Faktor eksternal lingkungan. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dalam Bidang Arsitektur Landskap

c. Faktor psikologis. Kebutuhan-kebutuhan psikologis terkait dengan latar belakang budaya, pengalaman dan kebutuhan dasar manusia sandang, pangan dan papan. Dalam memahami perilaku pada manusia, diperlukan informasi akan kebutuhan dasar dan penggeraknya. Menurut Maslow 1954, ada beberapa macam kebutuhan psikologis sekaligus sebagai hierarki kebutuhan psikologis dari yang terkuat hingga terlemah dapat diurutkan antara lain: - Physiological needs kebutuhan fisiologi. Kebutuhan fisiologi ini untuk mencukupi kebutuhan akan lapar dan dahaga. - Safety needs kebutuhan keamanan. Perlindungan dari bahaya fisik dan kesempatan mengurangi tekanan fisik dari pihak lain, dalam rangka untuk membentuk privasi dan untuk kepentingan orientasi di lingkungan perkotaan. - Affiliation needs kebutuhan afiliasi atau sosialisasi. Meliputi kebutuhan untuk bergabung dalam suatu kelompok. Di perkotaan, afiliasi tidak secara teritorial lagi tetapi berdasarkan kegemaran hobi. - Esteem needs kebutuhan kebanggaan. Kepuasan memperoleh penghargaan, berkaitan dengan kemampuan mempersonalisasikan terhadap lingkungannya. - Actualization needs kebutuhan aktualisasi. Kebutuhan untuk menunjukkan diri, sesuai dengan kapasitas orang. Terkait dengan upaya untuk mengontrol dan mengatur lingkungannya. - Cognitiveaesthetic needs kebutuhan kognitif atau estetika. Kebutuhan akan keindahan dan menambah pengetahuan maupun pembelajaran.

1.6.2 Faktor eksternal lingkungan.

Lingkungan merupakan suatu ekosistem kompleks yang berada di luar individu dan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tempat atau wilayah. Lingkungan yang hidup terdiri atas tiga macam, yaitu lingkungan alamiah, lingkungan buatan dengan lingkungan sosial. a. Lingkungan alamiah, terdiri dari: -Lingkungan biotik makhluk hidup, berupa vegetasi persebaran tumbuh- tumbuhan dan tanaman, satwa binatang dan manusia. Vegetasi dan satwa flora dan fauna merupakan elemen penting dalam lanskap, terutama pada lanskap alami. -Lingkungan abiotik benda mati, berupa iklim, geologis dan tanah, topografi dan kemiringan lahan, hidrografis dan hidrologis maupun drainase. Iklim merupakan hasil dan sejumlah faktor-faktor utama tetapi yang saling mempengaruhi, meliputi curah hujan, suhu udara, kelembaban, radiasi matahari, uap air dan angin. Pengetahuan informasi dan data mengenai kondisi Arsitektur Landskap 8 geologis dan tanah sangat penting diketahui karena keduanya mendukung kelangsungan aktivitas kehidupan serta tatanan yang direncanakan pada suatu tapak. Topografi dan kemiringan lahan merupakan bentukan dasar permukaan lahan atau struktur topografis suatu tapak selain merupakan penentu luasan areal untuk suatu kepentingan atau suatu aktivitas yang akan direncanakan atau dikembangkan, juga merupakan sumber daya visual dan estetika yang sangat mempengaruhi lokasi, berbagai tata guna lahan serta berbagai fungsi, interpretasi, dan lain-lain. Hidrografis dan hidrologis merupakan ketersediaan dalam jumlah, kualitas, dan distribusi dan kelestarian air dan bagian-bagian air tidak hanya merupakan salah satu faktor yang penting. Sedangkan sistem drainase dibuat untuk mengumpulkan dan menyalurkan air hujan dan air bawah permukaan tanah. b. Lingkungan buatan, merupakan seluruh bangunan dan benda buatan lainnya di dalam tapak lanskap. c. Lingkungan sosial, dimana terdapat lingkungan yang didiami atau dihuni oleh manusia yang memiliki nilai-nilai sosial dalam meningkatkan kesejahteraan, budaya, etika, moral dan kepedulian terhadap sesama manusia pada suatu perancangan sebuah bangunan di dalam tapak lanskap.

1.7 Elemen-Elemen Pada Taman