Latar Belakang BAB I ISI RANGKUMAN

BAB I ISI RANGKUMAN

1.1 Latar Belakang

Arsitektur lanskap adalah ilmu yang mempelajari tentang seni, perencanaan, perancangan, manajemen, perawatan, dan perbaikan tanah dan perancangan konstruksi buatan-manusia skala besar. Ruang lingkup dari profesi ini termasuk desain arsitektural, perencanaan lokasi, pengembangan estate, restorasi lingkungan, perencanaan kota, perencanaan taman dan rekreasi, perencanaan regional, perencanaan ruang, dan perawatan sejarah. Definisi arsitektur lanskap menurut para ahli 1. Menurut Garret Eckbo Arsitektur Lanskap adalah bagian dari kawasan lahan yang dibangun atau dibentuk oleh manusia di luar bangunan, jalan dan utilitas sampai ke alam bebas yang dirancang terutama sebagai ruang untuk tempat tinggal manusia. 2. Menurut Hubbard dan Theodora Kimball Arsitektur Lanskap merupakan suatu seni yang berfungsi untuk menciptakan dan melestarikan keindahan lingkungan di sekitar tempat hidup manusia, guna mencapai kenyamanan dan kesehatan yang sangat penting bagi moralitas, kesehatan dan kebahagiaan manusia. 3. Menurut Norman T. Newtown Arsitektur Lanskap merupakan seni dan pengetahuan yang mengatur permukaan bumi dengan ruang-ruang serta segala sesuatu yang ada di atas bumi untuk mencapai efisiensi, keselamatan, kesehatan dan kebahagiaan bagi umat manusia. 4. Menurut Zain Rachman Arsitektur Lanskap adalah seni perencanaan planning dan perancangan design serta pengaturan daripada lahan penyusunan benda-benda alam maupun benda- benda buatan manusia melalui penggunaan gabungan antara ilmu pengetahuan dan budaya dengan memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan pelayanan dan pemeliharaan sumber daya, sehingga pada akhirnya tercipta penyajian lingkungan yang fungsional dan estetis sehingga dapat memenuhi secara optimal kebutuhan jasmani dan rohani makhluk hidup di sekitarnya. Ditekankan fungsional dan estetis karena merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu perencanaan dan perancangan. 5. Menurut Hadi Susilo Arifin Arsitektur Lanskap adalah seni dan ilmu dalam penataan dan pengubahan pemandangan alam di atas suatu luasan lahan untuk memperoleh efek keindahan dan fungsi kegunaan yang sesuai dengan yang diinginkan. Arsitektur Landskap 1 Sejarah Pada periode sebelum tahun 1800, sejarah arsitektur lanskap sebagian besar berupa perencanaan dan penerapan desain kebun untuk rumah keluarga ningrat, istana, properti kerajaan, bangunan ibadah dan religi, dan pusat pemerintahan. Contoh pekerjaan arsitektur lanskap besar dalam sejarah adalah karya André Le Nôtre di Vaux-le-Vicomte dan karya di Palace of Versailles untuk raja Louis XIV. Orang pertama yang menuliskan pembuatan lanskap di atas kertas adalah Joseph Addison pada tahun 1712. Istilah landscape architecture ditemukan oleh Gilbert Laing Meason pada tahun 1828 dan mulai digunakan sebagai sebuah istilah dalam bidang pekerjaan oleh Frederick Law Olmsted pada tahun 1863. American Society of Landscape Architects didirikan pada tahun 1899. International Federation of Landscape Architects didirikan pada tahun 1948 dengan kantor pusat di Versailles . Pembahasan tentang desain tidak terlepas dari pembahasan mengenai kualitas yang dihasilkan atau ditunjukkan oleh desain tersebut. Mendesain bukan hanya berarti membuat atau men-create suatu objek, namun mendesain juga berarti memberikan suatu pesan, makna, dan nilai tambah yang tidak hanya berpengaruh terhadap objek tersebut, namun juga berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Terkait dengan desain taman dan lanskap, suatu taman dan lanskap dikatakan memiliki kualitas yang baik ketika taman dan lanskap tersebut tidak hanya memiliki fungsi dan berfungsi sebagaimana seharusnya, namun juga memiliki pengaruh positif bagi lingkungan sekitar taman atau lanskap tersebut. Jika taman atau lanskap hanya memiliki fungsi, maka taman dan lanskap tersebut hanya bisa dikatakan berfungsi namun belum berarti berkualitas. Simonds dalam hal ini sangat menekankan perlunya desain yang memiliki kualitas yang baik. Tidak hanya memiliki fungsi, namun juga berkualitas. Sebagai contoh adalah taman bermain anak. Taman bermain anak yang berkualitas adalah taman bermain yang tidak hanya berfungsi sebagai arena bermain anak, namun juga sebagai arena pembelajaran dan pendidikan bagi anak. Berbicara mengenai taman dan lanskap adalah sangat terkait dengan bidang profesi arsitektur lanskap. Benson dan Roe 2007 menyatakan bahwa bidang profesi ini sangat terkait dengan 3 hal utama, yakni estetika atau keindahan, sosial, dan lingkungan. Terkait estetika atau keindahan, seorang arsitek lanskap memiliki sebuah pandangan dalam menghasilkan lanskap yang memiliki nilai estetika. Hal ini berbanding lurus dengan kenyataan bahwa kualitas dari suatu lanskap seringnya