dan mengikuti pertemuan-pertemuan. pada uji chi-square jenis kelamin tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan peranserta masyarakat terhadap pengelolaan hutan
berkelanjutan. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Asep 2002 menyebutkan bahwa perkerjaan, pengetahuan, peranserta, pertemuan-
pertemuan dan aktivitas di mana umumnya peran serta laki-laki berbeda dengan kaum perempuan.
Hal ini mungkin dipengaruhi oleh faktor pekerjaan. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan peneliti, bahwa kaum wanita di Kecamatan Serba Jadi umumnya
bekerja di rumah sebagai Ibu rumah tangga, walaupun ada juga yang bekerja di lahan-lahan pertanian, namun mereka hanya mendampingi dan membantu kaum
lelaki dalam bekerja. Dalam hal pendidikan kaum wanita di Kecamatan Serba Jadi juga umumnya lebih rendah dari pada kaum laki-laki. Sedangkan dari kegiatan-
kegiatan pertemuan kaum wanita di Kecamatan Serba Jadi hanya terbatas dengan kaum wanita saja, yaitu kegiatan wirit Yasin.
4.3.3. Lama Menetap
Hubungan lama menetap dengan peranserta masyarakat dalam pengelolaan hutan bekelanjutan adalah jangka waktu tinggal menetap masyarakat setempat
di sekitar wilayah hutan yang menggunakan sumberdaya hutan sebagai hak-hak dan kewajibannya untuk kebutuhan hidupnya pada kelangsungan ekosistem hutan
tersebut. Dari hasil uji variabel, lama menetap diketahui hasilnya tidak menunjukkan
adanya hubungan antara lama menetap dengan peranserta dalam pengelolaan hutan
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
berkelanjutan di Kecamatan Serba Jadi tahun 2008. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh sistem pengaturan antara hak, kewajiban dan tanggung jawab masyarakat setempat
untuk kelangsungan hidup ekosistem belum memadai. Hal ini sesuai dalam opini
httpwww.inoscent.org, menyebutkan
bahwa jangka waktu tinggal menetap masyarakat setempat di sekitar wilayah hutan yang memungkinkan tentang pengaturan hak-hak
dan kewajibannya untuk menentukan kelangsungan ekosistem hutan tersebut.
4.3.4. Pendidikan
Hubungan pendidikan dengan peranserta masyarakat dalam pengelolaan hutan berkelanjutan adalah semakin tinggi tingkat pendidikan responden akan memberikan
tingkat peranserta yang tinggi pula. Pada hasil uji variabel, pendidikan terdapat hubungan antara pendidikan
dengan peranserta dalam pengelolaan hutan berkelanjutan di Kecamatan Serba Jadi tahun 2008. Hal ini sejalan dengan pendapat Soekanto, 1985 yang menjelaskan
bahwa pencapaian taraf pendidikan tertentu akan mempunyai potensi yang yang lebih baik untuk penyesuaian diri tentang sikap dan pendapat, dibandingkan dengan mereka
yang berpendidikan rendah. Pendidikan responden di Kecamatan Serba Jadi 50,31 adalah pendidikan
dasar dan pendidikan menengah adalah 41,83, menunjukkan tingkat pendidikan responden sebahagian besar adalah rendah. Dalam hal ini dapat mempengaruhi
pengetahuan dan sikap responden terhadap peranserta dalam pengelolaan hutan berkelanjutan. Arti pentingnya lingkungan hutan bagi kelangsungan dan kesehatan
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
manusia harus tertanam dalam pengetahuan seseorang sehingga akan membentuk perilakunya dan perannya sehari-hari terhadap lingkungan hutan di sekitarnya.
Dalam hal peranserta dalam pengelolaan huatan berkelanjutan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan mempengaruhi sikap peranserta seseorang
terhadap pembangunan yang berada di lingkungan hutan Sastropoetro, 1988. Hal ini sesuai dengan Tjokroamidjodjo 1996 menjelaskan bahwa salah satu faktor yang
perlu mendapatkan perhatian dalam partisipasi masyarakat adalah adalah faktor pendidikan, dengan tingkat pendidikan yang memadai, individumasyarakat akan
dapat memberikan partisipasi yang diharapkan.
4.3.5. Pekerjaan