Menyimpulkan Pikiran, Pendapat, dan Gagasan Narasumber

Bahasa dan Sastra Indonesia VII 94 2. Berdasarkan pendapat, pikiran, dan gagasan yang dikemukakan oleh narasumber, tulislah kembali informasi tersebut dengan bahasamu sendiri 3. Simpulkan informasi yang terkandung di dalam wawancara ke dalam beberapa kalimat 4. Laporkan hasil kerjamu di depan kelas 5. Berikan kesempatan kepada teman-temanmu untuk mengomentari hasil kerjamu Ya. Betul. Saya akan melawan rumusan baku tentang Sam Poo Kong. Kisah itu sangat menarik. Mari tamasya ke masa lampau dulu. Mari kita lihat betapa di semua tempat yang disinggahi Sam Poo Kong senantiasa didirikan kelenteng. Kelenteng terbesar dari seluruh kelenteng yang dibangun adalah Kelenteng Sam Poo Kong di Semarang. Anehnya, dari penelitian terakhir yang dilakukan oleh Profesor Kong, Sam Poo Kong ternyata tak pernah singgah ke Semarang. Kenyataan itu sangat menggoda dan menarik untuk dibuatkan deskripsi baru. Menurut pendapat Anda, bentuk struktur teks yang paling diakui publik itu seperti apa? Sangat sulit menjawab pertanyaan itu. Saya justru ingin bertanya: betulkah Kaisar Ming menugasi Sam Poo Kong ke selatan Pulau Jawa dan Sumatera untuk misi muhibah? Kalau misi muhibah atau sekadar tukar-menukar pengalaman, bagaimana mengembangkan Islam di Jawa ingat, konon para wali beretnis Cina, mengapa dia harus datang dengan 62 kapal dan 78.800 tentara? Mengapa untuk sebuah misi muhibah harus membawa tentara? Jangan-jangan untuk ekspansi Dalam kerangka semacam itulah, saya membuat skenario sinetron dan cerita bersambung Sam Poo Kong. Artinya, saya akan mengambil sumber- sumber tutur, Babad Tanah Jawi, dan penelitian-penelitian dari Belanda, Prancis, serta Cina. Saya melihat penelitian yang paling berwibawa muncul dari Profesor Kong dari Cina. Parahnya, dia berkeberatan pada ”sejarah” yang menyatakan Sam Poo Kong pernah singgah ke Semarang. Kalau begitu, Anda akan membebaskan diri dari teks-teks sejarah yang terlanjur dijadikan sebagai rujukan awam? Saya mungkin tak akan melawan. Barang- kali, saya hanya akan memberikan makna baru terhadap teks-teks yang sudah ada. Pendek kata, dalam naskah saya bakal muncul pan- dangan-pandangan lain terhadap Sam Poo Kong. Sekali lagi, bayangkan bagaimana mungkin membawa 62 kapal jika hanya ingin melakukan perjalanan muhibah. Ini jelas aneh. Mau ngapain mereka? Tentu saja jika bertolak dari sejarah menjadi sangat tidak adil kalau saya berpihak kepada sejarahwan tertentu. Saya akan menggunakan berbagai pendapat ahli sejarah dan mengambil hal-hal yang positif. Saya tak mau masuk ke hal-hal negatif. Apa yang Anda maksud dengan hal-hal positif? Sam Poo Kong jelas positif. Ia orang be- sar dan hebat. Dikutip dari www.suaramerdeka.com Tugas Mandiri 1 Coba kerjakan soal berikut sebagai tugas rumah 1. Saksikan acara wawancara yang ditayangkan oleh sebuah stasiun TV Jangan lupa cantumkan nama acara dan nama stasiun TV, serta identitas narasumber 2. Catatlah pendapat, pikiran, dan gagasan narasumber secara singkat berdasarkan per- tanyaan yang diajukan oleh pewawancara 3. Berdasarkan pendapat, pikiran, dan gagasan yang dikemukakan oleh narasumber, tulislah kembali informasi tersebut dengan bahasamu sendiri 4. Simpulkan informasi tersebut ke dalam beberapa kalimat 5. Laporkan hasil kerjamu kepada guru pada pertemuan berikutnya Keindahan 95 B BERBICARA Menceritakan Tokoh Idola 1. Mengemukakan identitas tokoh. 2. Menentukan keunggulan tokoh dengan argumen yang tepat. 3. Menceritakan tokoh dengan pedoman kelengkap- an identitas tokoh. Materi: Penceritaan tokoh idola. Setiap orang mempunyai tokoh idola. Tokoh idola tersebut dapat berasal dari kalangan artis, pendidik, ilmuwan, atlet, agamawan, atau seniman yang dinilai memiliki kelebihan tertentu. Demikian juga kamu, tentu mempunyai tokoh idola. Kata Kunci: Mengemukakan – Menentukan – Menceritakan Pada pembelajaran kali ini, kamu diajak untuk menceritakan tokoh idolamu. Apa saja yang harus Dok. Penerbit Gambar 6.3 Belajar menceritakan tokoh idola dikemukakan? Bagaimana caranya? Ayo, simaklah uraian berikut ini

