KOMITE AUDIT KETERANGAN TENTANG PERSEROAN ANAK PERUSAHAAN

Strictly Private Confidential Hal 59 dari 122 secara material dapat mengganggu keobjektifan dan kemandirian tugas Direksi yang dijalankan semata-mata untuk kepentingan Perseroan. Rapat Direksi Selama tahun 2013 Direksi secara rutin melakukan rapat Direksi, dan rapat dengan jajaran manajemen termasuk Rapat dengan Direksi dari anak perusahaan untuk mengetahui dan mendengarkan laporan kinerja dari Direksi anak perusahaan serta secara periodik mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris sebanyak 20 kali dengan tingkat kehadiran rata-rata 90 sembilan puluh persen. Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi Anggota Direksi Berdasarkan Pasal 96 ayat 1 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat 2 dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Sehingga penetapan besarnya remunerasi anggota Direksi adalah dengan pengajuan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris yang mana kemudian diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk menguasakan keputusan penentuan besaran remunerasi kepada Dewan Komisaris. Struktur remunerasi Direksi 1. Gaji 2. Tunjangan Hari Raya THR 3. Tunjangan Komunikasi Fasilitas 1. Fasilitas KendaraanTunjangan Transportasi. 2. Asuransi KesehatanPenggantian Biaya Pengobatan 3. Fasilitas Biaya Representasi 4. Fasilitas Perkumpulan Profesi 5. Fasilitas Club MembershipCorporate Member 6. Fasilitas Representasi 7. Fasilitas Bantuan Hukum bila diperlukan. Penetapan Penghasilan bagi anggota Direksi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No.KEP-003UM.0106MEPVI2009 tanggal 1 Juni 2009 tentang Penetapan Penghasilan Tahun 2013 bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris PT. Mitra Energi Persada,Tbk. Berdasarkan penetapan tersebut, maka remunerasi Dewan Komisaris tahun buku 2013 adalah sebesar Rp 1.320.000.000,- satu miliar tiga ratus dua puluh juta Rupiah, sedangkan besar remunerasi Direksi adalah sebesar Rp 1.313.774.254,- satu miliar tiga ratus tiga belas juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu dua ratus lima puluh empat Rupiah.

8. KOMITE AUDIT

Strictly Private Confidential Hal 60 dari 122 Komite Audit Perseroan ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris No.KEP- 172MEP2014 tanggal 24 November 2014 tentang Penunjukan Komite Audit Perseroan. Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan peraturan peraturanperundangan sebagai berikut: 1. Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29PM2004 tanggal 24 September 2004 Lampiran: Peraturan IX.I.5 tentang embentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit. 2. Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Audit Perseroan memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja yang memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas sebagai Komite Audit. Proses rekruitmen Anggota Komite Audit dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan kompetensi, keahlian dan integritas dan kemampuan bekerja sama. Profil Anggota Komite Audit Dr.Marwah M. Diah, SH, MPA, ketua dan anggota Komite Audit. Sulaeman. RH bergabung menjadi anggota Komite Audit sejak 1 Juni 2013 Lulusan S1 Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhamaddiyah tahun 2000, bekerja sebagai Pengawas pada Satuan Pengawas Internal di PT. Djakarta Lloyd Februari sd Mei 2013, Direktur Keuangan dan Administrasi PT. Daya Laut Utama tahun 2007-2012, Kepala Divisi Perbendaharaan PT. Djakarta Lloyd tahun 2004-2007. Muhammad Ruh Tauhid bergabung menjadi anggota Komite Audit sejak 1 Juni 2013. Lulusan tahun 2013 program D3 Akuntansi Universitas Indonesia sebelum bergabung dengan Perseroan bekerja sebagai Junior Auditor di KAP Rama Wendra pada Januari sampai dengan April 2012; Staff Akunting di PT Aruss Utama Januari 2013 - Mei 2013. Tugas dan Tanggung jawab Komite Audit Strictly Private Confidential Hal 61 dari 122 Tugas komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi fungsi pengawasannya yaitu agar pengelolaan Perseroan dapat berjalan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan tugas dan dalam pelaporannya, Komite Audit bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugas, Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan komisaris. Pertanggung jawaban Komite Audit kepada Dewan komisaris merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip- prinsip GCG. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam Piagam Komite Audit Commitee Audit Charter yang disahkan dalam lampiran keputusan Dewan Komisaris No. 172MEPPI2014 tanggal 24 November 2014. Berdasarkan Piagam Komite Audit, tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: a. Membantu Dewan Komisaris dalam memastikan efektifitas sistem pengendalian intern dan efektivitas peaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor. b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang akan dilakukan oleh auditor eksternal. c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya. d. Memastikan bahwa telah dipatuhi review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan. e. