Isi Buku Cerita Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 7 Sawali Ch Susanto 2010

Pendidikan 37 d. Alur Alur merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Ada beberapa tahap alur cerita, antara lain:

e. Sudut pandang

Sudut pandang point of view merupakan cara pandang pengarang terhadap tokoh. Dalam sebuah cerita baik cerpen maupun novel, pengarang dapat menggunakan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Sudut pandang orang pertama biasanya ditandai dengan penggunaan kata ganti orang pertama, yaitu aku atau saya . Pada sudut pandang orang pertama, tokoh aku dapat bertindak sebagai pelaku utama atau sebagai tokoh sampingan. Sebagai tokoh sampingan, tokoh aku hanya bertindak sebagai ”saksi”, sedangkan yang menjadi tokoh utama adalah tokoh lain. Sudut pandang orang ketiga biasanya ditandai dengan penggunaan kata ganti orang ketiga, seperti dia , ia , atau nama orang . Sudut pandang orang ketiga disebut juga dengan metode dalang atau metode dia-an. Pencerita serba mengetahui serba tahu tentang apa yang dialami oleh tokoh-tokoh cerita. Contoh: Cerpen Doa Sang Ibu menggunakan alur maju. Rangkaian peristiwa dikisahkan secara urut mulai awal hingga akhir. Cerpen tersebut diawali dengan menceritakan Baren kecil yang hidup menderita. Dia terpaksa berhenti sekolah karena harus membantu ibunya mencari nafkah. Berkat ketabahannya, Baren menjadi orang yang sukses dan berhasil memboyong ibu dan adik-adiknya ke kota.

6. Bahasa

Daya tarik sebuah cerita juga sangat ditentukan oleh bahasa yang digunakan sang penga- rang. Setiap pengarang memiliki gaya pengucapan yang berbeda dalam menyampaikan ide atau gagasan. Ada yang menggunakan bahasa lugas dan sederhana, tetapi ada juga yang menggunakan bahasa kiasan, puitis, bahkan simbolik. Cerpen Doa Sang Ibu karya Irzam Chaniago Doddy menggunakan bahasa yang lugas dan sederhana. Hampir tidak ada kata-kata yang sulit dipahami maksudnya.

