1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Salah satu keluhan yang sering kali menjadi penyebab pasien berkunjung ke pusat pelayanan kesehatan maupun berusaha mengobati diri sendiri adalah
nyeri.
1
Nyeri dapat didefinisikan sebagai sensasi tidak nyaman, resah, atau derita yang timbul akibat stimulasi ujung saraf nociceptor.
2
Tergantung pada lokasi dan jenisnya, nyeri dapat menganggu pelaksanaan aktivitas sehari-hari
3
atau bahkan perilaku seseorang.
4
Secara umum, nyeri berfungsi untuk memicu perilaku protektif atau menghindari bahaya agar bagian tubuh yang terkait tidak
mengalami kerusakan lebih lanjut.
5
Salah satu jenis nyeri terkait sistem muskuloskeletal yang paling sering terjadi adalah low back pain LBP. LBP adalah nyeri yang dirasakan pada
punggung bagian bawah. LBP bukanlah sebuah diagnosis akhir, melainkan sebuah manifestasi klinis dari kelainan yang menimbulkan sensasi nyeri pada
daerah punggung di bawah garis costae ke-12 dan di atas lipatan gluteal dengan atau tanpa nyeri pada tungkai bawah.
6
Prevalensi LBP semasa hidup diperkirakan mencapai 84 dengan 23 pasien mengalami LBP secara kronik. Derajat nyeri yang dirasakan dapat
bervariasi dari ringan sampai cukup parah sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari individu, sekitar 11-12 pasien mengalami gangguan dalam
beraktivitas akibat gejala LBP yang mereka alami.
7
Tergantung dari tingkat keparahan kasus LBP yang dialami pasien, beban ekonomi yang ditanggung dapat berbeda-beda. Dari hasil sebuah systematic
review terhadap berbagai studi terkait hal LBP, beban ekonomi yang ditimbulkan oleh LBP terdiri dari biaya terapi fisik 17, rawat inap 17, konsultasi 13,
dan obat 13. Sisa beban ekonomi yang ditanggung oleh pasien berasal dari
kerugian akibat berkurangnya kemampuan untuk beraktivitas secara optimal dalam menjalani pekerjaannya.
8
LBP dapat disebabkan oleh berbagai macam kelainan. Berdasarkan etiologinya, LBP dapat digolongkan menjadi viserogenik, vaskulogenik,
neurogenik, spondilogenik, dan psikogenik.
9
Namun, pada sekitar 84 kasus, penyebab yang spesifik tidak dapat ditemukan sehingga LBP tersebut
digolongkan sebagai non spesifik.
10
Meski penyebab yang spesifik sulit untuk diidentifikasi, terdapat berbagai macam faktor yang terkait dengan peningkatan risiko terjadinya LBP. Informasi
mengenai faktor-faktor tersebut dapat ditemukan di dalam rekam medis. Namun, di Indonesia, penyusunan laporan secara deskriptif mengenai profil pasien LBP di
pusat-pusat pelayanan kesehatan belum banyak dilakukan.
1.2.Rumusan Masalah
Bagaimanakah profil pasien LBP di poli orthopaedi RSUP Fatmawati?
1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1.
Tujuan Umum
Mengetahui profil pasien LBP di poliklinik orthopaedi RSUP
Fatmawati berdasarkan faktor-faktor risiko. 1.3.2.
Tujuan Khusus
Mengetahui profil jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh, dan tingkat pendidikan di poliklinik orthopaedi RSUP Fatmawati.
1.4.Manfaat Penelitian
Hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai profil jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh, dan tingkat pendidikan pasien LBP
di poli orthopaedi RSUP Fatmawati. Institusi
Menambah literatur kesehatan khususnya mengenai profil jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh, dan tingkat pendidikan pasien LBP
di poli orthopaedi RSUP Fatmawati. Peneliti
Menambah pengetahuan peneliti mengenai profil jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh, dan tingkat pendidikan pasien LBP di poli
orthopaedi RSUP Fatmawati, sekaligus menjadi referensi untuk penelitian yang lebih lanjut.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA