II - 122
Tabel 2.75. Jumlah Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Hotel di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2015 No Kabupaten Kota
Hotel Kamar
Tempat Tidur 2014
2015 2014
2015 2014
2015
1. Karimun
68 69
1.099 1.174
1.168 1.248
2. Bintan
35 36
1.308 1.416
1.995 2.160
3. Natuna
41 44
283 320
370 418
4. Lingga
20 22
311 360
404 468
5. Kepulauan
Anambas 20
21 90
100 93
103 6.
Batam 182
190 12.183
13.388 18.545
20.379 7.
Tanjungpinang 44
44 1.577
1.660 2.334
2.457
Kepulauan Riau 410
426 16.851
18.418 24.909
27.233 Sumber: Provinsi Kepulauan Riau dalam Angka 2016
d. Jumlah restoran
Restoran menjadi salah satu sarana pendukung wisata. Jumlah restoran menunjukkan peningkatan dari sebanyak 350 unit pada tahun 2012 menjadi
sebanyak 924 unit pada tahun 2015, dengan perincian tercantum pada Tabel 2.76.
Tabel 2.76. Jumlah RestoranRumah Makan Menurut KabupatenKota di Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2012-2015 No
Kabupaten Kota 2012
2013 2014
2015
1. Karimun
39 36
36 36
2. Bintan
81 49
69 69
3. Natuna
29 45
45 45
4. Lingga
63 79
72 72
5. Kepulauan Anambas
11 30
30 47
6. Batam
90 230
495 495
7. Tanjungpinang
37 83
158 163
Kepulauan Riau 350
552 905
927
Sumber: Provinsi Kepulauan Riau dalam Angka 2016
e. Persentase Rumah Tangga RT yang menggunakan air bersih
Penggunaan air minum yang disalurkan oleh Tirta Kepulauan Riau Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau, di tahun 2015 ada sebanyak 80.337.760m3.
Jumlah pelanggan air minum ada sebanyak 264.527 pelanggan. Penerimaan Tirta Kepulauan Riau tahun 2015 sebesar Rp. 490.224.332.043. Di samping itu, dibangun
pula sarana dan prasarana air bersih berbasis masyarakat. Persentasi pelayanan akses air bersihminum yang aman menunjukkan peningkatan dari sebesar 63,96
pada tahun 2011 menjadi 70,21 pada tahun 2015 seperti terlihat pada Tabel 2.77.
II - 123
Tabel 2.77. Persentase Pelayanan Akses Air BersihMinum yang Aman di Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2012-2015 Uraian
Satuan 2011
2012 2013
2014 2015
Persentase pelayanan
akses air
bersihminum yang aman
63,96 64,78
65,50 67,10
70,21 Sumber: Provinsi Kepulauan Riau dalam Angka 2016
f. Ketersediaan daya listrik
Pembangunan suatu wilayah yang cukup pesat seperti di Provinsi Kepulauan Riau tentu membutuhkan sarana pendukung seperti ketersediaan sumber energi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PLN, di tahun 2015 daya terpasang yang tersedia ada sebesar 230.744 KW. Produksi listriknya sendiri sebesar 717.689.450
KWh dengan listrik terjual sebanyak 655.529.335 KWh. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.78.
Tabel 2.78. Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik PT. PLN Persero
pada CabangRanting PLN Menurut KabupatenKota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
No Kabupaten
Kota Daya
Terpasang Produksi Listrik
Listrik Terjual
1 Karimun
54.862 208.698.920
186.133.863 2
Bintan 22.705
49.157.703 110.545.229
3 Natuna
15.681 36.608.256
32.347.248 4
Lingga 10.270
34.045.255 31.607.311
5 Kepulauan
Anambas 10.499
22.147.942 21.564.832
6 Batam
1.370 10.864.300
9.351.991 7
Tanjungpinang 115.357
356.167.074 263.978.861
Kepulauan Riau
230.744 717.689.450
655.529.335
Sumber: Provinsi Kepulauan Riau dalam Angka 2016
2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi 1. Jumlah Tindak Pidana
Jumlah tindak pidana menggambarkan jumlah kasus tindak pidana yang terjadi pada kurun waktu tertentu. Jumlah tindak pidana menunjukan jumlah dari
sebanyak 5.220 kasus menjadi 6.184 kasus, dengan perincian tercantum pada Tabel 2.79 berikut ini.
