Peran Dan Manfaat Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang Milik Negara (Simakbmn) Terhadap Pengelolaan Aset Negara Pada Pengadilan Tinggi Agama Medan

(1)

SKRIPSI

PERAN DAN MANFAAT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA (SIMAK BMN) DALAM

PENGELOLAANASETDI PENGADILANTINGGI AGAMA MEDAN

OLEH

IKA NINDYA KARTIKA 110522080

PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN AKUNTANSI MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : IKA NINDYA KARTIKA

NIM : 110522080

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL :PERAN DAN MANFAAT APLIKASI SISTEM

INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA (SIMAKBMN) TERHADAP PENGELOLAAN ASET NEGARA PADA PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN

TANGGAL: KETUA DEPARTEMEN AKUNTANSI

DR. SYAFUDDIN GINTING SUGIHEN MAFIS, AK

TANGGAL : DEKAN


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN AKUNTANSI MEDAN

TELAH DIUJI PADA

TANGGAL, 3 SEPTEMBER 2013

PANITIA PENGUJI SKRIPSI

KETUA : DRS. FIRMAN SYARIF M.Si, Ak

PEMBIMBING : Prof. ERLINA M.SI, Phd,Ak


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN AKUNTANSI MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

NAMA : IKA NINDYA KARTIKA

NIM : 110522080

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL :PERAN DAN MANFAAT APLIKASI SISTEM

INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA (SIMAKBMN) TERHADAP PENGELOLAAN ASET NEGARA PADA PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN

Medan, Agustus 2013

MENYETUJUI PEMBIMBING


(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Peran Dan Manfaat Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN) Terhadap Pengelolaan Aset Negara Pada Pengadilan Tinggi Agama Medan” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertantu yang saya peroleh dari instansi atau lembaga dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidahdari etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan palgiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Agustus 2013

Ika Nindya Kartika 110522080


(6)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehaditat Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya dan petunjukyang tiada hentinya sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat teriring salam tak lupa pula peneliti hadiahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, Nabi akhir zaman yang telah membawa cahaya Islam ke dunia ini dan jugailmu pengetahuan kepada ummatnya.

Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuanpeneliti khususnya, dan diharapkan juga bermanfaat bagi para pembaca mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Selamapenyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan,bantuan dan do’a dari suami tercinta dan kedua orang tua penulis, Almarhum Ayahanda tercinta Irawan Suhartono dan Ibunda tercinta Suraiya, Spd serta berbagai pihak yang sangat memberi bantuan. Untuk itu, dengan hati yang tulus penulismengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan,terutama :

1. Bapak Prof.Dr. Azhar ,M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.


(7)

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi S-1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M, Ak. selaku Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Prof. Erlina, M.Si, Phd, Ak. selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi pengarahan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Idhar, MBA,Ak, selaku dosen pembaca yang banyak memberikan

arahan bagi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Segenap jajaran sub bagian umum terutama bidang perlengkapan yang

menangani SIMAK BMN yang telah membantu penulis memperoleh data selama melakukan penelitian.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karenaketerbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengharapkan saran dankritik yang membangun dalam penulisan ke depan. Akhir kata, penulis berharapagar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Agustus 2013 Peneliti,

Ika Nindya Kartika NIM: 110522080


(8)

ABSTRAK

PERANDAN PEMANFAATANSISTEM

INFORMASIMANAJEMENDANAKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA(SIMAK BMN) DALAM MANAJEMENASETDI PENGADILAN

TINGGIAGAMA MEDAN

SIMAK BMN merupakan Sistem Informasi penting Aplikasi diterapkan dalam Pengadilan Tinggi Agama Medandengan tujuan utama untuk menangani Administrasi persediaan pemerintah, terutama meliputi aset milik negara, sesuai dengan prosedur standar estimasi nilai dan prosedur transaksi yang tepat. Hal ini dirasakan bahwa pendekatan kontemporer mengandalkan praktik-praktik terbaik sehingga manfaat yang optimal dapat dicapai.

Metode penelitian berupa studi kasus yang ini menggunakan metode penelitian deskriptif.Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer.Dengan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi.

Penelitian menemukan ada beberapa peran penting bagi aplikasi SIMAK BMN ini dalammengelola aset yaitu dari aspek teknis, operasi dan perilaku ekonomis

Hasil Penelitian mengungkapkan, bahwa pelaksanaan dan pemanfaatan BMN SIMAK memberikan kontribusi positif bagi organisasi.


(9)

ABSTRACT

THE ROLE AND UTILIZATION OF MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS AND GOVERNMENT ASSETS ACCOUNTANCY (SIMAK BMN) IN LINE WITH

THE ASSETS MANAGEMENT AT THE RELIGIOUS HIGH COURT OF MEDAN

SIMAK BMN is an important Information System Application applied in the Religious High Court of Medan, with the main objective to handle government inventory Administration, mainly covering state property assets, in line with the standard procedures of value estimation and proper transactions procedure. It is felt that contemporary approach relying on the best practices so that optimal benefit can be achieved.

Research method like study using descriptive approach method. Data which applied with primary and secondary data, with technique in data collecting by documentation and interview.

The researchfound some important roles ofapplicationsSIMAKBMNisin managingassets, from the technical aspects, the operationandbehavior ofeconomi.

The research reveals, that the implementation and utilization of SIMAK BMN provides positive contribution to the organization.


(10)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Pengertian, Peran dan Manfaat Sistem Informasi Manajemen . 7 2.2 Peranan Sistem Informasi Manajemen... 10

2.3 Manfaat Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) ... 21

2.4 Pengertian tentang Pengelolaan Barang Milik Negara ... 23

2.5 Penelitian Sebelumnya ... 25

2.6 Kerangka Pemikiran ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

3.1 Tempat, dan Waktu Penelitian ... 28

3.2 Jenis Data ... 28

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.4 Metode Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 GambaranUmum SIMAK BMN Pengadilan Tinggi Agama Medan ... 31

4.1.1 Prosedur Akuntansi BMN pada Tingkat UAKPB ... 33

4.1.2 Prosedur Akuntansi BMN pada Tingkat UAPPBW ... 37

4.1.3 Analisis Aplikasi SIMAK BMN yang sedang berjalan di Pengadilan Tinggi Agama Medan ... 40

4.2 Gambaran Umum Hasil Penelitian... 43

4.2.1 Peran SIMAK BMN ... 43

4.2.1.1 Teknis ... 43

4.2.1.2 Operasional ... 46

4.2.1.3 Ekonomis ... 48

4.2.2 Manfaat Informasi dalam aplikasi SIMAK BMN ... 50

4.2.2.1 Perencanaan kebutuhan dan penganggaran ... 51


(11)

4.2.2.3 Penggunaan ... 54

4.2.2.4 Pemanfaatan ... 55

4.2.2.5 Pengamanan dan Pemeliharaan ... 56

4.2.2.6 Penilaian ... 58

4.2.2.7 Penghapusan ... 59

4.2.2.8 Penatausahaan ... 60

4.2.2.9 Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian .... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran ... 64


(12)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 4.1 Peran Aplikasi SIMAK BMN dari Aspek Teknis ... 45 Tabel 4.2 Peran SIMAK BMN dilihat dari aspek operasional ... 47 Tabel 4.3 Peran SIMAK BMN dari Faktor Ekonomis operasional... 49


(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Model umum suatu sistem ... 8

Gambar 2.2 Siklus Informasi ... 11

Gambar 2.3 Kerangka konseptual ... 27

Gambar 4.1 BaganArus Prosedur SIMAK BMN ... 33

Gambar 4.2 Tampilan awal program aplikasi simak bmn di pengadilan tinggi agama medan ... 41

Gambar 4.3 Tampilan menu utama aplikasi simak bmn di pengadilan tinggi agama medan ... 42

Gambar 4.3 Tampilan laporan kondisi barang pada aplikasi simak bmn di pengadilan tinggi agama medan ... 43


(14)

ABSTRAK

PERANDAN PEMANFAATANSISTEM

INFORMASIMANAJEMENDANAKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA(SIMAK BMN) DALAM MANAJEMENASETDI PENGADILAN

TINGGIAGAMA MEDAN

SIMAK BMN merupakan Sistem Informasi penting Aplikasi diterapkan dalam Pengadilan Tinggi Agama Medandengan tujuan utama untuk menangani Administrasi persediaan pemerintah, terutama meliputi aset milik negara, sesuai dengan prosedur standar estimasi nilai dan prosedur transaksi yang tepat. Hal ini dirasakan bahwa pendekatan kontemporer mengandalkan praktik-praktik terbaik sehingga manfaat yang optimal dapat dicapai.

Metode penelitian berupa studi kasus yang ini menggunakan metode penelitian deskriptif.Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer.Dengan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi.

Penelitian menemukan ada beberapa peran penting bagi aplikasi SIMAK BMN ini dalammengelola aset yaitu dari aspek teknis, operasi dan perilaku ekonomis

Hasil Penelitian mengungkapkan, bahwa pelaksanaan dan pemanfaatan BMN SIMAK memberikan kontribusi positif bagi organisasi.


(15)

ABSTRACT

THE ROLE AND UTILIZATION OF MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS AND GOVERNMENT ASSETS ACCOUNTANCY (SIMAK BMN) IN LINE WITH

THE ASSETS MANAGEMENT AT THE RELIGIOUS HIGH COURT OF MEDAN

SIMAK BMN is an important Information System Application applied in the Religious High Court of Medan, with the main objective to handle government inventory Administration, mainly covering state property assets, in line with the standard procedures of value estimation and proper transactions procedure. It is felt that contemporary approach relying on the best practices so that optimal benefit can be achieved.

Research method like study using descriptive approach method. Data which applied with primary and secondary data, with technique in data collecting by documentation and interview.

The researchfound some important roles ofapplicationsSIMAKBMNisin managingassets, from the technical aspects, the operationandbehavior ofeconomi.

The research reveals, that the implementation and utilization of SIMAK BMN provides positive contribution to the organization.


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai salah satu upaya Good Governance saat ini pemerintah Indonesia

berupaya melakukan penyelenggaraanpemerintah yang menjunjung tinggi akuntabilitas.Salah satu aspek yang sangat penting untuk dijunjung tinggi nilai akuntabilitasnya adalah pelaporan aset Negara yang harus dibuat secara transparan, sehingga publik bisa menilai dengan baik kinerja pemerintah dan pemanfaatan pajak yang dibeikan kepada Negara.

