Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bagian Perencanaan dan Pengembangan mempunyai fungsi:
a. Penyiapan pembinaan renbang dan penyusutan program
kerja serta RJJP melalui pengintegrasian rencana fungsional masing-masing direktorat;
b. Penyiapan pembinaan dan penyusunan program kerja serta
penyelenggaraan penelitian
dan pengumpulan
serta pengolahan data renbang;
c. Penyiapan pembinaan dan penyusunan program kerja serta
penyelenggaraan kerja serta kajian kelayakan sebelum pelaksanaan pekerjaan investasi.
8. Bagian Sistem dan Teknologi Informasi
Bagian Sistem dan Teknologi Informasi mempunyai tugas menyiapkan pembinaan,
menyusun program
kerja dan
menyelenggarakan kegiatan merancang, membangun, memelihara dan mengembangkan sistem dan teknologi informasi yang efektif dan
efisien, serta mengumpulkan dan mengolah data database dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bagian Sistem dan Teknologi Informasi mempunyai fungsi :
a. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan
penyelenggaraan kegiatan merancang,
membangun,
memelihara serta mengembangkan teknologi informasi yang efektif dan efisien;
b. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan
penyelenggaraan sistem informasi dan pengumpulan serta pengelolaan data database, serta implementasi sistem
dukungan pengambilan keputusan Decision Support
System; c.
Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dibidang operasi sistem komputer, analisis sistem dan pemprograman
komputer, guna peningkatan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumber daya manusia.
9. Sekretariat Korporasi
Sekretariat Korporasi mempunyai tugas menyiapkan pembinaan, menyusun program kerja dan menyelenggarakan kegiatan public
relation, protokol, dan kehumasan dan hubungan intenasional, kegiatan hukum dan perikatan, kegiatan kesekretariatan direksi untuk
melancarkan tugas-tugas kepengurusan perusahaan. Untuk melancarkan tugasnya, Sekretariat Korporasi mempunyai
fungsi: a.
Peningkatan citra perusahaan dan penyiapan informasi perusahaan yang dibutuhkan oleh pihak luar;
b. Fasilitator direksi dalam menjalankan pengelolaan
perusahaan; c.
Penyelenggara rapat direksi, rapat umum pemegang saham dan rapat umum pemegang saham luar biasa;
d. Penelaah peraturan perusahaan;
e. Penjagaan kepentingan umum dan perikatan perusahaan serta
pemantauan atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku dan persyaratan keterbukaan.
4.2 Pembahasan 4.2.1 Kedudukan dan Peranan Internal Auditor
Kedudukan internal auditor dalam suatu perusahaan sangat besar artinya dalam menetukan luasnya pekerjaan yang dulakukannya, makin tinggi
keddudukan dari pemeriksaan intern, makin luas pula objek pemeriksaan yang dilakukannya. Mengingat semakin berkembangnya atau meluasnya perusahaan
tersebut, maka hal ini tentu akan menyita waktu pimpinan dalam menjangkau semua kegiatan operasional perusahaan, tentu saja peran internal auditor yang
independent sangat dibutuhkan. Seperti yang terlihat pada struktur organisasi PT. Persero Pelabuhan
Indonesia I Cabang Belawan, kedudukan internal auditor berada dibawah Kedudukan Direktur Utama yang merupakan pelaksannan tertinggi perusahaan,
ini berarti manajer internal audit bertanggung jawab kepada Direktur utama. Secara teoritis, posisi ini dianggap cukup baik karena independensi yang dimiliki
bagian-bagian internal auditor cukup tinggi terutama dalam melakukan internal