korelasi yang baik dengan PASI serta responsif terhadap terapi. SAPASI khususnya memberikan manfaat pada studi epidemiologi berskala besar dimana
penilaian oleh dokter terhadap semua pasien dianggap tidak praktis.
33,34
2.2 Kualitas Hidup Pasien Psoriasis
2.2.1 Definisi Kualitas hidup merupakan suatu konsep yang dinilai dari berbagai aspek dan
informasi tentang kesehatan fisik, sosial dan psikologis yang merupakan perluasan dan perkembangan dari pandangan tentang kesehatan WHO, dimana sehat tidak
hanya bebas dari penyakit, tetapi induvidu juga harus mampu menjalani hidup secara produktif dan dapat menikmatinya.
Kualitas hidup seseorang meliputi faktor-faktor seperti kesehatan fisik, fungsional, emosional, dan intelektual, kerja, keluarga, teman dan lain-lain.
Beberapa peneliti membedakannya menjadi dua faktor utama yaitu: faktor objektif dan faktor subjektif yang mempengaruhi kualitas hidup. Faktor objektif
berkenaan dengan diagnosis medispsikologis, hasil tes laboratorium dan indikator dari status sosial-ekonomi, sedangkan faktor subjektif meliputi penafsiran diri
terhadap kondisi fisik, mental, situasi sosial dan hubungan personal.
10
7
2.2.2 Pengukuran Kualitas hidup Pasien psoriasis berdasarkan DLQI Pengukuran kualitas hidup tidak seperti halnya dalam mengukur standar
hidup, karena kualitas hidup bukan merupakan benda yang nyata, dengan demikian tidak bisa diukur secara langsung. Pengukuran kualitas hidup
Universitas Sumatera Utara
memerlukan suatu penafsiran multidimensi yang meliputi faktor fisik, psikososial, psikologis, dan emosional.
Manfaat pengukuran kualitas hidup secara umum memungkinkan untuk membandingkan efek mayor dari penyakit kulit dengan penyakit yang tidak
melibatkan kulit. Dalam praktek klinis rutin, klinisi dapat membuat penafsiran mengenai besarnya pengaruh penyakit kulit tersebut pada kehidupan pasien.
35
Kualitas hidup dapat dinilai dengan mengunakan berbagai jenis alat ukur yang tersedia. Dermatology Life Quality Index merupakan salah satu instrumen
digunakan untuk menilai kualitas hidup yang spesifik dalam dermatologi dan paling luas digunakan, Kuisioner DLQI dalam dermatologi ini dirancang oleh
Finlay AY untuk digunakan pada pasien dewasa, yang berumur diatas 16 tahun. Kuisioner ini mudah dimengerti dan dapat langsung diberikan kepada pasien
untuk diisi tanpa penjelasan lebih lanjut. Kuisioner ini biasanya diselesaikan dalam waktu 1 atau 2 menit.
35
Dermatology Life Quality Index telah digunakan pada 33 kondisi penyakit kulit yang berbeda di 32 negara dan telah diterjemahkan dalam 55 bahasa. Kuisioner
DLQI ini terdiri dari 10 pertanyaan, yang mencakup; gejala dan perasaan, aktivitas sehari-hari, aktivitas diwaktu luang, aktivitas sewaktu bekerja atau
sekolah, hubungan personal dan pengobatan.
14
Kuisioner DLQI ini dapat digunakan pada klinis rutin yang membantu proses konsultasi klinis, evaluasi dan keputusan klinis. Pengetahuan mengenai skor
DLQI pada pasien sangat membantu dalam menginformasikan klinisi pada saat pengambilan keputusan penting dalam penanganan. Skor DLQI diatas 10
merupakan bukti yang kuat untuk menyokong diberikan intervensi yang aktif
36,38
Universitas Sumatera Utara
terhadap pasien, sedangkan skor diatas 20 menunjukkan efek yang sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan pasien, sehingga diperlukan suatu intervensi
yang intensif.
39
2.2.3 Skor PASI derajat keparahan psoriasis dan Kualitas Hidup Derajat keparahan psoriasis dapat dijabarkan sebagai penilaian subjektif atau
objektif dari aspek fisik penyakit, gejala, pengukuran dampak penyakit pada pasien dan klasifikasi riwayat lamanya penyakit dan responnya terhadap terapi.
