III - 24 Defisit riil keuangan daerah Provinsi Kepulauan Riau dalam kurun waktu tahun
2010-2015 terjadi pada tahun 2011 sebesar 86,11 milyar rupiah, tahun 2013 sebesar 51,26 milyar, tahun 2014 sebesar 449 milyar, dan tahun 2015 sebesar 104 milyar,
seperti terlihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Defisit Riil Anggaran Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2010-2015
No Uraian
2010 2011
2012 2013
2014 2015
1. Realisasi
Pendapatan Daerah
1.858.261.313.897 1.876.879.092.830
2.473.411.609.339 2.843.717.931.680
2.919.185.331.874 2.514.517.750.889 Dikurangi
realisasi: 2.
Belanja Daerah
1.729.007.914.746 1.947.593.447.664
2.249.826.414.857 2.715.832.508.855
3.312.458.874.127 2.604.403.546.727 3.
Pengeluaran Pembiayaan
Daerah 5.706.668.199
15.400.000.000 950.000.000
179.154.946.947 56.410.805.294
15.000.000.000 Surplus
Defisit riil 123.546.730.952
86.114.354.834 222.635.194.482
51.269.524.122 449.684.347.548 104.885.795.839
Defisit riil keuangan daerah Provinsi Kepulauan yang terjadi pada tahun 2010- 2015 sebagai penutup defisit riil anggaran mengandalkan pada Penggunaan SiLPA
Tahun Anggaran Sebelumnya.
3.3. Kerangka Pendanaan
3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Belanja periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh
Pemerintah Daerah seperti gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja jasa kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang atau belanja
sejenis lainnya. Belanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang harus dibayar setiap periodik oleh Pemerintah Daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar
prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan kesehatan, seperti honorarium guru dan tenaga medis serta belanja sejenis lainnya.
Perkembangan Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama ditampilkan pada Tabel 3.5.
III - 25
Tabel 3.5 Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2015
No Uraian
2010 2011
2012 2013
2014 2015
A Belanja Tidak
Langsung 596.965.531.857
1 Belanja Gaji
Pegawai 161.908.035.328
192.313.328.801 212.470.059.964
220.943.359.701 252.064.813.412
281.351.910.807 2
Belanja Bunga -
- -
- -
- 3
Belanja Bagi Hasil Pendapatan ke
KabupatenKota 164.514.156.870
255.569.137.934 256.226.110.297
283.495.455.367 252.894.343.625
315.613.621.050
B Belanja
Langsung 132.567.840.908
1 Belanja
honorarium PNS khusus untuk guru
dan tenaga medis 2
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS
3 Belanja Jasa
Kantor khusus tagihan bulanan
kantor seperti listrik, air, telepon
dan sejenisnya 60.851.500.180
85.856.074.260 82.601.471.196
87.901.538.096 112.431.380.636
132.567.840.908
4 Belanja sewa
gedung kantor yang telah ada
kontrak jangka panjangnya
5 Belanja sewa
perlengkapan dan peralatan kantor
yang telah ada kontrak jangka
panjangnya
C Pengeluaran
Pembiayaan 1
Pembentukan Dana Cadangan
32.500.000.000 2
Pembayaran pokok utang
- -
- -
12.310.805.294 -
Total Belanja Wajib Dan
Pengeluaran Yang Wajib Mengikat
Serta Prioritas Utama
387.273.692.378 533.738.540.995
551.297.641.457 592.340.353.163
662.201.342.967 729.533.372.765
Kemampuan pendapatan untuk membiayai pembangunan daerah dapat dilihat dari Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah atau ruang fiskal
fiscal space. Suatu kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah dikurangkan
dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. kapasitas riil keuangan daerah menggambarkan
fleksibilitas dalam mengalokasikan APBD untuk membiayai kegiatan yang menjadi prioritas daerah. Semakin besar kapasitas riil keuangan daerah yang dimiliki suatu
daerah maka akan semakin besar pula fleksibilitas yang dimiliki oleh pemerintah daerah
III - 26 untuk mengalokasikan belanjanya pada kegiatan-kegiatan yang menjadi prioritas
daerah seperti pembangunan infrastruktur daerah. Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah dihitung dengan cara mengurangi
