Pendidikan
37 d.
Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Ada beberapa tahap alur cerita, antara lain:
e. Sudut pandang
Sudut pandang point of view merupakan cara pandang pengarang terhadap tokoh. Dalam sebuah cerita baik cerpen maupun novel, pengarang dapat menggunakan sudut pandang
orang pertama dan orang ketiga. Sudut pandang orang pertama biasanya ditandai dengan penggunaan kata ganti orang pertama, yaitu
aku atau
saya . Pada sudut pandang orang pertama,
tokoh aku
dapat bertindak sebagai pelaku utama atau sebagai tokoh sampingan. Sebagai tokoh sampingan, tokoh
aku hanya bertindak sebagai ”saksi”, sedangkan yang menjadi tokoh
utama adalah tokoh lain. Sudut pandang orang ketiga biasanya ditandai dengan penggunaan kata ganti orang
ketiga, seperti dia
, ia
, atau nama orang
. Sudut pandang orang ketiga disebut juga dengan metode dalang atau metode dia-an. Pencerita serba mengetahui serba tahu tentang apa
yang dialami oleh tokoh-tokoh cerita. Contoh:
Cerpen Doa Sang Ibu menggunakan alur maju. Rangkaian peristiwa dikisahkan secara urut mulai awal hingga akhir. Cerpen tersebut diawali dengan menceritakan Baren kecil yang
hidup menderita. Dia terpaksa berhenti sekolah karena harus membantu ibunya mencari nafkah. Berkat ketabahannya, Baren menjadi orang yang sukses dan berhasil memboyong ibu dan
adik-adiknya ke kota.
6. Bahasa
Daya tarik sebuah cerita juga sangat ditentukan oleh bahasa yang digunakan sang penga- rang. Setiap pengarang memiliki gaya pengucapan yang berbeda dalam menyampaikan ide
atau gagasan. Ada yang menggunakan bahasa lugas dan sederhana, tetapi ada juga yang menggunakan bahasa kiasan, puitis, bahkan simbolik.
Cerpen Doa Sang Ibu karya Irzam Chaniago Doddy menggunakan bahasa yang lugas dan sederhana. Hampir tidak ada kata-kata yang sulit dipahami maksudnya.
5. Mengomentari Buku Cerita
Setelah membaca buku cerita, kamu diharapkan mampu memberikan komentar atau tang- gapan secara kritis. Komentar yang baik selalu disertai dengan alasan yang logis. Bagian buku
cerita yang perlu dikomentari adalah unsur-unsur intrinsiknya. Komentar terhadap buku cerita sangat subjektif. Artinya, komentar tersebut sangat dipengaruhi
oleh pandangan pribadi orang yang bersangkutan. Sepanjang menggunakan alasan yang logis masuk akal, komentar tersebut dapat diterima oleh orang lain.
1
perkenalan:
memperkenalkan tokoh utama, 2
penampilan masalah: tokoh utama mulai menghadapi masalah,
3 klimaks puncak ketegangan:
tokoh utama mengalami konflik memuncak, 4
antiklimaks ketegangan menurun: konflik yang dihadapi tokoh utama mulai menurun,
dan 5
peleraian atau penyelesaian:
konflik yang dihadapi tokoh utama selesai. Secara umum, ada tiga jenis alur, yaitu alur maju lurus, alur mundur flashback, dan
alur campuran. Pada alur maju lurus, peristiwa di dalam cerita disajikan secara urut, mulai awal hingga akhir. Pada alur mundur flashback, peristiwa dikisahkan secara terbalik mundur,
yaitu disajikan klimaks cerita terlebih dahulu, baru dikisahkan sebab-sebabnya. Contoh:
Cerpen Doa Sang Ibu menggunakan sudut pandang orang ketiga. Pencerita bertindak sebagai dalang. Tokoh Baren dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan atau
ide berdasarkan pandangan hidup sang pengarang.
Bahasa dan Sastra Indonesia VII
38
Hal penting yang perlu dikomentari adalah kelebihan dan kekurangan buku. Oleh karena itu, sebelum menyampaikan komentar, sebaiknya kamu memberikan penilaian terhadap kelebihan
dan kekurangan buku. Jika buku cerita yang kamu baca berupa buku antologi kumpulan cerpen atau dongeng, kamu dapat menentukan cerpen atau dongeng yang kamu nilai paling menarik
atau yang kurang menarik dengan memberikan alasan yang logis. Jika buku cerita yang kamu komentari berupa novel, kamu dapat mengomentari unsur-unsur intrinsik yang kamu nilai paling
menarik atau yang kurang menarik. Ayo, perhatikan contoh berikut
Hal menarik dalam cerpen Doa Sang Ibu karya Irzam Chaniago Doddy adalah kuatnya pesan moral amanat yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Pembaca diajak mengikuti
jejak kehidupan tokoh Baren. Pembaca diajak jujur, taat beribadah, tabah, dan berbakti kepada orang tua sehingga menjadi orang sukses. Sayangnya, pesan moral tersebut dikemukakan secara
vulgar dan apa adanya sehingga terkesan menggurui.
Pojok Bahasa
Kalimat Berita
Kalimat berita merupakan kalimat yang mengandung informasi tentang suatu hal untuk disampai- kan kepada pihak lain agar yang bersangkutan mengetahuinya.
Contoh:
1. Sekarang Baren menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggal dunia dua
tahun lalu, akibat penyakit kanker paru-paru. 2.