diasosiasikan dengan nilai estetika yang tinggi Bell S 1999. Terkait Arsitektur Landskap 2 dengan sosial, aktivitas yang dilakukan oleh arsitek lanskap dalam bidang profesinya diharapkan dapat meningkatkan kualitas tempat tinggal manusia. Berkenaan dengan lingkungan, keberadaan arsitek lanskap diharapkan dapat mengatasi permasalahan- permasalahan lingkungan yang hingga saat ini terus berkembang. Lebih jauh lagi, Benson dan Roe 2007 menjelaskan bahwa desain yang berkualitas, termasuk desain taman dan lanskap, yang mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas tempat tinggal manusia, juga akan berkaitan dengan kualitas hidup manusianya. Dapat dikatakan bahwa kualitas tempat tinggal yang baik akan menghasilkan kualitas hidup yang baik pula. Terkait dengan kualitas hidup manusia, Benson dan Roe 2007 menambahkan bahwa terdapat beberapa point penting yakni, kesehatan, pendidikan, keamanan, dan kemampuan mengekspresikan diri. Desain taman atau lanskap yang mampu memberikan pengaruh positif pada kesehatan manusia, pendidikan, sampai kepada kemampuan mengekspresikan diri, maka desain tersebut dikatakan berfungsi dan berkualitas. Pada sisi lain, Benson dan Roe 2007 menegaskan bahwa kualitas kehidupan manusia sangat dipengaruhi juga oleh kualitas lingkungannya. Kualitas lingkungan ini mencakup kualitas air, udara, dan tanah atau lahan. Pada pelaksanaan di lapang, para arsitek lanskap perlu mempertimbangkan aspek-aspek tersebut selain mempertimbangkan keinginan klien. Hal ini agar tercipta keseimbangan antara kualitas lingkungan dan kualitas hidup manusianya Russ 2009. Sebagai contoh adalah kualitas air, yang jika kita kaitkan dengan desain taman dan lanskap, maka desain taman dan lanskap yang elemen di dalamnya vegetasi dan lain-lain mampu menjaga kualitas air, desain tersebut dikatakan berkualitas. Tentu hal ini membutuhkan pengetahuan mengenai proses ekologis serta pemilihan elemen yang tepat van Mansvelt dan van der Lubbe 1999, namun justru disinilah letak kualitas suatu desain taman atau lanskap dapat dilihat. Pada akhirnya, kualitas desain taman atau lanskap yang baik akan menghasilkan kualitas tempat tinggal, kehidupan, dan lingkungan yang baik pula, dan hal ini berimbas pada suatu keadaan bersifat Sustainable, Liveable, dan Viable. Dapat disimpulkan secara sederhana bahwa pembahasan mengenai desain tidak akan terlepas dari pembahasan mengenai kualitasnya. Desain yang baik dilihat dari kualitas yang dihasilkannya. Bukan hanya desain yang memiliki fungsi, namun lebih dari itu adalah desain yang memiliki makna, nilai tambah, dan pengaruh positif bagi lingkungan sekitarnya. Iklim dapat didefinisikan sebagai rata-rata cuaca pada suatu rentang waktu tertentu. Iklim dan cuaca sangat penting bagi manusia. Hal ini berkaitan dengan kenyamanan manusia, sehingga perencanaan suatu lanskap perlu mempertimbangkan faktor iklim. Terdapat beberapa fakta mengenai iklim. Pertama, iklim terkait dengan rentang temperatur harian, musiman, dan tahunan. Kedua, rentang temperatur iklim dapat berubah sesuai posisi lintang, bujur, Arsitektur Landskap 3 ketinggian, dll. Sebagai fenomena alam, iklim sangat mempengaruhi perilaku manusia bahkan cara hidup manusia tersebut. Pada aplikasinya, perlu penyesuaian antara kehidupan manusia dengan iklim disekitarnya. Salah satu contohnya adalah iklim hangat atau tropis. Pada iklim ini, kondisi berupa suhu tinggi dan relatif konstan, kelembaban tinggi, hujan deras, dan tingginya variasi jenis vegetasi. Desain di lapang harus mampu menyediakan naungan, ventilasi, dan memperhatikan perlindungan dari hujan deras dan limpasan, serta preventif terhadap banjir dan erosi. Terkait bangunan, bangunan harus diselaraskan dengan alam dan dapat memperlihatkan titik penting suatu area. Mikroklimatologi adalah studi yang mempelajari iklim pada skala yang sempit atau kecil. Studi ini bertujuan untuk menemukan fakta atau prinsip yang dapat diaplikasikan dalam memperbaiki kondisi manusia, sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan manusia. Ketika merencanakan sebuah lingkungan tempat tinggal, ada begitu banyak prinsip dari iklim mikro yang dapat diambil manfaatnya. Prinsip tersebut disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal, seperti arah angin, matahari, dll. Iklim dalam satu dekade terakhir telah menjadi bahan pembicaraan. Perubahan iklim yang diakibatkan oleh aktivitas manusia telah membawa banyak perubahan pada lingkungan, termasuk kehidupan manusia itu sendiri. Sangat sulit untuk bisa mengembalikan kondisi semula, satu-satunya cara yang bisa dilakukan manusia adalah beradaptasi terhadap kondisi tersebut. Perencana dan perancang dapat berkontribusi dalam usaha mengurangi atau memperlambat proses tersebut dengan salah satunya merancang desain yang berkelanjutan.

1.2 Permasalahan Lanskap