Aset Negara atau yang biasa disebut Barang Milik Negara saat ini selalu diinventaris secara mandiri oleh masing-masing instansi pemerintah dan secara berkala dilaporkan kepada Dirjen Kekayaan Negara untuk diaudit dan dinilai pengelolaannya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah, peraturan ini merupakan pelaksanaan dari ketentuan pasal 48 ayat (2) dan pasal 49 ayat (6) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara, dan untuk menjamin terlaksananya tertib administrasi dan tertib pengelolaan BMN/Daerah. Sesuai PP No. 6 tahun 2006 kegiatan pengelolaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

Dengan beragamnya cara pengelolaan khususnya inventaris BMN di setiap Instansi Pemerintah, cukup membuat proses inventarisir BMN menjadi sangat


(17)

kompleks, sehingga pada saat dilaporkan ke BPK ataupun Dirjen Kekayaan Negara harus diubah lagi kedalam format yang telah disesuaikan. Dan sesuai dengan perkembangan Teknologi Informasi maka ketersediaan suatu sistem pengolah informasi yang mampu mengkomodir kebutuhan pengelolaan BMN sangat diperlukan.Dengan adanya suatu Sistem Informasi yang terpadu maka seluruh informasi yang dibutuhkan dan berkaitan dengan pelaporan BMN dapat tersedia sesuai dengan format yang diinginkan.Seluruh transaksi dalam pengelolaan BMN dapat tercatat secara terpadu dan dapat diproses langsung menjadi sebuah pelaporan yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan oleh pejabat yang berwenang.

Oleh karena itu, untuk mengefektifkan sistem pelaporan pengelolaan BMN, Kementrian Keuangan membuat suatu sistem Aplikasi Sistem Informasi Manajemen yang disebut Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN ) yang meliputi Neraca (Aset Lancar, Aset Tetap dan Aset Lainnya) dan Catatan atas Laporan keuangan. SIMAK BMN merupakan subsistem dari Sistem Akuntansi Instansi (SAI). SIMAK BMN diselenggarakan dengan tujuan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan sebagai alat pertanggungjawaban atas pelaksaan APBN dan pelaporan manajerial (Manajerial Report). SIMAK-BMN menghasilkan informasi sebagai dasar untuk penyusunan Neraca Kementrian Negara/ Lembaga dan Informasi-informasi untuk perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian sesuai dengan Peraturan Menteri Keungan Nomor


(18)

171 tahun 2007 bagian keempat tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

Aplikasi ini diwajibkan untuk digunakan diseluruh Instansi Pemerintah terhitung semester II tahun anggaran 2008 sesuai dengan Surat Direktorat Akuntansi dan Pelaporan, Departemen Keuangan Republik Indonesia (Depkeu RI) Nomor S/350/PB.7/2008 tentang Launching Aplikasi SIMAK BMN. Aplikasi ini diinstall disetiap instansi Pemerintah dan dibuat berjenjang sesuai dengan hirarkinya.Dimasing-masing instansi juga ditunjuk seorang operator yang bertanggung jawab dalam mengoperasikan aplikasi ini.

Sebagai salah satu Lembaga yang memiliki satu atap dengan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang besifat strategi, Pengadilan Tinggi Agama tentunya juga menggunakan aplikasi ini.Bagian yang bertanggung jawab dalam pengoperasian sistem ini adalah Bagian Perlengkapam dibawah Sub Bagian Umum.Aplikasi ini digunakan untuk menggantikan sistem lama yang telah berjalan.Dengan adanya SIMAK BMN ini sangat bermanfaat bagi Pengadilan Tinggi Agama dalam membantu kelancaran pelaporan BMN yang sesuai dengan format yang telah ditetapkan.

Penggunaan sistem pelaporan ini tentunya mempengaruhi proses kerja Bagian Perlengkapan dalam menjalankan tugasnya sehari-hari khususnya dalam mendata dan menginventarisir BMN yang ada di Pengadilan Tinggi Agama Medan. Proses Inventarisasi yang dilakukan dalam SIMAK BMN memuat Informasi mengenai seluruh BMN yang dikelola oleh Instansi tersebut.Oleh karena itu penulis mencoba untuk melakukan penelitian terhadap peran dan


(19)

manfaat SIMAK BMN pada pengadilan Tinggi Agama Medan. Apakah SIMAK BMN memiliki peran penting dalam menginventarisir aset Negara dan apakah SIMAK BMN bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan organisasi akan sistem pelaporan yang handal dan tepat sasaran, serta apakah sistem aplikasi ini sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam pengelolaan informasi organisasi.

Peran SIMAK BMN yang dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengetahui dan meninjau sejauh mana sistem informasi yang sedang berjalan telah mampu memenuhi kebutuhan organisasi, hal ini dapat dilihat dari segi teknis, operasional, dan ekonomis khususnya dalam lingkup kegiatan pengelolaan asset organisasi serta dapat meminimalisir resiko pada saat ini dan dikemudian hari. Peran Aplikasi SIMAK BMN diharapkan juga dapat mempermudah dalam penyampaian Informasi dalam pengelolaan Aset Negara dan penggunaannya dapat mendukung kinerja organisasi semakin baik lagi.Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai peran dan manfaataplikasi SIMAK BMN. Dan dari hasil penelitian itu penulis mengambil judul “Peran Dan Manfaat Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN) Terhadap Pengelolaan Aset Negara Pada Pengadilan Tinggi Agama Medan”


(20)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah Informasi yang dihasilkan aplikasi SIMAK BMN di Pengadilan

Tinggi Agama Medan berperan dalam mendukung tugas Pengadilan Tinggi Agama Medan terkait dalam pengelolaan Aset Negara?

2. Bagaimana pemanfaatan aplikasi SIMAK BMN dalam pengelolaan BMN di

Pengadilan Tinggi Agama Medan?

3. Apakah manfaat SIMAK BMN dapat mempermudah kelancaran

penyampaian informasi dalam mengelola asset Negara?

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Penelitian dengan judul “Peran dan Manfaat SIMAK BMN dalam pengelolaan Aset Negara di Pengadilan Tinggi Agama Medan” ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui konsep dasar dan cara kerja aplikasi SIMAK BMN serta

mengetahui informasi apa saja yang ada didalamnya

2. Mengetahui Peran Aplikasi SIMAK BMN dalam pengelolaan BMN di

Pengedilan Tinggi Agama Medan.

3. Mengetahui Manfaat Aplikasi SIMAK BMN dalam pengelolaan BMN di

Pengadilan Tinggi Agama Medan.

4. Mengidentifikasi kelebihaan dalam penggunaan Aplikasi SIMAK BMN di


(21)

5. Mengidentifikasi kelemahan dalam penggunaan Aplikasi SIMAK BMN di Pengadilan Tinggi Agama Medan

6. Menjadikan peran dan pemanfaatan aplikasi SIMAK BMN dapat

meningkatkan kinerja organisasi khususnya dalam hal pengelolaan BMN melalui sistem Informasi.

Sedangkan manfaat dan kegunaan yang didapat dari diadakannya penelitian ini adalah, sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Memberikan gambaran secara langsung penerapan teori-teori yang dipelajari dalam sistem informasi manajemen dan sistem informasi akuntansi dengan praktik yang sesungguhnya.

2. Bagi Organisasi

Membantu organisasi dalam memecahkan dan memperbaiki masalah-masalah yang sedang dihadapi organisasi, sehingga pihak organisasi dapat mengetahui kehandalan dan kelayakan dari sistem aplikasi dan manajemen yang sedang digunakan dalam meningkatkan produktifitas kerja serta untuk meningkatkan keamaanan, keakuratan, kelengkapan, dan integrita data.Juga sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan maupun kebijakan bagi pengelolaan SIMAK BMN di Pengadilan Tinggi Agama Medan.


(22)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1 Pengertian, Peran dan Manfaat Sistem Informasi Manajemen 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

2.1.1.1 Definisi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:1)Sistem dalam suatu institusi

pemerintahan sangatlah penting, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah,baik yang berskala kecil maupunbesar. Suatu sistem dapat berjalan dengan baikdiperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem

tersebut.Terdapatberbagai pendapat yang mendefinisikandefinisisistem,seperti dibawahini :Sistem adalah suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atauuntuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Penjelasan di atas menjelaskan bahwa sistem bekerja dalam suatu

jaringankerja dari suatu prosedur nyang saling berhubungan satu sama lain untukmenyelesainkan tujuan dan sasaran yang dimaksud.Definisisistem juga dapatdijelaskan oleh Jogiyanto dalam bukunyaAnalisia dan Desain sistem informasi,menerangkan:“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksiuntuk mencapai suatu tujuan tertentu”.(Jogiyanto,2005,2).Sistem juga dapat dikatakan sebagai sekumpulan elemen yang berinteraksisatu sama


(23)

lain,untuk mencapai tujuan tertentu.Sistem juga dapat didefinisikanoleh para ahli dalam berbagai cara yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadikarena perbedaan cara pandang dan lingkup sistem yang dituju. Definisi sistem menurut Abdul Kadir adalahsekelompokelemen-elemenyang saling terintegrasi dengan maksuddan tujuan yang samauntuk melaksanakan sasaran yangtelah ditentukan. (Kadir: 1997:13).

Penjelasan sistem informasi menurut definisi diatasdapat disimpulkanbahwa suatu sistem merupakan sekelompok elemen yang saling berhubungandengan suatu maksud dantujuan yangtelah ditentukan.Adapun model umumsuatu sistem adalah terdiri dari masukan (input),proses (process) dan keluaran(output), sebagaimana ditujukan oleh gambar dibawah ini:

Model umum sebuah sistem ini sudah merupakan sebuah sistem yangsederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan danmenghasilkan keluaran yang dilakukan dalam suatu proses.Suatu sistem terdiridari subsistem-subsistem yang meliputi subsistem-subsistem lainnya.Suatu sistem dalam teorinya dapat dibedakan oleh jenis-jenis sistem.Menurut Gordon B. DavisPenjelasandi atasdapat diartikan bahwa terdapat berbagai macamjenis sistem sesuai dengan tujuan atau sasaran yang


(24)

telah ditentukan. Sepertidalam sebuah organisasi dan dalam proses informasi terdapat sistem-sistem yangsecararelatif terisolasikan dari lingkungan. Sebuah sistem dalam suatu organisasidapat berjalan secara baik apabila suatu masukan dapat diproses menjadi keluaranyang berguna bagi yang membutuhkan.Selanjutnya Gaspersz (1998) menjelaskan : Sistem adalah suatu susunan maupun rangkaian-rangkainyang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lain, prosedur-prosedur yang berkaitan dengan melaksanakan dan memudahkan pelaksaan kegiatan utama dari suatu organisasi.Dengan kata lain Sistem adalah suatu susunan teratur gagasan atau konsepsi yang saling tergantung. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.

Menurut McLeod Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegritas dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. Sedangkan Menurut B. Davis. Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama.Selanjutnya Gaspersz (1998) menjelaskan : Sistem adalah suatu susunan maupun rangkaian-rangkainyang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lain, prosedur-prosedur yang berkaitan dengan melaksanakan dan memudahkan pelaksaan kegiatan utama dari suatu organisasi.

Dengan kata lainsistem adalah suatu susunan teratur gagasan atau konsepsi yang saling tergantung. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian


(25)

saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.

