Pengetahuan Tenang Suplemen Makanan pada Anak SMA
PENGETAHUAN TENTANG SUPLEMEN
MAKANAN PADA ANAK SMA
OLEH:
FAKHRI AMIN NASUTION 110100298
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
(2)
PENGETAHUAN TENTANG SUPLEMEN
MAKANAN PADA ANAK SMA
KARYA TULIS ILMIAH OLEH:
FAKHRI AMIN NASUTION 110100298
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
PENGETAHUAN TENTANG SUPLEMEN MAKANAN PADA ANAK SMA Nama : Fakhri Amin Nasution
NIM : 110100298
Pembimbing Penguji I
(dr. MurniatiManik, M.Sc, Sp.KK, Sp.GK) (dr. SyaifulBahri, Sp.M) NIP 19530719 198003 2 001 NIP 19550416 1982111 1 001
Penguji II
(dr. SiskaMayasariLubis, M.Ked(Ped),Sp.A) NIP 19790518 200501 2 002
Medan,Januari 2015 Dekan FakultasKedokteran Universitas Sumatera Utara
(Prof. dr. GontarAlamsyahSiregar, Sp.PD-KGEH) NIP 1954 02 20 1918 11 1 001
(4)
ABSTRAK
Suplemen makanan merupakan produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih vitamin, mineral, asam amino, atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi. Suplemen makanan dapat berupa produk padat meliputi tablet, tablet hisap, tablet kunyah, kapsul lunak, serbuk, granula, atau produk cair berupa tetes, sirup, dan larutan.
Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan metode cross-sectional. Responden yaitu siswa dan siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah kelas 3 dengan jumlah 87 orang diberi kuesioner yang terdiri dari 12 soal dan bersifat menguji pengetahuannya. Data yang diperoleh dari responden telah di entry kedalam program komputer yaitu SPSS (Statistical product and service solution) dan hasil ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Mengetahui tingkat pengetahuan siswa/siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah kelas 3 tentang suplemen makanan.
Penelitian ini telah mencapai tujuan umum yang dikemukakan saat awal penelitian ini dijalankan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa siswa-siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah kelas 3 memiliki tingkat pengetahuan yang cukup baik dengan rincian kategori baik memiliki persentase yang paling besar, yaitu sebanyak 28 orang atau 57,1 persen dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 21 orang atau 42,9 persen.
Kesimpulannya secara keseluruhan siswa-siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah kelas 3 mempunyai tingkat pengetahuan yang baik tentang suplemen makanan.
(5)
ABSTRACT
Dietary supplement is a product that is intended to complement the needs of food nutrients, contain one or more vitamins, minerals, amino acids or other ingredients (derived from plants or not plants) that has nutritional value or physiological effects in the amount of concentrated. Dietary supplements can be either solid products, include tablets, chewable tablets, tablet suction, soft capsules, powder, granules or liquid products in the form of drops, syrups, and solution.
This research is a descriptive study using the method of cross-sectional. The respondents are 87 high school students of Shafiyyatul Amaliyyah class 3 were given a questionnaire which consists of 12 questions for test their knowledge. Data obtained from the respondents will be entry into SPSS (Statistical product and service solution) and the results are shown in a frequency distribution table. To know the level knowledge of senior high school students of Shafiyyatul Amaliyyah class 3 about dietary supplements.
This study has reached the general purpose expressed during early research was carried out. From this research it can be concluded that overall high school students of Shafiyyatul Amaliyyah class 3 has a reasonably good level of knowledge with the details category has the greatest percentage, i.e. as many as 28 people or 57,1% and level of knowledge or 21 people much less 42,9 percent.
In conclusion overall high school students of Shafiyyatul Amaliyyah class 3 has a good level of knowledge about dietary supplements.
(6)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan kemudahan dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengetahuan Tentang Suplemen Makanan Pada Anak SMA”. Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat strata 1 kedokteran umum di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada :
1. Rektor Universitas Sumatera Utara Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar, meningkatkan ilmu pengetahuan dan keahlian.
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan keahlian.
3. dr. Murniati Manik, M.Sc, Sp.KK, SpGK selaku dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan dan dengan sabar membantu pelaksanaan penelitian ini.
4. dr. Juliandi Harahap, MA selaku dosen pembimbing statistik yang senantiasa memberikan bimbingan mengenai metode penelitian.
5. dr. Siska Mayasari Lubis, Sp.A dan dr. Syaiful Bahri, Sp.M selaku dosen penguji yang selalu memberi saran, kritik, dan masukan yang baik guna menyempurnakan proposal ini.
6. SMA Shafiyyatul Amaliyyah yang telah membantu saya dalam proses penyelesaian penelitian ini.
7. Ayahanda tercinta Prof. dr. H. Burhanuddin Nasution, SpPK-KN,FISH, Ibunda tercinta Hj. Siti Asmawati Lubis, abang saya dr. Syafrizal Amin
(7)
Nasution, dr. Malayana Rahmita Nasution, M.Ked(ClinPath), SpPK, dr. Arfian Amin Nasution yang senantiasa memberikan dukungan serta doa hingga peneliti tetap bersemangat dan pantang menyerah dalam pelaksanaan dan penyelesaian penelitian ini.
8. Teman satu kelompok yaitu Timotius Kevin Natanael yang selalu memberikan semangat dan masukan kepada penulis dalam menyempurnakan karya tulis ini.
9. Teman-teman seperjuangan dalam pembuatan karya tulis ilmiah yang tergabung dalam team KTI yaitu Mukhamad Faried, Muhammad Iqbal, Muhammad Ikhsan Chan, Alvin Rambe, Ikrar Rananta, Catur Fariadhy, Muhammad Hendy, Tesar Akbar Nugraha, Dana Arwanda, Abdurrahman Huzaifi Lubis, Muhammad Ihsan Nasution dan segenap angkatan 2011.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini banyak kekurangan, mengharapkan saran serta kritik demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak Amin.
Medan, 25 November 2014
(8)
DAFTAR ISI
Halaman
HalamanPersetujuan………... ii
ABSTRAK………... iii
ABSTRACT………... iv
Kata Pengantar……….. v
Daftar Isi………. vii
DaftarTabel………... ix
DaftarIstilah……….. X DaftarLampiran………... xi
BAB 1 PENDAHULUAN………... 1
1.1. LatarBelakang………... 1
1.2. RumusanMasalah………... 3
1.3. TujuanPenulisan……… 3
1.4. ManfaatPenelitian………. 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………... 4
2.1. Pengetahuan……….. 4
2.1.1. Definisi……….. 4
2.1.2. Cara MendapatkanPengetahuan………... 4
2.1.3. KlasifikasiPengetahuan……….... 5
2.2. SuplemenMakanan………... 6
2.2.1. Pengertian……….. 6
2.2.2. CakupanSuplemenMakanan………... 6
2.2.3. JenisSuplemenMakanan……….. 8
(9)
BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL.. 19
3.1. KerangkaKonsepPenelitian………... 19
3.2. DefinisiOperasional……….. 19
BAB 4 METODE PENELITIAN………. 20
4.1. DesainPenelitian………... 20
4.2. TempatdanWaktuPenelitian………... 20
4.3. PopulasidanSampel………... 20
4.4. Cara Pengumpulan Data………... 21
4.5. InstrumenPenelitian………... 21
4.6. ValiditasdanReliabilitas……….. 22
4.7. Pengolahan Data danAnalisa Data……….. 22
BAB 5 HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN..………... 24
5.1. HasilPenelitian………... 24
5.1.1. DeskripsiLokasiPenelitian……….... 24
5.1.2. DeskripsiKrakteristikResponden………. 24
5.1.3. JenisKelamin………... 25
5.1.4. PengetahuanTentangSuplemenMakanan………... 25
5.2. Pembahasan………... 29
5.2.1. JenisKelamin………... 29
5.2.2. Tingkat Pengetahuan………... 29
5.2.2. KeterbatasanPenelitian………. 30
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN………. 31
6.1. Kesimpulan………. 31
6.2. Saran………... 31
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(10)
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 3.2. DefinisiOperasional 19
Tabel 5.1. DistribusiRespondenberdasarkanJenisKelaminpadaSiswa-Siswi SMA ShafiyyatulAmaliyyahKelas 3 Tahun 2014
25
Tabel 5.2. NilaiRata-Rata (Mean)Siswa-Siswi SMA
ShafiyyatulAmaliyyahKelas 3 Tahun 2014
25
Tabel 5.3. DistribusiFrekuensi Tingkat PengetahuanRespondenPenelitian 27
Tabel 5.4. DistribusiRespondenberdasarkanJenisKelamindan Tingkat PengetahuanpadaSiswa-Siswi SMA ShafiyyatulAmaliyyahKelas
3 Tahun 2014
28
Tabel 5.5. DistribusiRespondenberdasarkanNilaiJawabanpadaSiswa-Siswi SMA ShafiyyatulAmaliyyahKelas 3 Tahun 2014
(11)
DAFTAR ISTILAH
ALA : Alpha Lipoic Acid
BPOM : BadanPengawasObatdanMakanan
DHA : DocosaHeksanoid Acid
DNA : Deoxyribose Nucleic Acid
EPA : EicosaPentaenoic Acid
FDA : Food and Drug Administration
GLA : Gamma Linoleic Acid
HCL : Hydroclhoric Acid
HDL : High Density Lipid
IU : International Unit
KBBI : KamusBesar Bahasa Indonesia
LDL : Low Density Lipid
Mg : Milligram
Mcg : Mikrogram
NAC : N-asetilsistein
RDA : Recommended Dietary Allowance
RNA : Ribonucleic Acid
RI : Republik Indonesia
SMA : SekolahMenengahAtas
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : LembarPenjelasanMenjadiResponden Lampiran 2 : Informed Consent
Lampiran 3 : Kuesioner Lampiran 4 : SuratIzinSurvei
Lampiran 5 : SuratPernyataanSelesaiMelakukanPenelitian Lampiran 6 : Hasil Data SPSS
(13)
ABSTRAK
Suplemen makanan merupakan produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih vitamin, mineral, asam amino, atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi. Suplemen makanan dapat berupa produk padat meliputi tablet, tablet hisap, tablet kunyah, kapsul lunak, serbuk, granula, atau produk cair berupa tetes, sirup, dan larutan.
Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan metode cross-sectional. Responden yaitu siswa dan siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah kelas 3 dengan jumlah 87 orang diberi kuesioner yang terdiri dari 12 soal dan bersifat menguji pengetahuannya. Data yang diperoleh dari responden telah di entry kedalam program komputer yaitu SPSS (Statistical product and service solution) dan hasil ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Mengetahui tingkat pengetahuan siswa/siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah kelas 3 tentang suplemen makanan.
Penelitian ini telah mencapai tujuan umum yang dikemukakan saat awal penelitian ini dijalankan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa siswa-siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah kelas 3 memiliki tingkat pengetahuan yang cukup baik dengan rincian kategori baik memiliki persentase yang paling besar, yaitu sebanyak 28 orang atau 57,1 persen dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 21 orang atau 42,9 persen.
Kesimpulannya secara keseluruhan siswa-siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah kelas 3 mempunyai tingkat pengetahuan yang baik tentang suplemen makanan.
(14)
ABSTRACT
Dietary supplement is a product that is intended to complement the needs of food nutrients, contain one or more vitamins, minerals, amino acids or other ingredients (derived from plants or not plants) that has nutritional value or physiological effects in the amount of concentrated. Dietary supplements can be either solid products, include tablets, chewable tablets, tablet suction, soft capsules, powder, granules or liquid products in the form of drops, syrups, and solution.
This research is a descriptive study using the method of cross-sectional. The respondents are 87 high school students of Shafiyyatul Amaliyyah class 3 were given a questionnaire which consists of 12 questions for test their knowledge. Data obtained from the respondents will be entry into SPSS (Statistical product and service solution) and the results are shown in a frequency distribution table. To know the level knowledge of senior high school students of Shafiyyatul Amaliyyah class 3 about dietary supplements.
This study has reached the general purpose expressed during early research was carried out. From this research it can be concluded that overall high school students of Shafiyyatul Amaliyyah class 3 has a reasonably good level of knowledge with the details category has the greatest percentage, i.e. as many as 28 people or 57,1% and level of knowledge or 21 people much less 42,9 percent.
In conclusion overall high school students of Shafiyyatul Amaliyyah class 3 has a good level of knowledge about dietary supplements.
(15)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kualitas gizi generasi muda khususnya para remaja, yang merupakan sumber daya bagi pembangunan Indonesia seutuhnya dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas sumber daya manusianya, sangatlah perlu untuk diperhatikan karena remaja merupakan golongan masyarakat yang relatif jarang mendapat perlakuan dalam program pembinaan gizi dan kesehatan. Padahal mereka sesungguhnya berada pada masa transisi dari dunia anak-anak ke dunia dewasa yang secara langsung atau tidak langsung memerlukan pembinaan dari sudut perkembangan jasmani, intelektual atau kognitif, mental, psikologi, sosial dan cara-cara berwawasan (Depkes RI, 1997).
Gaya hidup mengonsumsi suplemen makanan tidak hanya terbatas di negara maju. Dalam suatu penelitian di Jepang yang dikemukakan di dalam jurnal Inggris mengenai suplemen makanan dikatakan bahwa penggunaan suplemen berhubungan dengan usaha pencegahan suatu penyakit, mempertahankan kondisi kesehatan prima, menangani keadaan stres serta dikatakan bahwa penggunaan suplemen makanan merupakan gaya hidup. Globalisasi membuat kalangan tertentu di negara berkembang mulai mengadopsi kecenderungan itu. Produk suplemen makanan mulai masuk ke Indonesia awal tahun 1990-an (Takano, 2005).
Suplemen makanan merupakan produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih vitamin, mineral, asam amino, atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi. Suplemen makanan dapat berupa produk padat meliputi tablet, tablet hisap, tablet kunyah,
(16)
kapsul lunak, serbuk, granula, atau produk cair berupa tetes, sirup, dan larutan (BPOM, 2004).
Food and Drug Administration (FDA) menyatakan suplemen diet berbahaya dan tidak memiliki efek positif dalam menurunkan berat badan. Hal ini juga diperkuat bahwa FDA menerima ribuan laporan efek samping dari suplemen terutama suplemen herbal, termasuk ratusan kematian (Judith, 2008).
Suplemen kalsium adalah pilihan yang tepat untuk mencegah osteoporosis. Namun ada batasan tertentu asupan kalsium untuk memaksimalkan penyerapan. Penyerapan kalsium meningkat pada lingkungan asam, sehingga suplemen kalsium harus dimakan dengan makanan (kalsium sitrat tidak perlu dikonsumsi dengan makanan) (Steven, 2009).
Vitamin C adalah asam askorbat, sebuah penelitian yang melibatkan 22.000 pria Swedia menyatakan bahwa mengonsumsi vitamin C lebih 7000 mg per minggu memiliki tingkat risiko terkena batu ginjal paling tinggi, tetapi tidak ada hubungan jika kita mengonsumsi vitamin C dari makanan. Hal ini dimaksudkan bagi mereka yang mengonsumsi suplemen vitamin C (Sandra, 2014).
Kalsium berfungsi untuk membantu pembentukan gigi dan tulang, pembekuan darah dalam luka dan mempertahankan kesehatan fungsi saraf dan otot. Sebuah penelitian menyatakan suplemen kalsium meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada pria sebesar 19% (Darrel, 2013).
Vitamin E berfungsi untuk mempertahankan kesehatan kulit dan rambut, tetapi penggunaannya yang tidak terkontrol akan menyebabkan peningkatan risiko kanker prostat pada orang tua (Thomas, 2011).
1.2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengetahuan siswa/siswi tentang suplemen makanan.
(17)
1.3. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengetahuan siswa/siswi tentang suplemen makanan.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Sebagai pengalaman dan tambahan pengetahuan bagi peneliti.
2. Memberitahukan kepada masyarakat secara umum dan kepada siswa/siswi secara khusus cara penggunaan suplemen yang baik dan benar.
3. Memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat dan siswa/siswi mengenai pendidikan gizi yang sesuai.
(18)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
2.1.1. Definisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan (KBBI Daring, 2008), pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan, baik melalui indera penglihatan, penciuman, pendengaran, perasa, dan peraba, terhadap suatu objek (Notoatmodjo, 2007).
2.1.2. Cara Mendapatkan Pengetahuan
Berdasarkan Notoatmodjo (2003), dari berbagai macam cara seseorang mendapatkan pengetahuan, cara ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. Cara tradisional
Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini dilakukan sebelum ditemukan metode ilmiah, yang meliputi :
a. Cara coba salah (trial & error)
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan. Jika kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila tidak berhasil, maka akan dicoba kemungkinan yang lain lagi sampai didapatkan hasil mencapai
kebenaran.
b. Cara kekuasaan atau otoritas
Pada cara ini, pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu
pengetahuan.
(19)
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut.
d. Melalui jalan pikiran
Dengan jalan ini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.
2. Cara modern
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut Metode Penelitian Ilmiah (Notoatmodjo, 2003).
2.1.3. Klasifikasi Pengetahuan
Menurut Worsley (2002), ada dua jenis pengetahuan yaitu :
1. Pengetahuan deklaratif
Pengetahuan deklaratif merupakan pengetahuan mengenai fakta-fakta yang ada. Contoh pengetahuan deklaratif adalah “bumi itu bulat”, “jeruk merupakan sumber vitamin C yang baik”, “kulit akan berkeriput” dan “konsumsi buah dan sayur yang tinggi dapat mencegah hipertensi”. Pengetahuan deklaratif sangat penting bagi individu untuk dapat bertahan hidup. Pengetahuan deklaratif dapat dibagi ke dalam beberapa domain, termasuk di dalamnya pengetahuan nutrisi.
