Latar Belakang BAB I DAPUS EKSLAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memori adalah proses kognitif yang memegang peranan penting dalam kehidupan individu dan membantu individu dalam menjalankan aktivitas sehari- hari. Matsumoto 2009:303 mendefinisikan memori sebagai suatu tempat penyimpanan informasi yang bertahan relatif abadi di dalam otak individu, yang terdiri dari proses encoding, storage, dan recall. Informasi yang tersimpan dapat berupa pengetahuan umum, peristiwa-peristiwa masa lalu, dan pengetahuan penting yang lain. Marliani 2010:215 mengemukakan bahwa memori adalah tempat penyimpanan informasi visual dan auditori yang diterima individu dari lingkungan. Cooper dan Lang 1996:129 mengemukakan bahwa memori individu paling banyak digunakan dalam mengingat seseorang dan peristiwa-peristiwa masa lalu. Memori membantu individu dalam mengingat bentuk dari suatu objek, orang- orang di sekitar, dan kejadian-kejadian yang telah dialami. Individu dapat mengingat warna cat tembok rumah yang ditempati, mengingat hari pertama ketika individu mendaftar di kampus, atau mengingat kembali wajah dari orang lain. Cooper dan Lang 1996:130 mengemukakan bahwa individu dapat mengingat banyak hal mengenai suatu objek, seperti nama, ukuran, bentuk, dan karakteristik- karakteristik khas dari suatu objek. Individu juga dapat mengigat informasi kontekstual dari objek, seperti umur dari seseorang. Memori memiliki tiga komponen dalam proses mengingat kembali suatu objek atau peristiwa. 1 Komponen memori meliputi komponen visual ukuran dan bentuk objek, faktual umur dari seseorang, dan verbal nama dari seseorang. Komponen-komponen tersebut memiliki peranan yang penting dalam proses recall atau proses mengingat kembali dari individu. Cooper dan Lang 1996:151 mengemukakan bahwa individu dapat mengingat dan membedakan wajah dari seseorang karena wajah dari orang lain memiliki karakteristik yang kuat dibandingkan objek-objek yang lain. Yin Cooper dan Lang, 1996:151 menemukan bahwa individu lebih akurat dalam mengenali wajah seseorang dibandingkan mengenali objek atau benda. Kalat 2008:511 mengemukakan wajah dari seseorang sangat berkaitan dengan daya tarik fisik atau physical attractiveness. Individu sering menilai wajah seseorang untuk menentukan seberapa menarik atau atraktif seseorang. Kemampuan mengingat dari individu dapat dipengaruhi oleh daya tarik fisik terhadap individu lain. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ackerman dkk 2009:483 menemukan bahwa individu lebih mudah mengingat wajah yang dalam kondisi baik atau menarik, sedangkan wajah yang kurang baik atau memiliki kecacatan akan cenderung sulit untuk diingat oleh individu. Wajah yang memiliki kecacatan dianggap sebagai wajah yang kurang menarik atau tidak memiliki daya tarik fisik, sehingga individu kurang mampu mengingat wajah tersebut. Berdasarkan pada latar belakang dan penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh daya tarik fisik terhadap kemampuan mengingat, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh daya tarik fisik terhadap kemampuan mengingat individu. Penelitian tersebut akan melibatkan mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Makassar angkatan 2012 sebagai subjek penelitian dengan tujuan kemudahan dalam mengakses subjek penelitian.

B. Rumusan Masalah