Karakteristik Nilai BMI Distribusi Jenis Kelamin Berdasarkan Kategori BMI Hubungan BMI dengan Gigi berjejal

Berdasarkan data responden tentang gigi berjejal, diperoleh persentase terbanyak pada murid yang memiliki gigi berjejal 65 dan yang tidak memiliki gigi berjejal adalah 35 Tabel 4a. Tabel 4a. Persentase murid yang memiliki gigi berjejal n=80 Gigi berjejal Jumlah n Persentase Tidak ada 28 35 Ada 52 65 Berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan mempunyai jumlah yang sama yang memiliki gigi berjejal yaitu masing-masing 26 orang Tabel 4b. Tabel 4b. Jumlah murid yang memiliki gigi berjejal berdasarkan jenis kelamin n=80 Jenis Kelamin Gigi Berjejal Total Tidak ada Ada Laki-laki 8 26 34 Perempuan 20 26 46 Total 28 52 80

4.2 Karakteristik Nilai BMI

Berdasarkan pengukuran berat badan dan tinggi badan, maka diperoleh rata-rata berat badan seluruh responden adalah 48,97 ± 7,76 kg dan tinggi badan adalah 1,54 ±0,08 m Tabel 5. Tabel 5. Karakteristik berat dan tinggi badan murid SMP Sutomo 2 Medan n=80 Karakteristik Minimum Maksimum �� ± SD Berat Badan kg 30 75 48,97 ± 7,76 Tinggi Badan m 1,39 1,84 1,54 ±0,08 Universitas Sumatera Utara Rata-rata BMI keseluruhan murid yang menjadi responden adalah 18,67 ± 4,55. Persentase kategori BMI terbanyak pada responden adalah kategori normal yaitu sebesar 62,5 Tabel 6. Tabel 6. Nilai BMI berdasarkan kategori BMI pada responden murid SMP Sutomo 2 l Medan BMI Nilai BMI Jumlah Persentase Minimum Maksimum �� ± SD Kurus 13,3 14,1 13,7 ± 0,56 2 2,5 Normal 15,6 22,6 18,98 ± 1,72 50 62,5 Gemuk 20,4 29,5 23,32 ± 2,3 28 35 Total 13,3 14,1 18,67 ± 4,55 80 100

4.3 Distribusi Jenis Kelamin Berdasarkan Kategori BMI

Karakteristik BMI murid berdasarkan jenis kelamin adalah Tabel 7: a. Murid dengan kategori BMI kurus laki-laki dan perempuan adalah 50 . b. Murid dengan kategori BMI normal laki-laki 32 dan perempuan 68. c. Murid dengan kategori BMI gemuk laki-laki 60,7 dan perempuan 39,3. Tabel 7. Persentase distribusi jenis kelamin berdasarkan kategori BMI pada responden murid SMP Sutomo 2 Medan n=80 Kategori BMI n Jenis Kelamin Jumlah Persentase Kurus 2 Laki-laki Perempuan 1 1 50 50 Normal 50 Laki-laki Perempuan 16 34 32 68 Gemuk 28 Laki-laki Perempuan 17 11 60,7 39,3 Universitas Sumatera Utara

