Latar Belakang Penelitian Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pasar keuangan Indonesia telah mengalami pemulihan yang mencengangkan dari kondisi krisis moneter pada akhir tahun 1990-an. Kebijakan fiskal yang bijaksana dan fundamental ekonomi yang kuat berhasil membentuk pertumbuhan yang kokoh selama beberapa tahun terakhir. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun ke depan tampaknya lebih menjanjikan lagi dengan pertumbuhan PDB yang minimal 6,0 persen di tahun-tahun mendatang. Bursa Efek Indonesia BEI yang dapat dianggap sebagai indikator utama kinerja pasar keuangan telah mengalami pertumbuhan yang substansial dari tahun 1999 hingga kini. BEI mengalami rekor terendah pada tahun 1998 ditengan krisis ekonomi, tetapi berbalik arah dan mencapai rekor teringgi pada tahun 2013. Namun hal yang terpenting bahwa ekspansi ittu akan disertai dengan pendalaman pasar modal Indonesia. Saat ini pasar modal Indonesia lebih kecil dan kurang likuid bila dibandingkan dengan Negara-negara di ASEAN dan Negara-negara berkembang lainnya. Ini disebabkan oleh kerendahan penggunaan pasar modal untuk membiayai investasi dan keterbatasan intermediasi oleh lembaga keuangan yang non-bank. Pasar efek dan pasar ekuitas hingga kini relative kurang dikembangkan dan kapitalisasi pasar perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di Asia Universitas Sumatera Utara Tenggara. Sisi positif dari situasi ini adalah bahwa Indonesia masih memiliki ruang yang cukup luas untuk tumbuh. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Investasi dalam pasar modal bisa dilakukan dengan cara pembelian saham ataupun pemilikan saham yang dapat dilakukan oleh perusahaan dan hal ini akan memperoleh pandapatan return sebagai keuntungan. Tetapi apabila sebuah perusahaan memiliki kinerja keuangan yang kurang bagus maka akan sulit untuk perusahaan tersebut mendapatkan kepercayaan dari para investor agar menginvestasikan modal mereka ke perusahaan tersebut. Pasar modal pada dasarnya bertujuan untuk memfasilitasi aliran dana dari pihak yang memiliki dana, dengan pihak perusahaan yang memerlukan dana. Sebelum melakukan investasi di pasar modal, biasanya para investor menilai perusahaan yang mengeluarkan sahamnya di Bursa Efek. Pasar modal mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro karena nilai investasi ditentukan oleh aliran kas yang diharapkan serta tingkat return yang diisyaratkan atas tempat tersebut, jika kita ingin mengestimasi aliran kas, bunga, ataupun premi resiko dari sebah sekuritas, maka kita harus mempertimbangkan analisis ekonomi makro. Menurut Eduardus Tandelilin 2001:211 lingkungan ekonomi makro adalah lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan investor dalam memahami dan meramalkan kondisi ekonomi makro di masa datang, akan sangat berguna dalam pembuatan keputusan investasi yang Universitas Sumatera Utara menguntungkan. Untuk itulah investor perlu melakukan peramalan terhadap perubahan pasar modal, dan dalam melakukan proses peramalan tersebut investor perlu menganalisis perubahan ekonomi makro yang sedang ataupun yang akan terjadi. Maka dari itu, investor memerlukan informasi mengenai keuangan perusahaan untuk dijadikan sebagai dasar dalam melakukan penanaman modal di perusahaan tersebut, dan investor juga harus menilai apakah kinerja perusahaan tersebut baik atau buruk untuk dilakukannya investasi. Untuk mengetahui tentang kondisi keuangan maupun kinerja perusahaan tersebut dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Menurut Munawir 2007:6: Laporan Keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan progress report secara periodik yang dilakukan pihak management yang bersangkutan. Menurut PSAK, No 1 IAI 2009 jika seorang investor mengambil keputusan bisnis, maka salah satu perkembangannya dengan melihat dan menganalisis laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu media utama yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan informasi keuangannya kepada pihak luar. Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh IAI tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan. Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan hal-hal Universitas Sumatera Utara yang memepengaruhi Return Saham pada perusaan manufaktur. Winda 2012 melakukan penelitian tentang kinerja keuangan terhadap return saham pada indstri automotive and allied products dengan menggunakan 3 variabel yaitu PER, ROE, dan EPS sebagai variabel independen dan return saham sebagai variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil pengujian statistik secara parsial terhadap masing-masing variabel bebas yaitu Price Earning Ratio PER, Return On Equity ROE dan Earning Per Share EPS. Hanya variabel Return On Equity ROE yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap return pemegang saham, sedangkan variabel-variabel Price Earning RatioPER dan Earning Per Share EPS tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap return pemegang saham perusahaan pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia BEI. Artinya perusahan return pemegang saham dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Penelitian Susilo 2005, yang meneliti mengenai analisa pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada perusahaan LQ-45 di bursa efek Jakarta. Penelitian ini menggunakan rasio PER, PBV, DER, OPM, NPM, ROA, ROE, dan EPS sebagai variabel independennya dan Return Saham sebagai variabel dependennya. Hasil penelitian ini adalah Price Earning Ratio berpengaruh positif terhadap return saham, DER tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa DER ditolak, ROA berpengaruh positif terhadap return saham, ROE berpengaruh positif terhadap return saham, dan EPS berpengaruh positif terhadap return saham. Universitas Sumatera Utara Penelitian selanjutnya Sonya 2009, yang meneliti mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada perusahaan manufkatur yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan 5 variabel independen yaitu EPS, DER, PER, ROI, dan ROE dan return saham sebagai variabel dependennya. Hasil dari penelitian ini adalah variabel EPS, DER, dan ROI berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap return saham. Sedangkan variabel PER, dan ROE berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Dan secara serempak variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen. Alasan peneliti menggunakan lima rasio keuangan yaitu earning per share, debt to equity ratio, price earning ratio, return on investment, return on equity untuk mengukur kinerja keuangan adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil antara penelitian sebelumnya dengan hasil penelitian ini. Menurut Nainggolan 2004:68 ada beberapa rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu EPS, DER, PER, ROI, dan ROE, atas dasar hal-hal tersebut peneliti memutuskan untuk memakai kelima rasio keuangan tersebut sebagai variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu menunjukkan inkonsistensi, sehingga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul: “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009- 2011”. Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komponen Laporan Laba Rugi dan Komponen Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011

4 67 109

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 21

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 4 28

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 9

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ( BURSA EFEK INDONESIA ).

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 4 80

SKRIPSI PENGARUH KOMPONEN LAPORAN LABA RUGI DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2009-2011

0 0 11