Antropometri Penilaian Status Gizi Secara Langsung

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Status Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. 4,5 Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dengan kata lain status gizi merupakan suatu keadaan gizi seseorang atau keadaan tubuh yang diakibatkan karena konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi tersebut. 4,16 Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik dan berlebih. 4 Status gizi seseorang atau sekelompok orang dapat diukur dan dinilai. Status gizi seseorang dapat dinilai secara langsung maupun secara tidak langsung. Secara langsung status gizi dapat dinilai melalui antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Sedangkan penilaian status gizi secara tidak langsung, dapat dinilai dari survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi. 3-5

2.1.1 Penilaian Status Gizi Secara Langsung

1. Antropometri

Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi, antropometri adalah ukuran dari tubuh. Pengertian antropometri dari sudut pandang gizi telah banyak diungkapkan oleh para ahli, salah satunya Jelliffe menyatakan bahwa antropometri gizi adalah hubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. 3,5,17 Universitas Sumatera Utara Antropometri digunakan untuk menilai dan memprediksi status gizi, performan, kesehatan dan kelangsungan hidup seseorang dan merefleksikan keadaan sosial ekonomi atau kesejahteraan penduduk. 3,5 Antropometri merupakan pengukuran status gizi yang sangat luas digunakan. Keunggulan penggunaan antropometri adalah: a. Kehandalannya dalam menilai dan memprediksi status gizi dan masalah kesehatan serta sosial ekonomi. b. Alatnya mudah digunakan, mudah didapat, mudah dibawa, aman dan relatif tidak mahal. c. Alat ukur yang non-invasive tidak membuat trauma bagi orang yang diukur. d. Hasilnya mudah disimpulkan, karena mempunyai ambang batas cut off points dan baku rujukan yang sudah pasti seperti umumnya dapat mengidentifikasi status gizi sedang, kurang, dan gizi buruk. e. Tidak perlu membutuhkan tenaga ahli, tetapi cukup dilakukan oleh tenaga yang sudah dilatih dalam waktu singkat. 3,17,18 Disamping keunggulan metode penentuan status gizi secara antropometri, terdapat pula beberapa kelemahan, yaitu: a. Tidak sensitif, tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat, disamping itu juga tidak bisa membedakan kekurangan zat gizi tertentu seperti Zink dan Fe. b. Faktor diluar gizi penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri. 3,17,18 Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia, antara lain Umur U, Berat Badan BB, Tinggi Badan TB, Lingkar Lengan Atas LLA, lingkar kepala, lingkar pinggul dan tebal lemak dibawah kulit. 3,17,18 Universitas Sumatera Utara Indeks antropometri yang umum digunakan dalam menilai status gizi adalah Berat Badan terhadap Umur BBU, Tinggi Badan terhadap Umur TBU,