2. Pengetahuan prosedural
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan mengenai bagaimana melakukan sesuatu. Contohnya adalah “bagaimana cara memotong sayur”, ”bagaimana cara mengikat tali sepatu”, dan lain sebagainya.
(20)
2.2. Suplemen Makanan
2.2.1. Pengertian
Suplemen makanan atau suplemen diet adalah produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih zat yang bersifat nutrisi yang dikemas dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk atau cairan yang berfungsi sebagai pelengkap kekurangan zat gizi dalam tubuh. Makanan penunjang ini umumnya terbuat dari bahan-bahan alami yang diracik tanpa tambahan zat-zat kimia, meskipun ada beberapa vitamin tertentu dibuat secara sintetis. Di Indonesia, makanan suplemen digolongkan sebagai nutraceutical (masuk dalam golongan makanan). Itulah sebabnya oleh pemerintah makanan suplemen boleh dijual secara bebas. Namun tidak boleh diklaim memiliki khasiat untuk mengobati penyakit tertentu seperti halnya obat (Kariyadi, 1998). Peraturan Menteri Kesehatan No.329/Menkes/Per/XII/76 menyatakan, makanan sebagai barang yang untuk dimakan dan diminum tetapi bukan sebagai obat (Gusmali, 2000).
2.2.2. Cakupan Suplemen Makanan
Cakupan suplemen makanan meliputi vitamin, mineral, enzim, asam amino, hormon, herbal, antioksidan dan probiotik (Femi, Syamsir, dan Iwan, 2006).
1. Vitamin
Vitamin berfungsi membantu metabolisme tubuh dan produksi energi. Vitamin terdiri dari vitamin larut lemak (A, D, E, K) dan vitamin tidak larut lemak (B, C, asam folat, biotin).
2. Mineral
Mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk proses metabolisme. Mineral dibagi dalam 2 kelompok yaitu mineral mikro (boron, kromium, kobalt, copper, flourida, iodin, besi, mangan, molybdenum, selenium, silikon, vanadium,
(21)
seng) dan mineral makro (kalsium, fosfor, kalium, natrium klorida, magnesium, sulfur).
3. Enzim
Enzim berperan dalam proses metabolisme tubuh. Enzim banyak terdapat dalam makanan segar karena enzim sangat sensitif terhadap panas dan akan rusak dalam proses pemasakan dan pasteurisasi. Enzim adalah biokatalisator spesifik yang bergabung dengan koenzim (vitamin dan mineral) yang menjalankan roda kehidupan melalui metabolisme agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.
4. Asam Amino
Asam amino dapat didefinisikan sebagai kumpulan besar satuan organik, yang mewakili produk akhir dari mata rantai protein. Pertumbuhan, perkembangan dan fungsi semuanya bergantung pada protein, dan protein sangat bergantung pada tersedianya asam amino. Asam amino terbagi dalam 2 kelompok besar yaitu asam amino esensial (asam amino yang tidak bisa disintesa oleh tubuh) dan asam amino non esensial (asam amino yang bisa disintesa oleh tubuh).
5. Hormon
Hormon adalah suatu zat kimia yang diproduksi tubuh secara spesifik dan berperan mengatur berbagai proses fisiologis tubuh yang menentukan siapa kita, dimulai dari pertumbuhan, reproduksi metabolisme yang membuat kita tetap hidup. Hormon juga membedakan jenis kelamin kita. Hormon dikelompokkan dalam 3 kategori besar yaitu : (1) hormon seks (termasuk hormon pertumbuhan dan penuaan), (2) hormon metabolisme (yang mengatur perubahan makanan menjadi bahan bakar) dan (3) hormon stres (yang mengendalikan respon tubuh terhadap rangsangan yang kita terima).
(22)
6. Herbal
Pengobatan herbal adalah cara pengobatan yang aman dan efektif dengan menggunakan bahan – bahan dari tanaman. Pengobatan herba merupakan sistem pengobatan holistik yang mengarah pada usaha mengembalikan mekanisme tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
7. Antioksidan
Antioksidan adalah segala bentuk substansi yang pada kadar rendah secara bermakna dapat mencegah atau memperlambat proses oksidasi (proses dimana terjadi pengurangan atau pemindahan jumlah elektron dalam reaksi kimia). Jenis antioksidan yang beredar di pasaran adalah vitamin C, vitamin E, koenzim Q10, N-asetilsistein (NAC), dan beta karoten.
8. Probiotik
Probiotik membantu proses pencernaan dengan cara memecah makanan menjadi komponen – komponen individualnya seperti lemak, asam amino, karbohidrat, vitamin, mineral agar bisa diserap oleh tubuh. Probiotik juga meningkatkan penyerapan mineral, mensintesa mikronutrien terutama vitamin B2, B6, B12, K, biotin, dan asam folat.
2.2.3. Jenis Suplemen Makanan
2.2.3.1. Multivitamin
Menurut Femi, Syamsir, dan Iwan (2006), cakupan vitamin adalah sebagai berikut :
1. Vitamin
(23)
Membantu daya penglihatan ( malam dan warna ), dan mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Dosis RDA untuk pria 1000 IU dan wanita 800 IU sehari. Untuk mengatasi gangguan penyakit tertentu, misalnya infeksi atau peradangan, digunakan dalam dosis tinggi 5000 IU sehari selama infeksi, tetapi tidak lebih dari satu bulan pemakaian.
b. Vitamin B1 (thiamin)
Memelihara fungsi saraf, mengoptimalkan aktifitas kognitif dan fungsi otak, membantu proses metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan mengatur sirkulasi dan fungsi darah. Dosis RDA 1 – 1,5 mg sehari, terapi 30 – 100 mg sehari.
c. Vitamin B2 (riboflavin)
Membantu mencegah katarak, gangguan pencernaan, kulit, dan depresi. Dosis RDA 1,7 mg sehari. Dosis terapi 25 mg sehari.
d. Vitamin B3 – asam nikotinat (Niasin)
Membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan sistem susunan saraf dan rambut. Dosis RDA 20 mg sehari.
e. Viamin B5 (asam pantotenat)
Membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan jaringan dan rambut. Dosis RDA 10 mg sehari.
f. Vitamin B6 (piridoksin)
Berperan dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, menguatkan kekebalan tubuh, membantu transmisi impuls saraf, menjaga keseimbangan elektrolit tubuh (natrium dan kalium), merangsang pertumbuhan sel darah merah, dan membantu sintesa DNA dan RNA. Dosis RDA 2 mg sehari, terapi 25 – 100 mg sehari.
g. Vitamin B8 (biotin)
Mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Dosis RDA 300 mcg sehari. h. Asam folat
(24)
Membantu pembentukan sel darah merah dan mempertahankan kesehatan sistem pencernaan. Dosis RDA untuk pria 170 mcg dan wanita 150 mcg sehari. Ibu hamil disarankan mendapat tambahan 400 mcg sehari.
i. Vitamin B12 (sianokobalamin)
Mengatur pembentukan sel darah merah, mencegah kerusakan dinding saraf, sintesa DNA, mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi. Dosis RDA 6 mcg sehari, terapi 5 – 50 mcg sehari.
j. Kolin
Pelindung hati dan membantu pengontrolan kolesterol darah. Dosis RDA 1000 mg sehari.
k. Inositol
Dosis RDA 50 mg sehari, diberikan sebagai bagian multivitamin. Sedangkan untuk mengatasi serangan panik, gunakan dosis terapi 1000 – 2000 mg sehari, atau dalam dua atau tiga dosis sesuai dengan keperluan.
l. Vitamin C (asam askorbat)
Membantu penyembuhan luka, penyerapan zat besi dan kalsium, dan mempertahankan kesehatan kulit dan jaringan. Dosis RDA untuk pria 60 mg sehari dan wanita 60 mg sehari. Untuk terapi sebagai antioksidan digunakan dalam dosis tinggi 500 – 2000 mg sehari.
m. Vitamin D (kalsiferol)
Membantu pembentukan tulang dan gigi dan pembekuan darah. Dosis RDA 400 IU.
(25)
n. Vitamin E (tokoferol)
Mempertahankan kesehatan umum, kulit dan rambut.Dosis RDA30 IU. Untuk terapi digunakan dosis 400 IU per hari.
o. Vitamin K (quinon)
Membantu proses pembekuan darah, membantu mengaktifkan osteocalcin, protein pembangun tulang, untuk menjaga tulang dari kerapuhan yang terjadi pada usia tua. Namun penggunaan vitamin K sebagai suplemen hanya digunakan dengan pengawasan dokter.