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris. Sedangkan secara garis besar tanggung jawab Komite Audit mencakup hal-hal sebagaimana di bawah ini : 1. Terhadap pengawasan laporan keuangan 2. Pengendalian internal 3. Internal Audit 4. Eksternal Audit 5. Kepatuhan 6. Pelaporan Independensi Komite Audit Komite Audit diketuai oleh komisaris independen dan dua anggota profesional lainnya yang berasal dari luar Perseroan serta mempunyai latar belakang Keuangan dan Teknik sesuai dengan bidang industri Perseroan.Hal tersebut telah memenuhi ketentuan dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar modal No. Kep-29PM2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bekerja secara profesional dan independen. Anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan jumlah, komposisi, kriteria, kompentensi, dan independensi sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar modal No. Kep-29PM2004 Lampiran : Peraturan IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit, yaitu : Strictly Private Confidential Hal 62 dari 122 1. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik; 2. Salah seorang dari anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan; 3. Mengetahui pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan; 4. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya; 5. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non-audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan dalam waktu 6 enam bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris, kecuali Komisaris Independen; 6. Bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik dalam waktu 6 enam bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris, kecuali Komisaris Independen; 7. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum maka dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan setelah diperolehnya saham tersebut wajib mengalihkan kepada Pihak lain; 8. Tidak mempunyai : a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajad kedua, baik secara horizontal maupun vertikl dengan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik; dan atau b. Hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan publik. Rapat Komite Audit Komite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu pada Piagam komite Audit. Pertemuan dengan auditor eksternal dilakukan pada saat jadwal pemeriksaan audit. Selama tahun 2013 Komite Audit melaksanakan rapat internal Komite Audit, Rapat Internal Dewan Komisaris, Rapat dengan Direksi dan manajemen, dan rapat dengan KAP sebanyak 5 kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit 100. Remunerasi Komite Audit Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No KEP-115MEP-DK2013 Komite Audit yang bukan anggota Dewan Komisaris memperoleh remunerasi yang terdiri dari honorarium sebesar Rp. 5,000,000,- per bulan. Kegiatan Komite Audit pada tahun buku 2013 Sesuai dengan Piagam, Komite Audit telah membantu Dewan Komisaris untuk memastikan sistem pengendalian internal dengan melakukan analisa effektivitas pengawasan internal perusahaan bekerja sama dengan auditor internal, serta menelaah kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku di pasar modal dan peraturan perundangan lainnya. Komite Audit secara intensif mengadakan pertemuan dengan Direktur Keuangan. Strictly Private Confidential Hal 63 dari 122 Komite Audit telah memastikan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor, menelaah independensidan obyektivitas audit external, serta elakukan review terhadap informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan khususnya laporan keuangan berkala dan menilai hasil pemeriksaan oleh eksternal auditor. 9. CORPORATE SECRETARY Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.4 : tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep- 63PM1996 tanggal 17 Januari 1996 dan kemudian ditindak lanjuti dengan keputusan Direksi BEJ No. 339 tahun 2001: 1. Dalam rangka perkembangan Pasar Modal di Indonesia serta untuk meningkatkan pelayanan Emiten atau Perusahaan Publik kepada masyarakat pemodal, maka kepada setiap Emiten atau Perusahaan Publik wajib membentuk fungsi Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary yang antara lain bertugas : a. mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal; b. memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik; c. memberikan masukan kepada Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; d. sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Bapepam dan masyarakat; dan e. fungsi Sekretaris Perusahaan dapat dirangkap oleh direktur emiten atau Perusahaan Publik. 