2.1.1.2 Defenisi Informasi

Informasi merupakan data yang telahdiproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya.Sumber dari informasi adalah data, sedangkan Data itusendiri adalah kenyataan yang menggambarkansuatu kejadian, sedangkankejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu.Dalamhal ini informasi dan data saling berkaitan. Pengertian informasi dalam bukunyaSutanta yang berjudulSistem informasi Manajemeninformasi diartikan sebagaiberikut: “Informasi merupakan hasil pengolahan data sehinggamenjadibentukyang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasardalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secaralangsung saaat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.”(Sutana, 2003:10)Berdasarkan penjelasan diatasdapat dikatakan bahwa informasi diperolehdidapatkan dengan adanya data yang akan diolah dan unit pengolahan datatersebut. Informasi yang telah melalui dalam pengolahan data mempunyaikegunaan yang dapat dirasakan dalam suatu kegiatan pada masa akan datang atausekarang.

Informasi menurut Jogiyanto dalam bukudapat diartikansebagaidata yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagiyang menerimanya.(Jogiyanto,2005;8).Penjelasan diatasdapat disimpulkan bahwa informasi merupakansekumpulan data


(26)

yang telah diolah menjadi suatu informasi yang dapat bergunadan bermanfaat bagi yang menerimanya.MenurutMcFaddendalam bukunyaAbdul Kadir menjelaskan informasi adalahdata yang telah diprosessedemikianrupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan datatersebut” (dalam Kadir, 2003:31)Penjelasan dapat disimpukan bahwa informasi sebuah data yang diterimaoleh seseorangataupun kelompok yang berguna bagi masa sekarang ataumasayang akan datang.Informasi merupakan suatu data yang masih bahan mentahapabila tidak diolah atau diproses. Data akan menjadi berguna dan menghasilkansuatu informasi apabila melalui suatu model. Model yang digunakan untukpengolahan dataagar menjadi suatu informasi bisadisebut siklus pengolahan dataseperti berikut ini:

Gambar diatasdapat dijelaskan bahwa datayangmerupakan

suatukejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukkan melaluielemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses


(27)

menjadi suatuoutput (keluaran) dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan.Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerimaakan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terjadi informasi tersebut danhasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi inputkembali.

Berikut juga akan disampaikan pengertian informasi dari berbagai

sumber.Menurut Davis (1974,32) menyebut informasi sebagai data yang

telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimannya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan sekarang maupun masa

depan.Terry (1962, 21) menyatakan bahwa informasi adalah data yang

penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.. Burch dan Strater

(1974,21) menyatakan: informasi adalah pengumpulan atau pengelolaan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan data yang dikomunikasikan dan telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimaannya dan bermanfaat dalammengambil keputusan, sehingga informasi adalah aset yang berharga bagi suatu organisasi yang perlu diamankan dan dilindungi.


(28)

2.1.1.3 Definisi Manajemen

Daft (2002:8)mendefinisikan“Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi”. Sedangkan menurut Hasibuan (2000:2) mengatakan bahwa“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan.” Penulis lain mendefinisikan pada bukunya “Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan.”Handoko (2000:10).

Menurut A.F. Stoner (1982), “ Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Jadi pada dasarnya manajemen dapat didefenisikan sebagai proses kerangka kerja yang dilakukan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksaan fungsi-fungsi

manajemen yaitu :Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian),

Staffing (penyusunan personalia), Directing (pengarahan), Controling (pengawasan).


(29)

2.1.1.4Sistem Informasi Manajemen

Sesungguhnya yang dimaksud sistem informasi tidak harus melibatkan komputer, sistem informasi yang menggunakan computer biasa

disebut sistem informasi berbasis computer (computer based information

sistematau CBIS), tetapi dalam prakteknya sistem informasi lebih sering dikait-kaitkan dengan komputer.Sistem Informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain untuk membentuk suatu kesatuan untuk mengintegrasi data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi tersebut,Oetomo (2006: 36).

Secara umumsistem informasi di definisikan sebagai berikut:Sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang salingbekerja sama atau yang dihubungkan denagn cara-cara tertentu sehinggamembentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi gunamencapai suatu tujuan. (Sutanta, 2003:4). Sedangkan Sistem Informasi Manajemen, disingkat SIM, adalah sebuah sistem Informasi yng berfungsi mengelola informasi bagi manajemen organisasi. Sistem Informasi membantu para manajemen dan pimpinan perubahaan untuk mendapatkan gambaran mengenai perusahaan.Informasi yang didapatkan merupakan bahan masukan penting bagi manajer dalam pengambilan keputusan.


(30)

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN)

Untuk dapat mendefinisikan SIMAK BMN sebelumnya kita defenisikan terlebih dahulu mengenai Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi secara terpisah.Untuk defenisi Sistem Informasi Manajemen telah diketahui pada penjelasan teori diatas. Berikut akan dijelaskan definisi dari Sistem Informasi Akuntansi.

2.1.2.1 Defenisi Akuntansi

MenurutWarren (2008:10) “Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.” Pihak-pihak yang berkepentingan itu meliputi kreditor, pemasok, investor, karyawan, pemilik, dan lain-lain. Sedangkan Menurut Arens(2003:18) pengertian akuntansi sebagai berikut : “Proses pencatatan, pengklasifikasian, serta pengikhtisaran kejadian – kejadian ekonomi dengan perlakuan yang logis yang bertujuan menyediakan informasi keuangan, yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.”Akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1) pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan. Karakteristik-karakteristik ini telah dipakai untuk menjelaskan akuntansi selama beratus-ratus tahun, Kieso (2002 : 2),


(31)

Dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah prosedur untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi keuangan dalam suatu organisasi yang kemudian diolah menjadi informasi yang berguna untuk tujuan-tujuan organisasi.

2.1.2.2 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan bagian yang terpenting dari informasi yang diperlukan pihak manajemen, agar dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan suatu perusahaan. Menurut Marshall dan Paul John (2004 : 2) memberikan pengertian sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi adalah rangkaian dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Menurut James A Hall (2001 : 7) bahwa : “Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai.” Sementara itu Bodnar dan William S. Hopwood (2000 : 1) menyatakan bahwa : “Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, informasi itu dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan.” Dari kutipan di atas jelas diketahui bahwa di dalam sistem akuntansi yang perlu mendapat perhatian utama adalah mengumpulkan data agar sesuai dengan informasi yang diperlukan sebagai alat untuk menggunakan buku-buku yang dituliskan dengan tangan, mesin ataupun dengan alat elektronik lainnya.


(32)

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sebuah sistem informasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisa, mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi financial yang relevan bagi pihak luar dan pihak-pihak didalam perusahaan secara prinsip adalah manajemen.( Jogiyanto, 2001).Maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang mengubah data transaksi keuangan menjadi informasi yang berguna untuk tujuan-tujuan organisasi.

2.1.2.3 Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN)

Menurut Pasal 1 Ayat (1) dan Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 ini yg dimaksud dengan :

1)Barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh

atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

2)Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh

atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

Sehingga jika seluruh definisi diatas digabungkan maka Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN) adalah suatu sistem inventarisasi, penata usahaan atau serangkaian prosedur yang mengatur tentang tata cara pelaporan kondisi dan nilai transaksi barang milik Negara organisasi guna menghasilkan informasi untuk keperluan manajemen dan akuntansi kekayaan negara yang dikuasai.


(33)

2.2 Peranan Sistem Informasi Manajemen

Murdick (1993) menyatakan, “informasi merupakan unsur esensial dari manajemen dan fungsi pengambilan keputusan, maka aspek dari organisasi sebagaima diuraikan oleh proses arus informasi tambahmerisaukan. Tujuan akhir dari sistem informasi manajemen adalah untukpengambilan keputusan pada tingkat operasional berdasarkan arus informasi.”Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu perencanaan danpengawasan.Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi. Tujuan yang ditentukan oleh proses perencanaanharus dicapai dengan aktivitas itu.Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat organisasi, tetapikebanyakan terjadipada tingkat keputusan strategis dan taktis.Perencanaan banyak bergantung padaperamalan dan informasi dari luar. Pengendalian merupakan hal membandingkan hasil aktual dengan rencana yang ditentukan pada proses perencanaan.

Demikian pentingnya peranan sistem informasi manajemen dalam usaha pencapaian tujuan, sehinggajelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi manajemennya harus dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi, sedang proses modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik manfaatnya dari kemajuan yang telahdicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam manfaat dan peranan sistem informasi manajemen seorang pemimpin dapat mengikut sertakan orang lain dalam arti memikirkan masalah bersama-sama dan bersama pula bertanggung jawabdalam pencapaian tujuan perusahaan.


(34)

2.2.1 Faktor-faktor Dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen

Suatu aplikasi sistem informasi bisa dievaluasi menurut tiga faktor yaitu teknis, operasional dan ekonomis.Untuk aplikasi dari penerapan ini disebut pengukuran kelayakan atas faktor tersebut.Untuk aplikasi yang sedang berjalan evaluasi faktor merupakan ukuran hasil karya.Pengusulan yang baru harus tunduk pada tiga faktor di atas yang berarti harus mengadakan perhitungan secaramenyeluruh yang meliputi permasalahan teknis, pengusulan yang pertimbangan atas masalah yang menyangkut segi operasional serta dikaitkan dengan perhitungan segi ekonomisnya.

1. Faktor Teknis

Faktor teknis meliputi beberapa aspek, yaitu:

a. Terdapat metode perhitungan yang dijadikan dasar untuk melakukan

pemecahan masalah.

b. Sistem pengoperasian mendukung pendekatan operasional yang

diusulkan.

c. Tingkat transmisi data cukup cepat untuk melakukan

pemrosesan/penanganan data.

d. Terdapat sarana penyimpanan tambahan yang cukup untuk merekam

file yang diperlukan.

e. Unit pusat pengolahan data mempunyai kemampuan untuk menanggapi


(35)

Bilamana melalui faktor bidang teknis tersebut menunjukkan aplikasi tidak efektif, maka hal ini menunjukkan secara jelas bahwa kemampuan teknis perangkat lunak yang disediakan bagai pemakaian tidak memiliki kemampuan untukmendukung aplikasi secara mantap.Suatu pengoperasian pada waktu onlinebiasanyaakan berhasil, teapi harus dikerjakan secara perlahan, karena alat-alat yang dipakai untuk pengolahan data telah nyata memiliki kemampuan yang tidak cukup untukmenangani beban kerja.