total Pendapatan Daerah dengan pendapatan belanja dan pengeluaran yang sifatnya wajib dan mengikat, dan prioritas utama, dengan perkembangan di Provinsi Kepri
sebagaimana tercantum pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2010-2015
No Uraian
Realisasi 2010
2011 2012
2013 2014
2015
1. Pendapatan 1.858.261.313.897
1.876.879.092.830 2.473.411.609.339
2.843.717.931.680 2.919.185.331.874 2.514.517.750.889
2 Penerimaan
Pembiayaan 249.257.544.323
375.005.363.546 290.737.799.125
514.289.373.508 538.527.772.257
137.134.367.384
Total penerimaan
2.107.518.858.220 2.251.884.456.375
2.764.149.408.463 3.358.007.305.188
3.457.713.104.131 2.651.652.118.273 Dikurangi:
3. Belanja dan Pengeluaran
Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat
serta Prioritas Utama
529.260.526.131 734.069.380.935
744.239.602.581 798.442.964.053
924.571.231.118 1.039.434.334.884
Kapasitas riil kemampuan
keuangan 1.578.258.332.088
1.517.815.075.440 2.019.909.805.883
2.559.564.341.135 2.533.141.873.013 1.612.217.783.389
III - 27
3.3.2. Proyeksi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah, serta Belanja dan Pengeluaran Yang Wajib Mengikat Serta Prioritas Utama
Melihat capaian kinerja pendapatan daerah Tahun 2010-2015 pada masa yang akan datang pendapatan daerah diharapkan dapat meningkat lebih tinggi, yang diikuti
dengan berbagai upaya-upaya untuk dapat mencapainya. Sebagai upaya tindak lanjut perlu dilakukan beberapa upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah Provinsi
Kepulauan Riau, antara lain sebagai berikut:
1. Diadakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan hukum tentang Pajak Daerah secara intensif dan berkesinambungan kepada masyarakat dengan dilanjutkan upaya
penegakan hukum law enforcement secara periodik bersama-sama Tim Pembina
Samsat Provinsi Kepulauan Riau Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Direktorat Lalu lintas Kepolisian Daerah Kepulauan Riau dan PT. Jasa Raharja di
seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Riau ;
2. Peningkatan pelaksanaan online system dalam akurasi data Wajib Pajak khususnya terhadap pembayaran Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang memberikan dampak
terhadap pelayanan kepada masyarakat 3. Peningkatan pelaksanaan koordinasi dengan SKPD penghasil terutama dalam
penyediaan sarana dan prasarana dalam menunjang pemungutan Retribusi Daerah serta dalam rangka menggali potensi retribusi baru.
4. Peningkatan koordinasi dengan instansi Pemerintah Pusat antara lain: Kementerian Keuangan, Ditjen Pajak, Kementerian ESDM, BP Migas dan Kantor Perwakilan Pajak
di Batam dan Tanjungpinang. Proyeksi pendapatan daerah dihitung dengan menggunakan asumsi-asumsi
sebagai berikut: 1. Pendapatan Asli Daerah PAD diproyeksikan meningkat, dihitung dengan
memperhatikan realisasi pajak daerah dari tahun tahun 2010 sd September 2016, memperhatikan regulasi dan potensi sumber pajak dan retribusi daerah.
2. Dana Perimbangan diproyeksikan mengalami menurun pada tahun 2016 dan 2017 disesuaikan dengan angka dana bagi hasil pajak yang ditetapkan oleh Pemerintah
melalui Perpres 662016 tentang rincian APBN 2016. Diharapkan pada tahun 2018- 2021 mengalami peningkatan pendapatan dana bagi hasil pajak. Khusus untuk DAU
dan DAK disesuaikan dengan kebijakan pemerintah akan adanya penundaan DAU Provinsi Kepulauan Riau.
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah yang bersumber dari Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus BOS dan DID diproyeksikan meningkat dengan persentase kenaikan
berdasarkan perkiraan yang paling riil karena perkembangan tahun 2010-2015 sangat fluktuatif.
Hasil proyeksi pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah tercantum pada Tabel 3.7, sedangkan proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas
Utama tercantum pada Tabel 3.8.
