Kerangka Pendanaan GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

III - 24 Defisit riil keuangan daerah Provinsi Kepulauan Riau dalam kurun waktu tahun 2010-2015 terjadi pada tahun 2011 sebesar 86,11 milyar rupiah, tahun 2013 sebesar 51,26 milyar, tahun 2014 sebesar 449 milyar, dan tahun 2015 sebesar 104 milyar, seperti terlihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Defisit Riil Anggaran Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2015 No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Realisasi Pendapatan Daerah 1.858.261.313.897 1.876.879.092.830 2.473.411.609.339 2.843.717.931.680 2.919.185.331.874 2.514.517.750.889 Dikurangi realisasi: 2. Belanja Daerah 1.729.007.914.746 1.947.593.447.664 2.249.826.414.857 2.715.832.508.855 3.312.458.874.127 2.604.403.546.727 3. Pengeluaran Pembiayaan Daerah 5.706.668.199 15.400.000.000 950.000.000 179.154.946.947 56.410.805.294 15.000.000.000 Surplus Defisit riil 123.546.730.952 86.114.354.834 222.635.194.482 51.269.524.122 449.684.347.548 104.885.795.839 Defisit riil keuangan daerah Provinsi Kepulauan yang terjadi pada tahun 2010- 2015 sebagai penutup defisit riil anggaran mengandalkan pada Penggunaan SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya.