2. Faktor Operasional

Kelayakan operasional senantiasa berkaitan dengan masalah apakah data masukan dapat disediakan dan kelancaran keluaran dapat dihasilkan serta benar-benar akan dipergunakan. Secara teknis tidak sukar untuk mengeluarkan laporan komputer setebal itu tidak efektif.Pelaksanaan faktor operasional harus dimulai dengan menyelusuri seberapa baik aplikasi itu bekerja dalam hubungannya dengan masukan, selanjutnya tinjauan atas tingkat kesalahan dan diteruskan dengan ketepatan waktu.Hasil pengolahan

perlu dievaluasi secara periodik, menurut ukuran biaya dan

efektivitasnya.Dalam menilai kelayakan ekonomis untuk proyek tersebut dapat dilaksanakan denganmengevaluasi manfaat ekonomisnya berdasarkan sistem informasi manajemen.


(36)

3. Faktor Ekonomis

Biaya yang diperkirakan dengan perbedaan kecil merupakan pengeluaran untuk menjalankan suatu aplikasi.Contohnya adalah untukpersonalia serta bahan pembantu peralatan dan pemeliharaan peralatan tersebut.Beberapa biaya yang penting mempunyai perbedaan yang besar dalam perkiraan, dan hal ini sering sekali diabaikan karena kejadiannya berada di dalam wilayah pemakai dan tidak dalam tangan pengolah data.Bila ditinjau dari segi pengeluaran dan manfaat, sistem informasi manajemen efektif bilapertambahan hasil yang diperoleh karena adanya informasi yang lebih besar dari pada biaya operasional sistem informasi manajemen tersebut.

2.3 Manfaat Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN)

Manfaat sistem informasi manajemen (Mc Leod, 1995) dapat diuraikan dibawah ini :

1) Sistem informasi manajemen sebagai Pembantu Dalam Pengambilan

Keputusan. Sebuah sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem

informasi yang melakukan semua pengelolaan transaksi yng dibutuhkan serta memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi-gungsi manajemen dan pengambilan keputusan.Pengambikan keputusan merupakan salah satu peran dari para manajer dimana sistem informasi manajemen dapat menolong dalam pengambilan keputusan melalui fungsi dan


(37)

tugasnya.Kegiatan pengambilan keputusan adalah kegiatan yang kompleks, berdasarkan pengalaman banyak manajer yg berkecimpung dalam memecahkan masalah sehari-sehari.

2) Sistem Informasi manajemen sebagai Pendukung Fungsi Perencanaan dan

Pengendalian.Usaha mencapai tujuan bagi organisasi perusahaan adalah tercapainya tujuan perusahaan yang sesuai dengan perencanaan semula. Semua kegiatan dalam operasional akan selalu terlibat dalam proses perencanaan, baik itu perencanaan jangka pendek ataupun rencana jangka panjang. Sistem informasi manajemen sangat relevan bagi fungsi perencanaan.Perencanaan dan pengendalian yang dibantu dengan computer memperlebar kemampuan manajemn untuk menyelenggarakan fungsi yang penting ini.Kedua fungsi sangat erat kaitannya. Tanpa ada perencanaan, pengendalian tidak akan ada. Sedangkan apabila tidak ada pengendalian, maka rencana tersebut akan gagal.

3) Sistem informasi manajemen sebagai Penentuan Program Kerja.Perinciaan

dalam program kerja selalu didasarkan kepada mana yang harus didahulukan dan program mana yang dapat ditunda untuk sementara.Untuk menentukan skala prioritas kerja dengan tepat dibutuhkan data informasi tentang factor tenaga kerja yang tersedia. Juga diperlukan informasi tepat tentang sumber pembiayaan, lokasi yang hendak dilaksanakan, sistem pelaporan sistem penilaian dan umpan balik yng hendak dipergunakan, keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dari hasil yang diharapkan.


(38)

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulka bahwa Pemanfaatan Informasi SIMAK BMN merupakan proses atau cara mengambil faedah/guna dari informasi yang dihasilkan SIMAK BMN sesuai dengan yang kita butuhkan, dalam hal ini disesuaikan dengan kebutuhan pengelolaan asset di Pengadilan Tinggi Agama Medan.

2.4 Pengertian tentang Pengelolaan Barang Milik Negara 2.4.1 Pengertian Pengelolaan BMN

Menurut Pasal 1 Ayat (1) dan ayat(2) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 ini yang dimaksud dengan :

1) Barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas

beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

2) Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas

beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

Siklus manajemen aset mempertimbangkan semua pilihan dan strategi manajemen sebagai bagian dari aset masa pakai, dari perencaraan sampai penghapusan aset.Tujuan adalah untuk mencari biaya terendah dalam jangka panjang (bukan penghematan dalam jangka pendek) ketika membuat keputusan dalam aset menajemen.

Pengelolaan BMN/D menurut pasal 3 ayat (2) PP Nomor 6 tahun 2006 meliputi :

1. Perencaan kebutuhan dan penganggaran;


(39)

3. Penggunaan;

4. Pemanfaatan;

5. Pengamanan dan pemeliharaan;

6. Penilaian;

7. Penghapusan;

8. Penatausahaan;

9. Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

Dalam konteks Barang Milik Negara (BMN) sebagai aset. Maka dapat didefenisikan bahwa pengelolaan BMN merupakan suatu proses, cara perbuatan dalam mengendalikan terhadap semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah, dalam rangka meningkatkan kinerja bagi Instansi Pemerintah dan menimalkan risiko dari pengelolaan aset secara berkelanjutan.


(40)

2.5 Penelitian Sebelumnya

2.5.1 Yasser (2010) dalam jurnal Peranan Penatausahaan Barang milik Negara

terhadap Peningkatan Keakuratan Data BMN pada Kanwil XV DJKN Makassar. Penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan alat

analisis “ Fish Bone AnalysisMethod” yang digunakan untuk mengetahui

factor-faktor penyebab beserta akar penyebab masalah baik dari factor internal maupun eksternal. Analisis dilakukan untuk mengetahui penerapan system penatausahaan BMN di Kanwil XV DJKN Makassar serta mengetahui pengaruh pelaksanaan penatausahaan BMN terhadap keakuratan data laporan BMN khususnya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Hasil kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pada kanwil XV DJKN Makassar belum berjalan Optimal sehingga mempengaruhi keakuratan data BMN yang tersaji. Ketidakoptimalan terjadi pada tata usaha persediaan, KDP, rendahnya pembinaan, pelatihan dan sosialisasi yang didapatkan. Langkah pemecahan yang direkomendasikan adalah optimalisasi pelaksanaan, pembinaan dan pengawasan serta perbaikan pelayanan dan infrastruktur dari pengelola barang.

2.5.2 Mulyani (2009) dari penelitian yang berjudul Penerapan Sistem

Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) terhadap pengelolaan Aset dilingkungan Departemen Sosial RI. Penelitian ini bersifat explanatory atau confirmatory, taitu untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis atas factor-faktor


(41)

yang mempengaruhi terhadap penerapan/ implementasi SIMAK-BMN. Adapun factor-faktor tersebut adalah : Kemampuan menggunakan computer, persepsi kemudahan, persepsi kemanfaatan, sikap dalam menggunakan, dan perhatian untuk menggunakan. Dari penelitian tersebut diambil kesimpulan berdasarkan analisis regresi multiple analysis bahwa kelima faktor tersebut diatas mempunyai pengaruh atau memberikan kontibusi terhadap keberhasilan implementasi SIMAK BMN di Depatemen Sosial RI sebesar 45,43 % dan sisanya 54,57% diberikan oleh faktor lain yang tidak teridentifikasi dalam penelitian tersebut.


(42)

2.6 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual


(43)

Dari gambar2.1. Diatas dapat dijelaskan bahwa kerangka pemikiran yang dilakukan penulis untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Perkembangan Teknologi Informasi yang sangat cepat mengacu perubahan

paradigm proses kerja organisasi khususnya dalam hal pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan pemroses data, dari yang semula dilakukan secara manual menjadi elektronis. Salah satu bentuk implementasi perubahan tersebut adalah dengan dibangunnya aplikasi SIMAK BMN oleh Kementrian Keuangan, yang penggunaannya diwajibkan untuk seluruh Instansi Pemerintah baik Pusat maupun daerah.

2) Perubahan Proses kerja tersebut tentunya membawa dampak terhadap

organisasi, dari penerapan aplikasi SIMAK BMN selama kurang lebih 5 tahun di Pengadilan Tinggi Agama Medan dapat dilihat apakah peran SIMAK BMN telah mampu mengakomodir kebutuhan organisasi dan memberikan manfaat kepada organisasi khususnya dalam hal pengelolaan asset di Pengadilan Tinggi Agama Medan, dengan melihat pada factor teknis, operasional, dan ekonomis. Output dari SIMAK BMN berupa informasi juga dilihat sejauh mana sudah dimanfaatkan oleh organisasi dalam melakukan pengelolaan BMN.


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian di Pengadilan Tinggi Agama Medan Jalan. Kapten

Sumarsono No. 12 Medan Helvetia.

2. Waktu Penetian

Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2013 sampai dengan bulan mei 2013.

3.2 Jenis Data

1. Data Primer

Data primer yang diperoleh dan dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan operator SIMAK BMN di Sub Bagian Umum Pengadilan Tinggi Agama Medan

3.2.2 Data Sekunder

Data yang telah diolah diperoleh dari objek penelitian berupa: Modul SIMAK BMN, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007, Peraturan Pemerintah Nomor 6, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 dan data lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini.


(45)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan :

1. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data daru buku-buku, jurnal,

maupun sumber data lain yang mendukung dengan penelitian.

2. Pengamatan (observasi), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan meninjau dan mengamati secara langsung bagaimana peran aplikasi SIMAK BMN dan pemanfaatannya dalam mengelola aset negara.

3. Teknik wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung

kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan peran dan pemanfaatan aplikasi SIMAK BMN.

3.4 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menganalisis dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu sebuah deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Yang umumnya adalah adalah bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis.

Penulis melakukan metode penelitian deskriptif untuk menjelaskan kondisi keadaan yang ada di Pengadilan Tinggi Agama Medan saat ini khususnya yang berkaitan dengan tema penelitian, dalam rangka merumuskan permasalahan yang terjadi pada upaya pemanfaatan SIMAK BMN dibidang pengelolaan Aset Negara.


(46)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1GambaranUmum SIMAK BMN Pengadilan Tinggi Agama Medan

Pengelolaan SIMAK BMN di Pengadilan Tinggi Agama Medan dilaksanakan oleh Bagian Perlengkapan, Sub Bagian Umum.Pengadilan Tinggi Agama Medan merupakan organisasi yang berperan sebagai UAKPB dan UAPPB-W sekaligus.Sedangkan operator aplikasi SIMAK BMN di PTA Medan dilakukan uleh petugas Input Data SIMAK BMN berjumlah 2 (dua) orang dengan jabatan Pemroses data Verifikator SIMAK BMN.

Aplikasi SIMAK BMN dan Aplikasi Persedian digunakan Pengadilan Tinggi Agama Mulai Tahun Anggaran 2007. Sebelumnya Aplikasi yang digunakan adalah SABMN ( Sistem Akuntansi Barang Milik Negara) yang kemudian dilakukan penyesuaian dengan peraturan terbaru seperti istilah, kodefikasi barang, dan perbaikan sistem aplikasi atau database namun secara keseluruhan sebagian besar masi sama.