III - 28
Tabel 3.7 Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021
No Uraian
2016 2017
2018 2019
2020 2021
I PENDAPATAN
1.853.640.596.351 2.589.568.774.093
2.840.444.043.886 3.094.430.658.810 3.392.117.218.981 3.818.048.879.805
A Pendapatan Asli
Daerah
1.035.109.266.163 1.020.293.616.418
1.111.437.628.288 1.221.324.353.496 1.325.225.641.407 1.463.892.222.287
1 Pajak Daerah
949.518.583.541 948.662.716.418
1.028.788.852.788 1.128.017.904.861
1.223.171.016.633 1.351.781.945.829
2 Retribusi Daerah
3.562.500.000 2.976.150.000
3.213.793.000 3.414.546.010
3.621.301.731 3.839.480.352
3 Lain-lain PAD yang
Sah 82.028.182.622
68.654.750.000 79.434.982.500
89.891.902.625 98.433.323.044
108.270.796.106 B
Dana Perimbangan 1.115.394.430.588
1.183.522.075.489 1.305.197.007.241 1.386.564.732.960 1.532.218.194.124
1.766.540.181.285
1 Bagi Hasil PajakBukan
Pajak 184.532.471.400
183.694.860.288 198.411.385.924
213.208.978.380 232.542.182.328
261.580.383.697 2
Dana Alokasi Umum 804.031.330.188
860.313.523.301 946.344.875.631
993.662.119.413 1.093.028.331.354
1.256.982.581.057 3
Dana Alokasi Khusus 126.830.629.000
139.513.691.900 160.440.745.685
179.693.635.167 206.647.680.442
247.977.216.531 C
Lain-lain Pendapatan Daerah
Yang Sah
360.826.028.000 385.753.082.186
423.809.408.357 486.541.572.354
534.673.383.450 587.616.476.233
1 Dana Penyesuaian dan
Otonomi Daerah 359.661.320.000
384.487.612.400 422.436.373.640
485.051.829.686 533.057.012.655
585.862.713.920 2
Sumbangan Pihak Ketiga
1.164.708.000 1.265.469.786
1.373.034.717 1.489.742.668
1.616.370.795 1.753.762.313
II BELANJA DAERAH
A Belanja Tidak
Langsung 948.355.667.897
1.019.827.510.093 1.120.177.617.886 1.211.772.263.810 1.380.846.887.981
1.461.219.552.805
1 Belanja Pegawai 295.419.506.347
310.190.481.665 325.700.005.748
341.985.006.035 359.084.256.337
377.038.469.154 2 Belanja Bunga
- -
- -
- -
3 Belanja Hibah 101.575.563.824
147.633.991.306 194.678.388.882
228.350.600.340 336.130.734.060
337.043.835.211 4 Belanja Bantuan Sosial
58.515.861.250 59.978.757.781
61.478.226.726 63.015.182.394
66.165.941.514 69.474.238.589
5 Belanja Bagi Hasil Pendapatan ke
KabupatenKota 414.629.008.479
420.808.551.344 457.105.268.533
497.205.747.044 538.250.228.073
596.447.281.854 6 Belanja Bantuan
Keuangan 75.215.727.997
78.215.727.997 78.215.727.997
78.215.727.997 78.215.727.997
78.215.727.997 7 Belanja Tidak Terduga
3.000.000.000 3.000.000.000
3.000.000.000 3.000.000.000
3.000.000.000 3.000.000.000
III - 29
No Uraian
2016 2017
2018 2019
2020 2021
II Belanja Langsung
922.533.500.000 1.529.741.264.000
1.680.266.426.000 1.842.658.395.000 2.071.270.331.000 2.316.829.327.000
1 Belanja Pegawai 2 Belanja Barang dan
Jasa 3 Belanja Modal
Jumlah Belanja Daerah
1.870.889.167.897 2.549.568.774.093
2.800.444.043.886 3.054.430.658.810 3.452.117.218.981 3.778.048.879.805
SurplusDefisit 17.248.571.546
40.000.000.000 40.000.000.000
40.000.000.000 60.000.000.000
40.000.000.000 III
PEMBIAYAAN 1
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
32.248.571.546 -
- -
75.000.000.000 -
a Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman Daerah
- -
- -
- -
b Penerimaan
Pengembalian Tuntutan Ganti Rugi
- -
- -
- -
c Penerimaan
Pengembalian Pinjaman Dana
Bergulir -
- -
- -
-
d Penggunaan SILPA
Tahun Anggaran Sebelumnya
32.248.571.546 -
- -
- -
e Pencairan Dana
Cadangan -
- -
- 75.000.000.000
- 2
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
15.000.000.000 40.000.000.000
40.000.000.000 40.000.000.000
15.000.000.000 40.000.000.000
a Pembentukan Dana
Cadangan -
25.000.000.000 25.000.000.000
25.000.000.000 25.000.000.000
b Penyertaan Modal
Pemerintah 15.000.000.000
15.000.000.000 15.000.000.000
15.000.000.000 15.000.000.000
15.000.000.000 c
Pembayaran Pokok Utang
- -
- -
- -
d Pemberian Pinjaman
Daerah dan Obligasi -
- -
- -
-
III - 30
No Uraian
2016 2017
2018 2019
2020 2021
Daerah e