3.3. Kerangka Pendanaan

3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

Belanja periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh Pemerintah Daerah seperti gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja jasa kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang atau belanja sejenis lainnya. Belanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang harus dibayar setiap periodik oleh Pemerintah Daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan kesehatan, seperti honorarium guru dan tenaga medis serta belanja sejenis lainnya. Perkembangan Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama ditampilkan pada Tabel 3.5. III - 25 Tabel 3.5 Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2015 No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 A Belanja Tidak Langsung 596.965.531.857 1 Belanja Gaji Pegawai 161.908.035.328 192.313.328.801 212.470.059.964 220.943.359.701 252.064.813.412 281.351.910.807 2 Belanja Bunga - - - - - - 3 Belanja Bagi Hasil Pendapatan ke KabupatenKota 164.514.156.870 255.569.137.934 256.226.110.297 283.495.455.367 252.894.343.625 315.613.621.050 B Belanja Langsung 132.567.840.908 1 Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis 2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 3 Belanja Jasa Kantor khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya 60.851.500.180 85.856.074.260 82.601.471.196 87.901.538.096 112.431.380.636 132.567.840.908 4 Belanja sewa gedung kantor yang telah ada kontrak jangka panjangnya 5 Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor yang telah ada kontrak jangka panjangnya C Pengeluaran Pembiayaan 1 Pembentukan Dana Cadangan 32.500.000.000 2 Pembayaran pokok utang - - - - 12.310.805.294 - Total Belanja Wajib Dan Pengeluaran Yang Wajib Mengikat Serta Prioritas Utama 387.273.692.378 533.738.540.995 551.297.641.457 592.340.353.163 662.201.342.967 729.533.372.765 Kemampuan pendapatan untuk membiayai pembangunan daerah dapat dilihat dari Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah atau ruang fiskal fiscal space. Suatu kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. kapasitas riil keuangan daerah menggambarkan fleksibilitas dalam mengalokasikan APBD untuk membiayai kegiatan yang menjadi prioritas daerah. Semakin besar kapasitas riil keuangan daerah yang dimiliki suatu daerah maka akan semakin besar pula fleksibilitas yang dimiliki oleh pemerintah daerah III - 26 untuk mengalokasikan belanjanya pada kegiatan-kegiatan yang menjadi prioritas daerah seperti pembangunan infrastruktur daerah. Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah dihitung dengan cara mengurangi total Pendapatan Daerah dengan pendapatan belanja dan pengeluaran yang sifatnya wajib dan mengikat, dan prioritas utama, dengan perkembangan di Provinsi Kepri sebagaimana tercantum pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2015 No Uraian Realisasi 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Pendapatan 1.858.261.313.897 1.876.879.092.830 2.473.411.609.339 2.843.717.931.680 2.919.185.331.874 2.514.517.750.889 2 Penerimaan Pembiayaan 249.257.544.323 375.005.363.546 290.737.799.125 514.289.373.508 538.527.772.257 137.134.367.384 Total penerimaan 2.107.518.858.220 2.251.884.456.375 2.764.149.408.463 3.358.007.305.188 3.457.713.104.131 2.651.652.118.273 Dikurangi: 3. Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 529.260.526.131 734.069.380.935 744.239.602.581 798.442.964.053 924.571.231.118 1.039.434.334.884 Kapasitas riil kemampuan keuangan 1.578.258.332.088 1.517.815.075.440 2.019.909.805.883 2.559.564.341.135 2.533.141.873.013 1.612.217.783.389 III - 27 3.3.2. Proyeksi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah, serta Belanja dan Pengeluaran Yang Wajib Mengikat Serta Prioritas Utama Melihat capaian kinerja pendapatan daerah Tahun 2010-2015 pada masa yang akan datang pendapatan daerah diharapkan dapat meningkat lebih tinggi, yang diikuti dengan berbagai upaya-upaya untuk dapat mencapainya. Sebagai upaya tindak lanjut perlu dilakukan beberapa upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah Provinsi Kepulauan Riau, antara lain sebagai berikut: 1. Diadakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan hukum tentang Pajak Daerah secara intensif dan berkesinambungan kepada masyarakat dengan dilanjutkan upaya penegakan hukum law enforcement secara periodik bersama-sama Tim Pembina Samsat Provinsi Kepulauan Riau Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Direktorat Lalu lintas Kepolisian Daerah Kepulauan Riau dan PT. Jasa Raharja di seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Riau ; 2. Peningkatan pelaksanaan online system dalam akurasi data Wajib Pajak khususnya terhadap pembayaran Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang memberikan dampak terhadap pelayanan kepada masyarakat 3. Peningkatan pelaksanaan koordinasi dengan SKPD penghasil terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana dalam menunjang pemungutan Retribusi Daerah serta dalam rangka menggali potensi retribusi baru. 4. Peningkatan koordinasi dengan instansi Pemerintah Pusat antara lain: Kementerian Keuangan, Ditjen Pajak, Kementerian ESDM, BP Migas dan Kantor Perwakilan Pajak di Batam dan Tanjungpinang. Proyeksi pendapatan daerah dihitung dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Pendapatan Asli Daerah PAD diproyeksikan meningkat, dihitung dengan memperhatikan realisasi pajak daerah dari tahun tahun 2010 sd September 2016, memperhatikan regulasi dan potensi sumber pajak dan retribusi daerah. 