2. Mineral a. Kalsium
Membantu pembentukan gigi dan tulang, pembekuan darah pada luka, dan mempertahankan kesehatan fungsi saraf dan otot. Dosis RDA 1000 mg sehari.
b. Magnesium
Menjaga kesehatan jantung. Dosis 400 mg sehari.
c. Fosfor
Menjaga kondisi tulang dari kehilangan kalsium, membentuk otot, dan membantu sintesa hormon testosteron. Dosis RDA 2 – 5 mg sehari.
d. Zat besi
Membantu pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah dan mencegah anemia. Dosis RDA 18 mg sehari.
e. Mangan
(26)
f. Kalium
Mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh dan kesehatan fungsi saraf dan otot. Dosis RDA 800 mg sehari.
g. Natrium
Mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh dan kesehatan fungsi saraf dan otot. Dosis RDA 500 mg sehari.
h. Selenium
Dosis RDA 70 mcg sehari, sebagai antioksidan digunakan 150 – 300 mcg sehari.
i. Seng
Dosis RDA 15 mg sehari, sebagai antioksidan untuk meningkatkan imunitas dosis 25 mg sehari.
j. Tembaga
Dosis RDA 1,5 mg sehari, sebagai antioksidan dosis 5 mg sehari.
k. Boron
Mengatasi osteoporosis diberikan dalam dosis 3 mg sehari, dikombinasi dengan kalsium sitrat 800 – 1000 mg, magnesium sitrat 50 mg dan vitamin K 1 mg.
l. Sulfur
Bahan pembentuk jaringan sendi, rambut, kuku, dan kulit. Sulfur juga menjadi komponen dari enzim yang mengkatalisa reaksi oksigen untuk mengubah nutrisi menjadi energi yang diperlukan dalam kegiatan otak.
(27)
m. Iodium
Membantu kesehatan metabolisme tubuh .Dosis RDA 150 mcg sehari.
n. Molibdenum
Mengatasi asma akut gunakan dosis 75 – 250 mcg sehari.
o. Kromium
Berperan dalam pengaturan gula darah, menurunkan berat badan, menurunkan total kolesterol dan trigliserida, menurunkan tekanan darah tinggi, membantu pertumbuhan, dan memperkecil resiko kerusakan gigi.
p. Vanadium
Berfungsi mencegah serangan jantung, berperan pada aktifitas hormon, kolesterol, dan metabolisme gula darah.
3. Asam Lemak Esensial
Omega 3, omega 6, omega 9, EPA, DHA, ALA, GLA
4. Asam Amino
a. Arginin
Memperkuat sistem imun dosis 250 mg sehari.
b. Lisin
Membantu meningkatkan imunitas, diberikan sebagai senyawa turunan l-lisin HCl, dan bagian dari multivitamin. Dosis RDA 25 mg sehari.
(28)
c. Metionin
Dosis RDA 10 mg sehari. Untuk detoksifikasi hati, dosis 200 – 1000 mg sehari.
d. Fenilalanin
Dosis RDA 16 mg sehari. Untuk diet dan menekan nafsu makan, diberikan bentuk aktifnya sebagai l-fenilalanin dengan dosis 100 mg sehari, diminum 30 menit sebelum makan.
e. Treonin
Dosis RDA 8 mg sehari. Untuk membantu pengembangan dan fungsi otak, terutama pada masa pertumbuhan (anak-anak).
f. Triptopan
Dosis RDA 3 mg sehari. Untuk mengatasi gangguan sulit tidur (insomnia) dan mengendalikan suasana hati buruk dosis 1000 mg sehari.
g. Valin
Dosis RDA 14 mg sehari. Untuk terapi insomnia dan gangguan mental diberikan sebagai kombinasi dengan fenilalanin, metionin, dan triptopan.
h. Leusin
Dosis RDA 16 mg sehari, dan untuk terapi mencegah kehilangan protein setelah operasi, dosisnya sesuai petunjuk dokter.
i. Isoleusin
Dosis RDA 12 mg sehari. Untuk membantu proses penyembuhan dari infeksi, dosis 240 – 360 mg sehari diberikan bersama valin.
(29)
j. Histidin
Mengatasi penyakit degeneratif pada usia tua, misalnya artritis reumatoid, dosis 1 – 6 g sehari.
k. Taurin
Sebagai pemulih stamina dosis 1000 mg sehari.
l. L-karnitin
Meningkatkan kebugaran gunakan L-carnitine dalam dosis 250 mg dua kali sehari, dikombinasikan dengan kolin 500 mg, dan vitamin B kompleks masing – masing 50 mg. Sedangkan dosis atlet adalah 750 – 1000 mg sehari.
m. Sistein
Pembentukan sel darah putih.
n. GABA
Memperkuat daya ingat, meringankan gejala – gejala epilepsi dan menurunkan ketegangan karena darah tinggi. Biasanya diberikan dengan resep dokter. Dosis RDA 20 – 40 mg sehari.
o. Asam L-glutamat
Berperan sebagai pengendali neurotransmiter yang berpengaruh terhadap kemampuan kognitif dan bermanfaat mencegah demensia serta meningkatkan daya ingat.
p. Glutation
Berperan dalam proses detoksifikasi hati dan untuk kesehatan saraf dan otak.
(30)
Berperan mengontrol kadar kolesterol darah dengan meningkatkan kolesterol HDL, membantu meningkatkan daya ingat pada lansia yang mengalami penyempitan pembuluh darah akibat kolesterol tinggi.
r. Glisin
Detoksifikasi senyawa racun dari tubuh.
s. Glutamin
Membantu penyembuhan luka, dosis RDA 500 mg tiga kali sehari.
5. Enzim
Asam hidroklorida, antasida, protease, amilase, lipase, oksbile, laktase, sukrase, maltase, aspergilus, bromelin, papain, probiotik, prebiotik, pektin, fiber.
2.2.3.2. Herbal
1. Antioksidan
Koenzim Q10, melatonin, glutation, katalase, flavonoid, silimarin, lutein, antosianidin, proantosianidin, quersetin, pignogenol, hesperidin, katecin, tanin, kapsaisin, limonen, kuinon, karotenoid (Sarwono, 2007).
2. Herbal
Sistem imun (echinacea, aloe vera, atragalus, golden seal, garlic, ginseng,
licorise), untuk tonikum (rosemary dan ginger), untuk anti kanker (green tea,
maitake), untuk anti aging (mengkudu, pine bark, velvet anler), untuk menjaga kesehatan hati (milk thistle dan dandelion), untuk anti radang dan reumatik (black cohos, cayene, curcuma, devil claw, fever few, wildyam), untuk sirkulasi darah (ginkgo biloba, hawthron berry, bilberry), untuk mengatasi problema wanita (black current, flaxid oils, dong kuai, red clover, alfalfa, borage), untuk saluran kemih (saw
(31)
palmeto, netle, pygeun, cranberry), untuk depresi (ST jhons wort), untuk insomnia (valerian, camomile, kava-kava), untuk pencernaan (psyllium sead husk, oat brand,
Spirulina, wheat brand, kelp), untuk vitalitas (royal jelly, bee polen, glucosamine,
colostrum, shark cartilage) (Djaeni, 2010).
2.2.4. Memilih Suplemen Makanan Yang Baik
Suplemen makanan di Indonesia sangat beragam jenisnya. Mulai dari hasil produksi lokal hingga produksi luar negeri. Masing–masing jenis suplemen makanan juga memiliki khasiat yang berbeda satu sama lainnya. Untuk itu konsumen perlu teliti dalam memilih suplemen makanan yang baik sehingga tidak merugikan diri sendiri (Wahyudi, 2009).
Berdasarkan Wahyudi (2009), cara memilih suplemen makanan yang baik adalah sebagai berikut :
1. Suplemen makanan diproduksi oleh perusahaan yang sudah berpengalaman dalam suplemen makanan dan mengembangkan riset dan disertifikasi oleh otoritas setempat bahkan dunia dan diakui.
2. Pastikan masa kadaluarsa (Expired date) dan label dari departemen kesehatan, sertifikasi halal, izin edar BPOM atau FDA (untuk di Amerika), agar suplemen yang kita pilih memenuhi standar kesehatan.
3. Pertimbangkan segala aspek terkait yang mempengaruhinya. Seperti kondisi tubuh, manfaat yang anda inginkan serta daya beli anda. Lupakan alasan gengsi, terbawa tren atau memenuhi faktor sugesti!
(32)
4. Telitilah dengan cermat komposisi dan daftar bahan-bahan yang terkandung
(ingredients). Pastikan tertulis dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia sehingga terbaca dengan jelas, juga tercetak dengan menggunakan huruf latin. Sebab, ini bisa membuktikan bahwa produk tersebut telah melewati ‘sensor’ pemerintah.
5. Perhatikan benar dimana produk tersebut dibuat, karena pencantuman tersebut dapat menyatakan bahwa lebih dari 50% bahan dan seluruh proses dilaksanakan di negara yang tertera.