Berdasarkan tinjauan baru-baru ini mendefinisikan derajat keparahan psoriasis baik ringan, sedang dan berat, maka disimpulkan bahwa untuk menilai tingkat
keparahan psoriasis tidak cukup dengan menilai BSA basal surface area tapi standar kualitas hidup akan menjadi cara yang lebih baik untuk mendefinisikan
derajat keparahan psoriasis. Pandangan ini telah dikonfirmasi pada suatu studi yang mengungkapkan tidak ada hubungan antara kualitas hidup dan keterlibatan
lokasi lesi secara keseluruhan, meskipun ada korelasi yang signifikan antara kualitas hidup dan keterlibatan lokasi lesi yang dapat lihat.
31
Psoriasis umumnya tidak mempengaruhi kelangsungan hidup, namun memiliki dampak negatif pada pasien yang dibuktikan dengan penurunan yang
signifikan terhadap kualitas hidup. Penurunan kualitas hidup telah dikemukakan oleh Finlay, dimana pasien psoriasis mengalami penurunan dalam kualitas
hidupnya, sama halnya dengan atau lebih buruk dibandingkan pasien dengan penyakit kronis lainnya, seperti jantung iskemik dan diabetes. Sehingga dengan
sendirinya akan berkonstribusi pada ketidakmampuan sehari-hari yang pada akhirnya dapat terjadi depresi dan bunuh diri.
40
11,12
Universitas Sumatera Utara
Krueger mendefinisikan kualitas hidup berdasarkan keparahan psoriasis, dimana salah satunya menyatakan bahwa penyakit ini dapat mengubah kualitas hidup
pasien. Namun, sejauh mana kualitas hidup yang diharapkan harus diubah tidak dikemukakan.
41
2.2.4 Terapi dan Kualitas Hidup Psoriasis dapat diterapi dengan berbagai macam obat topikal, obat sistemik atau
foto kemo terapi.
42
Agen yang tersedia dan pemberian jangka panjang dari agen sistemik atau fototerapi tidak dapat menyembuhkan psoriasis hal ini terkait
dengan efek toksisitasnya.
42
Semua intervensi hanya difokuskan pada keringanan sementara dari beban psoriasis dan peningkatan status kesehatan yang dikaitkan
dengan kualitas hidup HRQoL. Kualitas hidup HRQoL sebanding dengan kondisi medis utama yang lain
ditengah ketidakpuasan pengobatan dengan terapi anti psoriasis yang ada. Adanya kelompok baru pengobatan sistemik secara kolektif yang disebut terapi biologis
baru yang membawa harapan baru bagi pasien dan dokter.
43
Dalam suatu konsensus terapi psoriasis American Academy of Dermatology, menyimpulkan “keputusan pengobatan harus mencakup pertimbangan kualitas
hidup dalam memilih terapi yang optimal’’. Namun, sangat sedikit yang diketahui tentang hubungan saat ini antara pengambilan keputusan klinis pada psoriasis dan
skor kualitas hidup.
44
Pada psoriasis pengukuran fisik keparahan penyakit seperti keterlibatan BSA atau skor PASI tidak selalu sesuai dengan dampak psoriasis pada HRQOL, oleh
karena itu pengukuran fisik dan HRQOL penting untuk menilai keparahan
42
Universitas Sumatera Utara
penyakit sewaktu mengambil keputusan atas pengobatan psoriasis dan ketika menilai hasil dari keputusan yang diambil tersebut.
Terapi psoriasis dibutuhkan untuk memperbaiki kesehatan pasien dan kemampuan untuk melakukan fungsi serta memperbaiki gejala fisik dari penyakit
kronis yang dimediasi oleh sistem imun.
44
Hasil pengukuran baru yang mengabungkan, penilaian efikasi dan keamanan pengobatan psoriasis dikenal “safe psoriasis control”, melalui penilaian
multidimensi pada penyakit seperti perbaikkan kualitas hidup, keamanan data, yang pada akhirnya menunjukkan proporsi pasien yang mendapat pengobatan
tanpa efek samping utama.
43
Kualitas hidup merupakan ukuran penting dalam penilaian lesi kulit dengan baik yang mengkaji efek dari penyakit yang tidak mengancam jiwa seperti
psoriasis.
43
43
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kerangka teori