Baren meminta izin kepada Bu Suryo dan Pak Suryo untuk mengunjungi ibu kandungnya. Kalimat berita ada yang menggunakan penanda negatif
tidak
,
belum
, atau
bukan
jika informasi yang hendak disampaikan bermakna pengingkaran.
Contoh:
1. Malam itu, Ibu
tidak
dapat memejamkan matanya hingga pagi. 2.
Sampai waktu subuh, Ibu
belum
juga tidur. 3.
Lelaki berbaju hitam itu bukan
pamannya, melainkan tetangganya.
Uraian materi di atas cukup jelas dan luas, bukan? Sekarang, tiba saatnya kamu mempraktikkan pengetahuanmu. Ayo, laksanakan kegiatan berikut bersama kelompokmu
Selanjutnya, ayo baca uraian berikut dengan saksama
Kerja Kelompok
Coba kerjakan bersama kelompokmu 1.
Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota 2.
Bacalah dengan saksama kutipan cerpen berikut ini
Nasi Goreng
Karya: Duryatin Amal
Rima dan Ramli tinggal bertiga dengan ibu mereka. Rima kini baru masuk SLTP. Ramli
naik ke kelas IV SD. Ibu mereka bekerja sebagai pencuci pakaian. Walaupun demikian, Rima
dan Ramli tetap bercita-cita tinggi. Mereka selalu rajin belajar dan tidak putus asa.
Tahun ini, Rima sangat bangga karena ia diterima di salah satu SLTP negeri favorit. Rima
Pendidikan
39
Gambar 3.6 Miranda membuka
bungkusan nasi goreng buatan ibu Rima
harus menjalani MOS Masa Orientasi Siswa selama tiga
hari pertama. Pada masa itu, ia bisa berkenalan dengan siswa
lainnya. Juga dengan kakak kelas dan dengan program
sekolahnya.
Pada hari kedua MOS, Kak Mimi, salah satu anggota
OSIS, memberikan pengum- uman, ”Adik-adik kelas satu,
besok ada acara tukaran makanan. Jadi, kalian semua
harus bawa makanan sendiri- sendiri. Nantinya akan saling
ditukarkan”
Setiba di rumah, Rima menceritakan tugasnya itu kepada Ibu.
”Bu, bagaimana kalau besok Rima bawa nasi goreng saja? Murah dan mudah kan Bu?”
ujar Rima. Paginya, Rima membantu ibunya me-
masak nasi goreng. Nasi goreng itu lalu di- bungkus dengan daun pisang yang diambil
dari kebunnya. ”Terima kasih, ya, Bu. Rima berangkat
dulu, ya” pamit Rima pada ibunya. Dengan gembira ia mengayuh sepeda tuanya menuju
ke sekolah. Beberapa saat kemudian, Rima sudah berada di dalam kelas. Setelah beberapa
saat berlalu, akhirnya tibalah acara yang dinanti-nanti Rima. Acara pertukaran makanan.
Makanan yang dibawa murid-murid lalu dikumpulkan di meja guru. Rima mulai tegang.
Bagaimana jika makanannya jatuh pada temannya yang kaya? Apa dia mau memakan
nasi gorengnya yang sederhana? Rima takut kalau-kalau teman-temannya mencemooh
masakan itu. Akhirnya, saat pembagi-
an makanan pun tiba. Rima mendapat makanan dari Rio.
Sedangkan nasi goreng bung- kusannya diterima Miranda.
Rima tidak langsung membuka kotak bekal dari Rio. Ia melirik
ke arah Miranda yang mem- buka bungkusan nasi goreng-
nya itu.
”Wow, enak sekali Punya siapa ini?” tanya Miranda.
”Itu punyaku,” jawab Rima. ”Rim, siapa yang memasak
nasi goreng ini?” tanya Miranda. ”Ibuku,” sahut Rima sedikit lega.
”Kebetulan, lusa ulang tahunku. Aku sedang cari makanan katering. Apa ibumu mau
menerima pesanan nasi goreng seperti ini?” tanya Miranda.
”Bisa Tentu saja bisa Nanti akan aku bicarakan dengan ibuku,” sahut Rima senang.
Kabar ini cepat menyebar. Sampai pada saat istirahat kedua, saat Rima sedang jalan di
kantin, ibu penjual di kantin bertanya. ”Kamu Rima, ya?” tanyanya.
”Iya. Ada apa, Bu?” tanya Rima heran. ”Begini, Ibu mau pesan nasi goreng buat-
an ibumu yang katanya enak itu. Mau Ibu jual di kantin ini. Kalau bisa, lusa Ibu pesan lima
puluh bungkus dulu. Kalau laris, nanti Ibu akan pesan lebih banyak lagi”
Sampai di rumah, Rima berlari-lari mendekati ibunya yang sedang memasak. Ia
bercerita tentang pesanan nasi goreng yang diterimanya tadi.
”Oh, Ibu senang sekali” Ibu memeluk Rima. Mereka sangat bersyukur untuk berkat
Tuhan hari itu.
Dikutip dari Bobo No. 35XXX
3. Diskusikan secara berkelompok untuk menentukan unsur-unsur intrinsik dalam kutipan
cerpen Nasi Goreng 4.
Berikan komentar terhadap kutipan cerpen tersebut disertai dengan alasan yang logis 5.
Sampaikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas melalui juru bicara 6.
Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja kelompokmu 7.
Kumpulkan hasil kerja kelompokmu dengan kelompok lain, kemudian jilidlah menjadi satu Taruh di perpustakaan sekolah sebagai bahan bacaan tambahan