Dokumen sumber atau dokumen yang menjadi bahan menginput SIMAK BMN, berupa Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Penawaran Harga (memuat spesifikasi BMN dan harga satua), Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB) dari penyedia kepada Pejabat Pembuat Komitmen Pengadilan Tinggi Agama Medan. Keputusan Ketua PTA tentang Penghapusan dan BASTB distribusi BMN.


(47)

Sumber dokumen administratif keuangan berasal dari Bagian Keuangan Dokumen Sumber kemudian diverifikasi, kemudian diinput kedalam SIMAK BMN oleh penginput data SIMAK BMN beserta BASTB BMN yang telah didistribusikan. Selain dokumen sumber, SIMAK BMN juga menerima data dari

Aplikasi Persedian berupa softcopy file. Setelah seluruh data diinput, maka

verifikator melakukan pencocokan data dengan Bagian Keuangan. Data yang diinput meliputi seluruh data BMN yang selanjutnya, setiap semester dan tahunan Pengadilan Tinggi Agama Medan sebagai Korwil mengirimkan Laporan ke Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dalam bentuk

printout/hardcopy beserta file backup SIMAK BMN, Pengadilan Tinggi Agama

Medan juga sebagai UAKPB melakukan rekonsiliasi setiap semester dan tahunan mengirim Laporan ke KPKNL.

Organisasi Akuntansi Barang Milik Negara (BMN) di Lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Medan ditetapkan sebagai berikut :

1. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W)

Pengadilan Tinggi Agama Medan berperan sebagai UAPPB-W yaitu unit akuntansi BMN pada tingkat kantor wilayah ditetapkan sebagai koordinator atas 20 (duapuluh) satuan kerja seluruh Sumatera Utara, penanggungjawabnya adalah Kepala Kantor Wilayah yaitu Gubernur.

2. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)

Pengadilan Tinggi Agama medan dibawah naunganMahkamah Agung RI berperan sebagai UAKPB yaitu unit akuntansi BMN pada tingkat satuan kerja


(48)

yang memiliki wewenang mengurus dan atau menggunakan BMN. Penanggung jawab UAKPB adalah Kepala kantor yaitu Panitera/sekretaris.

Adapun Bagan Arus prosedur SIMAK – BMN sebagai berikut :

\

Gambar. 4.1 BaganArus Prosedur SIMAK BMN

4.1.1 Prosedur Akuntansi BMN pada Tingkat UAKPB

Prosedur akuntansi BMN pada UAKPB berawal dari input yang berupa dokumen sumber. Dokumen sumber yang sahih diproses melalui entry data. Pemrosesan akan menghasilkan keluaran berupa berbagai macam buku/daftar, kartu dan laporan.


(49)

4.1.1.1 Input/Dokumen sumber

1. Untuk transaksi Saldo Awal, dokumen sumber yang diperlukan

meliputi catatan dan atau Laporan BMN periode sebelumnya dan apabila diperlukan dapat dilakukan inventarisasi.

2. Untuk transaksi Perolehan/Pengembangan/Penghapusan, dokumen

sumber yang diperlukan meliputi Berita Acara Serah Terima BMN, Bukti Kepemilikan BMN, SPM/ SP2D, Faktur pembelian, Kuitansi, Surat Keputusan Penghapusan, dan dokumen lain yang sah.

4.1.1.2 Proses SIMAK-BMN Tingkat UAKPB 1. Proses Bulanan dan Semesteran

1) Membukukan data transaksi BMN ke dalam Daftar Barang

Intrakomptabel, Daftar Barang Ekstrakomptabel, Daftar Barang Barang Bersejarah, Daftar Barang Persediaan dan Kartu Konstruksi Dalam Pengerjaan (manual) berdasarkan dokumen sumber.

2) Membuat dan atau memutakhirkan KIB, DIR/DBR, dan DIL/DBL.

3) Membuat Laporan Barang pada akhir semester.

4) Meminta pengesahan Penanggung jawab UAKPB atas Laporan

Barang.

5) Menyampaikan data transaksi BMN ke Unit Akuntansi Keuangan

selambatlambatnyatanggal 5 bulan berikutnya untuk penyusunan neraca tingkat UAKPA. Penyampaian ADK ke UAKPA untuk bulan Juni dan Desember dilengkapi pula dengan Catatan Ringkas BMN


(50)

yang antara lain berisi kemungkinan masih adanya barang-barang yang bermasalah seperti tidak dapat dimasukkannya item BMN tertentu ke dalam aplikasi karena tabel barangnya belum mampu menampung nama barang tersebut—meskipun sudah didekatkan dengan nama barang lain yang sudah ada dalam tabel. Barang-barang yang belum jelas status kepemilikannya seperti penerimaan hibah yang belum ada BAST-nya, penambahannilai aset yang mencapai jumlah melebihi nilai kapitalisasi atas BMN pihak lain juga harus diungkapkan. Catatan ini akan melengkapi Catatan atas Laporan Keuangan pada UAKPA.

6) Menyampaikan Laporan Barang Persediaan dan Laporan Konstruksi

Dalam Pengerjaan kepada UAKPA untuk dibukukan pada akhir semester.

7) Menyampaikan Laporan BMN, ADK dan Catatan Ringkas BMN ke

UAPPBW/ UAPPB-E1, selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah berakhirnya suatu semester. Untuk UAKPB Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan selain mengirimkan Laporan BMN dan Catatan Ringkas BMN beserta ADK ke UAPPB-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan juga wajib mengirimkan Laporan BMN, ADK dan Catatan Ringkas BMN ke UAPPB-E1 pada Kementerian Negara/Lembaga yang mengalokasikan dana dekonsentrasi/tugas pembantuan.


(51)

2. Proses Akhir Periode Akuntansi

1) Menginstruksikan kepada setiap Penanggungjawab Ruangan untuk

melakukan pengecekan ulang kondisi BMN yang berada di ruangan masing-masing

2) Mencatat perubahan kondisi barang yang telah disahkan oleh

Penanggungjawab Ruangan ke dalam SIMAK-BMN.

3) Membuat Laporan Kondisi Barang .

4) Meminta pengesahan Penanggungjawab UAKPB atas LKB.

5) Membuat Laporan Barang Tahunan berdasarkan saldo Daftar Barang

Intrakomptabel, Daftar Barang Ekstrakomptabel, dan Daftar Barang Barang Bersejarah.

6) Meminta persetujuan Penanggungjawab UAKPB atas Laporan

Barang.

7) Menyampaikan Laporan BMN Tahunan dan LKB beserta ADK ke

UAPPB-W atau ke UAPPB-E1 untuk UAKPB Pusat selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah berakhirnya tahun anggaran. Untuk UAKPB Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan selain mengirimkan Laporan BMN beserta ADK ke UAPPB-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan juga wajib mengirimkan Laporan BMN beserta ADK ke UAPPB-E1 pada kementerian negara/lembaga yang mengalokasikan dana dekonsentrasi/tugas pembantuan.


(52)

8) Mengarsipkan Daftar Barang Intrakomptabel, Daftar Barang Ekstrakomptabel,Daftar Barang Barang Bersejarah, salinan LKB, dan salinan Laporan Barang secara tertib. Melakukan proses back up data dan tutup tahun.

4.1.1.3 Keluaran SIMAK-BMN Tingkat UAKPB

Keluaran/laporan yang dihasilkan dari SIMAK-BMN tingkat UAKPB antara lain meliputi:

1) Daftar Barang Intrakomptabel

2) Daftar Barang Ekstrakomptabel

3) Daftar Barang Barang Bersejarah

4) Laporan Persediaan

5) Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan

6) Kartu Inventaris/ Identitas Barang (KIB) Tanah

7) Kartu Inventaris/ Identitas Barang (KIB) Bangunan Gedung

8) Kartu Inventaris/ Identitas Barang (KIB) Alat Angkutan Bermotor

9) Kartu Inventaris/ Identitas Barang (KIB) Alat Persenjataan

10) Daftar Inventaris/ Barang Lainnya (DIL/DBL)

11) Daftar Inventaris/ Barang Ruangan (DIR/DBR)

12) Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran

13) Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan


(53)

4.1.2 Prosedur Akuntansi BMN pada Tingkat UAPPBW

Prosedur akuntansi BMN pada UAPPB-W berawal dari penerimaan laporan dariUAKPB sebagai masukan.Masukan tersebut kemudian diproses.Pemrosesan akanmenghasilkan keluaran berupa gabungan laporan dari unit UAKPB.

4.1.2.1 Input

Input UAPPB-W adalah laporan dan/Arsip Data Komputer dari UAKPB .

4.1.2.2 Proses SIMAK-BMN pada UAPPB-W 1. Proses Semesteran

1) Menerima ADK , Laporan BMN dan Catatan Ringkas BMN dari

UAKPB.

2) Menggabungkan ADK/Laporan Barang yang diterima dari UAKPB

ke dalam Daftar Barang Intrakomptabel, Daftar Barang Ekstrakomptabel, dan Daftar Barang Barang Bersejarah UAPPB-W.

3) Membuat Laporan Barang Pembantu Pengguna Barang Wilayah

Semesteran dan Catatan Ringkas BMN

4) Meminta pengesahan Penanggung jawab UAPPB-W atas Laporan

Barang Pembantu Pengguna Barang Wilayah Semesteran.

5) Melakukan rekonsiliasi internal Laporan BMN dengan Laporan

Keuangan bersama UAPPA-W dan melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan,


(54)

6) Menyampaikan Laporan BMN, ADK dan Catatan Ringkas ke UAPPB-E1, selambatlambatnya 20 (dua puluh) hari setelah berakhirnya semester yang bersangkutan.

7) UAPPB-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan menyampaikan

Laporan BMN ke UAPPB-E1 pada kementerian negara/lembaga yang mengalokasikan dana dekonsentrasi/tugas pembantuan tanpa ADK.

8) Mengarsipkan salinan Laporan Barang secara tertib.

2. Proses Akhir Periode Akuntansi

1) Membuat dan meminta pengesahan Penanggung jawab UAPPB-W

atas LKB,

2) Membuat Laporan BMN Tahunan dan Catatan Ringkas BMN,

3) Melakukan rekonsiliasi internal Laporan BMN dengan Laporan

Keuangan bersama UAPPA-W dan melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan,

4) Menyampaikan Laporan BMN dan LKB ke UAPPB-E1 beserta

ADK, selambatlambatnya 25 (dua puluh lima) hari setelah berakhirnya satu Periode Akuntansi.

5) UAPPB-W Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan menyampaikan

Laporan BMN ke UAPPB-E1 pada Kementerian negara/lembaga yang mengalokasikan dana dekonsentrasi/tugas pembantuan tanpa ADK.


