Kerangka Pemikiran Efektivitas Pengolahan Limbah Cair Domestik Sistem Aliran Bawah Permukaan Dengan Agen Biologis Canna Indica And Heliconia Psittacorum

5 Setelah teknologi lahan basah buatan terbukti mampu menurunkan bahan pencemar pada air limbah grey water, maka perlu diketahui juga luasan area lahan basah buatan yang optimal untuk mengolah limbah cair yang dikeluarkan sehingga peningkatan kualitas air limbah dapat lebih maksimal. Karena itu, pengukuran estimasi lahan basah buatan juga dilakukan dalam penelitian ini. Hal ini bertujuan agar teknologi lahan basah buatan dapat lebih mudah diaplikasikan oleh masyarakat hingga pada skala rumah tangga. Adanya peningkatan kualitas lingkungan karena adanya pengolahan limbah cair domestik melalui teknologi lahan basah buatan juga akan berpengaruh terhadap persepsi masyarakat berupa pandangan positif terhadap adanya pengelolaan lingkungan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dan memiliki nilai estetika yang tinggi yang pada akhirnya akan meningkatkan kenyamanan masyarakat. Dari permasalahan di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana efektivitas lahan basah buatan sistem aliran bawah permukaan dalam menurunkan jumlah bahan pencemar pada limbah cair domestik? 2. Bagaimana peran agen biologis C. indica dan H. psittacorum pada teknologi lahan basah buatan sistem aliran bawah permukaan? 3. Berapa kecukupan luas area lahan basah buatan yang dibutuhkan pada pengolahan limbah cair domestik skala rumah tangga ?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengkaji efektivitas lahan basah buatan sistem aliran bawah permukaan dalam menurunkan jumlah bahan pencemar pada limbah cair domestik. 2. Menganalisis peran agen biologis C. indica dan H. psittacorum pada teknologi lahan basah buatan sistem aliran bawah permukaan. 3. Menganalisis kecukupan luasan area lahan basah buatan skala rumah tangga pada pengolahan limbah cair domestik.

1.5 Manfaat penelitian

Manfaat utama dari penelitian ini adalah menurunkan beban cemaran pada suatu matrik lingkungan yang disebabkan oleh limbah cair domestik dengan memanfaatkan tanaman sebagai agen teknologi lahan basah buatan sistem aliran bawah permukaan. Penelitian ini juga dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah terkait kebijakan pengelolaan limbah cair domestik yang ramah lingkungan dan memiliki nilai estetika yang tinggi. 6 2 METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu Juni – Agustus 2014 di Banyumas, Jawa Tengah.

2.2 Rancangan Percobaan

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan pengujian di laboratorium untuk parameter yang diukur. Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL faktorial dengan dua faktor yaitu jenis tanaman dan debit air limbah. Faktor pertama jenis tanaman terdiri dari dua taraf yaitu C. indica dan H. psittacorum. Faktor kedua debit air limbah juga terdiri dari dua taraf yaitu 15 L d -1 dan 30 L d -1 . Adapun kombinasi perlakuan pada rancangan ini disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Kombinasi perlakuan pada penelitian No. Kombinasi Perlakuan Penamaan 1 C. indica, Debit air limbah 15 L d -1 A1B1 2 C. indica, Debit air limbah 30 L d -1 A1B2 3 H. psittacorum, Debit air limbah 15 L d -1 A2B1 4 H. psittacorum, Debit air limbah 30 L d -1 A2B2 Masing-masing perlakuan kemudian diulang sebanyak 3 kali sehingga didapatkan unit percobaan sebanyak 12 unit, kemudian ditambah dengan 2 kontrol dimana pada reaktor kontrol tidak terdapat tanaman dan hanya diisi dengan media berupa pasir.

2.3 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air sampel berupa limbah grey water yang diambil dari rumah warga di Desa Banjarparakan Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan tanaman C. indica dan H. psittacorum. Dalam penelitian ini, umur tanaman yag digunakan adalah berkisar 1.5 bulan dengan rata-rata tinggi tanaman yaitu 80-120 cm. Media yang digunakan adalah pasir yang diambil dari area sekitar lokasi penelitian. Bahan-bahan untuk analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquades, larutan MnSO 4 40, alkali-ioda KI, H 2 SO 4 pekat, H 2 SO 4 4N, KMnO4 0.5N, H 2 C 2 O 4 0.5N, HgSO 4 , FAS, pereaksi P, indikator Feroin, larutan HCl 25, kertas saring whatman No. 42, kertas tisu, natrium thiosulfat Na 2 S 2 O 3 0.025N, dan larutan K 2 Cr 2 O 7.