dipandang sebagai sumber daya dan hasil panen setiap tahun sangat bergantung pada pengolahan dan pemeliharaan.
3. Tahap ketiga. Adalah situasi masyarakat berteknologi maju. Tahap ini merupakan tahap
penyerbuan dan penaklukan. Penyesuaian yang dilakukan pada tahap kedua berubah menjadi eksploitasi dan pemborosan sumber daya alam. Hubungan dengan
alam berubah menjadi aku-dia, yang ditandai dengan pemujaan terhadap benda buatan manusia dan perluasan. Pada wilayah perkotaan dilakukan penggundulan
hutan daerah pedalaman, penggalian bahan mineral dan pencemaran sungai. Hal ini melemahkan kesadaran akan hubungan total manusia dan alam.
4. Tahap keempat. Terletak pada masa depan perencanaan dan pencerahan tentang masa depan.
Sikap aku-dia tampak berubah menjadi pengertian yang diperbaharui kepada pemahaman cara kerja alam yang lebih sensitif terhadap kondisi lingkungan. Sikap
yang baru ini bergantung kepada pengetahuan ekologi serta konservasi terhadap sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
1.9 Taman dan Periode Historis
Periode historis taman terdiri dari periode antik klasik, periode abad pertengahan medieval, periode renaissance dan periode modern.
1. Periode Antik Klasik. Terjadi pada masa sebelum masehi. Taman pada periode ini ditandai dengan pola
simetris dan tertutup. Tanaman yang digunakan adalah tanaman yang dapat dimakan atau dikonsumsi hasilnya serta untuk bahan baku obat herbal dan aromaterapi
parfum. Contoh taman pada periode antik: Taman Babylonia, Taman Mesir, Taman Persia dan
Taman Periode Klasik Taman Yunani dan Taman Romawi. 2. Periode Abad Pertengahan Medieval.
Belangsung sekitar abad ke 7 sampai abad ke 15. Berhubungan erat dengan perkembangan agama Kristen Umat Nasrani. Ciri periode ini adalah Monastert
Garden atau Cloister Garden dan memiliki seni bangunan model Gothik. Taman pada periode ini ditandai dengan pola taman berbentuk simetrik dan tertutup sama halnya
dengan pola taman periode antik atau klasik. Tanaman yang digunakan adalah tanaman untuk obat herbal untuk konsumsi dengan tanaman hias, seperti tanaman
bunga untuk ritual upacara dan bersifat simbolik. Arsitektur Landskap
11
Contoh taman pada periode abad pertengahan: Taman Bunga Madonna Lily merupakan Lambang Bunda Maria.
3. Periode Renaissance. Periode ini berlangsung sekitar abad ke 15 sampai abad ke 20 masehi, terutama di
benua Eropa. Periode ini merupakan penghidupan kembali bentuk-bentuk dan aspirasi klasik. Kata Renaissance jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti Lahir
Kembali. Taman pada periode ini ditandai dengan pola taman berbentuk simetrik dan geometrik tetapi sudah agak terbuka elemen utamanya, berupa air sebagai elemen
bentuk kolam dan bentuk lain dengan tanaman yang digunakan, yaitu berupa bentuk hutan atau kelompok tanaman.
Contoh taman pada periode Renaissance: Taman Italia, Taman Perancis dan Taman Inggris.
4. Periode Modern. Dimulai pada abad 20 masehi dengan bentuk taman yaitu mempertimbangkan unsur
manusia sebagai pengguna taman dan disesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Termasuk dalam kategori taman berskala manusia.
Contoh taman pada periode Modern: Taman Rumah Tinggal, Taman Kota, Taman Lingkungan dan Taman Bermain Anak-Anak.
Tinjauan historis berbagai taman sangat penting untuk berbagai alasan, karena tiap tipe taman merupakan suatu pencerminan hubungan antara manusia dengan alam.
Selain itu, dapat memperoleh gambaran atau pandangan dari berbagai jenis taman besar yang pernah ada sebelumnya.
1.10 Proses Perencanaan dan Perancangan Landskap