II - 124
Tabel 2.79. Jumlah Tindak Pidana di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013-2015
No Kepolisian Resort
2013 2014
2015
1. Karimun
208 314
535 2.
Bintan 318
220 220
3. Natuna
75 116
148 4.
Lingga 51
47 74
5. Kepulauan Anambas
- -
- 6.
Batam 3.591
3.885 4.270
7. Tanjungpinang
732 559
685 POLDA Kepulauan Riau
245 265
252 Jumlah Total
5.220 5.406
6.184 Sumber: Provinsi Kepulauan Riau dalam Angka 2016
2. Pelayanan Perijinan
Pelayanan Perijinan di Provinsi Kepulauan Riau secara bertahap dipindahkan dari perangkat daerah ke Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu.
Jumlah Izin dan nonperizinan yang dilayanii oleh Pelayanan terpadu satu pintu sampai dengan tahun 2015 sebanyak 470 jenis perijinannon perizinan, namun
jumlah jenis Izin dan non Izin yang diterbitkan BPMPTSP hanya sebanyak 104 jenis. Masih ada beberapa jenis perijinan yang ditangani oleh perangkat daerah. Sementara
itu
jumlah permohonan
ijin yang
terlayani melalui
Sistem Pelayanan
Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik SPIPISE. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan Perijinan Satu Pintu PTSP pada tahun 2015 sebesar
80, seperti terlihat pada Tabel 2.80.
Tabel 2.80. Pelayanan Perijinan di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan
Terpadu Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015
No Indikator Kinerja Satuan
2011 2012
2013 2014
2015
1 Jumlah Izin dan
nonperizinan yang dilayani oleh Pelayanan terpadu
satu pintu izin
- -
- 114
450
2 Jumlah jenis Izin dan non
Izin yang diterbitkan BPMPTSP
jenis -
- -
104 104
3 Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat atas Pelayanan Perijinan Satu Pintu PTSP
- -
- 70
80 4
Jumlah permohonan ijin yang terlayani melalui
Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan
Investasi Secara Elektronik SPIPISE
Permohon an izin
- -
- 1
8
Sumber: BPMPT Kepulauan Riau 2016
II - 125
3. Fokus Sumber Daya Manusia a. Persentase Penduduk Usia Kerja Lulusan S1S2S3
Persentase penduduk usia kerja lulusan S1S2S3 pada tahun 2015 hanya sebesar 8,38, dengan perincian pada Tabel 2.81.
Tabel 2.81. Jumlah dan Persentase Penduduk Usia Kerja Lulusan S1S2S3
Tahun 2015
No Uraian
Angkatan Kerja Bukan
Angkatan Kerja
Jumlah Bekerja
Pengangguran Terbuka
Jumlah
1 Penduduk Usia Kerja
Lulusan S1S2S3 96.499
3.320 99.819
15.076 114.895
2 Jumlah Penduduk
Usia Kerja 836.670
55.318 891.988
478.901 1.370.889 3
Persentase Penduduk Penduduk Usia Kerja
Lulusan S1S2S3 11,53
6,00 11,19
3,15 8,38
Sumber: Provinsi Kepulauan Riau dalam Angka 2016
b. Rasio ketergantungan
Rasio Ketergantungan Defendency Ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke
atas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio Ketergantungan di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 49,56, seperti terlihat pada
Tabel 2.79 berikut ini.
Tabel 2.82. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2015 No
Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan
Jumlah
1 Penduduk Usia Tidak Produktif
0-14 tahun dan 65 tahun keatas
333.732 320.053
653.785
2 Penduduk Usia Produktif 15
– 64 tahun
674.247 645.011
1.319.258 3
Jumlah penduduk 1.007.979
965.064 1.973.043
4 Rasio Ketergantungan
49,50 49,62
49,56
III - 1
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu
Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat dari Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah. Pendapatan Daerah
merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Belanja daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Sementara itu pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
Secara umum perkembangan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan, seperti terlihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1.
Grafik Perkembangan Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Netto Tahun 2010-2015
Data lengkap perkembangan realisasi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah dalam kurun waktu tahun 2010-2015 tercantum pada Tabel 3.1.
1.858 1.877
2.473 2.844
2.919 2.515
1.729 1.948
2.250 2.716
3.312 2.604
244 360
290 335
482 122
- 500
1.000 1.500
2.000 2.500
3.000 3.500
2010 2011
2012 2013
2014 2015
B il
li o
n s
Pendapatan Belanja
Pembiayaan Netto