PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Lampiran 57 Schedule 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued b. Prinsip-prinsip konsolidasi lanjutan
b. Principles of consolidation continued
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dari aset bersih yang diterima pada
transaksi restrukturisasi
antar entitas
sepengendali dan
dibukukan sebagai
“Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” “SNTRES”, yang
disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam unsur ekuitas.
The difference between the value of consideration given up and the carrying
amount of net assets received in the restructuring transaction between entities
under common control is booked as the
“Difference in
Value Arising
From Restructuring Transaction of Entities Under
Common Control” “DUCC”, which presented as part of “Additional Paid in Capital” in equity
section. Hasil usaha entitas anak dikeluarkan dari
laporan keuangan interim konsolidasian sejak tanggal pelepasannya.
Results of subsidiaries are excluded from the consolidated interim financial statements
since the date of disposal.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan interim
konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali jika dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated interim financial statements
have been consistently applied, unless otherwise stated.
c. Goodwill c. Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai wajar aset
bersih entitas yang diakuisisi pada tanggal akuisisi.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition over the fair value of the net
identifiable assets of the acquired subsidiary at the date of acquisition.
Sesuai dengan PSAK 22 Revisi 2010 “Kombinasi Bisnis”, goodwill diuji penurunan
nilainya setiap tahun dan dicatat sebesar harga
perolehan dikurangi
dengan akumulasi
kerugian penurunan
nilai. Kerugian penurunan nilai atas goodwill tidak
dapat dipulihkan. In accordance with PSAK 22 Revised 2010
“Business Combination”, goodwill is tested annually for impairment and carried at cost
less accumulated
impairment losses.
Impairment losses on goodwill are not reversed.
d. Penjabaran mata uang asing d. Foreign currency translation
Pos-pos di dalam laporan keuangan setiap entitas di dalam Grup diukur dengan
menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi
“mata uang fungsional”. Items included in the financial statements of
each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic
environment in which the entity operates “the
functional currency”. Laporan keuangan konsolidasian disajikan
dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Grup.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the functional
and presentation currency of the Group. Transaksi
dalam mata
uang asing
dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku
pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah using the
exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the reporting date, monetary
assets and liabilities in foreign currency are translated at the exchange rates prevailing at
that date.
PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Lampiran 58 Schedule 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued d. Penjabaran mata uang asing
d. Foreign currency translation
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing
dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui
pada laporan laba rugi konsolidasian. Exchange gains and losses arising on
transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary
assets and liabilities are recognised in the consolidated statements of income.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia, adalah sebagai berikut dalam Rupiah penuh:
The main exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia, are
as follows full Rupiah:
30 Juni 31 Desember
June 2013 December 2012
Dolar AS “USD” 9,929
9,670 US Dollar “USD”
Euro “EUR” 12,977
12,809 Euro “EUR”
Poundsterling “GBP” 15,159
15,578 Poundsterling “GBP”
e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan
yang sewaktu-waktu
bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek
lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo enam
bulan atau
kurang sejak
penempatannya, serta tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks and
other short-term highly liquid investments with original maturities of six months or less since
its placement, which are not pledged as collateral nor restricted for use.
f. Piutang usaha dan piutang lain-lain
f. Trade and other receivables
Piutang usaha
dan piutang
lain-lain diklasifikasikan sebagai “Pinjaman yang
diberikan dan Piutang” dan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode
bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak
material, setelah
dikurangi provisi
penurunan nilai piutang. Trade and other receivables are classified as
“Loans and Receivables” and recognised initially at fair value and subsequently
measured at amortised cost using the effective interest method, except where the
effect of discounting would be immaterial, less provision for impairment of receivables.
Manajemen membentuk provisi penurunan nilai piutang dengan menelaah saldo
piutang secara individual pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak
dapat ditagih. Piutang ragu-ragu dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.
Management establish
provision for
impairment of receivables by reviewing receivables balance individually when there is
objective evidence that the outstanding amounts may not be collected. Doubtful
accounts are written-off during the period in which they are determined to be collectible