Ladang Lahan terbuka Pemukiman Teratur

dengan cara mengolah data atribut perubahan penggunaan lahan peubah Y dan variabel independent terpilih peubah X dengan menggunakan metode analisis regresi berganda. Pelaksanaan kegiatan penelitian disajikan dalam diagram alir penelitian pada Gambar 2. Batas Administrasi Pemilihan Variabel Variabel Independent terpilih Peubah X koreksi Geometrri Digitasi dan Klasifikasi Citra Ikonos Terkoreksi 2005 dan 2012 Peta Penggunaaan Lahan 2005 Peta Perubahan Penggunaan Lahan 2012 overlay Citra Ikonos 2005 Citra Ikonos 2012 Peta Penggunaan Lahan 2012 Pengecekan Lapang overlay Data Podes Kota Bogor 2006 Data Podes Kota Bogor 2012 Analisis Skalogra m Hirarki Wilayah 2006-2012 Peta RTRW Kota Bogor 2011-2031 Data Atribut Perubahan Penggunaan Lahan Peubah Y Analisis Regresi Berganda Matriks Ketidaksesuaian Tata ruang Konsisten dan Inkonsisten Penggunaan Lahan dengan RTRW Faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan Gambar 2. Diagram Alir Penelitian KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geog rafis dan Batas Administrasi Secara geografis Kota Bogor terletak diantara 106 48’BT dan 6 26”LS Kedudukan geografis Kota Bogor ditengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya sangat dekat dengan ibu kota negara, merupakan potensi yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan nasional untuk industri, perdagangan, transportasi, komunikasi dan pariwisata BPS Kota Bogor, 2013. Luas wilayah Kota Bogor sebesar 11 850 ha, terdiri dari 6 kecamatan dan 68 kelurahan. Kemudian secara administratif Kota Bogor dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Bogor dengan batas wilayah sebagai berikut: 1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Kemang, Bojong gede dan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor 2. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor 3. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Darmaga dan Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. 4. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Ketinggian, Iklim dan Tanah Kota Bogor mempunyai rata-rata ketinggian minimum 190 mdpl dan maksimum 330 mdpl. Kondisi iklim di Kota Bogor memiliki suhu rata-rata tiap bulan 26 o C dengan suhu terendah 21.8 o C dan suhu tertinggi 30.4 o C, kelembaban udara 70, Kota Bogor identik dengan kota hujan, hal ini dikarnakan keadaan cuaca dan udara yang sejuk dengan curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar 3 500-4 000 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Desember dan Januari BPS Kota Bogor, 2013. Secara umum Kota Bogor ditutupi oleh batuan vulkanik yang berasal dari endapan batuan sedimen dua gunung berapi, yaitu Gunung Pangrango berupa batuan breksi tupaankpbb dan Gunung Salak berupa alluviumkal dan kipas alluviumkpal. Lapisan batuan ini agak dalam dari permukaan tanah dan jauh dari aliran sungai. Endapan permukaan umumnya berupa alluvial yang tersusun oleh tanah, pasirdan kerikil hasil dari pelapukan endapan, hal ini baik untuk pertumbuhan vegetasi dan tanaman budidaya. Jenis tanah yang hampir terdapat di seluruh wilayah adalah latosol cokelat kemerahan dan sebagian besar mengandung tanah liat clay serta bahan-bahan yang berasal dari letusan gunung berapi, sehingga keadaan tanahnya mengandung tanah liat, batu-batuan dan pasir. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah adalah latosol cokelat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dengan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Pemerintahan Kota Bogor Secara administratif Kota Bogor terdiri dari 6 wilayah kecamatan, 68 kelurahan. Kecamatan Bogor Utara terdiri dari 8 Kelurahan yaitu: Bantar Jati,