Prinsip-prinsip konsolidasi Bentoel Group - Hasil dan Laporan RMBA LKTT Juni 2013

PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 57 Schedule 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued b. Prinsip-prinsip konsolidasi lanjutan

b. Principles of consolidation continued

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dari aset bersih yang diterima pada transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali dan dibukukan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” “SNTRES”, yang disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam unsur ekuitas. The difference between the value of consideration given up and the carrying amount of net assets received in the restructuring transaction between entities under common control is booked as the “Difference in Value Arising From Restructuring Transaction of Entities Under Common Control” “DUCC”, which presented as part of “Additional Paid in Capital” in equity section. Hasil usaha entitas anak dikeluarkan dari laporan keuangan interim konsolidasian sejak tanggal pelepasannya. Results of subsidiaries are excluded from the consolidated interim financial statements since the date of disposal. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali jika dinyatakan lain. The accounting policies adopted in preparing the consolidated interim financial statements have been consistently applied, unless otherwise stated. c. Goodwill c. Goodwill Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai wajar aset bersih entitas yang diakuisisi pada tanggal akuisisi. Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition over the fair value of the net identifiable assets of the acquired subsidiary at the date of acquisition. Sesuai dengan PSAK 22 Revisi 2010 “Kombinasi Bisnis”, goodwill diuji penurunan nilainya setiap tahun dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas goodwill tidak dapat dipulihkan. In accordance with PSAK 22 Revised 2010 “Business Combination”, goodwill is tested annually for impairment and carried at cost less accumulated impairment losses. Impairment losses on goodwill are not reversed. d. Penjabaran mata uang asing d. Foreign currency translation Pos-pos di dalam laporan keuangan setiap entitas di dalam Grup diukur dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi “mata uang fungsional”. Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates “the functional currency”. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Grup. The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency of the Group. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah using the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the reporting date, monetary assets and liabilities in foreign currency are translated at the exchange rates prevailing at that date. PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 58 Schedule 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued d. Penjabaran mata uang asing

d. Foreign currency translation

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statements of income. Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, adalah sebagai berikut dalam Rupiah penuh: The main exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia, are as follows full Rupiah: 30 Juni 31 Desember June 2013 December 2012 Dolar AS “USD” 9,929 9,670 US Dollar “USD” Euro “EUR” 12,977 12,809 Euro “EUR” Poundsterling “GBP” 15,159 15,578 Poundsterling “GBP” e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo enam bulan atau kurang sejak penempatannya, serta tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya. Cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of six months or less since its placement, which are not pledged as collateral nor restricted for use.

f. Piutang usaha dan piutang lain-lain

f. Trade and other receivables

Piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai “Pinjaman yang diberikan dan Piutang” dan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi provisi penurunan nilai piutang. Trade and other receivables are classified as “Loans and Receivables” and recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, except where the effect of discounting would be immaterial, less provision for impairment of receivables. Manajemen membentuk provisi penurunan nilai piutang dengan menelaah saldo piutang secara individual pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragu dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih. Management establish provision for impairment of receivables by reviewing receivables balance individually when there is objective evidence that the outstanding amounts may not be collected. Doubtful accounts are written-off during the period in which they are determined to be collectible