LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax. 662118
dengan :
leleh
s = Tegangan leleh baja kgfmm
2
maks
s = Tegangan maksimum baja kgfmm
2
P
leleh
= Gaya tarik leleh baja kgf P
maks
= Gaya tarik leleh baja maks kgf A
= Luas penampang baja mm
2
3.8. Hitungan Rencana Proporsi Campuran Adukan Beton
Tujuan dari penghitungan rencana campuran adalah untuk menentukan jumlah dari masing–masing bahan dasar beton yang terdiri dari semen, agregat halus,
agregat kasar dan air, sehingga didapat campuran yang berkualitas baik. Penghitungan rencana campuran pada penelitian ini berdasarkan perbandingan 1
Pc: 2 Ps: 3 Kr, dengan Faktor Air Semen fas = 0,50. Dengan demikian dapat dihitung kebutuhan bahan–bahan dasar beton berdasarkan volume absolut yaitu
dengan berat jenis semen dan berat jenis agregat, sehingga volume beton padat yang diperoleh sama dengan jumlah volume absolut bahan–bahan dasarnya.
Penghitungan rencana campuran beton secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran B.
3.9. Pembuatan dan Pengujian Campuran Beton
Benda uji dibuat berdasarkan penghitungan rancang campur yang telah dilakukan. Benda uji yang digunakan adalah silinder beton dengan tulangan untuk kuat lekat.
Setelah dihitung proporsi masing-masing bahan dasar beton kemudian dibuat campuran adukan beton dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pembuatan campuran adukan beton
LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax. 662118
a. Mengambil bahan-bahan dasar beton yaitu semen, agregat halus pasir, agregat kasar ALWA, air lalu ditimbang berat masing-masing bahan
sesuai dengan rencana campuran untuk beton ringan. b. Mencampur dan mengaduk bahan-bahan tersebut sampai benar-benar
homogen. c. Menambah air sedikit demi sedikit sesuai dengan nilai faktor air semen
yang telah ditentukan serta terus mengaduk campuran tersebut sehingga menjadi adukan beton yang plastis.
2. Pemeriksaan nilai slump
a. Kerucut Abrams dibersihkan dan pada bagian dalam dibasahi dengan air. b. Adukan beton dimasukkan hingga mencapai 13 tinggi kerucut kemudian
dipadatkan dengan cara ditumbuk sebanyak 25 kali dengan tongkat penumbuk.
c. Pengisian berikutnya sampai 23 tinggi kerucut dan ditumbuk 25 kali. Selanjutnya pengisian dilakukan sampai penuh dan ditumbuk 25 kali.
d. Kerucut Abrams yang telah terisi penuh diratakan bagian atasnya kemudian diangkat perlahan–lahan tegak lurus ke atas. Seluruh pengujian
mulai dari pengisian sampai cetakan diangkat harus selesai dalam jangka waktu 2,5 menit.
e. Diamati penurunan yang terjadi dan besar penurunan ini diukur sebagai nilai slump.
3. Adukan beton siap dituang ke dalam cetakan beton.
3.10. Pembuatan dan Perawatan Curing Benda Uji