1. Mengemukakan Identitas Tokoh

Hal penting yang perlu kita lakukan adalah mengemukakan identitas tokoh. Identitas tokoh banyak sekali ragamnya, seperti nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, hobi, atau profesi. Ayo, perhatikan contoh berikut

3. Menceritakan Tokoh Idola

Berdasarkan identitas dan keunggulan tokoh idola, kita memperoleh gambaran yang lebih jelas. Dengan demikian, argumentasi alasan kita mengidolakan tokoh tersebut dapat diterima oleh orang lain.

2. Menentukan Keunggulan Tokoh

Hal kedua yang perlu kita lakukan adalah menentukan keunggulan tokoh. Keunggulan atau keistimewaan tokoh dapat dilihat dari berbagai aspek, misalnya, prestasinya, kepribadiannya, pandangan hidupnya, atau karya-karyanya. Ayo, perhatikan contoh keunggulan Sardono W. Kusumo berikut ini Sardono Waluyo Kusumo lahir di Surakarta pada tanggal 6 Maret 1945. Ia biasa dipanggil Sardono W. Kusumo atau Mas Don. Ia alumni SMA Negeri 4 Surabaya. Kuliahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada maupun Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tidak sampai selesai. Dikutip dari http:tokohindonesia.com, diakses 24 Maret 2008, dengan pengubahan Sardono W. Kusumo merupakan seniman penata tari yang cukup disegani. Sepanjang kariernya, dia telah menghasilkan lebih dari 25 tarian. Sejak usia 23 tahun, ia tak pernah berhenti mencipta karya tari. Karyanya itu bukan untuk dijual, melainkan demi mencari arti bagi nurani manusia. Ia penata tari Indonesia berkaliber internasional. Pada 14 Januari 2004, ia dikukuhkan menjadi Guru Besar Institut Kesenian Jakarta IKJ. Dikutip dari http:tokohindonesia.com, diakses 24 Maret 2008, dengan pengubahan Bahasa dan Sastra Indonesia VII 96 Kerja Mandiri 2 Tokoh idolaku adalah Sardono Waluyo Kusumo, seorang seniman tari yang lahir di Surakarta pada tanggal 6 Maret 1945. Ia biasa dipanggil Sardono W. Kusumo atau Mas Don. Ia merupakan alumni SMA Negeri 4 Surabaya. Kuliahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada mau- pun Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tidak sampai selesai. Meskipun demikian, pada 14 Januari 2004, ia dikukuhkan menjadi Guru Besar Institut Kesenian Jakarta IKJ. Saya mengidolakan Sardono W. Kusumo karena prestasinya yang tinggi dan pengabdiannya dalam dunia seni tari yang tak pernah luntur. Sepanjang kariernya, dia telah menghasilkan tak kurang dari 25 tarian. Sejak usia 23 tahun, ia tak pernah berhenti mencipta karya tari. Karyanya bukan untuk dijual, tetapi demi mencari arti bagi nurani manusia. Ia penata tari Indonesia berkaliber internasional. Itulah sebabnya, mengapa saya mengidolakan Sardono W. Kusumo. Kelak, jika saya sudah dewasa, ingin seperti dia, menjadi seniman sejati. Mungkin tidak hanya menggeluti bidang tari, tetapi saya juga akan belajar seni teater. Uraian di atas cukup jelas dan tentu mampu membekalimu dalam menceritakan tokoh idola. Sebagai pelatihan, ayo coba ceritakan tokoh berikut Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu 1. Carilah profil seorang tokoh yang kamu idolakan Kamu dapat mencarinya di koran, majalah, atau tabloid di perpustakaan 2. Catatlah secara singkat identitas dan keunggulan tokoh tersebut 3. Ceritakan identitas dan kelebihan tokoh tersebut di depan kelas Berikan alasan yang kuat sehingga kamu mengidolakan tokoh tersebut C MEMBACA Membaca Indah Puisi 1. Menandai penjedaan dalam puisi yang akan di- bacakan. 2. Membaca indah puisi. Materi: Pembacaan teks puisi. Pernahkah kamu menyaksikan lomba baca puisi? Jika kamu perhatikan dengan saksama, penghayatan dan ekspresi para peserta lomba begitu kuat dan memikat. Demikian juga ketika kamu menyaksikan para penyair terkenal, misalnya, W.S. Rendra atau Jose Rizal Manua saat membaca puisi. Ekspresi mereka tampak begitu kuat. Akibatnya, emosi kita pun ikut larut di dalamnya. Rep.www satunokia Gambar 6.4 Adegan baca puisi oleh W.S. Rendra Ayo, perhatikan contoh berikut ini Keindahan 97 Hal itu dapat terjadi karena kepiawaian para pembaca puisi dalam mengolah irama, volume suara, mimik, dan gerak. Unsur-unsur tersebut menyatu ke dalam pembacaan puisi sehingga mereka mampu tampil dengan total dan ekspresif. Jika sering berlatih, kamu pun dapat menjadi pembaca puisi yang baik. Kata Kunci: Menandai Penjedaan – Membaca Indah Puisi Salah seorang temanmu akan membacakan puisi berikut ini. Ayo, perhatikan irama, volume suara, mimik, dan geraknya Bagaimana kesanmu terhadap pembacaan puisi yang dilakukan oleh temanmu? Sudah sesuaikah dengan nada dan suasana puisi? Menurutmu, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan agar dapat membaca puisi dengan baik? Ayo, simaklah uraian berikut ini

1. Menandai Penjedaan dalam Puisi

Sebelum membaca puisi, kita perlu memahami dan menghayati isi, nada, serta suasana puisi. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat menangkap kesan emosional yang terkandung di dalamnya. Kesan emosional dapat berupa perasaan haru, penuh semangat, humor, atau sedih. Penghayatan terhadap isi, nada, dan suasana puisi dapat dilakukan dengan menandai penjedaan dalam puisi. Kesan emosional ini akan sangat besar pengaruhnya terhadap penampilanmu dalam membaca puisi. Dalam sebuah puisi, penyair sering kali menggunakan teknik enjambemen untuk mendapat- kan irama puisi yang harmonis. Enjambemen merupakan peristiwa sambung-menyambungnya isi dua baris puisi yang berurutan. Oleh karena itu, kamu perlu mengelompokkan kata-kata tertentu pada baris yang berbeda tetapi mengandung satu kesatuan makna. Anak Angin Karya: Jajang R. Kawentar Kami anak angin menuju timur matahari dan laut Kami menyapa kuping dingin dan bulu kuduk dari perbukitan semilir Kami biasa menggembala ombak dari lautan kehendak Kami selalu bermain di pucuk-pucuk daun serta batang teh kopi karet dan padi menguning berayun-ayun Kami lalu bercengkerama bagai bersaudara satu ibu satu bapak dipisahkan Kami antara pagar alam dan lintang kanan Bergerak dari hilir ke hulu musi Menyerbu benteng kota besar egomu Menyerbu gunung-gunung jiwamu Menyerbu gedung-gedung cita dirimu Kami anak angin nurani terbit Bersama bintang mengejarmu di pelosok suka duka Kembalikan gulita kepada cahaya Kami anak angin mengusik fajar Berteman embun pikir sahaja Kami anak angin dusun Matahari merindu Laut merindu Barisan bukit menyeru: Anak angin berbulan madu Pada keindahan kaki bukit dan kesejukkan kampung halaman Kami anak angin terus menuju timur matahari dan laut Bergerilya membina pasukan melawan penindasan Sumber: Sriwijaya Post, 19 Juni 2005