4.4 Hubungan BMI dengan Gigi berjejal

Pada karakteristik BMI kurus diperoleh semua murid mempunyai gigi berjejal yaitu sebanyak 2 orang Tabel 8. Pada karakteristik BMI normal diperoleh murid yang tidak mempunyai gigi berjejal dan yang mempunyai gigi berjejal masing-masing sebanyak 25 orang Tabel 8. Pada Karakteristik BMI gemuk diperoleh murid yang tidak mempunyai gigi berjejal sebanyak 3 orang dan yang memiliki gigi berjejal sebanyak 25 orang. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status gizi yang didapat melalui karakteristik BMI dengan adanya gigi berjejal yang diuji dengan uji Pearson Chi-square diperoleh nilai p = 0,001 atau p0,05 Tabel 8. Tabel 8. Hubungan BMI dengan gigi berjejal pada murid SMP Sutomo 2 Medan BMI Gigi Berjejal Uji Chi- square Tidak ada Ada n n Kurus 2 100 0,001 Normal 25 50 25 50 Gemuk 3 10,7 25 89,3 4.5 Hubungan Lama Penggunaan Botol Susu, Kebiasaan Mengisap Bibir, dan Bernafas Melalui Mulut dengan Gigi Berjejal Berdasarkan data responden tentang hubungan lama penggunaan botol susu dengan gigi berjejal diperoleh p=0,414 atau p0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara lama penggunaan botol susu dengan gigi berjejal Tabel 9. Berdasarkan data responden tentang hubungan kebiasaan mengisap bibir dengan gigi berjejal diperoleh p=0,706 atau p0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara kebiasaan mengisap bibir dengan gigi berjejal Tabel 9. Berdasarkan data responden tentang hubungan bernafas melalui mulut dengan gigi berjejal diperoleh p=1,00 atau p0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara bernafas melalui mulut dengan gigi berjejal Tabel 9. Universitas Sumatera Utara Tabel 9. Hubungan lama penggunaan botol susu, kebiasaan mengisap bibir, dan bernafas melalui mulut dengan gigi berjejal n=80 Gigi Berjejal Uji Chi- square Tidak ada Ada n n p=0,414 Lama penggunaan botol susu − Sejak lahir usia 6 tahun − Sejak lahir usia ≤ 6 tahun − Tidak pernah menggunakan botol susu 8 19 1 10 23,8 1,3 10 41 1 12,5 51,3 1,3 Kebiasaan mengisap bibir − Tidak − Ya 26 2 32,5 2,5 46 6 57,5 7,5 p=0,706 Kebiasaan bernafas melalui mulut − Tidak ada − Ada 28 51 35 63,8 1 1,3 p=1,00 4.6 Hubungan Kebiasaan Minum Susu, Kebiasaan Susah Makan, Frekuensi Makan dalam Sehari, Kebiasaan Makan Teratur, Pendapatan Orang Tua dengan Kategori BMI Berdasarkan data responden tentang hubungan kebiasaan minum susu dengan kategori BMI diperoleh p=0,339 atau p0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara kebiasaan minum susu dengan kategori BMI Tabel 10. Berdasarkan data responden tentang kebiasaan susah makan dengan kategori BMI diperoleh p=0,321 atau p0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara kebiasaan susah makan dengan kategori BMI Tabel 10. Berdasarkan data responden tentang frekuensi makan dalam sehari dengan kategori BMI diperoleh p=0,805 atau p0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara frekuensi makan dalam sehari dengan kategori BMI Tabel 10. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data responden tentang kebiasaan makan teratur dengan kategori BMI diperoleh p=1,00 atau p0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara kebiasaan makan teratur dengan kategori BMI Tabel 10. Berdasarkan data responden tentang pendapatan orang tua per bulan dengan karakteristik BMI diperoleh p=0,557 atau p0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan karakteristik BMI Tabel 10. Tabel 10. Hubungan kebiasaan minum susu, kebiasaan susah makan, frekuensi makan dalam sehari, kebiasaan makan teratur, pendapatan orang tua dengan kategori BMI Kategori BMI Uji Chi- square Kurus Normal Gemuk n n n Kebiasaan minum susu − Tidak − Ya 2 2,5 19 31 23,8 38,8 7 21 8,8 26,3 p=0,339 Kebiasaan susah makan − Tidak − Ya 1 1 1,3 1,3 43 7 53,8 8,8 25 3 31,3 3,8 p=0,321 Frekuensi makan pokok dalam sehari − 3kalihari − 2kalihari − 1kalihari 2 2,5 42 8 52,5 10 25 3 31,3 3,8 p=0,805 Kebiasaan makan teratur − Tidak − Ya 2 2,5 7 43 8,8 53,8 3 25 3,8 31,3 p=1,00 Pendapatan orang tua per bulan − Rp 2.000.000 − Rp 2.000.000 - Rp 5.000.000 − Rp 5.000.000 2 2,5 4 25 21 5 31,3 26,3 2 16 10 2,5 20 12,5 p=0,557 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN