Pengertian Berat Badan Pengertian Overweight Penyebab Overweight dan Obesitas

usianya mencapai 5 persen, usia 60-69 tahun maka koreksinya 10 persen, dan usia lebih dari 70 tahun koreksinya 20 persen. Contoh: Jika Anda berusia 45 tahun, maka faktor koreksinya adalah 5 persen. Sehingga koreksi usia Anda adalah = 5 x 1462,5 Kkal kebutuhan basal = 73,125 Kkal.

5. Total kalori yang dibutuhkan TK

Setelah mendapatkan semua komponen yang dibutuhkan, maka total kalori TK sehari ini bisa dihitung dengan rumus: TK = KB + AF - KU Contoh : dari perhitungan di atas diperoleh data, BB = 58,5 kg, KB = 1462,5 Kkal, AF = 292,5 Kkal, KU = 73,125 Kkal. Maka kebutuhan kalori per hari adalah TK = 1462,5 + 292.5 -73,125 = 1681,875 Kkal per hari. KOMPAS.com; Jumat, 5 Oktober 2012. 2.3 Konsep Overweight

2.3.1 Pengertian Berat Badan

Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadan normal, dimana keadaan kesehtan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, berat badan berkembang mengikuti pertambhan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat dua kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berat badan harus di monitor agar memberikan informasi yang memungkinkan intervensi gizi yang preventif sedini mungkin guna mengatasi kecenderungan penurunan atau penambahan berat badan yang tidak dikehendaki. Berat badan harus selalu dievaluasi dalam konteks riwayat berat badan yang meliputi gaya hidup maupun status berat badan terakhir. Pantauan berat badan dilakukan dengan cara menimbang Anggraeni,2012.

2.3.2 Pengertian Overweight

Obesitas kegemukan adalah suatu keadaan ketika terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga BB seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Overweight kelebihan berat badan adalah keadaan ketika BB seseorang melebihi BB normal. Lakshita,2012;11-12. Seseorang disebut sebagai overweight kelebihan berat badan bila IMT antara 23 -29,9 dan obesitas kegemukan bila IMT lebih dari 30 Asia Pacific Studies Collaboration, 2007, dikutip Andi,2010;7-8.

2.3.3 Penyebab Overweight dan Obesitas

Secra ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas. Berikut adalah faktor- faktor penyebab terjadinya obesitas. 2.3.3.1 Faktor genetik Obesitas cenderung diturunkan sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Akan tetapi, anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, namun juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas atau kegemukan. Biasanya sulit memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33 terhadap beat badan seseorang. 2.3.3.2 Faktor lingkungan Gen merupakan faktor penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seeorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilakupola gaya hidup misalnya apa yang dimakan, berapa kali seseorang makan, serta bagaimana aktivitasnya. Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya. 2.3.3.3 Faktor psikis Apa yang ada didalam pikiran seseorang bsa memengaruhi kebiasaan mkannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas dan bisa menimbulkan kesadaran berlbihan tentang kegemukannya serta rasa tdak nyaman dalam pergaulan sosial. 2.3.3.4 Faktor kesehatan Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas atau seseorang makan banyak, diantaranya hipotiroidisme, sindroma chusing, sindroma prader- willi, dan beberapa kelainan saraf. 2.3.3.5 Obat-obatan Obat – obat tertentu seperti stroid dan beberapa anti-depresi dapat menyebabkan penambahan berat badan. 2.3.3.6 Faktor perkembangan Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak menyebabkan betambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu pnurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cra mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel. 2.3.3.7 Aktivitas fisik Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian overweight atau obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik seimbang akan mengalami obesitas. Lakshita,2012;26-28.

2.3.4 Peningkatan Risiko Penyakit Degeneratif pada Penderita Obesitas dan Overweight