Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa audit internal tidak hanya
mencakup peranan dan tujuan internal auditor, tetapi juga mengakomodasikan kesempatan dan tanggung jawab. Definisi-definisi tersebut juga memaparkan
ruang lingkup yang luas dari internal auditor modern yang lebih menekankan pada penambahan nilai dan semua hal yang berkaitan dengan risiko, tata kelola, dan
kontrol. Dari definisi-definisi yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengawasan control dan pemeriksaan audit tersebut tidaklah semata-mata untuk mencari kesalahan seseorangmanajemen saja, tetapi juga mempunyai jangkauan
yang lebih luas yaitu dalam bentuk penyampaian jasa yang protektif dan konstruktif. Kesimpulan lain yaitu bahwa audit merupakan kegiatan yang
diperlukan secara berkesinambungan walaupun di dalam perusahaan tersebut tidak terdapat penyimpangan-penyimpangan, tetapi tetap diperlukan untuk penyampaian
informasi kepada manajemen perusahaan untuk membantu dalam pengambilan keputusan.
2.1.2 Ruang Lingkup Internal Auditing
Pada awalnya audit merupakan ruang lingkup dari tugas manajemen suatu perusahaan sejalan dengan hakikat pengawasan itu sendiri yang menjadi fungsi
dari setiap tingkat manajemen. Dengan semakin besarnya organisasi suatu perusahaan, yang memiliki banyak cabang dan biasanya perbankan memiliki
puluhan cabang, maka kegiatan audit tidak mungkin lagi dirangkap secara fungsional karena akan menghilangkan objektivitas dan independensi dalam
melaksanakan tugasnya. Sehingga diperlukan suatu organisasi berdiri sendiri dan terpisah dari kegiatan operasional, dan tanggung jawabnya juga telah beralih dari
dewan direksi kepada dewan komisaris. Bila dilihat ruang lingkup kegiatan suatu perusahaan tersebut sangat luas,
mulai dari kegiatan pengambilan keputusan, lalu merealisasikan keputusan tersebut, serta kegiatan membukukan dan melaporkan data keuangan, semua hal
tersebut perlu diaudit. Oleh karena itu, ruang lingkup internal auditing diuraikan sebagai berikut :
1. Audit keuangan financial audit, yaitu pemeriksaan, pengujian, dan
penilaian secara independen dan objektif atas kewajaran keseluruhan dari laporan keuangan untuk memberikan proteksi terhadap aset perusahaan
dengan melakukan evaluasi kelayakan internal control yang diterapkan perusahaan.
Dengan demikian pemeriksaaan keuangan dimaksudkan pada pengamanan harta perusahaan dan mengetahui apakah sistem pengawasan intern yang
mencakup sistem akuntansi dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan berjalan dengan efektif.
2. Audit operasional performance audit, yaitu suatu kegiatan penilaian yang
sistematis yang dilaksanakan secara objektif dan independen, berorientasi untuk masa yang akan datang atas semua kegiatan perusahaan, dengan
tujuan mengadakan perbaikan rencana kerja perusahaan, pencapaian tujuan serta meningkatkan pemanfaatan sumber daya perusahaan secara optimal,
maupun pengembangan SDM sebagai bagian dari aset perusahaan.
Tujuan audit operasional : a.
Menilai kinerja setiap audit operasional. Penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan kegiatan organisasi dengan
1 tujuan, seperti kebijakan, standar, dan sasaran organisasi yang ditetapkan manajemen, serta dengan 2 kriteria penilaian
lain yang sesuai. b.
Mengidentifikasi peluang perbaikan tertentu dengan mewawancarai individu dari dalam atau luar organisasi,
mengobservasi operasi, menelaah laporan masa lalu atau masa berjalan, mempelajari transaksi, membandingkan dengan
standar industri, menggunakan pertimbangan profesional berdasarkan pengalaman atau menggunakan sarana dan cara
lain yang sesuai. c .
Mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut dan luas rekomendasi akan berkembang secara
beragam selama pelaksanaan audit operasional. 3.
Audit Manajemen management audit, yaitu suatu penilaian secara sistematis dan independen berorientasi pada masa depan atas keputusan dan
kebijaksanaan yang dilakukan manajemen, dengan tujuan meningkatkan profitabilitas, juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan melalui
perbaikan pelaksanaan fungsi manajemen, pencapaian rencana yang telah ditetapkan serta pencapaian objektivitas sosial dan pengembangan SDM.
2.2 Fungsi dan Tanggung Jawab Internal Auditor 2.2.1 Fungsi Internal Auditor