Lupa BAB I DAPUS EKSLAN

otak dalam jangka waktu yang sangat lama. Plotnik dan Kouyoumdjian 2011:246 menjelaskan bahwa memori jangka panjang dapat dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu: a. Memori deklaratif. Memori deklaratif berisi kenangan mengenai fakta-fakta atau peristiwa yang telah dilalui individu seperti isi percakapan. Individu memiliki kemampuan untuk mengingat kembali informasi pada masa lalu dengan menggunakan memori dekalratif. Terdapat dua jenis memori deklaratif yaitu memori semantik dan episodik. Memori semantik mengacu pada pengetahuan mengenai bahasa, kata-kata, dan konsep. Memori episodik mengacu pada pengetahuan mengenai kejadian khusus dan pengalaman pribadi yang telah dialami individu pada masa lalu, seperti kebiasaan atau lagu favorit. b. Memori prosedural. Memori prosedural merujuk pada ingatan mengenai kemampuan kognitif, keterampilan motorik, dan aspek emosional dari individu.

C. Lupa

1. Pengertian lupa Morgan dkk. 1989:203 menjelaskan bahwa lupa merupakan akibat dari kehilangan informasi yang telah tersimpan pada memori jangka panjang. Matsumoto 2009:210 menyatakan bahwa lupa dapat terjadi ketika memori tidak bisa menemukan informasi yang telah disimpan. Plotnik dan Kouyoumdjian 2011:266 menjelaskan bahwa lupa terjadi karena informasi baru dan informasi lama menghasilkan kebingungan dalam memori individu, sehingga proses pengambilan informasi pada memori menjadi terhalang. 2. Faktor penyebab lupa Solso, Maclin, dan Maclin 2008:219-222 menjelaskan bahwa lupa dapat disebabkan oleh: a. Penyakit yang menyerang otak seperti penyakit alzhiemer dapat menjadikan individu kesulitan dalam mengingat informasi. Lupa dapat juga disebabkan oleh cedera yang traumatik pada bagian kepala terutama otak, sehingga akan menyebabkan individu menderita amnesia. b. Individu dapat mengalami lupa ketika informasi yang baru menghalangi proses pengambilan informasi yang lama atau informasi yang lama menghalangi proses pengambilan informasi yang baru. c. Individu tidak mampu menemukan sinyal mengenai informasi yang diperlukan untuk proses pengambilan informasi. d. Individu dapat mengalami lupa karena kesengajaan dari individu yang dilakukan untuk menghindari pengalaman-pengalaman mengenai kejadian yang tidak menyenangkan. 3. Strategi dalam meningkatkan kemampuan memori Ettinger, Crooks, dan Stein 1994:267-268 mengemukakan bahwa terdapat tiga strategi untuk meningkatkan kemampuan dari memori individu, yaitu: a. Mengulangi atau menghapalkan informasi secara diam-diam, dengan menggunakan suara yang keras, atau secara tertulis. b. Mengevaluasi dan meninjau kembali informasi atau pengetahuan selama satu atau dua kali setelah individu merasa telah menguasai pengetahuan yang diterima. c. Waktu pembelajaran dari individu lebih baik dibagi-bagi agar memori lebih optimal dalam menyimpan informasi dibandingkan.

D. Daya Tarik Fisik