5. Mengomentari Buku Cerita

Setelah membaca buku cerita, kamu diharapkan mampu memberikan komentar atau tang- gapan secara kritis. Komentar yang baik selalu disertai dengan alasan yang logis. Bagian buku cerita yang perlu dikomentari adalah unsur-unsur intrinsiknya. Komentar terhadap buku cerita sangat subjektif. Artinya, komentar tersebut sangat dipengaruhi oleh pandangan pribadi orang yang bersangkutan. Sepanjang menggunakan alasan yang logis masuk akal, komentar tersebut dapat diterima oleh orang lain. 1 perkenalan: memperkenalkan tokoh utama, 2 penampilan masalah: tokoh utama mulai menghadapi masalah, 3 klimaks puncak ketegangan: tokoh utama mengalami konflik memuncak, 4 antiklimaks ketegangan menurun: konflik yang dihadapi tokoh utama mulai menurun, dan 5 peleraian atau penyelesaian: konflik yang dihadapi tokoh utama selesai. Secara umum, ada tiga jenis alur, yaitu alur maju lurus, alur mundur flashback, dan alur campuran. Pada alur maju lurus, peristiwa di dalam cerita disajikan secara urut, mulai awal hingga akhir. Pada alur mundur flashback, peristiwa dikisahkan secara terbalik mundur, yaitu disajikan klimaks cerita terlebih dahulu, baru dikisahkan sebab-sebabnya. Contoh: Cerpen Doa Sang Ibu menggunakan sudut pandang orang ketiga. Pencerita bertindak sebagai dalang. Tokoh Baren dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan atau ide berdasarkan pandangan hidup sang pengarang. Bahasa dan Sastra Indonesia VII 38 Hal penting yang perlu dikomentari adalah kelebihan dan kekurangan buku. Oleh karena itu, sebelum menyampaikan komentar, sebaiknya kamu memberikan penilaian terhadap kelebihan dan kekurangan buku. Jika buku cerita yang kamu baca berupa buku antologi kumpulan cerpen atau dongeng, kamu dapat menentukan cerpen atau dongeng yang kamu nilai paling menarik atau yang kurang menarik dengan memberikan alasan yang logis. Jika buku cerita yang kamu komentari berupa novel, kamu dapat mengomentari unsur-unsur intrinsik yang kamu nilai paling menarik atau yang kurang menarik. Ayo, perhatikan contoh berikut Hal menarik dalam cerpen Doa Sang Ibu karya Irzam Chaniago Doddy adalah kuatnya pesan moral amanat yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Pembaca diajak mengikuti jejak kehidupan tokoh Baren. Pembaca diajak jujur, taat beribadah, tabah, dan berbakti kepada orang tua sehingga menjadi orang sukses. Sayangnya, pesan moral tersebut dikemukakan secara vulgar dan apa adanya sehingga terkesan menggurui. Pojok Bahasa Kalimat Berita Kalimat berita merupakan kalimat yang mengandung informasi tentang suatu hal untuk disampai- kan kepada pihak lain agar yang bersangkutan mengetahuinya. Contoh: 1. Sekarang Baren menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggal dunia dua tahun lalu, akibat penyakit kanker paru-paru. 2. Baren meminta izin kepada Bu Suryo dan Pak Suryo untuk mengunjungi ibu kandungnya. Kalimat berita ada yang menggunakan penanda negatif tidak , belum , atau bukan jika informasi yang hendak disampaikan bermakna pengingkaran. Contoh: 1. Malam itu, Ibu tidak dapat memejamkan matanya hingga pagi. 2. Sampai waktu subuh, Ibu belum juga tidur. 3. Lelaki berbaju hitam itu bukan pamannya, melainkan tetangganya. Uraian materi di atas cukup jelas dan luas, bukan? Sekarang, tiba saatnya kamu mempraktikkan pengetahuanmu. Ayo, laksanakan kegiatan berikut bersama kelompokmu Selanjutnya, ayo baca uraian berikut dengan saksama Kerja Kelompok Coba kerjakan bersama kelompokmu 1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota 2. Bacalah dengan saksama kutipan cerpen berikut ini Nasi Goreng Karya: Duryatin Amal Rima dan Ramli tinggal bertiga dengan ibu mereka. Rima kini baru masuk SLTP. Ramli naik ke kelas IV SD. Ibu mereka bekerja sebagai pencuci pakaian. Walaupun demikian, Rima dan Ramli tetap bercita-cita tinggi. Mereka selalu rajin belajar dan tidak putus asa. Tahun ini, Rima sangat bangga karena ia diterima di salah satu SLTP negeri favorit. Rima Pendidikan 39 Gambar 3.6 Miranda membuka bungkusan nasi goreng buatan ibu Rima harus menjalani MOS Masa Orientasi Siswa selama tiga hari pertama. Pada masa itu, ia bisa berkenalan dengan siswa lainnya. Juga dengan kakak kelas dan dengan program sekolahnya. Pada hari kedua MOS, Kak Mimi, salah satu anggota OSIS, memberikan pengum- uman, ”Adik-adik kelas satu, besok ada acara tukaran makanan. Jadi, kalian semua harus bawa makanan sendiri- sendiri. Nantinya akan saling ditukarkan” Setiba di rumah, Rima menceritakan tugasnya itu kepada Ibu. ”Bu, bagaimana kalau besok Rima bawa nasi goreng saja? Murah dan mudah kan Bu?” ujar Rima. Paginya, Rima membantu ibunya me- masak nasi goreng. Nasi goreng itu lalu di- bungkus dengan daun pisang yang diambil dari kebunnya. ”Terima kasih, ya, Bu. Rima berangkat dulu, ya” pamit Rima pada ibunya. Dengan gembira ia mengayuh sepeda tuanya menuju ke sekolah. Beberapa saat kemudian, Rima sudah berada di dalam kelas. Setelah beberapa saat berlalu, akhirnya tibalah acara yang dinanti-nanti Rima. Acara pertukaran makanan. Makanan yang dibawa murid-murid lalu dikumpulkan di meja guru. Rima mulai tegang. Bagaimana jika makanannya jatuh pada temannya yang kaya? Apa dia mau memakan nasi gorengnya yang sederhana? Rima takut kalau-kalau teman-temannya mencemooh masakan itu. Akhirnya, saat pembagi- an makanan pun tiba. Rima mendapat makanan dari Rio. Sedangkan nasi goreng bung- kusannya diterima Miranda. Rima tidak langsung membuka kotak bekal dari Rio. Ia melirik ke arah Miranda yang mem- buka bungkusan nasi goreng- nya itu. ”Wow, enak sekali Punya siapa ini?” tanya Miranda. ”Itu punyaku,” jawab Rima. ”Rim, siapa yang memasak nasi goreng ini?” tanya Miranda. ”Ibuku,” sahut Rima sedikit lega. ”Kebetulan, lusa ulang tahunku. Aku sedang cari makanan katering. Apa ibumu mau menerima pesanan nasi goreng seperti ini?” tanya Miranda. ”Bisa Tentu saja bisa Nanti akan aku bicarakan dengan ibuku,” sahut Rima senang. Kabar ini cepat menyebar. Sampai pada saat istirahat kedua, saat Rima sedang jalan di kantin, ibu penjual di kantin bertanya. ”Kamu Rima, ya?” tanyanya. ”Iya. Ada apa, Bu?” tanya Rima heran. ”Begini, Ibu mau pesan nasi goreng buat- an ibumu yang katanya enak itu. Mau Ibu jual di kantin ini. Kalau bisa, lusa Ibu pesan lima puluh bungkus dulu. Kalau laris, nanti Ibu akan pesan lebih banyak lagi” Sampai di rumah, Rima berlari-lari mendekati ibunya yang sedang memasak. Ia bercerita tentang pesanan nasi goreng yang diterimanya tadi. ”Oh, Ibu senang sekali” Ibu memeluk Rima. Mereka sangat bersyukur untuk berkat Tuhan hari itu. Dikutip dari Bobo No. 35XXX 3. Diskusikan secara berkelompok untuk menentukan unsur-unsur intrinsik dalam kutipan cerpen Nasi Goreng 4. Berikan komentar terhadap kutipan cerpen tersebut disertai dengan alasan yang logis 5. Sampaikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas melalui juru bicara 6. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja kelompokmu 7. Kumpulkan hasil kerja kelompokmu dengan kelompok lain, kemudian jilidlah menjadi satu Taruh di perpustakaan sekolah sebagai bahan bacaan tambahan