Ketahanan sistem Perbankan tetap stabil di tengah ketidakpastian ekonomi

Indonesian Economic Review and Outlook 12 C. SEKTOR PERBANKAN

1. Ketahanan sistem Perbankan tetap stabil di tengah ketidakpastian ekonomi

Gambar 21 Pertumbuhan kredit Perbankan Februari 2015 – Februari 2017 y-o-y Pertumbuhan kredit meningkat tipis Sumber: Otoritas Jasa Keuangan 2017 Gambar 22 Perkembangan pertumbuhan Dana Pihak ketiga DPK Bank Umum, Februari 2016 – Februari 2017 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK pada Februari 2017 menurun Sumber: Otoritas Jasa Keuangan 2017 Pertumbuhan kredit perbankan Februari 2017 meningkat. Pertumbuhan kredit pada Februari 2017 tercatat meningkat sebesar 8,62 persen y-o-y, dibandingkan dengan Januari 2017 sebesar 8,28 persen y-o-y. Berdasarkan jenis penggunaan kredit, peningkatan kredit terjadi pada Kredit Modal Kerja KMK dan Kredit Investasi KI. Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi meningkat masing-masing sebesar dari 7,1 persen dan 9,6 persen pada Januari 2017 menjadi 7,6 persen dan 10 persen pada Februari 2017. Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi yang naik disebabkan oleh iklim dunia usaha yang cukup bergairah dengan adanya pengampunan pajak, sehingga pelaku bisnis cukup tertarik untuk melakukan investasi dan belanja modal untuk mendukung usaha tersebut. Di sisi lain, pertumbuhan Kredit Konsumsi justru mengalami penurunan dari 9,1 persen pada Januari 2017 menjadi 8,9 persen pada Februari 2017. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK Bank Umum menurun. Pertumbuhan DPK pada Februari 2017 menurun menjadi 9,2 persen y-o-y, dibandingkan dengan bulan sebelumnya Januari 2017 sebesar 10 persen. Penurunan komponen DPK utamanya terjadi pada giro yang menurun sebesar 1,41 pp, dibandingkan dengan bulan Januari 2017. Sementara itu, pertumbuhan tabungan dan deposito juga menurun, yang masing masing sebesar 0,4 pp dan 0,8 pp, dibandingkan Januari 2017. Penurunan Dana Pihak Ketiga DPK disebabkan oleh ekspektasi turunnya suku bunga yang menurunkan niat nasabah untuk menabung. 13 Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada Gambar 23 Perkembangan total aset perbankan di Indonesia, Februari 2012 – Februari 2017 Total aset Bank Umum pada Februari 2017 sedikit meningkat Sumber: Otoritas Jasa Keuangan 2017 Gambar 24 Perkembangan Capital Adequacy Ratio CAR per kelompok bank Februari 2012 – Februari 2017 Secara umum CAR Bank Umum masih dalam kondisi yang aman Sumber: Otoritas Jasa Keuangan 2017 Pertumbuhan Aset Bank Umum meningkat tipis dibandingkan bulan sebelumnya. Total aset Bank Umum pada Februari 2017 meningkat tipis menjadi Rp 6.744,3 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan Januari 2017 yakni sebesar Rp 6.707,3 triliun. Menurut kelompok perbankan, BUSN Devisa, BUSN Non-Devisa, BPD, dan Bank Asing mengalami peningkatan aset, sedangkan Bank Campuran Konvensional dan Bank Persero mengalami penurunan jumah aset. BUSN Devisa dan Non-Devisa mengalami peningkatan aset pada Februari 2017 yang masing- masing sebesar 0,71 persen dan 2,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Bank BPD dan Bank Asing juga meningkat yang masing-masing menjadi sebesar 3,52 persen dan 0,65 persen dibandingkan Januari 2017. Sementara itu, total aset Bank Persero pada Februari 2017 menurun sebesar 0,20 persen m-t-m. Penurunan tipis juga terjadi pada Bank Campuran Konvensional sebesar 0,13 persen dibandingkan Januari 2017. Nilai Rasio Kecukupan Modal CAR perbankan pada Februari 2017 masih terjaga. Rata-rata Rasio Kecukupan Modal CAR tercatat menurun tipis menjadi 23,18 persen, lebih rendah dibandingkan Januari 2017 sebesar 23,21 persen. Dari kelompok perbankan, hampir semua perbankan mengalami penurunan kecuali Bank Campuran dan Bank Asing Konvensional yang meningkat tipis. Rata-rata CAR Bank Persero dan BUSN Devisa Februari 2017 tercatat sebesar 20,59 persen dan 20,56 persen— lebih rendah 0,47 pp dan 0,45 pp dibandingkan Januari 2017. Selain itu, BPD dan BUSN Non-Devisa Februari 2017 juga menunjukkan penurunan sebesar 0,31 pp dan 0,32 pp dibandingkan bulan sebelumnya. Di sisi lain, CAR Bank Campuran dan Bank Asing masing-masing tercatat meningkat menjadi 22,26 persen dan 48,19 persen, lebih tinggi 0,94 pp dan 0,26 pp dibandingkan Januari 2017. Meskipun terdapat gejolak dan ketidakpastian perekonomian, daya tahan perbankan masih tetap cukup tinggi. Indonesian Economic Review and Outlook 14 Gambar 25 Kinerja Bank Umum Februari 2014 – Februari 2017 Rentabilitas perbankan masih relatif baik dan stabil serta Risiko Kredit dan Likuiditas perlu dijaga Sumber: Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan 2017 Stabilitas perbankan secara umum perlu dijaga. Dari sisi proitabilitas, laba industri yang ditunjukkan Return of Asset ROA dan Net Interest Margin NIM menunjukkan penurunan. Perkembangan ROA pada Februari 2017 menurun sebesar 0,11 pp dibandingkan Januari 2017. Perkembangan NIM juga mengalami penurunan pada Februari 2017 menjadi 5,28 persen, lebih rendah 0,11 pp dibandingkan Januari 2017. Menurut kelompok perbankan, pencetak NIM terbesar berasal dari Bank BPD sebesar 6,69 persen. Sementara itu, NIM terkecil dari Bank Campuran Konvesional yakni sebesar 3,62 persen. Selain itu, intermediasi dan likuiditas perbankan yang dicerminkan oleh Loan to Deposit Ratio LDR menunjukkan sedikit penurunan dan Non Performing Loan NPL menunjukkan peningkatan. Loan to Deposit Ratio LDR tercatat sebesar 89,12 persen, menurun sebesar 0,47 pp dibandingkan Januari 2017. Sedangkan Non Performing Loan NPL tercatat sebesar 3,16 persen, meningkat sebesar 0,07 pp dibandingkan Januari 2017. Eisisensi industri perbankan yang dicerminkan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO tercatat mengalami penurunan menjadi 81,69 persen, lebih rendah 2,25 pp dibandingkan bulan sebelumnya Januari 2017. 15 Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada D. INFLASI DAN KEMISKINAN

1. Inlasi Tahunan per 2017 turun