2. Dana Perimbangan diproyeksikan mengalami menurun pada tahun 2016 dan 2017 disesuaikan dengan angka dana bagi hasil pajak yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui Perpres 662016 tentang rincian APBN 2016. Diharapkan pada tahun 2018- 2021 mengalami peningkatan pendapatan dana bagi hasil pajak. Khusus untuk DAU dan DAK disesuaikan dengan kebijakan pemerintah akan adanya penundaan DAU Provinsi Kepulauan Riau. 3. Lain-lain Pendapatan yang Sah yang bersumber dari Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus BOS dan DID diproyeksikan meningkat dengan persentase kenaikan berdasarkan perkiraan yang paling riil karena perkembangan tahun 2010-2015 sangat fluktuatif. Hasil proyeksi pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah tercantum pada Tabel 3.7, sedangkan proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama tercantum pada Tabel 3.8. III - 28 Tabel 3.7 Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 I PENDAPATAN 1.853.640.596.351 2.589.568.774.093 2.840.444.043.886 3.094.430.658.810 3.392.117.218.981 3.818.048.879.805 A Pendapatan Asli Daerah 1.035.109.266.163 1.020.293.616.418 1.111.437.628.288 1.221.324.353.496 1.325.225.641.407 1.463.892.222.287 1 Pajak Daerah 949.518.583.541 948.662.716.418 1.028.788.852.788 1.128.017.904.861 1.223.171.016.633 1.351.781.945.829 2 Retribusi Daerah 3.562.500.000 2.976.150.000 3.213.793.000 3.414.546.010 3.621.301.731 3.839.480.352 3 Lain-lain PAD yang Sah 82.028.182.622 68.654.750.000 79.434.982.500 89.891.902.625 98.433.323.044 108.270.796.106 B Dana Perimbangan 1.115.394.430.588 1.183.522.075.489 1.305.197.007.241 1.386.564.732.960 1.532.218.194.124 1.766.540.181.285 1 Bagi Hasil PajakBukan Pajak 184.532.471.400 183.694.860.288 198.411.385.924 213.208.978.380 232.542.182.328 261.580.383.697 2 Dana Alokasi Umum 804.031.330.188 860.313.523.301 946.344.875.631 993.662.119.413 1.093.028.331.354 1.256.982.581.057 3 Dana Alokasi Khusus 126.830.629.000 139.513.691.900 160.440.745.685 179.693.635.167 206.647.680.442 247.977.216.531 C Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 360.826.028.000 385.753.082.186 423.809.408.357 486.541.572.354 534.673.383.450 587.616.476.233 1 Dana Penyesuaian dan Otonomi Daerah 359.661.320.000 384.487.612.400 422.436.373.640 485.051.829.686 533.057.012.655 585.862.713.920 2 Sumbangan Pihak Ketiga 1.164.708.000 1.265.469.786 1.373.034.717 1.489.742.668 1.616.370.795 1.753.762.313 II BELANJA DAERAH A Belanja Tidak Langsung 948.355.667.897 1.019.827.510.093 1.120.177.617.886 1.211.772.263.810 1.380.846.887.981 1.461.219.552.805 1 Belanja Pegawai 295.419.506.347 310.190.481.665 325.700.005.748 341.985.006.035 359.084.256.337 377.038.469.154 2 Belanja Bunga - - - - - - 3 Belanja Hibah 101.575.563.824 147.633.991.306 194.678.388.882 228.350.600.340 336.130.734.060 337.043.835.211 4 Belanja Bantuan Sosial 58.515.861.250 59.978.757.781 61.478.226.726 63.015.182.394 66.165.941.514 69.474.238.589 5 Belanja Bagi Hasil Pendapatan ke KabupatenKota 414.629.008.479 420.808.551.344 457.105.268.533 497.205.747.044 538.250.228.073 596.447.281.854 6 Belanja Bantuan Keuangan 75.215.727.997 78.215.727.997 78.215.727.997 78.215.727.997 78.215.727.997 78.215.727.997 7 Belanja Tidak Terduga 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 III - 29 No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 II Belanja Langsung 922.533.500.000 1.529.741.264.000 1.680.266.426.000 1.842.658.395.000 2.071.270.331.000 2.316.829.327.000 1 Belanja Pegawai 2 Belanja Barang dan Jasa 3 Belanja Modal Jumlah Belanja Daerah 1.870.889.167.897 2.549.568.774.093 2.800.444.043.886 3.054.430.658.810 3.452.117.218.981 3.778.048.879.805 SurplusDefisit 17.248.571.546 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 40.000.000.000 III PEMBIAYAAN 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 32.248.571.546 - - - 75.000.000.000 - a Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah - - - - - - b Penerimaan Pengembalian Tuntutan Ganti Rugi - - - - - - c Penerimaan Pengembalian Pinjaman Dana Bergulir - - - - - - d Penggunaan SILPA Tahun Anggaran Sebelumnya 32.248.571.546 - - - - - e Pencairan Dana Cadangan - - - - 75.000.000.000 - 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 15.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 15.000.000.000 40.000.000.000 a Pembentukan Dana Cadangan - 25.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 b Penyertaan Modal Pemerintah 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 c Pembayaran Pokok Utang - - - - - - d Pemberian Pinjaman Daerah dan Obligasi - - - - - - III - 30 No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Daerah e Tuntutan Ganti Rugi dan Tuntutan Perbendaharaan - - - - - - PEMBIAYAAN NETTO 17.248.571.546 - 40.000.000.000 - 40.000.000.000 - 40.000.000.000 60.000.000.000 - 40.000.000.000 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN Tabel 3.8 Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 A Belanja TidakLangsung 710.048.514.826 730.999.033.009 782.805.274.281 839.190.753.079 897.334.484.410 973.485.751.008 1 Belanja Gaji Pegawai 295.419.506.347 310.190.481.665 325.700.005.748 341.985.006.035 359.084.256.337 377.038.469.154 2 Belanja Bunga - - - - - - 3 Belanja Bagi Hasil Pendapatan ke KabupatenKota 414.629.008.479 420.808.551.344 457.105.268.533 497.205.747.044 538.250.228.073 596.447.281.854 B Belanja Langsung 139.196.232.954 146.156.044.601 153.463.846.831 161.137.039.173 169.193.891.131 177.653.585.688 1 Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis. 2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 3 Belanja Jasa Kantor khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya 139.196.232.954 146.156.044.601 153.463.846.831 161.137.039.173 169.193.891.131 177.653.585.688 III - 31 Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 4 Belanja sewa gedung kantor yang telah ada kontrak jangka panjangnya - - - - - 5 Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor yang telah ada kontrak jangka panjangnya - - - - - C Pengeluaran Pembiayaan 25.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 1 Pembentukan Dana Cadangan 25.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 2 Pembayaran pokok utang - - - - - - Total Belanja Wajib Dan Pengeluaran Yang Wajib Mengikat Serta Prioritas Utama 849.244.747.780 902.155.077.610 961.269.121.112 1.025.327.792.252 1.066.528.375.542 1.176.139.336.696 III - 32

