Analisis teknologi Pengelolaan Air Limbah Domestik

125 2. Memiliki kejujuran dalam mengemban amanat orang banyak artinya dalam melaksanakan tugas pengelolaan air limbah domestik yang dipercayakan kepadanya harus transparan dan dapat dipercaya. 3. Memiliki rencana dan tujuan yang jelas.

4.3.3 Analisis teknologi Pengelolaan Air Limbah Domestik

1. Dasar pertimbangan Dalam menentukan prasarana dan sarana pengelolaan air limbah domestik perlu diketahui terlebih dahulu beberapa dasar pertimbangan sebagai berikut SNI Pd-T-04-2005-C : a. Konsumsi air rata-rata perjiwa setiap hari Berdasarkan hasil observasi di lapangan konsumsi air per KK di Kota Praya rata-rata 23,053 m3 per bulan atau sama dengan 23.053 literKKbulan. Data Kecamatan Praya Dalam Angka jumlah jiwa per KK rata-rata 4 orang. Dengan demikian konsumsi air rata-rata perjiwa setiap hari di Kota Praya sama dengan 23.053 lt : 30 hari : 4 orang = 192,1 liter. Limbah yang dihasilkan manusia dapat dihitung sebesar 80 dari konsumsi air Dep. PU, 2007. Berdasarkan perhitungan tersebut berarti jumlah limbah yang dihasilkan per orang di Kota Praya = 80x 192,1 liter = 153,69 ltr perhari b. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk di atas 100 orang per ha penggunaan sistem on site akan memberikan dampak pencemaran yang sangat nyata terhadap air tanah dan air permukaan sekitarnya Bappenas, 2007. Di Kota Praya yang teridiri dari 9 kelurahan rata-rata kepadatan penduduk baru mencapai 18 orang per ha, sehingga penggunaan sistem on-site masih relevan. c. Kedalaman air tanah 126 Hasil observasi terhadap sumur yang ada di Kota Praya bahwa ke dalaman air sumur berkisar antara 5 – 15 meter. d. Ketersediaan pekarangan Ketersediaan pekarangan di Kota Praya umumnya masih luas, hal ini dapat dilihat dari kepadatan penduduk. 2. Alternatif Pelayanan Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka pelayanan sanitasi dengan sistem on-site masih dapat diterapkan di Kota Praya. 3. Alternatif teknologi Pilihan teknologi penanganan sanitasi sangat beragam, dari yang sederhana hingga yang paling rumit dan canggih, konvensional atau inkonvensional. Antara pilihan teknologi dengan investasi terdapat keterkaitan erat dengan kemampuan sumber daya terutama dana dan SDM serta tingkat sosial ekonomi masyarakat. Sumber daya yang rendah menyebabkan kecenderungan pengembangan sanitasinya lebih ke sistem on-site, dan kemudian seiring dengan adanya peningkatan sumber daya maka pengembangan teknologi mengarah kepada sistem off-site. Pada alternatif sistem on-site ada dua jenis sarana yang digunakan untuk menampung air limbah domestik yaitu sistem cubluk dan septic tank. Cubluk adalah lubang yang digali di dalam tanah dengan diameter 1,5 meter dengan kedalaman 2 meter dan biasanya diberi dinding batu kosong untuk memudahkan penyerapan air ke dalam tanah. Air limbah domestik di alirkan ke dalam lubang ini. Septic tank adalah bak di dalam tanah dari pasangan batu kedap air yang terdiri dari 2 ruang dan dibatasi oleh sekat berlubang untuk meningkatkan efisiensi pengendapan. Bangunan septic tank dilengkapi bidang peresapan air yang terdiri dari batu kral dilapisi ijuk untuk selanjutnya diresapkan ke dalam tanah.

4.4 Analisis Perencanaan Pengelolaan Air Limbah Domestik

4.4.1. Identifikasi masalah