6. Perhatikan simbol pada kemasan yang biasanya terdapat gambar-gambar tertentu mengandung arti seperti :
Registered Trade Mark, dilambangkan dengan huruf R dalam lingkaran yang menunjukkan bahwa merek dagang tersebut telah terdaftar di kantor paten negara asal produk.
Copy Right, dilambangkan dengan huruf C dalam lingkaran yang menunjukkan bahwa huruf dan dekoratif yang terdapat pada label, terdaftar di kantor paten dan telah dilindungi dari pembajakan.
Label Halal, umumnya ditandai oleh tulisan arab yang berbunyi ‘halal’ dalam elips, tetapi sampai sekarang di Indonesia belum ada standar label halal sehingga beberapa produk yang menggunakan label halal ada yang belum mendapatkan sertifikat halal dari pihak yang berwenang.
Kosher, label ini perlu diperhatikan untuk produk-produk yang berasal dari luar negeri atau lebih dikenal dengan produk impor. Simbol kosher ini hampir mirip seperti label halal yang menunjukkan apakah produk tersebut boleh dikonsumsi atau tidak oleh para pemeluk agama lain selain Islam (Wahyudi, 2009).
(33)
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
3.2. Definisi Operasional
TABEL 3.2. DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1 Jenis kelamin Status gender responden yang dibawa sejak lahir
Kuesioner Angket 1. Perempuan 2. Laki-laki
Nominal (Pratiwi, 2005) 2 Pengetahuan
tentang suplemen
makanan
Tingkat pengetahuan responden di dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner mengenai suplemen makanan
Kuesioner Angket 1. Baik; jika nilai dari jawaban ≥ mean
2. Kurang; jika nilai dari jawaban
˂ mean
Ordinal (Khomsan,
2000)
Variabel independen Variabel Dependen
Jenis kelamin Pengetahuan Tentang Suplemen Makanan pada anak SMA
(34)
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan metode Cross Sectional. Pada penelitian ini peneliti membuat kuesioner yang akan digunakan sebagai pedoman angket kepada siswa/siswi untuk mengetahui pengetahuan suplemen makanan pada siswa/siswi. Sebagai variabel independen adalah jenis kelamin, sedangkan variabel dependen adalah pengetahuan suplemen makanan pada anak SMA.
Studi deskriptif ini merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab pertanyaan: “Bagaimana pengetahuan tentang suplemen makanan pada siswa/siswi di sekolah Shafiyyatul Amaliyyah?”
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di sekolah Shafiyyatul Amaliyyah. Penelitian ini dilakukan pada Oktober-November 2014.
4.3. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh siswa/siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah yang duduk di kelas 3.
(35)
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh populasi siswa/siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah, peneliti mengambil sampel kelas 3 karena siswa/siswi yang duduk di kelas 3 dianggap sudah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai suplemen makanan. Menurut Ali Khomsan (2000), pengetahuan anak tentang suplemen makanan dibagi 2 kategori dengan menggunakan nilai rata-rata (mean) yaitu :
- Pengetahuan baik : ≥ mean - Pengetahuan kurang : < mean
Mean adalah nilai rata-rata hitung (Hidayat, 2007). Berikut adalah rumus untuk mencari nilai rata-rata (mean) (Notoatmodjo, 2005) :
�= �1 +�2 +�3 +⋯+�� �
Keterangan :
� = rata-rata hitung �� = nilai sampel ke-n � = jumlah sampel
4.4. Cara Pengumpulan Data
Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil angket pada responden dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu. Sedangkan data sekunder berupa jumlah siswa/siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah kelas 3 tahun 2014. Pengambilan data dilakukan dengan bantuan sekolah.
(36)
4.5. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah kuesioner sebagai pedoman dalam angket.
4.6 Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar dalam mengukur apa yang diukur. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan (Notoatmodjo, 2005). Untuk menguji validitas dan reliabilitas alat, peneliti melakukan uji coba kuesioner. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana ketepatan alat ukur tersebut dalam mengukur hasil, waktu pelaksanaannya Juni – Oktober 2014. Uji validitas dan reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan SPSS (Statistical Product and Service Solution).
4.7. Pengolahan Data dan Analisa Data
Kuesioner yang telah diisi oleh responden dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya, kemudian dilakukan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Editing Data
Kegiatan ini bertujuan untuk mengecek kelengkapan pengisian kuesioner, kejelasan jawaban, relevansi jawaban terhadap pertanyaan dan konsistensi jawaban pada isian kuesioner.
2. Mengkodekan Data
Untuk memudahkan analisis, maka jawaban-jawaban tersebut perlu diberi kode. Pemberian kode pada jawaban sangat penting artinya, jika pengelolaan data dilakukan dengan komputer. Mengkode jawaban adalah menaruh angka pada tiap jawaban.
(37)
3. Entry Data
Memasukkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memasukkan data. Membuat tabulasi tidak lain memasukkan data kedalam tabel-tabel. Dalam penelitian ini cara pentabulasiannya dengan cara manual.
4. Cleaning
Memastikan semua data yang telah diproses tidak ada terjadi kesalahan.
5. Saving
(38)
BAB 5
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Sekolah Menengah Atas (SMA) Shafiyyatul Amaliyyah yang merupakan lokasi penelitian ini berada di Jl. Setia Budi No. 191 dan merupakan bagian dari komplek pendidikan Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah yang telah didirikan sejak 20 Desember 1997 oleh Hj. Djamaliah.
SMA Shafiyyatul Amaliyyah kelas 3 memiliki jumlah siswa sebanyak 87 orang juga didukung dengan tenaga kepala sekolah dan staf sebanyak kurang lebih 30 orang. Sekolah ini juga memiliki status terakreditasi A.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini adalah siswa/siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah kelas 3 yang berjumlah 87 orang yang terdiri dari 51 perempuan dan 36 laki-laki yang berada dalam 4 kelas yaitu kelas XII A, XII B, XII C dan XII Internasional.
(39)
5.1.3. Jenis Kelamin
Tabel 5.1. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin pada Siswa-Siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah Kelas 3 Tahun 2014
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 13 26.5%
Perempuan 36 73.5%
Total 49 100%
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa responden laki-laki dari penelitian ini berjumlah 13 orang dan perempuan berjumlah 36 orang.
5.1.4. Pengetahuan Tentang Suplemen Makanan
Tabel 5.2. Nilai Rata-Rata (Mean) Siswa-Siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah Kelas 3 Tahun 2014
Nama Mean N
Sampel 1 27.0000 1
Sampel 2 29.0000 1
Sampel 3 28.5000 1
Sampel 4 28.5000 1
Sampel 5 33.0000 1
Sampel 6 32.0000 1
Sampel 7 31.0000 1
Sampel 8 31.0000 1
Sampel 9 31.0000 1
Sampel 10 32.0000 1
Sampel 11 32.0000 1
Sampel 12 30.0000 1
Sampel 13 33.0000 1
(40)
Sampel 15 32.0000 1
Sampel 16 32.0000 1
Sampel 17 27.0000 1
Sampel 18 32.0000 1
Sampel 19 28.0000 1
Sampel 20 30.0000 1
Sampel 21 31.0000 1
Sampel 22 30.0000 1
Sampel 23 32.0000 1
Sampel 24 30.0000 1
Sampel 25 30.0000 1
Sampel 26 31.0000 1
Sampel 27 32.0000 1
Sampel 28 30.0000 1
Sampel 29 30.0000 1
Sampel 30 32.0000 1
Sampel 31 32.0000 1
Sampel 32 26.0000 1
Sampel 33 25.0000 1
Sampel 34 30.0000 1
Sampel 35 25.0000 1
Sampel 36 31.0000 1
Sampel 37 29.0000 1
Sampel 38 30.0000 1
Sampel 39 31.0000 1
Sampel 40 33.0000 1
Sampel 41 34.0000 1
Sampel 42 32.0000 1
Sampel 43 32.0000 1
Sampel 44 33.0000 1
Sampel 45 27.0000 1
Sampel 46 33.0000 1
Sampel 47 31.0000 1
Sampel 48 32.0000 1
Sampel 49 33.0000 1
(41)
Pada penelitian ini responden dikatakan memiliki pengetahuan tentang suplemen makanan yang baik jika mendapat nilai ≥ mean dan dikatakan kurang jika mendapat nilai ˂ mean (Khomsan, 2000). Mean adalah nilai rata-rata hitung (Hidayat, 2007). Berikut adalah rumus untuk mencari nilai rata-rata (mean) (Notoatmodjo, 2005) :
�= �1 +�2 +�3 +⋯+�� �
Keterangan :
� = rata-rata hitung �� = nilai sampel ke-n � = jumlah sampel
Mean =27 + 29 + 28,5 +⋯+ 33 49
= 1498 49
= 30,5714
(42)
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Penelitian
Kategori Frekuensi Persentase
Baik 28 57,1%
Kurang 21 42,9%
Total 49 100%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori baik memiliki persentase yang paling besar, yaitu sebanyak 28 orang atau 57,1 persen dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 21 orang atau 42,9 persen.
