Tingkat Pendidikan Faktor Karakteristik yang Mempengaruhi Peranserta Masyarakat

penilaian. Selanjutnya pada Pasal 7 ayat 2 menyebutkan bahwa peranserta masyarakat dilakukan melalui beberapa cara, yakni: a Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan. b Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat. c Menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial. d Memberikan saran dan pendapat; dan e Berperan dalam menyampaikan pemikiran dan pendapat dalam setiap kegiatan agar berwawasan lingkungan.

2.2.2. Pentingnya Peranserta

Peranserta masyarakat merupakan faktor penting dalam pembangunan, sehingga hampir semua negara mengakui adanya kebutuhan akan partisipasi dalam semua proses pembangunan. Hal ini terlihat dengan munculnya konsep pembangunan dari bawah yang melibatkan peranserta masyarakat bottom up untuk mengimbangi modus konsep pembangunan dari atas top down Zulkarnain dan Dodo, 1989.

2.3. Faktor Karakteristik yang Mempengaruhi Peranserta Masyarakat

2.3.1. Tingkat Pendidikan

Peranserta masyarakat dalam pembangunan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang akan mempengaruhi besar kecilnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Sastropoetro 1988, mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat, yaitu: a. Pendidikan, kemampuan membaca dan menulis, kemiskinan, kedudukan sosial dan percaya terhadap diri sendiri. b. Penginterpretasian yang dangkal terhadap agama. c. Kecenderungan untuk menyalah artikan motivasi, tujuan dan kepentingan organisasi penduduk yang biasanya mengarah pada timbulnya persepsi yang salah terhadap keinginan dan motivasi serta organisasi penduduk. d. Tersedianya kesempatan kerja yang lebih baik di luar pedesaan. e. Tidak terdapatnya kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai program pembangunan. Slamet 1995 dalam Amba 1998 yang menjelaskan ada 3 tiga syarat yang diperlukan agar masyarakat lebih berperan aktif dalam pembangunan adalah: a. Masyarakat harus memiliki kemampuan untuk ikut berpartisipasi. Kemampuan adalah kesanggupan seseorang karena memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam suatu kegiatan. b. Masyarakat harus memiliki kemauan untuk ikut berpartisipasi. Kemauan adalah aspek emosi dan perasaan terhadap suatu obyek tertentu, yang berupa kecenderungan reaksi psikis yang timbul dari dalam diri manusia yang dapat menimbulkan motivasi untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan yang berkaitan dengan obyek tersebut. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara c. Harus ada kesempatan untuk berpartisipasi. Kesempatan adalah peluang yang tersedia bagi masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi tersebut, mulai dari tahap perencanaan maupun tahap-tahap pelaksanaan dan penilaian. Tjokroamidjojo 1996 menjelaskan salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian dalam partisipasi masyarakat adalah adalah faktor pendidikan, dengan tingkat pendidikan yang memadai, individumasyarakat akan dapat memberikan partisipasi yang diharapkan.

2.3.2. Pekerjaan

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Hutan Oleh Masyarakat Kabupaten Samosir

6 90 113

Identifikasi Dan Inventarisasi Pengelolaan Hutan Rakyat Di Kecamatan Biru-Biru

12 89 67

Analisis pengelolaan hutan mangrove wilayah pantai berkelanjutan dan dampaknya kepada kesejahteraan masyarakat di kabupaten Kutai propinsi Kalimantan Timur

0 8 258

Pengembangan Model Redistribusi Laban Hutan Dalam Perspektif Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Dan Pengelolaan Hutan Secara Berkelanjutan. (Studi Kasus Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah).

0 8 278

Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Mangrove (Studi Kasus di Kelurahan Benteng Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo dan Kelurahan Samataring Kecamatan Sinjal Timur Kabupaten Sinjai)

0 9 110

Analisis konflik sumberdaya hutan untuk pemberdayaan masyarakat kearah pengelolaan hutan secara berkelanjutan

0 39 428

Valuasi ekonomi pengusahaan hutan tanaman industri dengan pengelolaan hutan berbasis masyarakat dalam perspektif pembangunan berkelanjutan

6 145 298

Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Mangrove (Studi Kasus di Kelurahan Benteng Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo dan Kelurahan Samataring Kecamatan Sinjal Timur Kabupaten Sinjai)

1 4 100

Analisis pengelolaan hutan mangrove wilayah pantai berkelanjutan dan dampaknya kepada kesejahteraan masyarakat di kabupaten Kutai propinsi Kalimantan Timur

0 3 248

PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT DALAM RANGKA PENGELOLAAN HUTAN BERKELANJUTAN (Studi Kasus Desa Jegong, Kabupaten Blora) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 214