(55)

6) Mengarsipkan Daftar Barang Intrakomptabel, Daftar Barang Ekstrakomptabel, Buku Barang Bersejarah, salinan LKB dan salinan Laporan BMN secara tertib.

7) Melakukan back up data dan tutup tahun.

4.1.2.3 Keluaran SIMAK-BMN Tingkat UAPPB-W

Keluaran/Laporan yang dihasilkan dari Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi BMN tingkat UAPPB-W sebagai berikut:

1) Daftar Barang Intrakomptabel

2) Daftar Barang Ekstrakomptabel

3) Daftar Barang Bersejarah

4) Laporan Barang Pembantu Pengguna Barang Eselon I Semesteran

5) Laporan Barang Pembantu Pengguna Barang Wilayah Tahunan

6) Catatan Ringkas BMN

7) LKB

4.1.3Analisis Aplikasi SIMAK BMN yang sedang berjalan di Pengadilan Tinggi Agama Medan.

Aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik

Negara (SIMAK BMN) sudah cukup baik untuk memenuhi kebutuhan akan pengelolaan data di Pengadilan Tinggi Agama Medan yang meliputi pencatatan dan kodefikasi barang milik Negara. Berikut ini adalah contoh tampilan, diagram konteks serta DFD (Data Flow Diagram) Aplikasi Sistem Informasi


(56)

Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) yang digunakan di Pengadilan Tinggi Agama Medan :

4.1.3.1Tampilan Program Awal Aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN)

Tampilan Program ini merupakan tampilan awal user harus memasukkan nama pengguna dan kata sandi untuk masuk ke menu utama:

Gambar. 4.2 Tampilan Awal Program Aplikasi SIMAK BMN Di Pengadilan Tinggi Agama Medan.

4.1.3.2Tampilan Menu Utama Aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN)

Tampilan program ini merupakan menu utama dimana terdapat beberapa menu yaitu, table referensi, transaksi, buku/daftar, laporan, utility, dan keluar. Lebih jelasnya terdapat pada gambar di bawah ini :


(57)

Gambar 4.3 Tampilan menu utama Aplikasi SIMAK BMN Di Pengadilan Tinggi Agama Medan

4.1.3.3Tampilan Menu Laporan Pada Software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) Tampilan program ini merupakan tampilan untuk mencetak laporan kondisibarang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :


(58)

Gambar 4.4 Tampilan Laporan Kondisi Barang pada Aplikasi SIMAK BMN Di Pengadilan Tinggi Agama Medan

Dari hasil pengamatan dan wawancara langsung di Pengadilan Tinggi Agama Medan diketahui bahwa dalam kegiatan pengelolaan aset sehari-hari, SIMAK-BMN menghasilkan Daftar Barang, Laporan Barang, dan berbagai kartu kontrol yang berguna untuk menunjang fungsi pengelolaan BMN. Pelaksanaan akuntansi BMN dibantu dengan perangkat lunak (software) SIMAK-BMN yang memungkinkan penyederhanaan dalam proses manual dan mengurangi tingkat kesalahan manusia (human error) dalam pelaksanaannya.SIMAK BMN difungsikan sebagai alat pertanggungjawaban atas APBN dan sebagai media pelaporan.


(59)

4.2 Gambaran Umum Hasil Penelitian

4.2.1 Peran SIMAK BMN ditinjau dari Aspek Teknis, Operasional, dan Ekonomis.

Pengelolaan BMN dalam pengertian yang dimaksud dalam Pasal 1 Ayat (1) dan ayat (2) PP No. 6/2006 adalah tidak sekedar administratif semata, tetapi lebih maju berfikir dalam menangani aset Negara, dengan bagaimana meningkatkan efisiensi, efektifitas dan menciptakan nilai tambah dalam mengelola aset. Untuk itu peneliti melakukan analisis terkait peran SIMAK BMN dalam organisasi dengan melihat segi teknis, operasional, dan ekonomis. Dalam proses analisis tersebut hasil wawancara sehingga dapat diketahui bagaimana peran SIMAK BMN organisasi dari tiga dimensi sebagai berikut :

4.2.1.1 Teknis

Dilihat dari aspek teknis aplikasi SIMAK BMN sangat membantu sekali, khususnya dalam hal penyusunan laporan BMN yang lebih baik dan seragam dengan kementrian/ lembaga Negara, disamping itu menu transaksi dalam penginputan data-data yang diperlukan dalam pengelolaan BMN sudah lengkap terdapat dalam aplikasi ini.

Dilihat dari segi kemampuan teknis pegawai dalam menggunakan SIMAK BMN, diketahui bahwa pegawai yang menguasai dan mengoperasikan SIMAK BMN di Pengadilan Tinggi Agama Medan berjumlah 2 (dua) orang dengan nama jabatan Pemroses SIMAK BMN dan Verifikator SIMAK BMN, kedua operator SIMAK BMN ini juga


(60)

masing-masing berfungsi untuk pengawasan Satker dan Wilayah. Namun secara kemampuan teknis, 2 personil tersebut sangat mampu dalam menggunakan aplikasi SIMAK BMN.Minimnya jumlah pegawai yang menguasai aplikasi ini dikarenakan terbatasnya kuota peserta pelatihan dan sosialisasi dari Kemenkeu RI yakni hanya berjumlah 1 (satu) orang saja.Untuk Prosedur penyimpanan data juga sudah cukup baik, karena SIMAK BMN sudah memiliki dua macam back up sistem dalam bentuk file kompresi (.rar) dan file non kompresi.Secara ringkas Peran Aplikasi SIMAK BMN dari segi Teknis dapat dilihat dalam Table berikut :

Tabel 4.1 Peran Aplikasi SIMAK BMN dari Aspek Teknis

Aspek Teknis Keuntungan Kendala

Perangkat Lunak

- Standarisasi dan pemrograman

dan keseragaman pelaporan BMN di Instansi Pemerintah;

- Menu Transaksi yang

dibutuhkan dalam pengelolaan asset sudah cukup lengkap.

-Integrasi dengan aplikasi lokal sulit dilakukan misalnya dengan SIP(

Sistem Informasi Perencanaan

Kemampuan Teknis SDM

- Sangat mampu menguasai

aplikasi

-minimnya jumlah SDM yang menguasai SIMAK BMN(2 org) menyebabkan proses berjalan lambat.

- operator SIMAK tidak berlatar belakang Sarjana Komputer, Melainkan berlatar belakang sarjana Hukum sehingga kurang efektif pengerjaannya.

Penyimpanan Data

-sistem memilih 2 jenis back

up(kompresi dan non kompresi)

-back up data masih

dilakukan secara manual. Pelatihan

Sistem

-pelatihan SIMAK BMN rutin diadakan oleh Kemnkeu.

-minimnya kuota pelatihan maks 1 org/instansi.


(61)

Secara keseluruhan tidak ada kendala yang berarti dalam melihat Peran SIMAK BMN dari segi teknis, sejauh ini organisasi merasakan bahwa aplikasi SIMAK BMN ini memiliki peran yang cukup besar, apalagi jika jumlah pegawai yang mampu menguasai penggunaan aplikasi ini ditambahkan, agar beban tugas dapat terdistribusi secara merata. Hal ini dapat dilakukan dengan diseminasi informasi internal khususnya untuk pegawai yang bertugas di Bagian Perlengkapan dan tentunya kebijakan pimpinan dalam menentukan pegawai yang akan bertugas.

4.2.1.2 Operasional

Dilihat dari segi operasional, para pengguna aplikasi SIMAK BMN sangat memahami cara penggunaan aplikasi tersebut, sebab rujukan informasi mengenai aplikasi banyak tersedia di Internet khususnya pada website Kemenkeu RI. Sejauh penerapan SIMAK BMN sudah mulai diterapkan dalam pengelolaan BMN, namun belum seharusnya melihat dari jumlah barang yang ada di SIMAK BMN tetapi selama ini belum mengacu pada SIMAK BMN.

Aplikasi ini juga dinilai sangat mampu dalam mengatasi tingkat kesalahan yang ada dalam pengelolaan database, sehingga pengoperasian aplikasi masih dapat berjalan dengan lancar. Namun, dalam hal pengelolaan BMN khususnya pelakasanaan inventarisasi masih terdapat kendala yakni belum semua data BMN disetiap ruangan unit kerja telah diinput dalam SIMAK BMN, hal ini terjadi karena belum semua BMN di


(62)

tempelkanlabelisasi (nomor kodefikasi), sehingga barang tersebut tidak teridentifikasi secara jelas. Secara ringkas peran SIMAK BMN dilihat dari segi operasional dapat dilihat dalam table berikut :

Tabel.4.2 Peran SIMAK BMN dilihat dari aspek operasional

Aspek Operasional Keuntungan Kerugian/kendala

a. Operasional

Aplikasi

-mudah dipahami

-referensi operasional mudah didapatkan dan banyak tersedia di internet

b. Kegunaan aplikasi

dalam pengelolaan BMN

-dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan BMN

-belum semua proses menggunakan informasi dari aplikasi tersebut karena terbentur kebijakan internal.

-labelisasi BMN belum sepenuhnya dilakukan dalam daftar barang ruangan sehingga data tidak dapat diinput ke dalam SIMAK BMN.

c. Tingkat kesalahan

Operasional

-jarang terjadi dan jika terjadi, masih dapat ditangani oleh sistem.

-

d. Kemudahan Sistem Jika sudah pernah

mengikuti pelatihan maka akan sangat mudah mengoperasikan SIMAK BMN

Secara Operasional, Aplikasi ini dinilai mampu memberikan kemudahan bagi proses kerja organisasi khususnya yang terkait dengan pengelolaan BMN di Bagian Perlengkapan Sub Bagian Umum Pengadilan Tinggi Agama Medan. Kendala yang ada, yaitu tidak adanya labelisasi pada beberapa BMN dapat diatasi dengan adanya kebijakan internal mengenai pelabelan BMN.


(63)

4.2.1.3 Ekonomis

Dari segi ekonomis diketahui hal-hl sebagai berikut, penerapan aplikasi SIMAK BMN dinilai sangat efisien karena spesifikasi dari perangkat keras yang telah dimiliki organisasi sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini, sehingga tidak perlu dilakukan pengadaan perangkat keras yang baru. Begitupula dari segi biaya pengaktifan aplikasi, karena aplikasi ini dibuat olek Kemenkeu maka seluruh Kementrian/lembaga Negara hanya perlu menginstall aplikasi ini pada organisasinya dan tidak diperlukan biaya tambahan karena aplikasi memang diperuntukkan bagi seluruh instansi pemerintah untuk memudahkan proses pelaporan BMN secara Nasional.Perubahan dari aplikasi yang lama kedalam SIMAK BMN juga tidak terlalu berpengaruh karena sudah terdapat aplikasi konversi untuk perubahan dari SIMAK versi sebelumnya kedalam SIMAK BMN yang baru, dimana aplikasi yang baru merupakan penyempurnaan dari aplikasi sebelumnya, hanya terdapat penambahan kodefikasi BMN. Saat ini sudah trdapat aplikasi SIMAK BMN yang trbaru yaitu SIMAK BMN 2010 yang sesuai dengan aturan Kemenkeu digunakan mulai tahun 2011 (semester I). Secara ringkas Peran Aplikasi SIMAK BMN dari segi faktor ekonomis dapat dilihat dalam table berikut


(64)

Tabel.4.3 Peran SIMAK BMN dari Faktor Ekonomis

Aspek Ekonomis Keuntungan Kerugian/kendala

a. Kebutuhan perangkat keras

-dapat menggunakan perangkat keras yang sudah ada.