Tabel 5.4. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pengetahuan pada Siswa-Siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah Kelas 3 Tahun 2014
Jenis kelamin Baik Kurang Total
Laki – laki 6 (12,2%) 7 (14,3%) 13 (26,5%)
Perempuan 22 (44,9%) 14 (28,6%) 36 (73,5%)
Total 28 (57,1%) 21 (42,9) 49 (100%)
Dari data diatas dapat dilihat bahwa responden laki-laki yang mempunyai tingkat pengetahuan baik sebanyak 6 orang atau 12,2 persen, berpengetahuan kurang sebanyak 7 orang atau 14,3 persen dan responden perempuan yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 22 orang atau 44,9 persen, berpengetahuan kurang sebanyak 14 orang atau 28,6 persen.
(43)
Tabel 5.5. Distribusi Responden berdasarkan Nilai Jawaban pada Siswa-Siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah Kelas 3 Tahun 2014
Nilai P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12
1 8 4 15 7 8 0 0 7 0 8 0 3
2 2 0 3 40 31 11 6 33 4 2 2 10
3 39 45 31 2 10 38 43 9 45 39 47 36
Total 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49 49
Dari data diatas dapat dilihat pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan nilai 1 adalah pertanyaan 3 (P3) sebanyak 15 orang, pertanyaan dengan nilai 2 adalah pertanyaan 4 (P4) sebanyak 40 orang dan dengan nilai 3 adalah pertanyaan 11 (P11) sebanyak 47 orang.
5.2. Pembahasan
5.2.1. Jenis Kelamin
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa responden laki-laki dari penelitian ini berjumlah 13 orang dan perempuan berjumlah 36 orang. Jumlah ini tidak sesuai dengan jumlah seluruh siswa-siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah kelas 3 sebanyak 87 orang dikarenakan adanya kegiatan dari sekolah yang membuat sebagian siswa-siswi tidak bisa ikut sebagai responden.
National Diet and Nutrition Survey di UK pada tahun 2003 menemukan bahwa 29% laki-laki dan 40% perempuan dalam rentang usia 19-64 tahun dilaporkan sebagai pengguna suplemen makanan (McNaughton, 2005). Hal ini berbeda dengan penelitian pada atlet renang, atlet renang laki-laki (21,3%) mengonsumsi suplemen lebih banyak dibandingkan perempuan (16,7%) (Rian, 2009). The Third National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES III) di Amerika tahun
(44)
1999-2000 menemukan sebanyak 46,9% laki-laki dan 56,7% perempuan mengonsumsi suplemen makanan (Radimer et.al, 2004).
Penelitian McNaughton (2005) dan Radimer et.al (2004) memiliki hasil yang sama, berbeda bahwa laki-laki lebih sedikit mengonsumsi suplemen daripada perempuan dan jika dikaitkan dengan penelitian ini maka hal ini ada hubungannya melihat pada hasil penelitian tentang suplemen makanan, laki-laki berpengetahuan baik sebanyak 6 orang (12,2%) dan perempuan berpengetahuan baik sebanyak 22 orang (44,9%).
5.2.2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan dengan kategori baik memiliki persentase sebanyak 28 orang atau 57,1 persen dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 21 orang atau 42,9 persen. Secara keseluruhan responden penelitian memiliki tingkat pengetahuan yang cukup baik, namun apabila ditinjau dari jenis kelamin, perempuan memiliki tingkat pengetahuan lebih baik dibandingkan laki-laki.
Penelitian terhadap 192 pasangan ibu dan anak perempuannya yang berusia 5 tahun, 44,4% anak mengonsumsi suplemen dan penelitian ini juga menyebutkan bahwa ibu yang mengonsumsi suplemen, anak perempuannya juga mengonsumsi suplemen (Lee, et.al 2002). Jika dihubungkan dengan jenis kelamin dan tingkat pengetahuan makanan maka hal ini terbukti bahwa perempuan memang memiliki tingkat pengetahuan suplemen lebih baik daripada laki-laki.
Pengetahuan tentang suplemen makanan dapat memengaruhi konsumsi suplemen. Sebagian besar responden yang mengonsumsi suplemen makanan memiliki pengetahuan gizi yang baik (Hayati, 2002), hal ini berbeda dengan penelitian Rian (2009), atlet renang dengan pengetahuan gizi baik lebih sedikit (11,1%) mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral dibandingkan atlet renang dengan pengetahuan gizi kurang (35,5%).
(45)
5.2.3. Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan dalam melakukan penelitian ini. Ketika pembagian dilakukan tidak semua siswa dan siswi hadir dikarenakan adanya kegiatan dari sekolah sehingga jumlah siswa dan siswi tidak sesuai dengan jumlah sampel yang diharapkan.
(46)
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Tingkat pengetahuan siswa-siswi SMA Shafiyyatul Amaliyyah Kelas 3 terhadap pengetahuan tentang suplemen makanan termasuk kedalam kategori baik.
6.2. Saran
Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
Dinas Kesehatan Kota Medan mengadakan sosialisasi atau penyuluhan tentang fungsi suplemen makanan serta efek sampingnya pada masyarakat sehingga masyarakat paham bagaimana cara mengonsumsi suplemen yang baik dan benar.
(47)
DAFTAR PUSTAKA
Boyle, M.A., Long, S., 2010. Personal Nutrition International Edition. New York. 7th ed. New York, USA: Cengage Learning.
Brown, J.E., 2011. Nutrition Now International Edition. New York. 6thed. New York, USA: Cengage Learning.
Brown, J.E., 2011. Nutrition Now New York. 6thed. New York, USA: Cengange Learning.
Dahlan, M.S., 2009. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto.
Djaeni, A.S., 2010. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian Rakyat.
Jakarta: Rineka Cipta. Available from
[Accesed 7 Mei 2014]
Kartasapoetra., 2005. Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas.
Khomsan, Ali., 2000. Teknik Pengukuran Gizi Masyarakat Sumberdaya Keluarga. IPB: Bogor.
Kiely, M. et al. 2011. The Efficacy and Safety of Nutritional Supplement Use in A Representative Sample of Adults in The North/South Ireland Food Consumption Survey. Public Health Nutrition. Available from : http://www.bmj.open.com
Krause’s, 2012. Food and The Nutrition Care Process. New York. 13thed. New York, USA: Saunders.
[Accesed 28 March 2014]
Kusno,W., Irianto, 2007. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: CV. Yrama Widya. Leilina, I. et al. 2008. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Konsumsi Suplemen
Makanan Pada Anak Sekolah Kelas IV dan V di SD Islam Al Husna Bekasi Selatan. Available from :
(48)
2014]
M.Desy Gusmali, 2007. Kajian Keamanan Beberapa Food Supplement Yang Beredar Di Tiga Kota Besar Berdasarkan Informasi Penandaan dan Pengalaman.
Available from
Mukhtar, Z., Haryuna, T.S.H., Effendy, E., Rambe, A.Y.M., Betty, Zahara, D., 2011. Desain Penelitian Klinis dan Statistika Kedokteran. Medan: USU Press. National Institute of Health Office of Dietary Suplements, 2009. Dietary
Supplements. Available from :
Mei 2014]
Notoatmodjo, S., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nio, K., 2008. Daftar Analisis Bahan Makanan. Jakarta: Balai penerbit FK UI
Pratiwi, O., 2010. Konsumsi Suplemen Makanan dan Anak Pra Sekolah dan
Faktor-Faktor Yang Berhubungan. Available from :
Weil, A., 2007. Vitamins and Supplements Lifestyle Guide .Available from : [Accesed 25 April 2014]
Whitney, Rolfes, 2013. Understanding Nutrition. New York. 13thed. New York, USA: Cengage Learning.
[Accesed 7 Mei 2014]
Wlliams, 2009. Basic Nutrition and Diet Theraphy. India. 13thed. New Delhi, India: Mosby Inc.
World Health Organization, 2005. UN food safety and quality standards commission
meets. Available from
(49)
LAMPIRAN 1
LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN PENELITIAN
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh. Halo adik-adik, saya Fakhri Amin Nasution, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011. Saya sedang melakukan penelitian dengan judul “Pengetahuan Suplemen Makanan Pada Anak SMA”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan adik-adik tentang suplemen makanan. Oleh karena itu, saya memohon kesediaan adik-adik sekalian untuk turut serta dalam penelitian ini sebagai responden. Saya akan menanyakan beberapa pertayaan tentang identitas kalian. Data yang adik-adik berikan akan saya rahasiakan dan tidak akan disebarluaskan.
