan yang telah ditentukan Tabel 1. b Reaktor diisi dengan pasir sebagai media tanam, kemudian C. indica dan H. psittacorum ditumbuhkan pada reaktor tersebut. c Parameter yang diukur adalah COD, BOD, TSS dan pH serta analisis kecukupan luasan area lahan basah buatan. d Pengukuran parameter dilakukan pada outlet. e Pengambilan sampel dilakukan pada hari ke-2, hari ke-14, hari ke-28 dan hari ke-42. f Pengujian COD berdasarkan SNI 06 – 6989. 15-2004. g Pengujian BOD dengan metode titrasi berdasarkan SNI 06-2503-1991. h Pengujian TSS secara gravimetri berdasarkan SNI 06-6989. 3-2004. i Pengujian pH menggunakan pH meter berdasarkan SNI 06-6989. 11-2004. j Pengujian analisis kecukupan luasan area lahan basah buatan meggunakan metode Reed.

2.6 Analisis Data

2.6.1 Karakteristik awal air limbah

Karakteristik awal air limbah disajikan dalam bentuk tabel dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

2.6.2 Penurunan bahan pencemar pada air limbah

Untuk mengetahui penurunan bahan pencemar atau polutan pada air limbah, analisis data menggunakan ANOVA dengan taraf kepercayaan 5. Jika menunjukkan hasil beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Tukey. 2.6.3 Kecukupan luasan area lahan basah buatan Kecukupan luasan area lahan basah buatan diukur menggunakan metode Reed. Metode Reed adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengestimasi kebutuhan area lahan basah buatan untuk menurunkan nilai BOD Mitchel et al. 1998. Adapun rumus kecukupan luasan area lahan basah buatan menggunakan metode Reed yaitu sebagai berikut: