rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.
b. Tipe mandiri Mengganti kegiatan – kegiatan yang hilang denga kegiatan – kegiatan
baru, selektif dalam mencari pekerjaan, teman pergaulan, serta memenuhi undangan.
c. Tipe tidak puas Konflik lahir batin menentang proses ketuaan, yang menyebabkan
kehilangan kecantikan, kehilangan daya tarik jasmaniah, kehilangan kekuasaan, status, teman yang disayangi, pemarah, tidak sabar, mudah
tersinggung, menuntut, sulit dilayani dan pengkritik d. Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, mempunyai konsep habis gelap datang terang, mengikuti kegiatan beribadah, ringan kaki, pekerjaan apa
saja dilakukan. e. Tipe bingung
Kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, merasa minder, menyesal, pasif, mental, sosial, dan ekonominya. Tip in anatara lain ; tipe optimis,
tipe konstruktif, tipe ketergantungan dependent, tipe defensif, tipe militan dan serius, tipe marah atau frstasi the angry man, tipe putus
asa benci pada diri sendiri atau self heating man. Azizah,2011;3-4.
2.1.5 Teori – Teori Proses Menua
Teori penuaan secara umum dibedakan menjadi dua yaitu teori penuaan secara biologi dan teori penuaan psikososial.
2.1.5.1 Teori Biologis
1 Teori Seluler Kemampuan sel hanya dapat membelah dalam jumlah tertentu
dan kebanyakan sel – sel tubuh “diprogram” untuk membelah 50 kali. Jika sebuah sel pada lansia dilepas dari tubuh dan dibiakkan
di laboratorium, lalu dobservasi, jumlah sel – sal yang akan
membelah, jumlah sel yang akan membelah akan terlihat sedikit. Spence Masson dalam Watson,1992. Hal ini akan
memberikan beberapa pengertian terhadap proses penuaan biologis dan menunjkkan bahwa pembelahan sel lebih lanjut
mungkin terjadi untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sesuai dengan berkurangnya umur. Azizah,2011; 8
2 Teori “Genetik Clock” Menuut teori ini menua telah diprogram secar genetic untuk
specien – species tertentu. Tiap species mempunyai di dalam nuclei inti selnya suatu jam genetik yang telah diputar menurut
suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidak berputar, jadi menurut
konsep in bila jam kita berhenti kita akan meninggal dunia, meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit
akhir yang katastrofal. Azizah, 2011; 8 3 Sintesis Protein Kolagen dan Elastin
Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan elastisitasnya pada lansia. Proses kehilangan selastisitas ini dihubungkan dengan
adanya perubahan kimia pada komponen protein dalam jaringan tersebut. Pada lansia beberapa protein kolagen dan kartilago, dan
elastin pada kulit dibuat oleh tubuh dengan bentuk dan struktur yang berbeda dari potein yang lebih muda. Azizah, 2011; 9.
4 Keracunan Oksigen Teori tentang adanya sejumlah penurunan kempuan sel di
dalam rubuh untuk mempertahankan diri dari oksigen yang mengandung zat racun dengan kadar yang tinggi, tanpa
mekanisme pertahanan diri tertentu. Ketidakmampuan
memepertahankan diri dari toksik tersebut membuat struktur membran sel mengalami perubahan dari rigid, serta terjadi
kesalahan genetik.Tortora anagnostakos, 1990 Membran sel tersebut merupakan alat untuk memfasilitasi
sel dalam berkomunikasi dengan lingkungannya yang juga mengontrol proses pengambilan nutrien dengan proses ekskresi
zat tokik di dalam tubuh. Jika terjadi kesalahan genetik akan terjadi penurunan reproduksi sel oleh mitosis yang
mengakibatkan jumlah sel anak disemua jaringan dan organ berkurang. Hal ini akan menyebabkan peningkatan kerusakan
sistem tubuh.Azizah, 2011; 9 5 Sistem Imun
Kmampuan sistem imun mengalami kemunduran pada masa penuaan. Walaupun demikian, kemunduran kemampuan sistem
yang terdiri dari sistem limfatik dan khususnya sel darah putih, juga merupakan faktor yang berkontribusi dalam proses penuaan.
Azizah, 2011; 9 6 Mutasi Somatik Teori Error Catastrophe
Mekanisme pengontrolan genetik dalam tingkat sub seluler dan molekuler yang bisa disebut juga “Error Catastrophe” menurut
hipotesis tersebut menua disebabkan oleh kesalahan-kesalahan yang beruntun. Azizah, 2011; 9
7 Teori Menua Akibat Metabolisme Menurut MC Key et all 1935 yang dikutip Darmojo dan
Martono 2004, pengurangan “intake” kalori pada rodenita muda akan menghambat pertumbuhan dan memperpanjangan umur.
Perpanjangan umur karena jumlah kalori tersebut antara lain disebabkan karena menurunnya salah satu atau beberapa proses
metabolisme. Terjadi penurunan pengeluaran hormon yang merangsang pruferasi sel misalnya insulin dan hormon
pertumbuhan. Modifikasi cara hidup yang kurang bergerak menjadi lebih banyak bergerak mungkin dapat juga meningkatkan
umur panjang. Azizah, 2011; 10 8 Kerusakan Akibat Radikal Bebas
Radikan bebas RB dapat terbentuk dialam bebas, dan didalam tubuh di fagosit pecah, dan sebagi produk sampingan di
dalam rantai pernapasan di dalam mitokondria. RB bersifat merusak, karena sangat reaktif, sehingga dapat bereaksi dengan
DNA, protein, asam lemak tak jenuh, seperti dalam membran sel, dan dengan gugus SH. Walaupun telah ada sistem penangkal,
namun sebagian RB tetap lolos, bahkan makin lanjut usia makin banyak RB terbentuk sehingga proses pengerusakan terus terjadi,
kerusakan orgenal sel smakin banyak dan akhirnya sel mati. Oleh karena itu ada beberapa peluang yang memungkinkan kita dapat
mengintervensi, supaya proses menua dapat diperlambat. Yang paling banyak kemungkinannya ialah mencegah meningkatnya
radikal bebas, manipulasi sistem imun tubuh, metabolisme, makanan. Azizah, 2011; 10.
2.1.5.2 Teori Psikologis