Suplemen makanan atau suplemen diet adalah produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih zat yang bersifat nutrisi yang dikemas dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk atau cairan yang berfungsi sebagai pelengkap kekurangan zat gizi dalam tubuh. Makanan penunjang ini umumnya terbuat dari bahan-bahan alami yang diracik tanpa tambahan zat-zat kimia, meskipun ada beberapa vitamin tertentu dibuat secara sintetis. Di Indonesia, makanan suplemen digolongkan sebagai nutraceutical (masuk dalam golongan makanan). Itulah sebabnya oleh pemerintah makanan suplemen boleh dijual secara bebas. Namun tidak boleh diklaim memiliki khasiat untuk mengobati penyakit tertentu seperti halnya obat (Kariyadi, 1998). Peraturan Menteri Kesehatan No.329/Menkes/Per/XII/76 menyatakan, makanan sebagai barang yang untuk dimakan dan diminum tetapi bukan sebagai obat.
(50)
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberitahukan kepada masyarakat dan siswa/siswi cara penggunaan suplemen yang baik dan benar.
Saya akan memberikan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan tentang hal-hal yang berhubungan dengan suplemen makanan. Informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Untuk penelitian ini, adik-adik tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, adik-adik dapat langsung menanyakan kepada saya sebagai peneliti.
Demikian informasi ini saya sampaikan, atas kesediaan adik-adik sekalian saya ucapkan terima kasih.
Medan, November 2014
Peneliti
(51)
LAMPIRAN 2
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)
(Informed Consent)
Saya yang bertandatangan di bawah ini
Nama : Umur :
Menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Saya menjawab dengan jujur seluruh pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.
Medan, November 2014
Peneliti Responden
(52)
LAMPIRAN 3
KUESIONER
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan terlebih dahulu isilah identitas Anda 2. Memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat dan sesuai dengan keadaan Anda
3. Mohon semua pertanyaan dapat diisi dan tidak ada yang terlewatkan
Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :...tahun
PERTANYAAN
1. Apa fungsi suplemen makanan? a. Menjaga kesehatan tubuh
b. Menjaga berat badan tetap stabil c. Pengganti makanan pokok
2. Manakah dibawah ini yang disebut suplemen makanan? a. Kalsium
b. Kangkung c. Jeruk
(53)
3. Pada wanita hamil dibutuhkan suplemen? a. Asam folat
b. Kalsium c. Vitamin C
4.Siapakah yang lebih membutuhkan zat besi? a. Laki-laki
b. Wanita yang sedang menstruasi c. Wanita yang sudah menopause
5. Mineral manakah yang dapat membantu anda mengatur tekanan darah? a. Potassium
b. Magnesium c. Mangan
6. Dokter akan merekomendasikan anda untuk mengonsumsi vitamin atau mineral jika anda?
a. Sedang hamil atau menyusui b. Vegan
c. Semua benar
7. Apakah fungsi vitamin A? a. Membantu daya penglihatan b. Mencegah katarak
c. Menjaga kesehatan jantung
8. Apakah fungsi vitamin C?
a. Mempertahankan keseimbangan garam dan air b. Memperkuat sistem imun
(54)
c. Membantu penyembuhan luka, penyerapan zat besi dan kalsium
9. Apakah fungsi vitamin E?
a. Mempertahankan kesehatan kulit dan rambut b. Membantu proses pembentukan tulang c. Mencegah osteoporosis
10. Apakah fungsi vitamin K?
a. Membantu proses penyembuhan dari infeksi b. Membantu pembentukan sel darah putih
c. Membantu proses pembekuan darah dan menjaga tulang dari kerapuhan pada usia tua
11. Manakah yang disebut herbal? a. Ginseng
b. Vitamin C c. Kalsium
12. Manakah yang disebut mineral? a. Selenium
b. Asam folat c. Antioksidan
(55)
CURRICULUM VITAE
Nama : Fakhri Amin Nasution
NIM : 110100298
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 17 Juni 1993
Agama : Islam
Alamat : Jalan Delitua Km 10,5 no 37 Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat Email : amin.fansfn@gmail.com
Riwayat Pendidikan :1. SD HARAPAN 2 Medan (1999 – 2005) 2. SMP YPSA Medan (2005 – 2008) 3. SMAN 1 Medan (2008 – 2011) 4. Fakultas Kedokteran USU ( 2011 – sekarang)
(56)
(57)
(58)
(59)
GET
FILE='G:\File Sidang KTI\SPSS Hasil\spss final fan.sav'. DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT.
FREQUENCIES VARIABLES=jeniskelamin /PIECHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
[DataSet2] G:\File Sidang KTI\SPSS Hasil\spss final fan.sav
N
Valid
(60)
Correlations P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P1 Pearson Correlation 1 .033 -.132 -.022 -.401 .065 -.152
Sig. (2-tailed) .892 .579 .927 .080 .784 .521
N 20 20 20 20 20 20 20
P2 Pearson Correlation .033 1 .268 -.127 .197 .434 -.095 Sig. (2-tailed) .892 .253 .593 .405 .056 .691
N 20 20 20 20 20 20 20
P3 Pearson Correlation -.132 .268 1 .311 -.078 ,635**
,456* Sig. (2-tailed) .579 .253 .182 .744 .003 .043
N 20 20 20 20 20 20 20
P4 Pearson Correlation -.022 -.127 .311 1 -.050 -.218 -.043 Sig. (2-tailed) .927 .593 .182 .835 .355 .859
N 20 20 20 20 20 20 20
P5 Pearson Correlation -.401 .197 -.078 -.050 1 -.049 -.346 -Sig. (2-tailed) .080 .405 .744 .835 .836 .135
N 20 20 20 20 20 20 20
P6 Pearson Correlation .065 .434 ,635** -.218 -.049 1 ,508*
Sig. (2-tailed) .784 .056 .003 .355 .836 .022
N 20 20 20 20 20 20 20
P7 Pearson Correlation -.152 -.095 ,456*
-.043 -.346 ,508* 1 Sig. (2-tailed) .521 .691 .043 .859 .135 .022
N 20 20 20 20 20 20 20
P8 Pearson Correlation .078 .237 .253 .203 -.118 .087 .278 Sig. (2-tailed) .744 .313 .282 .391 .620 .717 .235
N 20 20 20 20 20 20 20
P9 Pearson Correlation .225 .284 .168 -.370 -.057 ,535*
.333 Sig. (2-tailed) .340 .224 .478 .108 .812 .015 .151
N 20 20 20 20 20 20 20
P10 Pearson Correlation .380 .018 .126 .283 -.096 .141 .226 , Sig. (2-tailed) .098 .942 .595 .227 .688 .554 .339
N 20 20 20 20 20 20 20
P11 Pearson Correlation .123 .283 .375 .179 .279 .347 -.037 -Sig. (2-tailed) .605 .227 .103 .449 .233 .134 .878
N 20 20 20 20 20 20 20
P12 Pearson Correlation ,534* .095 -.171 -.276 -.231 .254 .204
Sig. (2-tailed) .015 .691 .471 .238 .328 .280 .389
N 20 20 20 20 20 20 20
P13 Pearson Correlation .241 .309 .180 .341 -.116 .218 .043 , Sig. (2-tailed) .307 .186 .447 .141 .627 .355 .859
(61)
N 20 20 20 20 20 20 20 P14 Pearson Correlation .022 .036 -.147 .098 .381 -.073 -.064 Sig. (2-tailed) .927 .879 .535 .682 .098 .760 .789
N 20 20 20 20 20 20 20
P15 Pearson Correlation -.132 .268 ,780** ,475* -.078 .244 .314 ,
Sig. (2-tailed) .579 .253 .000 .034 .744 .299 .178
N 20 20 20 20 20 20 20
P16 Pearson Correlation .241 .399 ,508*
.098 -.116 .218 .149 , Sig. (2-tailed) .307 .081 .022 .682 .627 .355 .531
N 20 20 20 20 20 20 20
P17 Pearson Correlation -.396 -.082 ,445* .110 .300 .264 .096
Sig. (2-tailed) .084 .730 .049 .643 .199 .261 .687
N 20 20 20 20 20 20 20
P18 Pearson Correlation .161 .268 ,780**
.311 -.300 .440 ,456* ,642 Sig. (2-tailed) .496 .253 .000 .182 .199 .052 .043
N 20 20 20 20 20 20 20