-

b. Biaya Pengadaan -tidak diperlukan biaya sama

sekali karena ini merupakan program Kemenkeu

-

c. Pengaruh lingkungan terhadap sistem lama

-tidak berpengaruh, penyesuaian dapat dengan

mudah dilakukan

-

d. Migrasi sistem - sudah terdapat aplikasi

konversi dari SI lama kedalam SIMAK BMN

-

e. Pengaruh biaya operasional setelah penggunaan SIMAK BMN

-cukup membantu, tidak ada penganggaran khusus untuk operasional SIMAK BMN.

-

Oleh karena itu secara ekonomis, aplikasi SIMAK BMN tidak menyebabkan pengeluaran lebih bagi organisasi dan cukup menguntungkan organisasi, Karena dengan adanya aplikasi ini proses kerja dapat lebih terarah. Namun karena Pengadilan Tinggi Agama Medan adalah berperan sebagai UAPPB-W yaitu sebagai Korwil dari beberapa satker Pengadilan Agama di Sumatera Utara, maka dalam pelaporan ke DJKN masih banyak terjadinya kendala saat melakukan Rekonsiliasi karena ketidak tepatan waktu dalam pelaporan ke Korwil yaitu Pengadilan Tinggi Agama Medan.


(65)

4.2.2 Manfaat Informasi dalam aplikasi SIMAK BMN dalam Pengelolaan Aset di Pengadilan Tinggi Agama Medan

Pengelolaan BMN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) dan ayat (2) PP No. 6/2006 adalah tidak sekedar administratif semata, tetapi lebih maju berfikir dalam menangani aset Negara, dengan bagaimana meningkatkan efisiensi, efektifitas dan menciptakan nilai tamah dalam mengelola aset. Oleh karena itu, lingkup pengelolaan aset Negara mencakup perencanaan kebutuhan dan penganggaran; pengadaan; pemanfaatan; pengamanan; dan pemeliharaan; penilaian; penghapusan; penatausahaan; pembinaan; pengawasan, dan pengendalian. Proses tersebut merupakan siklus logistik yang lebih terperinci yang didasarkan pada pertimbangan perlunya penyesuaian terhadap siklus perbendaharaan dalam konteks yang lebih luas (keuangan Negara).

Dengan melihat Aplikasi SIMAK BMN dketahui beberapa informasi berupa dokumen/laporan yang dihasilkan dari SIMAK-BMN, diantaranya :

1) Daftar BMN;

2) Kartu Inventaris Barang (KIB) Tanah;

3) Kartu Inventaris Barang (KIB) Bangunan Gedung;

4) Kartu Inventaris Barang (KIB) Alat Angkutan Bermotor;

5) Kartu Inventaris Barang (KIB) Alat Persenjataan;

6) Daftar Inventaris Lainnya;

7) Daftar Inventaris Ruangan (DIR)


(66)

9) Laporan Kondisi Barang (LKB)

Dari seluruh data dan informasi yang terdapat dalam aplikasi SIMAK BMN, seharusnya hal tersebut dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pengelolaan BMN di seluruh unit kerja internal Pengadilan Tinggi Agama Medan. Namun, sampai dengan saat ini informasi dari aplikasi SIMAK BMN belum sepenuhnya digunakan, hal tersebut dapat dilihat dari serangkaian kegiatan pengelolaan aset di Pengadilan Tinggi Agama Medan dibawah ini sehingga dapat diketahui sejauh mana pemanfaatan informasi yang ada didalam SIMAK BMN sebagai berikut :

4.2.2.1 Perencanaan kebutuhan dan penganggaran.

Sesuai dengan Juklak Pengelolaan BMN di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Medan, disebutkan bahwa perencanaan kebutuhan BMN disusun dalan rencana kerja dan Daftar Isian Pengguna Anggaran (DIPA) PTA setelah memperhatikan ketersediaan BMN yang ada.

Ketersediaan BMN yang ada dapat dilihat dari Laporan BMN dan buku barang BMN baik buku barang intrakomptabel maupun ekstrakomtaptabel. Untuk kegiatan tersebut informasi yang dapat digunakan dalam aplikasi SIMAK BMN adalah sebagai berikut :

1. Nama barang/ kodefikasi BMN;

2. Jumlah BMN yang telah ada;

3. Harga perolehan satuan BMN.

Namun informasi tersebut masih belum digunakan dalam perencanaan kebutuhan dan penganggaran BMN. Tidak digunakannya informasi tersebut


(67)

serta adanya proses perencanaan kebutuhan dan penganggaran yang tidak dilakukan berdasarkan kebutuhan tiap unit kerja khususnya untuk meubelair, alat pengolah data berdampak pada kegiatan pengadaan, penggunaan, dan pemanfaatan. Jika tidak terdapat spesifikasi dan jumlah kebutuhan yang sesuai tentunya dengan kebutuhan organisasi.Ketidaksesuaian jumlah menyebabkan kebutuhan pegawai tidak terpenuhi atau bahkan dapat mengakibatkan penumpukan BMN di gudang.

Informasi pada aplikasi SIMAK BMN yang seharusnya dapat dimanfaatkan

Informasi pada SIMAK BMN yang telah termanfaatkan

1) Nama barang/kodefikasi

BMN;

2) Jumlah BMN yang telah ada

3) Harga perolehan satuan

BMN.

Belum termanfaatkan

4.2.2.2 Pengadaan

Kegiatan Pendanaan sampai dengan saat ini didasarkan pada perencanaan yang dilakuakan oleh masing-masing unit kerja sesuai dengan kebutuhannya serta disetujui oleh pimpinan, sehingga spesifikasi barang yang akan diadakan sesuai dengan permintaan unit kerja. Kondisi tersebut tidak terjadi pada pengadaan meubelair dan pengolah, karena rencana kebutuhan diajukan oleh bagian perencanaan.Kendala yang terjadi pada pengadaan meubelair dan alah pengolah data adalah tidak ada rincian spesifikasi BMN, sehingga tipe atau jenis barang yang diadakan dengan pengadaan sebelumnya.Perbedaan BMN yang diadakan menyebabkan cadangan kelengkapannya (seperti toner pada pengadaan printer) sulit


(68)

didapat jika unit pengguna ingin memperolehnya.Informasi SIMAK BMN tentang jenis dan spesifikasi meubelair dan alat pengolah data yang pernah diadakan pada tahun sebelumnya tidak dimanfaatkan dalam pengadaan barang.

Kejadiaan tersebut seharusnya tidak perlu terjadi, jika dalam proses pengadaan disesuaikan dengan kebutuhan dn pengadaan tahun sebelumnya, sehingga pengadaan barang yang baru tidak lagi menjadi masalah aru dengan adanya ketidaksesuaian perangkat pelengkap yang baru, tentunya ini berarti menambah beban anggaran yang harus dikeluarkan. Informasi mengenai pengadaan tahun sebelumnya dapat kita temui dalam aplikasi SIMAK BMN, informasi dalam SIMAK BMN yang dapat digunakan sebagai input dalam proses pengadaan adalah :

1. Nama Barang/ kodefikasi BMN

2. Jenis/ spesifikasi

3. Merek

4. Harga perolehan

5. Kondisi Barang

Informasi diatas dapat dimanfaatkan oleh panitia pengadaan barang/jasa, sebagai dasar pengadaan BMN terutama dari sisi spesifikasi BMN yang akan diadakan. Tidak dimanfaatkan aplikasi SIMAK BMN dalam kegiatan pengadaan akan berdampak pada penggunaan BMN. Sebab, Penggunan BMN menjadi tidak optimal ketika suku cadang atau kelengkapan tidak tersedia.


(69)

Informasi pada aplikasi SIMAK BMN yang seharusnya dapat dimanfaatkan

Informasi pada SIMAK BMN yang telah termanfaatkan

1) Nama barang/kodefikasi BMN;

2) Jenis/spesifikasi

3) Merek

4) Harga perolehan

5) Kondisi barang.

Belum termanfaatkan

4.2.2.3 Penggunaan

Kegiatan penggunaan merupakan pengusulan penggunaan BMN yang ada dibawah kuasa Pengadilan Tinggi Agama Medan digunakan oleh pihak terkait dalam rangka menunjang tugas dan fungsi PTA. Kegiatan penggunaan barang ini telah menggunakan informasi yang terdapat dalam SIMAK BMN yang mencakup informasi mengenai Nama BMN, Nomor Urut, Harga Satuan, dan Tahun perolehan.

Sedangkan menurut PP Nomor 6 tahun 2006 pasal 14 disebutkan bahwa yang diusulkan penggunaannya adalah seluruh BMN yang berada dibawah penguasaan Pengadilan Tinggi Agama Medan, agar seluruh BMN yang telah diadakan dapat berfungsi dan digunakan sebagaimana mestinya. Hendaknya, informasi pada aplikasi SIMAK BMN juga digunakan dalam penentuan penggunaan BMN.Sebab, Pemanfaatan informasi tersebut berguna dalam penentuan usulan penggunaan yang dilaporkan kepada Menteri Keuangan sebagai pengelola BMN. Dampak dari tidak seluruh BMN dilaporkan usulan penggunaannya adalah akan dapat diketahui Barang apa saja yang tidak digunakan oleh PTA, terutama untuk tanah dan bangunan karena sesuai dengan PP Nomor 6 pasal 18 ayat (3) disebutkan


(70)

bahwa tanah dan bangunan yang tidak digunakan harus dikembalikan kepada pengelola barang.

Informasi pada aplikasi SIMAK BMN yang seharusnya dapat dimanfaatkan

Informasi pada SIMAK BMN yang telah termanfaatkan

1) Nama BMN

2) Nomor urut

3) Harga perolehan satuan

BMN

4) Tahun perolehan

Semua informasi sudah

termanfaatkan dalam

penggunaannya untuk BMN

lainnya belum diterapkan.

