LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax. 662118
untuk menghindari lelehnya baja tulangan sebelum baja tergelincir dari beton, sedangkan panjang baja tulangan diluar silinder beton ialah 50 cm, menyesuaikan
dengan kebutuhan panjang minimum yang diperlukan alat UTM. Batang tulangan diluar silinder beton dapat dianalisis sebagai batang tertumpu kaku pada ujungnya
dan menerima gaya tarik. Diharapkan kapasitas tulangan jauh lebih besar daripada gaya lekat beton dengan tulangan sehingga dapat terhindari lelehnya batang
tulangan sebelum batang tulangan tersebut tergelincir dari beton. Pencetakan benda uji dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyiapkan cetakan dan melumasi sisi dalamnya dengan oli. 2. Mengisi cetakan dengan adukan lalu dipadatkan dengan vibrator atau tongkat
besi. 3. Setelah cetakan terisi penuh dan diratakan lalu batang baja tulangan polos
ditanam sepanjang 15 cm dan dibiarkan selama 24 jam pada suhu kamar. 4. Setelah 24 jam cetakan dibuka kemudian benda uji dirawat.
3.10.2. Perawatan Curing
Perawatan adalah suatu pekerjaan menjaga agar permukaan beton segar tetap lembab sejak adukan dipadatkan dan beton dianggap keras hal ini dilakukan untuk
agar tidak mengurangi mutu beton. Dalam penelitian ini, perawatan dilakukan dengan cara merendam benda uji di
bak penampungan air selama 7 hari, kemudian beton diangin-anginkan hingga waktu dilakukan pengujian terhadap benda uji yaitu pada umur 28 hari.
3.11. Pengujian Kuat Tekan
Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan Compression Testing Machine CTM terhadap benda uji yang berumur 28 hari dengan memberikan tekanan
terhadap benda uji sampai runtuh kemudian mencatat besar gayanya. Langkah-langkah dalam pengujian ini adalah:
LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax. 662118
1. Menyiapkan silinder beton yang akan diuji yang telah diukur dimensinya dan meletakkan silinder beton pada alat uji tekan.
2. Penekanan dimulai ditandai dengan bergeraknya jarum menunjuk pada piringan ukur.
3. Jarum penunjuk terdiri dari dua buah jarum yang berhimpitan. Ketika beban maksimum yang dapat ditahan beton terlampaui, maka silinder beton akan
hancur. Di saat itulah jarum penunjuk beban akan kembali ke titik semula titik nol dan jarum penunjuk yang satunya akan berhenti dan menunjuk pada
beban maksimum yang terjadi.
3.12. Pengujian Gaya Lekat Antara Baja Tulangan dengan Beton
Dalam penelitian ini, lekatan beton dengan baja tulangan akan diuji dengan metode pengujian pencabutan keluar pelekatan bond pull out test. Pada
pengujian suatu batang tulangan ditanamkam dalam sebuah silinder beton dan gaya yang dibutuhkan untuk membuat batang itu tercabut atau tergelincir atau
terbelahnya silinder beton secara membujur sebagai gaya lekat. Untuk menimbulkan gaya tarik pada tulangan sekaligus mengukur besarnya gaya
lekat digunakan mesin UTM Universal Testing Machine.
Langkah-langkah pengujian ini adalah sebagai berikut: 1. Silinder diletakkan pada mesin UTM, dengan baja tulangan menjulur ke atas.
2. Baja diklem kemudian pembebanan segera diberikan. 3. Mencatat perubahan angka pembebanan saat pengujian berlangsung.
4. Membaca dan mencatat nilai tegangan dan perubahan panjang total yang
tertera pada dial gauge. 5. Pembebanan dihentikan setelah mencapai pembebanan maksimum dengan
ditandai jarum penunjuk kembali ke titik semula titik nol dan jarum penunjuk yang satunya akan berhenti dan menunjuk pada beban maksimum.
LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax. 662118
Keruntuhan lekatan beton dengan baja tulangan pada umumnya ditandai dengan:
1. Tercabutnya atau tergelincirnya batang tulangan dari beton. 2. Pembelahan membujur beton, pada umumnya bila digunakan batang tulangan
yang dipropilkan. 3. Pecahnya batang tulangan bila penanaman batang cukup panjang.
Gambar 3.3. Set up Pengujian Kuat Lekat
3.13. Analisis Hasil