C. Kerangka Pemikiran
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar memang tidak terlepas dari peran serta guru. Akan tetapi, yang paling menentukan didalam keberhasilan dalam belajar
adalah siswa itu sendiri. Guru hanya berperan sebagai fasilitator, untuk itu siswa harus dituntut aktif dalam meningkatkan hasil belajar dan lebih mandiri.
Dari pengamatan awal yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa yang mempunyai rata-rata rendah. Disebabkan diantaranya adalah karena motivasi siswa yang
masih kurang. Sebagian siswa ada yang memperhatikan ketika guru menyampaikan materi dengan metode ceramah terutama para siswa yang menonjol di kelas dan siswa
yang duduk di bangku bagian depan, sedangkan siswa yang kurang memperhatikan terutama para siswa yang memilih duduk di bangku belakang. Hal ini cukup
menunjukkan bahwa siswa kurang memiliki motivasi belajar yang kuat, padahal motivasi akan berbanding positif terhadap hasil belajar siswa. Semakin besar motivasi siswa
mereka akan cenderung antusias dan terdorong untuk mendengarkan penjelasan dari guru.
Sebagaimana hal tersebut, maka salah satu metode yang perlu diterapkan dalam pembelajaran guna meningkatkan motivasi dan hasil belajar adalah dengan metode
Inquiry Terbimbing. Suatu metode pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk belajar mencari tahu pemecahan dari suatu masalah dengan mencari informasi, bertanya,
menyelidiki dan mempelajari. Oleh sebab itu, siswa akan lebih terdorong karena rasa ingin taunya dan hasilnya akan mudah diingat karena proses yang telah dialami siswa.
Diharapkan penerapan metode Inquiry Terbimbing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Geografi siswa. Secara lebih jelasnya berikut ini adalah skema kerangka
pemikiran.
Materi pembelajaran
Geografi 38
39
D. Hipotesa Tindakan
Agar permasalahan yang diajukan dalam penelitian terhadap kelas X-C dapat terjawab maka disusunlah hipotesis tindakan sebagai berikut :
Penggunaan metode Inquiry Terbimbing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan persebaran curah hujan di Indonesia, jenis-jenis
vegetasi menurut iklim dan faktor-faktor penyebab perubahan iklim global El Nino dan La Nina serta dampaknya terhadap kehidupan pada kelas X-C semester genap SMA
Negeri 4 Surakarta Tahun ajaran 20082009.
Proses Pembelajara
Awal Penggunaan
metode Inquiry
Terbimbing
Hipotesa:
§ Motivasi dan hasil belajar belum memenuhi target pada indikator kinerja,
maka dilanjutkan siklus III § Motivasi dan hasil belajar sudah
memenuhi target pada indikator kinerja, maka tidak dilanjutkan siklus III
Hipotesa: § Kurangnya kreativitas
§ Informasi materi hanya dari guru § Motivasi rendah
Optimal Kurang
optimal Output
Gambar 4. Skema kerangka pemikiran Siklus I
Metode Inquiry
Terbimbing, divariasi
dengan pemberian
motivasi, ice breaking
Siklus II
Hipotesa: § Motivasi dan hasil belajar belum
memenuhi target pada indikator kinerja, maka dilanjutkan siklus II
§ Motivasi dan hasil belajar sudah memenuhi target pada indikator kinerja,
maka tidak dilanjutkan siklus II
Siklus III Belum
Optimal
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah SMA Negeri 4 Surakarta kelas X-C. Alasan pemilihan lokasi ini karena merupakan sekolah tempat peneliti mengadakan
Program Pengenalan Lapangan PPL, sehingga peneliti cukup mengetahui karakteristik siswa SMA Negeri 4 Surakarta terkhusus kelas X-C sampai dengan kelas X-G.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan secara bertahap dimulai pada bulan Januari 2008 sampai dengan bulan September 2009. Adapun jadwal penelitian terbagi menjadi beberapa tahap
dalam tabel berikut: Tabel 2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Tahun 2008-2009 No
Kegiatan De
s Jan Feb
Ma r
Apr Mei Jun
i Juli
Ag t
Sep 1
Kajian Pustaka
xx x
2 Penyusunan
Proposal xx
x 3
Penyusunan Instrumen
xxx xx
x xxx
4 Pengumpula
n Data xxx
xxx 5
Pengolahan dan Analisis
Data xxx
xxx xxx
6 Penulisan
Laporan xxx
xx x
xxx
3. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah kelas X-C SMA Negeri 4 Surakarta dengan jumlah
siswa 38 anak, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Pada
40