Tuntutan Ganti Rugi dan Tuntutan
Perbendaharaan -
- -
- -
-
PEMBIAYAAN NETTO
17.248.571.546 - 40.000.000.000
- 40.000.000.000 - 40.000.000.000
60.000.000.000 - 40.000.000.000
SISA LEBIH PEMBIAYAAN
ANGGARAN
Tabel 3.8 Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021
Uraian 2016
2017 2018
2019 2020
2021 A
Belanja TidakLangsung
710.048.514.826 730.999.033.009
782.805.274.281 839.190.753.079
897.334.484.410 973.485.751.008
1 Belanja Gaji Pegawai
295.419.506.347 310.190.481.665
325.700.005.748 341.985.006.035
359.084.256.337 377.038.469.154
2 Belanja Bunga
- -
- -
- -
3 Belanja Bagi Hasil
Pendapatan ke KabupatenKota
414.629.008.479 420.808.551.344
457.105.268.533 497.205.747.044
538.250.228.073 596.447.281.854
B Belanja Langsung
139.196.232.954 146.156.044.601
153.463.846.831 161.137.039.173
169.193.891.131 177.653.585.688
1 Belanja honorarium PNS
khusus untuk guru dan tenaga medis.
2 Belanja Beasiswa
Pendidikan PNS 3
Belanja Jasa Kantor khusus tagihan bulanan
kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya
139.196.232.954 146.156.044.601
153.463.846.831 161.137.039.173
169.193.891.131 177.653.585.688
III - 31
Uraian 2016
2017 2018
2019 2020
2021
4 Belanja sewa gedung
kantor yang telah ada kontrak jangka
panjangnya -
- -
- -
5 Belanja sewa
perlengkapan dan peralatan kantor yang
telah ada kontrak jangka panjangnya
- -
- -
-
C Pengeluaran
Pembiayaan 25.000.000.000
25.000.000.000 25.000.000.000
25.000.000.000 1
Pembentukan Dana Cadangan
25.000.000.000 25.000.000.000
25.000.000.000 25.000.000.000
2 Pembayaran pokok
utang -
- -
- -
- Total Belanja Wajib Dan
Pengeluaran Yang Wajib Mengikat Serta Prioritas
Utama 849.244.747.780
902.155.077.610 961.269.121.112
1.025.327.792.252 1.066.528.375.542
1.176.139.336.696
III - 32
3.3.3. Penghitungan Kerangka Pendanaan
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan
jangka menengah daerah. Kebijakan pengalokasian belanja dan pengeluaran pembiayaan yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
1. Penerimaan retribusi pajak diupayakan alokasi belanjanya pada program atau
kegiatan yang berhubungan langsung dengan peningkatan layanan dimana retribusi pajak tersebut dipungut.
2. Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang dipisahkan dialokasikan kembali untuk upaya-upaya peningkatan kapasitas dimana dana
penyertaan dialokasikan sehingga menghasilkan tingkat pengembalian investasi terbaik bagi kas daerah.
3. Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum pegawai dan operasional rutin pemerintahan daerah.
4. Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan dimana dana tersebut dialokasikan.
5. Penerimaan dana bagi hasil agar dialokasikan secara memadai untuk perbaikan layanan atau perbaikan lingkungan sesuai jenis dana bagi hasil didapat.
Hasil perhitungan kapasitas keuangan daerah Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat pada Tabel 3.9. Setelah kapasitas keuangan daerah diketahui, selanjutnya
akan ditentukan belanja prioritas prioritas I, prioritas II dan prioritas III sebagaimana tercantum pada Tabel 3.10. Penjelasan ketiga kategori belanja yaitu sebagai berikut:
a. Prioritas I merupakan Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama, baik belanja tidak langsung, belanja langsung
maupun pengeluaran pembiayaan. b. Belanja Prioritas II merupakan Belanja Langsung untuk Program Unggulan
Kepala daerah dan Program Prioritas diluar Belanja Langsung Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama. Belanja ini selain digunakan untuk membiayai
program unggulan dedicated Kepala daerah, juga diperuntukkan bagi program
prioritas ditingkat perangkat daerah yang merupakan penjabaran dari analisis per urusan.
c. Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja- belanja tidak langsung seperti: belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja
bantuan keuangan kepada kabupatenkota serta belanja tidak terduga.
