Motivasi Siswa Indikator Kinerja

bekerjasama. Pada siklus II siswa lebih kompak, senang bekerjasama, bertukar informasi dan diskusi.

E. Indikator Kinerja

1. Motivasi Siswa

Tabel 5. Kriteria Motivasi Kondisi Awal Siklus I Siklus II Kriteria Motivasi Keterangan Keterangan Skor Keterangan - Siswa memperhatik an 45 - Siswa banyak yang tidak memperhatik an - Suasana Gaduh - Ngobrol dengan teman - Siswa malas mencatat 65 - Siswa mulai memperhatikan - Susana gaduh berkurang karena adanya kegiatan tanya-jawab dan media pembelajaran yang menarik - Siswa mulai senang mencatat 85 - Siswa merasa antusias mengikuti pelajaran geografi - Suasana lebih kondusif dengan ice breaking dan pemberian motivasi - Siswa senang mencatat - Siswa bertanya menjawab 0 - Siswa merasa takut - Siswa merasa malu 10 - Siswa menunjukkan keberaniannya bertanyamenjaw ab 15 - Siswa bertanya menjawab pertanyaan dengan percaya diri - Tanggung jawab siswa 60 - Menunda mengerjakan 80 - Siswa mengumpulkan 100 - Tidak ada yang menunda mengerjakan tugas tugas - Tugas dikumpulkan terlambat tugas tepat waktu - Hasil pekerjaan lengkap tugas - Hasil pekerjaan lebih lengkap dan rapi -Siswa mencari informasi 40 - Hanya dari guru atau teman 60 - Sumber dari buku perpustakaan 80 - Berbagai sumber: buku, media elektronik dan lingkunganala m -Belajar kelompok 50 - Kurang gemar belajar kelompok - Kurang kerjasama 65 - Senang belajar kelompok dan bekerjasama. 85 - Siswa lebih kompak - Senang bekerjasama, bertukar informasi, diskusi. Pada kodisi awal terdapat 45 dari 38 siswa yang memperhatikan ini disebabkan karena lebih banyak siswa yang gaduh sehingga mengganggu siswa lain, mengobrol di dalam kelas dan tidak mencatat penjelasan dari guru. Pada siklus I siswa yang memperhatikan meningkat menjadi 65 dari 38 siswa. Suasana gaduh semakin berkurang dengan adanya kegiatan tanya-jawab dan media pembelajaran yang dibuat menarik agar siswa senang mencatat. Pada siklus II siswa yang memperhatikan semakin meningkat menjadi 85 dari 38 siswa. Siswa merasa antusias mengikuti pelajaran geografi dengan suasana lebih kondusif karena adanya ice breaking dan pemberian motivasi. Siswa juga senang mencatat jika suasana tidak membosankan. Pada kondisi awal tidak ada siswa yang bertanya atau menjawab pertanyaan hal ini disebabkan karena siswa merasa malu bertanya dan juga takut jika menjawab dengan jawaban salah. Pada siklus I siswa menunjukkan keberaniannya bertanyamenjawab hal ini dikarenakan guru membatu menstimulus siswa dengan memberi pertanyaan. Pada siklus II siswa menjawab pertanyaan dengan percaya diri karena ice breaking dan motivasi dapat membuat suasana lebih santai. Sebanyak 60 dari 38 siswa menunda mengerjakan tugas, sehingga saat mengumpulkan juga terlambat dari waktu yang telah ditentukan. Pada siklus I sebanyak 80 siswa mengumpulkan tugas tepat waktu dengan hasil pekerjaan lengkap. Pada siklus II tidak ada siswa yang menunda tugas, hasil pekerjaan pun lebih lengkap dan rapi. Sebanyak 40 dari 38 siswa mendapatkan informasi materi dari guru atau teman saja. Pada siklus I sebanyak 60 siswa mulai mencari informasi dari buku-buku perpustakaan maupun media elektronik. Pada siklus II sebanyak 80 siswa sudah mencari informasi buku, media elektronik dan lingkungan. Pada siklus awal terdapat sebanyak 50 siswa kurang gemar belajar kelompok, kekompakan siswa tidak terlihat karena tidak senang dikelompokkan dengan teman yang bukan teman dekat. Pada siklus I sebanyak 65 dari 38 siswa senang belajar kelompok dan bekerjasama. Pada siklus II sebanyak 85 dari 38 siswa lebih kompak, senang bekerjasama, bertukar informasi dan diskusi.

2. Hasil Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X 9 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 SUB POKOK

0 3 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE INQUIRY TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2008/2009 SMP N 2 JUMANTONO.

0 2 7

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS-GAMES-TOURNAMENT) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 172

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 7

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA APLIKASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 1 15

PENDAHULUAN APLIKASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 1 7

(ABSTRAK) PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 6 SEMARANG TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 3

Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X Semester I SMA Negeri 6 Semarang Tahun Ajaran 2008/2009.

0 2 132

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 1 SULANG KECAMATAN SULANG KABUPATEN REMBANG TAHUN 2008/2009.

0 1 103

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012 2013 | Noviati | Pendidikan Geografi 2727 10130 1 PB

0 0 14