PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTIJENSI YANG SIGNIFIKAN

PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 547 Schedule 25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued i Risiko pasar i Market risk Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk Sebagian besar operasi dan transaksi Grup dilakukan dengan Rupiah. Transaksi- transaksi yang menggunakan mata uang asing terutama mencakup sebagian kecil pembelian persediaan, pembelian aset tetap, royalti, internal recharges dan pembayaran jasa technical and advisory. Most of th e Group’s operations and transactions are conducted in Rupiah. Transactions involving the use of foreign currencies are mainly related to small parts of inventory purchase, purchase of fixed assets, royalty, internal recharges and payment of technical and advisory service fees Pada tanggal 30 Juni 2013, apabila nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing yang utama USD, EUR dan GBP menguatmelemah sebesar 10 dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba setelah pajak tahun berjalan dan ekuitas Grup akan naikturun sebesar Rp 27,3 miliar 31 Desember 2012: Rp 15,5 miliar. Hal ini terutama diakibatkan keuntungan kerugian penjabaran nilai tukar mata uang asing atas liabilitas moneter bersih Grup seperti diungkapkan di Catatan 23. As at 30 June 2013, if Rupiah had strengthenedweakened by 10 against main foreign currencies USD, EUR and GBP with all other variables held constant, the post-tax profit for the year and equity of the Group would increasedecrease by Rp 27.3 billion As at 31 December 2012: Rp 15.5 billion, arising mainly from foreign exchange gainslosses on net monetary liabilities as disclosed in Note 23. ii Risiko kredit ii Credit risk Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit yang signifikan. Grup memiliki prosedur yang memadai untuk memonitor limit kredit pelanggan dan umur piutang, serta memastikan penjualan dilakukan kepada pelanggan dengan riwayat kredit yang baik. The Group has no significant concentration of credit risk. The Group has sufficient procedures to monitor customers’ credit limits and aging of receivables, and ensure that sales are made to customers with a good credit history. Untuk kas di bank, Grup memiliki kebijakan untuk meminimalisasi risiko kredit dengan menyimpan kas pada bank-bank dengan reputasi dan kualitas yang baik. For cash in banks, the Group has policy to minimise credit risk by placing its cash at reputable and qualified banks. iii Risiko likuiditas iii Liquidity risk Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan secara prudent antara lain dengan melakukan proyeksi arus kas dalam mata uang fungsional dan mempertimbangkan tingkat aset lancar yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan arus kas, mengamati rasio likuiditas laporan posisi keuangan terhadap persyaratan peraturan internal dan eksternal dan menjaga rencana pembiayaan utang. Prudent liquidity risk management includes projecting cash flows in functional currencies and considering the level of liquid assets necessary to meet cash flows requirement; monitoring statement of financial position liquidity ratios against internal and external regulatory requirements; and maintaining debt financing plans.