P19 Pearson Correlation -.225 -.107 .152 .251 .300 -.107 -.021 Sig. (2-tailed) .340 .654 .521 .286 .199 .654 .931
N 20 20 20 20 20 20 20
P20 Pearson Correlation .113 .332 ,606**
.165 .125 ,666** .220 Sig. (2-tailed) .635 .152 .005 .487 .599 .001 .352
N 20 20 20 20 20 20 20
PTOTA L
Pearson Correlation .185 ,450* ,636** .253 .127 ,587** .327 ,601
Sig. (2-tailed) .434 .046 .003 .282 .595 .007 .159
N 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
(62)
R eliability
[DataSet1] G:\File Sidang KTI\SPSS
Hasil\validasi fan.sav
S c ale:
P E NG E T A
HUA N
C as e P roc es s ing S ummary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 0.0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
R eliability S tatis tic s
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items
N of Items
.796 .826 20
Item S tatis tic s
Mean Std. Deviation N
P1 2.70 .733 20
P2 2.40 .883 20
P3 2.85 .489 20
P4 2.30 .657 20
(63)
P6 2.75 .550 20
P7 2.40 .754 20
P8 2.10 .553 20
P9 2.35 .671 20
P10 2.60 .681 20
P11 2.55 .759 20
P12 2.60 .754 20
P13 2.70 .657 20
P14 2.70 .657 20
P15 2.85 .489 20
P16 2.70 .657 20
P17 2.00 .725 20
P18 2.85 .489 20
P19 2.65 .671 20
P20 2.55 .826 20
S ummary Item S tatis tic s
Mean Minimum Maximum Range Maximum / Minimum
Variance
Item Means 2.535 2.000 2.850 .850 1.425 .067
Item Variances .479 .239 .937 .697 3.912 .032
Item-T otal S tatis tic s
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
P1 48.00 38.211 .070 .805
P2 48.30 35.168 .328 .791
P3 47.85 35.713 .586 .779
P4 48.40 37.726 .151 .799
P5 48.60 38.779 -.028 .820
P6 47.95 35.629 .525 .780
P7 48.30 36.853 .214 .797
P8 48.60 35.516 .540 .780
P9 48.35 35.187 .470 .781
P10 48.10 34.095 .607 .773
P11 48.15 35.818 .328 .790
(64)
P13 48.00 34.526 .573 .776
P14 48.00 35.789 .402 .785
P15 47.85 35.924 .548 .781
P16 48.00 35.158 .486 .781
P17 48.70 37.695 .130 .802
P18 47.85 35.082 .700 .774
P19 48.05 36.155 .344 .789
P20 48.15 32.555 .652 .767
S c ale S tatis tic s
Mean Variance Std. Deviation N of Items
(65)
Means
[DataSet2] G:\File Sidang KTI\SPSS Hasil\spss final fan.sav
C as e P roc es s ing S ummary
Cases
Included Excluded Total N Percent N Percent N Percent ptotal * nama 49 100.0% 0 0.0% 49 100.0%
R eport ptotal
NAMA Mean N
Std. Deviation
S1 27.0000 1
S2 29.0000 1
S3 28.0000 1
S4 29.0000 1
S5 33.0000 1
S6 32.0000 1
S7 33.0000 1
S8 29.0000 1
S9 31.0000 1
S10 32.0000 1
S11 32.0000 1
S12 30.0000 1
S13 33.0000 1
S14 32.0000 1
S15 32.0000 1
S16 32.0000 1
S17 27.0000 1
S18 32.0000 1
S19 28.0000 1
(66)
S21 31.0000 1
S22 30.0000 1
S23 32.0000 1
S24 30.0000 1
S25 30.0000 1
S26 31.0000 1
S27 32.0000 1
S28 30.0000 1
S29 30.0000 1
S30 32.0000 1
S31 32.0000 1
S32 26.0000 1
S33 25.0000 1
S34 30.0000 1
S35 25.0000 1
S36 31.0000 1
S37 29.0000 1
S38 30.0000 1
S39 31.0000 1
S40 33.0000 1
S41 34.0000 1
S42 32.0000 1
S43 32.0000 1
S44 33.0000 1
S45 27.0000 1
S46 33.0000 1
S47 31.0000 1
S48 32.0000 1
S49 33.0000 1
(67)
S2
[DataSet2] G:\File Sidang KTI\SPSS Hasil\spss final fan.sav
C as e P roc es s ing S ummary
Cases
Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent jeniskelamin * tingkat
pengetahuan 49 100.0% 0 0.0% 49 100.0%
jenis kelamin * tingkat pengetahuan C ros s tabulation Count
tingkat pengetahuan
Total baik kurang
jeniskelamin laki-laki 6 7 13 perempuan 22 14 36
Total 28 21 49
CROSSTABS
/TABLES=jeniskelamin BY
tingkatpengetahuan /FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT TOTAL /COUNT ROUND CELL.
(68)
C ros s tabs
[DataSet2] G:\File Sidang KTI\SPSS Hasil\spss final fan.sav
C as e P roc es s ing S ummary
Cases
Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent jeniskelamin * tingkat
pengetahuan 49 100.0% 0 0.0% 49 100.0%
jenis kelamin * tingkat pengetahuan C ros s tabulation
tingkat pengetahuan
Total baik kurang
jeniskelamin laki-laki Count 6 7 13 % of
Total 12.2% 14.3% 26.5% perempuan Count 22 14 36
% of
Total 44.9% 28.6% 73.5%
Total Count 28 21 49
% of
(1)
P6 2.75 .550 20
P7 2.40 .754 20
P8 2.10 .553 20
P9 2.35 .671 20
P10 2.60 .681 20
P11 2.55 .759 20
P12 2.60 .754 20
P13 2.70 .657 20
P14 2.70 .657 20
P15 2.85 .489 20
P16 2.70 .657 20
P17 2.00 .725 20
P18 2.85 .489 20
P19 2.65 .671 20
P20 2.55 .826 20
S ummary Item S tatis tic s
Mean Minimum Maximum Range Maximum /
Minimum
Variance
Item Means 2.535 2.000 2.850 .850 1.425 .067
Item Variances .479 .239 .937 .697 3.912 .032
Item-T otal S tatis tic s
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
P1 48.00 38.211 .070 .805
P2 48.30 35.168 .328 .791
P3 47.85 35.713 .586 .779
P4 48.40 37.726 .151 .799
P5 48.60 38.779 -.028 .820
P6 47.95 35.629 .525 .780
P7 48.30 36.853 .214 .797
P8 48.60 35.516 .540 .780
P9 48.35 35.187 .470 .781
P10 48.10 34.095 .607 .773
P11 48.15 35.818 .328 .790
(2)
P13 48.00 34.526 .573 .776
P14 48.00 35.789 .402 .785
P15 47.85 35.924 .548 .781
P16 48.00 35.158 .486 .781
P17 48.70 37.695 .130 .802
P18 47.85 35.082 .700 .774
P19 48.05 36.155 .344 .789
P20 48.15 32.555 .652 .767
S c ale S tatis tic s
Mean Variance Std. Deviation N of Items
(3)
Means
[DataSet2] G:\File
Sidang KTI\SPSS
Hasil\spss final
fan.sav
C as e P roc es s ing S ummary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
ptotal * nama 49 100.0% 0 0.0% 49 100.0%
R eport ptotal
NAMA Mean N
Std. Deviation
S1 27.0000 1
S2 29.0000 1
S3 28.0000 1
S4 29.0000 1
S5 33.0000 1
S6 32.0000 1
S7 33.0000 1
S8 29.0000 1
S9 31.0000 1
S10 32.0000 1
S11 32.0000 1
S12 30.0000 1
S13 33.0000 1
S14 32.0000 1
S15 32.0000 1
S16 32.0000 1
S17 27.0000 1
S18 32.0000 1
S19 28.0000 1
(4)
S21 31.0000 1
S22 30.0000 1
S23 32.0000 1
S24 30.0000 1
S25 30.0000 1
S26 31.0000 1
S27 32.0000 1
S28 30.0000 1
S29 30.0000 1
S30 32.0000 1
S31 32.0000 1
S32 26.0000 1
S33 25.0000 1
S34 30.0000 1
S35 25.0000 1
S36 31.0000 1
S37 29.0000 1
S38 30.0000 1
S39 31.0000 1
S40 33.0000 1
S41 34.0000 1
S42 32.0000 1
S43 32.0000 1
S44 33.0000 1
S45 27.0000 1
S46 33.0000 1
S47 31.0000 1
S48 32.0000 1
S49 33.0000 1
(5)
S2
[DataSet2] G:\File
Sidang KTI\SPSS
Hasil\spss final
fan.sav
C as e P roc es s ing S ummary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
jeniskelamin * tingkat
pengetahuan 49 100.0% 0 0.0% 49 100.0%
jenis kelamin * tingkat pengetahuan C ros s tabulation Count
tingkat pengetahuan
Total baik kurang
jeniskelamin laki-laki 6 7 13
perempuan 22 14 36
Total 28 21 49
CROSSTABS
/TABLES=jeniskelamin
BY
tingkatpengetahuan
/FORMAT=AVALUE
TABLES
/CELLS=COUNT TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
(6)
C ros s tabs
[DataSet2] G:\File
Sidang KTI\SPSS
Hasil\spss final
fan.sav
C as e P roc es s ing S ummary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
jeniskelamin * tingkat
pengetahuan 49 100.0% 0 0.0% 49 100.0%
jenis kelamin * tingkat pengetahuan C ros s tabulation
tingkat pengetahuan
Total baik kurang
jeniskelamin laki-laki Count 6 7 13
% of
Total 12.2% 14.3% 26.5%
perempuan Count 22 14 36
% of
Total 44.9% 28.6% 73.5%
Total Count 28 21 49
% of