LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax. 662118
Keruntuhan lekatan beton dengan baja tulangan pada umumnya ditandai dengan:
1. Tercabutnya atau tergelincirnya batang tulangan dari beton. 2. Pembelahan membujur beton, pada umumnya bila digunakan batang tulangan
yang dipropilkan. 3. Pecahnya batang tulangan bila penanaman batang cukup panjang.
Gambar 3.3. Set up Pengujian Kuat Lekat
3.13. Analisis Hasil
3.13.1. Silinder Beton Ringan
Pengujian kuat tekan akan diperoleh hasil berapa nilai kuat tekan beton tersebut f’c. Kuat tekan beton digunkan untuk menentukan apakah beton
Tulangan
Silinder Beton
Mesin UTM
LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax. 662118
E A
L P
L .
. =
D dapat digunakan sebagai bahan struktural atau tidak, disamping itu juga untuk
menghitung nilai panjang penyaluran baja di dalam beton.
3.13.2. Baja Tulangan
Pengujian baja tulangan untuk mengetahui tegangan leleh, tegangan tarik, dan juga menghitung perpanjangan baja yang terjadi.
Perpanjangan baja dihitung dengan menggunakan rumus:
......................................................................................3.16
dengan: DL = perpanjangan baja mm
P = beban N
L = jarak penjepitan mm
A = luas penampang baja mm
2
E = modulus elastisitas MPa
Perpanjangan baja tulangan diperlukan untuk menghitung sesar yang terjadi pada beton, karena perpanjangan yang tercatat pada saat pengujian pull out
adalah pertambahan panjang pada baja dan sesar pada beton, sehingga sesar yang terjadi pada beton dapat dihitung yaitu perpanjangan total dikurangi
perpanjangan baja.
LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax. 662118
Ds
Y Gambar 3.4. Sesar antara tulangan dan beton
Rumus untuk menghitung sesar beton adalah: Ds = Y - DL .........................................................................................3.17
dengan: Ds = sesar beton mm
Y = perpanjangan total baja dan beton mm DL = perpanjangan baja mm
3.13.3. Pull Out
Dari hasil pengujian pull out memperoleh nilai kuat lekat antara baja tulangan dan beton ringan. Hasil hitungan kuat lekat digunakan untuk mencari panjang
penyaluran.
Langkah-langkah pengujian pull out sebagai berikut: 1. Pengujian benda uji
Pengujian benda uji terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama uji kuat desak beton yang menghasilkan f’c dan tahap kedua adalah uji pull out yang menghasilkan
data P dan Y. Data Y tersebut digunakan untuk mencari sesar dengan rumus: Ds = Y - DL
Tabel 3.4 memperlihatkan hasil hitungan P dan Y seperti di bawah ini:
LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax. 662118
Tabel 3.4. Hitungan Sesar P
Y DL
Ds P
1
P
2
P
3
P
maks
Y
1
Y
2
Y
3
Y
maks
AxE PxL
Ds
1
Ds
2
Ds
3
Ds
maks
P ketika sesar mencapai 0,25 mm untuk mencari kuat lekat m dengan rumus sebagai berikut:
m =
Lo d
P .
.
p ................................................................................................3.18
Kuat lekat m dan kuat tekan f’c digunakan untuk mencari nilai k seperti dalam rumus
m = c
f k
, kemudian nilai k digunakan untuk menghitung panjang penyaluran dengan rumus :
C y
b db
f f
A k
L
1
= ............................................................................................3.19
2. Hasil L
d
dibandingkan dengan rumus SKSNI sebagai berikut: Ld = 0,02
c f
fy Ab
. x faktor modifikasi untuk tulangan lurus .....................3.20
atau
Ld = 0,06 db . fy x faktor modifikasi untuk tulangan lurus ….………3.21
LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Ir Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 0271 647069 Fax. 662118
c f
d Ld
b
. 100
= x faktor modifikasi untuk tulangan kait …………………3.22
3.14. Metodologi Pembahasan