4.2.2.4 Pemanfaatan

Pemanfaatan adalah pendayagunaan BMN yang digunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi lembaga dalam bentuk pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, dan bangun serah guna dengan tidak mengubah status kepemilikannya.Saat ini bentuk pemanfaatan yang banyak terjadi di Pengadilan Tinggi adalah pinjam pakai. Kegiatan pemanfaatan berupa pengusulan pinjam pakai BMN dalam rangka menunjang kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsi Pengadilan Tinggi Agama Medan. Penyampaian ijin pinjam pakai mencantumkan Nama BMN, Nomor urut, Harga Satuan dan tahun perolehan BMN yang diperoleh dari informasi pada aplikasi SIMAK BMN.

Informasi tersebut dimanfaatkan oleh unit kerja terkait yaitu Bagian Perlengkapan sebagai unit akuntansi barang Pengadilan Tinggi Agama Medan dalam membuat perencanaan distribusi barang.Dampak tidak dimanfaatkannya Aplikasi SIMAK BMN dalam pemanfaatan adalah pada


(71)

kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.Karena, setiap berita acara serah terima BMN ke UTP terlaporkan kepada Menteri Keuangan serta sebagai bahan pemeriksaan BPK RI.

Informasi pada aplikasi SIMAK BMN yang seharusnya dapat dimanfaatkan

Informasi pada SIMAK BMN yang telah termanfaatkan

1) Nama BMN,

2) Jumlah BMN,

3) Nomor Urut,

4) Harga Satuan,

5) Tahun perolehan

Semua informasi sudah termanfaatkan

4.2.2.5 Pengamanan dan Pemeliharaan

Pengamanan BMN meliputi pengamanan administratif, pengamanan fisik dan pengamanan hukum.Dalam rangka pengamanan administratifdibutuhkan sistem penatausahaan yang dapat menciptakan

pengendalian (controlling) atas BMN.Secara fisik, pengamanan BMN

dilakukan dengan menunjuk pegawai/pejabat sebagai penanggung jawab BMN ruangan sesuai dengan daftar barang ruangan yang ada di SIMAK BMN, secara hukum.Dengan adanya penanggung jawab ruangan yang bertanggung jawab terhadap BMN yang ada di ruangan tersebut, dapat menjadi akses kontrol dalam pengamanan fisik BMN. Tetapi saat ini karena belum adanya dasar hukum penunjukan penanggung jawab ruangan meenyebabkan pemindahan barang dari ruangan ke tempat lain tanpa izin dari penanggung jawab ruangan.


(1)

4.2.2.8 Penatausahaan

Kegiatan Penatausahaan BMN sudah jelas diatur oleh Kemenkeu RI yakni wajib menggunakan aplikasi SIMAK BMN per semester II tahun 2008.Kegiatan menginventarisasi BMN juga menggunakan informasi pada aplikasi SIMAK BMN berupa Nama barang, Tahun Perolehan, dan Kondisi barang.Data pada SIMAK BMN menjadi panduan dalam pencatatan dan pendataan BMN dilapangan. Jika ada dilakukan perbaikan atas bangunan / gedung maka harus tetap dilakukan transaksi BMN dengan melakukan perubahan dan pengembangan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) dilakukan dengan menginput data sehingga dalam penatausahaan barang berjalan dengan lancar. Sistem Penatausahaan ini harus dapat memenuhi kebutuhan Kantor Pengadilan Tinggi Agama Medan di dalam perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan maupun pengahapusan.

Informasi pada aplikasi SIMAK

BMN yang seharusnya dapat

dimanfaatkan

Informasi pada SIMAK BMN yang telah termanfaatkan

1) Nama BMN;

2) Nomor urut

3) Harga perolehan satuan

BMN.

4) Tahun perolehan

5) Kondisi barang

6) Unit pengguna barang

Semua informasi sudah termanfaatkan


(2)

4.2.2.9 Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

Sesuai dengan tupoksinya, pembinaan BMN dilakukan oleh mentri keuangan berdasarkan laporan Pengadilan Tinggi Agama yakni dalam bentuk laporan yang terdapat dalam SIMAK BMN.Keseluruhan Laporan yang ada dalam aplikasi menjadi dasar dalam kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian BMN oleh Mentri Keuangan. Dengan pemanfaatan data , informasi dan seluruh laporan yang ada dalam aplikasi SIMAK BMN maka Kemenkeu RI dapat menyusun Laporan BMN Nasional sebagai salah satu pertanggungjawaban pemanfaatan APBN Informasi pada aplikasi SIMAK

BMN yang seharusnya dapat dimanfaatkan

Informasi pada SIMAK BMN yang telah termanfaatkan

1) Pembinaan :

• LaporanBMN

Intrakomptable

• Lap BMN Ekstrakomptable

• Lap aset takberwujud • Lap persediaan • Lap kondisi barang

• Catatan Ringkas BMN

2) Pengawasan dan Pengendalian

• Laporan BMN

Intrakomptable

• Lap BMN Ekstrakomptable

• Lap aset takberwujud • Lap persediaan • Lap Kondisi Barang

• Catatan Ringkas BMN

• KIB

• Buku barang

• Nuku persediaan

Semua informasi sudah

termanfaatkan

Dari penjelasan data dapat diketahui bahwa pemanfaatan informasi dan aplikasi SIMAK BMN ini pada dasarnya dapat di manfaatkan oleh


(3)

seluruh unit kerja dalam melakukan pengelolaan BMN di unitnya masing-masing.Untuk itu sebaiknya hasil dari aplikasi SIMAK BMN disosialisasikan kepada seluruh unit kerja, sehingga mereka dapat mengetahui dan menggunakannya. Hampir seluruh proses pengolaan BMN(Kecuali Perencanaan Kebutuhan dan Pengadaan) sudah mulai menggunakan informasi dan aplikasi SIMAK BMN, ini berarti penerapan SIMAK BMN dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi organisasi. Dengan adanya aplikasi ini, Organisasi lebih muda dalam mencari informasi sebagai dasar melakukan proses dalam pengelolaan BMN.

Sebagai suatu aplikasi tentunya SIMAK BMN juga memerlukan maintenance tersendiri sehingga sistem aplikasi dapat berjalan dengan baik dan lancar pada saat digunakan.Tata kelola Sistem informasi yang digunakan sebagai menganut pada standart internasional yang berlaku, sehingga keberlangsungan dan kemajuan sistem dapat terjamin sesuai dengan standar yang berlaku. Untuk itu dalam sudut pandang tata kelola sistem informasi khususnya dalam penerapan SIMAK BMN, akan dibahas pada analisasi selanjutnya.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat dihasilkan beberapa hal yang terkait penerapan SIMAK BMN terhadap pengelolaan aset di Pengadilan Tinggi Agama Medan.

a. SIMAK BMN berperan positif bagi organisasi dalam mengelola aset

Negara. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian SIMAK BMN secara teknis, operasional, dan ekonomis yang berperan cukup besar dalam mendukung tugas, meningkatkan efisiensi, efektifitas dalam pertanggungjawaban pelaporan dan menciptakan nilai tambah dalam mengelola aset.

b. Aplikasi SIMAK BMN mampu diberikan manfaat yang cukup besar bagi

organisasi. Manfaat yang dapat diberikan oleh aplikasi diantaranya terdapat keseragaman pelaporan BMN, kemudahan dalam penggunanaan aplikasi dan sangat efisien dalam penggunaannya.

c. Dari 9 (Sembilan) proses pengelolaan BMN yang dijalankan oleh

organisasi diketahui bahwa hanya proses perencanaan kebutuhan dan pengadaan saja yang belum memanfaatkan informasi yang terdapat dalam SIMAK BMN. Ini berarti sebagian besar proses pengelolaan BMN telah memanfaatkan informasi yang ada pada SIMAK BMN.


(5)

5.2Saran

Adapun saran yang dapat diberikan guna optimalisasi peran dan pemanfaatan aplikasi SIMAK BMN, berdasarkan hasil penelitian ini adalah :

a. Proses perencanaan Kebutuhan dan pengadaan kedepannya perlu

menggunakan informasi yang ada pada SIMAK BMN sebagai dasar, sehingga BMN yang dibeli sesuai dengan kebutuhan serta tepat guna.

b. Informasi yang dihasilkan oleh aplikasi SIMAK BMN sebaiknya

diletakkan pada web internal Pengadilan Tinggi Agama Medan dengan pembatasan akses sesuai dengan kebutuhan dan wewenang pengguna sehingga unit kerja tersebut dapat mengunakan informasi yang ada sebagai dasar pengelolaan BMN yang dilakukan pada unitnya masing.

c. Operator SIMAK BMN akan lebih optimal jika memiliki dasar komputer

atau lebih baik jika berlatar belakang sarjana komputer. Walaupun setiap operator untuk SIMAK BMN telah diberikan pelatihan khusus untuk menangani aplikasi SIMAK BMN ini.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abdul,2003.Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Departemen Akuntansi, 2012. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.

Davis, Gordon B, 1999.Sistem Informasi Managemen, Salemba Empat, Jakarta. Raymond, McLeod, 2001. Sistem Informasi,Prenhallindo, Jakarta

Halim, Abdul, 2008. Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Handoko, T. Hani,2000, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia,

Cetakan Keempat Belas,BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Jogiyanto, H.M,2005. Analisis dan Desain Informasi,,Andi, Yogyakarta.

Osep, Mulyani, 2009. Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemendan

Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) terhadap pengelolaan Aset di Lingkungan Departemen Sosial RI, Tesis, Universitas Gunadarma, Jakarta.

Robert G. Murdick,1993. Sistem Informasi Untuk Manajemen. Erlangga, Jakarta. , Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah

, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Yasser, Usman,2010. Peranan Penatausahaan Barang milik Negara terhadap

Peningkatan Keakuratan Data BMN pada Kanwil XV DJKN Makassar,Jurnal Manajemen.


Dokumen yang terkait

Tinjauan Pembukuan Barang Milik Negara dengan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan

0 3 1

PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN SISTEM AKUNTANSI PUSAT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ASET NEGARA PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SURAKARTA

0 3 10

sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara bmn

0 4 93

SOP Kegiatan SIstem Informasi dan Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN)

0 1 2

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP APLIKASI SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA PADA LEMBAGA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA WILAYAH KEJAKSAAN TINGGI ACEH

0 2 8

Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)

0 0 94

BAB II LANDAS AN TEORITIS - Peran Dan Manfaat Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang Milik Negara (Simakbmn) Terhadap Pengelolaan Aset Negara Pada Pengadilan Tinggi Agama Medan

0 1 22

Peran Dan Manfaat Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang Milik Negara (Simakbmn) Terhadap Pengelolaan Aset Negara Pada Pengadilan Tinggi Agama Medan

0 0 13

APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA (SIMAK- BMN) BERUPA ASET TETAP PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA JAWA TIMUR RANGKUMAN TUGAS AKHIR - APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG MILIK

0 0 9

APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA (SIMAK- BMN) BERUPA ASET TETAP PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA JAWA TIMUR TUGAS AKHIR - APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA (SI

0 0 16