75
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus pengelolaan air limbah domestik di Kota Praya. Menurut Agus Salim, 2006, secara umum studi kasus dapat diartikan
sebagai metode atau strategi penelitian dan sekaligus hasil suatu penelitian pada kasus tertentu. Studi kasus lebih dipahami sebagai pendekatan untuk mempelajari,
menerangkan atau menginterpretasi suatu kasus dalam konteksnya yang alamiah tanpa adanya intervensi dari pihak luar. Tipe penelitian ini adalah tipe deskriptif
kualitatif karena didasarkan pada kondisi empirik yang ditemukan di lapangan yang menggambarkan suatu fenomena yang mempunyai keterkaitan dengan upaya
peningkatan pengelolaan air limbah domestik di Kota Praya. Menurut Sujarwo 2001:51 pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang berpola
penggambaran apa yang ada di lapangan dan mengupayakan penggambaran data, terlepas apakah data itu kualitatif ataupun kuantitatif.
Dengan pendekatan ini peneliti diberikan kebebasan untuk menggambarkan dan menelaah kondisi dari obyek penelitian dari sudut pandang
yang ada padanya. Tidak adanya batasan tertentu yang kaku membuat setiap fenomena yang ditemukan pada saat proses penelitian dapat dijabarkan sesuai
dengan literatur pengembangan kawasan yang ada.
3.2 Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini, aspek-aspek yang dikaji adalah a.
Kelembagaan pemerintah beserta tupoksi dan kinerjanya yang terkait dengan pengelolaan air limbah domestik dan kelembagaan lokal yang memungkinkan
menangani pengelolaan air limbah di masyarakat. b.
Sumber dan potensi pembiayaan yang dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan air limbah domestik di Kota Praya
76 c.
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air limbah termasuk persepsi, kebiasaan dan peran stakeholders dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.
d. Peraturan dan kebijakan yang terkait dengan pengelolaan air limbah domestik
di Kota Praya
3.3 Sumber dan Jenis Data
1. Data Primer
Adalah data yang secara langsung diperoleh dari sumber data yaitu para informan yang terpilih untuk diwawancarai
di lapangan.
Data primer ini meliputi:
a. Kelembagaan pengelola air limbah
b. Partisipasi masyarakat
c. Pembiayaan
d. Penyelenggaraan
2. Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh dari dinas atau instansi yang ada kaitannya
dengan penelitian, seperti Dinas PU, Kantor Penanaman Modal dan Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Bapeda, dan Badan Pusat Statistik. Data
sekunder tersebut antara lain: a.
Peraturan dan kebijakan b.
Batas-batas wilayah administratif; c.
Keadaan Penduduk; d.
Keadaan fisik sungai ; e.
Dokumen mengenai kebijakan pembangunan di Kabupaten Lombok Tengah.
f. Teknologi pengelolaan air limbah domestik
3.4 Aspek yang Diamati