Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi
penting karna digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return ini juga berguna sebagai dasar penentuan
return ekspektasi dan resiko di masa datang. 2. Return ekspektasi
Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi
yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.
Menurut Asil Sitompul 2004:160 bahwa dalam menganalisis saham suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis teknis, yaitu suatu analisis
yang merupakan studi mengenai perilaku pasar modal yang sedang berlangsung dan menggabungkannya dengan pola-pola perdagangan saham.
2.1.3 Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan perusahaan merupakan faktor yang diperlukan dalam melakukan penilaian kinerja perusahaan yang digunakan oleh para
investor. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah posisi keuangan di perusahaan tersebut baik atau buruk untuk melakukan investasi.
Menurut Fahmi 2011:2 Kinerja Keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
melaksanakan dengan menggunakan secara baik dan benar. Dalam
Universitas Sumatera Utara
menganalisa dan meneliti posisi keuangan dan potensi atau kemajuan- kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama adalah sebagai berikut:
a. Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada
saat ditagih. b.
Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Rentabilitas atau Profitability adalah menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan
dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan
memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.
d. Stabilitas usaha adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban
bungan atau hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang- hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
untuk membayar deviden secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan
Mengadakan analisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan
kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan, termasuk data tentang
perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah, presentase serta trendnya, penganalisa menyadari bahwa beberapa rasio secara individu akan
membantu dalam menganalisis dan menginterpretasikan posisi keuangan suatu perusahaan.
Analisis rasio seperti halnya alat-alat analisa yang lain adalah “future oriented” oleh karena itu penganalisa harus mampu untuk
menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi
posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Menurut Nainggolan 2004:68 ada beberapa rasio keuangan yang digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan yaitu: 1. EPS Earning Per Share
Merupakan laba yang diperoleh perusahaan per lembar saham. Laba per saham merupakan alat ukur yang berguna untuk membandingkan laba
dari berbagai entitas usaha yang berbeda dan untuk membandingkan laba suatu entitas dari waktu ke waktu jika terjadi perubahan dalam
Universitas Sumatera Utara
struktur modal. Laba per saham telah sejak dulu dihitung dan digunakan oleh para analis keuangan. Perhitungan laba per saham yang mengarah
ke masa depan mencoba memberikan informasi mengenai laba per saham yang mungkin akan diperoleh di masa datang.
2. DER Debt To Equity Ratio Merupakan rasio yang mengukur besarnya hutang yang ditanggung
melalui modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Debt To Equity Ratio adalah instrument untuk mengetahui kemampuan akuitas atau aktiva
bersih suatu perusahaan untuk melunasi seluruh kewajibannya. 3. PER Price Earning Ratio
Rasio harga dengan penghasilan atau price earning ratio sering digunakan untuk membandingkan peluang investasi. Suatu rasio harga
dan penghasilan saham dihitung dengan membagi harga pasar per lembar saham market price share dengan penghasilan per lembar
saham PER. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan PER yang tinggi menunjukkan prestasi suatu perusahaan sangat baik dimasa yang
akan datang sehingga digunakan para investor untuk menanmkan modalnya.
4. ROI Return On Investment Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam
menghasilkan pendapatan dari pengelolaan asset.
Universitas Sumatera Utara
5. ROE Return On Equity Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengelola modal yang ada untuk mendapatkan net income.
2.2 Tinjauan penelitian terdahulu