2. Pembentukan fungsi Sekertaris Perusahaan Corporate Secretary selambat-lambatnya telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 1997 dan pembentukan tersebut harus segera dilaporkan kepada Bapepam. SEKRETARIS PERUSAHAAN memiliki peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan dari Perusahaan. Dalam struktur organisasi Perusahaan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama, Tugas dan tanggung jawab pokok Sekretaris Perusahaan meliputi kominikasi internal dan eksternal, hubungan investor dan kesekretariatan pimpinan perusahaan. Tugas Sekretaris Perusahaan adalah:  Mengelola informasi yang berkaitan dengan lingkungan bisnis dan menjalain hubungan baik antara Perseroan dengan para pihak lembaga penunjang industri pasar modal dan regulator pasar modal.  Memastikan Perseroan menjalankan prinsip GCG serta mematuhi ketentuan peraturan- peraturan perundangan yang berlaku.  Menyelenggarakan kegiatan RUPS Perseroan. Strictly Private Confidential Hal 64 dari 122  Menyelenggarakan kegiatan komunikasi antara DireksiManajemen dengan stakeholders dalam rangka membangun citra Perseroan.  Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan pengurus Perseroan serta memfasilitasi hubungan Perseroanpimpinan dengan para stakeholders. Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Kegiatan yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2013 adalah  Penyelenggaraan RUPS Tahunan sebanyak 1 kali;  Penyelenggaraan kegiatan rapat-rapat Direksi serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi;  Pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi kebijakan Direksi dan kegiatan internal korporat. Perseroan telah mengangkat Bapak Ahmad Yaniarsyah Hasan sebagai Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary, sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.1.4 tentang pembentukan Sekretaris Perusahaan sebagaimana tercantum Surat pemberitahuan pengangkatan Sekretaris Perusahaan kepada Bapepam berdasarkan Surat Perseroan No.002MEPVII08 tanggal 11 Juli 2008. 10. UNIT AUDIT INTERNAL Sesuai dengan Peraturan Nomor IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal pada pasal 2 ayat 1 menyatakan bahwa : Emiten atau Perusahaan Publik wajib membentuk Unit Audit Internal sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan ini, paling lambat pada tanggal 31 Desember 2009. Perseroan telah memiliki Piagam Unit Audit Internal Internal Audit Charter yang ditetapkan oleh Direksi Perseroan dan disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 18 November 2014. Struktur dan Kedudukan Unit Internal Audit Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam bahwa Internal Audit merupakan Unit yang Indepependen terhadap unit-unit yang lain dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tugas dan Tanggung jawab Unit Audit Internal Sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam Unit Audit Internal, Internal audit Perusahaan berperan memastikan dan memberikan konsultasi yang independen dan obyektif bagi manajemen sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan memperbaiki operasional bisnis Perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Internal Audit sesuai Internal Audit Chapter meliputi : 1. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Audit Tahunan. 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan SPIP dan Manajemen Risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan Strictly Private Confidential Hal 65 dari 122 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi operasional, sumber daya manusia, tekhnologi informasi dan kegiatan lainnya. 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen. 5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. 6. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya. 7. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. 8. Melakukan Manajemen Audit Internal di Anak Perusahaan sebagai penugasan Khusus dari Direktur Utama, dalam rangka melakukan bimbingan guidance, Pengawasan supervision, pembelajaran learning, dan konsultasi consulting dalam mempersiapkan dan melaksanakan Audit Internal di Anak Perusahaan. Pelaksanaan Kegiatan Unit Internal Audit tahun 2013 1. Audit Rutin; 2. Audit pada Anak Perusahaan. Profil Anggota Unit Audit Internal Inge Siswanto menjabat sebagai Audit Internal perusahaan sejak tahun 2014 sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 158-1SK-MEP2014 tanggal 29 Agustus 2014. Sebelum bergabung dengan PT. Mitra Energi Persada, Tbk, memulai karirnya di bagian keuangan PT Wuerth Indah pada tahun 2000 sampai dengan 2001 menjabat sebagai Chief Accountant. Financial Controller PT Jakarta Kyoei Steel Works Limited Tbk tahun 2001-2002. Accounting Finance Manager PT Interact Corporindo tahun 2004 hingga 2008 dan Accounting dan Finance Manager PT Prisma Kusuma Jaya 2008 - 2014.

11. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CSR