III - 33
Tabel 3.9 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah
Provinsi Kepulauan RiauTahun 2016-2021 Uraian
2016 2017
2018 2019
2020 2021
1. Pendapatan 1.853.640.596.351 2.589.568.774.093 2.840.444.043.886 3.094.430.658.810 3.392.117.218.981 3.818.048.879.805
2. Penerimaam Pembiayaan
32.248.571.546 75.000.000.000
Total penerimaan 1.885.889.167.897 2.589.568.774.093 2.840.444.043.886 3.094.430.658.810 3.467.117.218.981 3.818.048.879.805 Dikurangi:
3. Belanja dan Pengeluaran
Pembiayaan yang Wajib dan
Mengikat serta Prioritas Utama
849.244.747.780 902.155.077.610
961.269.121.112 1.025.327.792.252 1.066.528.375.542 1.176.139.336.696
Kapasitas riil kemampuan
keuangan 1.036.644.420.117 1.687.413.696.483 1.879.174.922.774 2.069.102.866.558 2.400.588.843.439 2.641.909.543.109
III - 34
Tabel 3.10 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021
Uraian 2016
2017 2018
2019 2020
2021 A
Pendapatan dan Penerimaan
Pembiayaan Daerah
1.885.889.167.897 2.589.568.774.093 2.840.444.043.886 3.094.430.658.810 3.467.117.218.981 3.818.048.879.805
Pendapatan 1.853.640.596.351
2.589.568.774.093 2.840.444.043.886
3.094.430.658.810 3.392.117.218.981
3.818.048.879.805 Penerimaan Pembiayaan
32.248.571.546 75.000.000.000
B Rencana alokasi
pengeluaran prioritas I Belanja dan Pengeluaran
Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta
Prioritas Utama 849.244.747.780
902.155.077.610 961.269.121.112
1.025.327.792.252 1.066.528.375.542
1.176.139.336.696
1 Belanja Tidak Langsung
710.048.514.826 730.999.033.009
782.805.274.281 839.190.753.079
897.334.484.410 973.485.751.008
2 Belanja Langsung
139.196.232.954 146.156.044.601
153.463.846.831 161.137.039.173
169.193.891.131 177.653.585.688
3 Pengeluaran Pembiayaan
25.000.000.000 25.000.000.000
25.000.000.000 25.000.000.000
Kapasitas riil kemampuan keuangan A-B
1.036.644.420.117 1.687.413.696.483
1.879.174.922.774 2.069.102.866.558
2.400.588.843.439 2.641.909.543.109
C Total rencana pengeluaran
prioritas II Belanja Langsung untuk Program
Unggulan Kepala daerah dan Program Prioritas
diluar Belanja Langsung Wajib dan Mengikat serta
Prioritas Utama 783.337.267.046
1.383.585.219.399 1.526.802.579.169
1.681.521.355.827 1.902.076.439.869
2.139.175.741.312
Belanja Langsung 783.337.267.046
1.383.585.219.399 1.526.802.579.169
1.681.521.355.827 1.902.076.439.869
2.139.175.741.312
III - 35
Uraian 2016
2017 2018
2019 2020
2021
D Total rencana pengeluaran
prioritas III 253.307.153.071
303.828.477.084 352.372.343.605
387.581.510.731 498.512.403.571
502.733.801.797
1 Belanja Tidak Langsung
238.307.153.071 288.828.477.084
337.372.343.605 372.581.510.731
483.512.403.571 487.733.801.797
a Belanja Hibah
101.575.563.824 147.633.991.306
194.678.388.882 228.350.600.340
336.130.734.060 337.043.835.211
b Belanja Bantuan Sosial
58.515.861.250 59.978.757.781
61.478.226.726 63.015.182.394
66.165.941.514 69.474.238.589
c Belanja Bantuan Keuangan
75.215.727.997 78.215.727.997
78.215.727.997 78.215.727.997
78.215.727.997 78.215.727.997
d Belanja Tidak Terduga
3.000.000.000 3.000.000.000
3.000.000.000 3.000.000.000
3.000.000.000 3.000.000.000
2 Pengeluaran
Pembiayaan Daerah 15.000.000.000
15.000.000.000 15.000.000.000
15.000.000.000 15.000.000.000
15.000.000.000
a Penyertaan Modal
Pemerintah 15.000.000.000
15.000.000.000 15.000.000.000
15.000.000.000 15.000.000.000
15.000.000.000 Surplus anggaran riil atau
Berimbang I-II-III
IV - 1
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS