kerusakan otak atau tumor, kerusakan pembuluh darah dan gangguan neurologis. Badriah,2014;140.
2.1.7.6 Jantung Koroner
Terjadinya gangguan suplai darah ke jantung karena penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner sehingga
jantung mengalami gangguan fungsi. Penyakit jantung koroner bisa terjadi karena hipertensi, kadar kolesterol yang tinggi, merokok, kurang
olahraga dan pola makan berisiko mengandung lemak yang tinggi. Badriah,2014;140.
2.1.7.7 Kurang Energi Kronis KEK
Kurangnya nafsu makan yang berkepanjangan pada lanjut usia dapat menyebabkan penurunan berat badan yang drastis. Pada orang tua
jaringan ikat mulai keriput sehingga kelihatan makin kurus. Disamping kurangnya karbohidrat, lemak, dan protein sebagai zat gizi makro maka
penderita KEK biasanya disertai kekurangan zat gizi mikro. Kondisi ini biasanya terjadi pada penyakit infeksi kronis dan keganasan berat
badannya juga menuru misalnya pada TBC, kanker. Adriani Wirjatmadi,2012;432-433.
2.1.7.8 Kegemukan atau Obesitas
Keadaan ini disebabkan karena pola konsumsi yang berlebihan, banyak mengandung lemak, protein, dan karbohidrat yang tidak
sesuai dengan kebutuhan. Kegemukan ini biasanya terjadi sejak usia muda, bahkan sejak ana-anak. Seseorang yang sejak kecil sudah gemuk
mempunyai banyak sel lemak yang bilamana konsumsi meningkat cenderung sel lemak itu diisi kembali sehingga mudah menjadi gemuk.
Proses metabolisme yang menurun pada usia lanjut, bila tidak diimbangi dengan peningkatan aktivitas fisik atau penurunan jumlah
makanan, sehingga kalori yang berlebih akan diubah menjadi lemak yang mengakibatkan kegemukan. Adriani dan wirjatmadi, 2012;429.
2.2 Konsep Gizi pada Lansia 2.2.1 Pengertian Gizi Pada Lanjut Usia
Gizi adalah makanan yang bermanfaat untuk kesehatan. Zat-zat yang terdapat dalam makanan mempengaruhi kesehatan itulah yang disebut zat-
zat gizi. Gizi lansia merupakan bagian dari ilmu gizi yang mempelajari tentang pencegahan dan pengobatan diet pada Lanjut usia. Dep Kesehatan
RI,1995 dikutip Azizah,2011;54 Kecukupan makanan sehat sangat penting bagi para sia lanjut. Orang
yang bersia 70 tahun, kebutuhan gizinya sama dengan saat berumr 50-an. Sayangnya, nafsu makan mereka cenderung terus menurun. Karena itu, har
us terus diupayakan konsumsi makanan penh gizi. Bertambahnya usia menyebabkan indra rasa menurun. Sehingga kompensasi, banyak orang
lanjut sia memilih makanan yang rasanya sangat manis atau asin. Padahal, penambahan gula hanya memberikan kaloi kosong tidak ada nilai gizinya,
sedangkan garam dapat meningkatkan tekanan darah. Azizah,2011;54. 2.2.2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Asupan Energi dan Protein
2.2.2.1 Jumlah porsi makanan
Jumlah atau porsi merupakan suatu ukuran atau takaran makanan yang dikonsumsi setiap kali makan. Makanan yang
dikonsumsi harus seimbang antara jumlah kalori yang masuk dengan jumlah energi yang dikeluarkan. Apabila jumlah kalori
yang masuk lebih besar dari energi yang kita keluarkan maka akan mengakibatkan kelebihan berat badan. Menurut Sediaoetama
1996. Penyataan tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Padmiari dan Hamam Hadi yang menyatakan bahwa