3.3.3. Penghitungan Kerangka Pendanaan

Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah. Kebijakan pengalokasian belanja dan pengeluaran pembiayaan yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut: 1. Penerimaan retribusi pajak diupayakan alokasi belanjanya pada program atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan peningkatan layanan dimana retribusi pajak tersebut dipungut. 2. Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang dipisahkan dialokasikan kembali untuk upaya-upaya peningkatan kapasitas dimana dana penyertaan dialokasikan sehingga menghasilkan tingkat pengembalian investasi terbaik bagi kas daerah. 3. Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum pegawai dan operasional rutin pemerintahan daerah. 4. Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan dimana dana tersebut dialokasikan. 5. Penerimaan dana bagi hasil agar dialokasikan secara memadai untuk perbaikan layanan atau perbaikan lingkungan sesuai jenis dana bagi hasil didapat. Hasil perhitungan kapasitas keuangan daerah Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat pada Tabel 3.9. Setelah kapasitas keuangan daerah diketahui, selanjutnya akan ditentukan belanja prioritas prioritas I, prioritas II dan prioritas III sebagaimana tercantum pada Tabel 3.10. Penjelasan ketiga kategori belanja yaitu sebagai berikut: a. Prioritas I merupakan Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama, baik belanja tidak langsung, belanja langsung maupun pengeluaran pembiayaan. b. Belanja Prioritas II merupakan Belanja Langsung untuk Program Unggulan Kepala daerah dan Program Prioritas diluar Belanja Langsung Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama. Belanja ini selain digunakan untuk membiayai program unggulan dedicated Kepala daerah, juga diperuntukkan bagi program prioritas ditingkat perangkat daerah yang merupakan penjabaran dari analisis per urusan. c. Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja- belanja tidak langsung seperti: belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan kepada kabupatenkota serta belanja tidak terduga. III - 33 Tabel 3.9 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan RiauTahun 2016-2021 Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 1. Pendapatan 1.853.640.596.351 2.589.568.774.093 2.840.444.043.886 3.094.430.658.810 3.392.117.218.981 3.818.048.879.805 2. Penerimaam Pembiayaan 32.248.571.546 75.000.000.000 Total penerimaan 1.885.889.167.897 2.589.568.774.093 2.840.444.043.886 3.094.430.658.810 3.467.117.218.981 3.818.048.879.805 Dikurangi: 3. Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 849.244.747.780 902.155.077.610 961.269.121.112 1.025.327.792.252 1.066.528.375.542 1.176.139.336.696 Kapasitas riil kemampuan keuangan 1.036.644.420.117 1.687.413.696.483 1.879.174.922.774 2.069.102.866.558 2.400.588.843.439 2.641.909.543.109 III - 34 Tabel 3.10 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 A Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah 1.885.889.167.897 2.589.568.774.093 2.840.444.043.886 3.094.430.658.810 3.467.117.218.981 3.818.048.879.805 Pendapatan 1.853.640.596.351 2.589.568.774.093 2.840.444.043.886 3.094.430.658.810 3.392.117.218.981 3.818.048.879.805 Penerimaan Pembiayaan 32.248.571.546 75.000.000.000 B Rencana alokasi pengeluaran prioritas I Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 849.244.747.780 902.155.077.610 961.269.121.112 1.025.327.792.252 1.066.528.375.542 1.176.139.336.696 1 Belanja Tidak Langsung 710.048.514.826 730.999.033.009 782.805.274.281 839.190.753.079 897.334.484.410 973.485.751.008 2 Belanja Langsung 139.196.232.954 146.156.044.601 153.463.846.831 161.137.039.173 169.193.891.131 177.653.585.688 3 Pengeluaran Pembiayaan 25.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 Kapasitas riil kemampuan keuangan A-B 1.036.644.420.117 1.687.413.696.483 1.879.174.922.774 2.069.102.866.558 2.400.588.843.439 2.641.909.543.109 C Total rencana pengeluaran prioritas II Belanja Langsung untuk Program Unggulan Kepala daerah dan Program Prioritas diluar Belanja Langsung Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 783.337.267.046 1.383.585.219.399 1.526.802.579.169 1.681.521.355.827 1.902.076.439.869 2.139.175.741.312 Belanja Langsung 783.337.267.046 1.383.585.219.399 1.526.802.579.169 1.681.521.355.827 1.902.076.439.869 2.139.175.741.312 III - 35 Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 D Total rencana pengeluaran prioritas III 253.307.153.071 303.828.477.084 352.372.343.605 387.581.510.731 498.512.403.571 502.733.801.797 1 Belanja Tidak Langsung 238.307.153.071 288.828.477.084 337.372.343.605 372.581.510.731 483.512.403.571 487.733.801.797 a Belanja Hibah 101.575.563.824 147.633.991.306 194.678.388.882 228.350.600.340 336.130.734.060 337.043.835.211 b Belanja Bantuan Sosial 58.515.861.250 59.978.757.781 61.478.226.726 63.015.182.394 66.165.941.514 69.474.238.589 c Belanja Bantuan Keuangan 75.215.727.997 78.215.727.997 78.215.727.997 78.215.727.997 78.215.727.997 78.215.727.997 d Belanja Tidak Terduga 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 a Penyertaan Modal Pemerintah 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 Surplus anggaran riil atau Berimbang I-II-III IV - 1

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS