Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas GCG Terhadap EPS
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat nahwa nilai signifikansi variabel independen dan variabel dependen EPS
menunjukkan data terdistribusi secara normal, karena hasil signifikansinya adalah 0.050 dan di atas nilai signifikansi 0.05
dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik histogram
yang akan disajikan pada gambar 4.5 dan normal probability plot yang akan disajikan pada gambar 4.6 berikut ini:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 330.91314511
Most Extreme Differences Absolute
.248 Positive
.248 Negative
-.189 Kolmogorov-Smirnov Z
1.359 Asymp. Sig. 2-tailed
.050
a. Test distribution is Normal b. Calculated from data
Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis,2011
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Grafik Histogram GCG terhadap EPS
Sumber : Hasil Olah Data SPSS,2011
Berdasarkan gambar 4.5, terlihat bahwa grafik histogram pola distribusi yang tidak menceng ke kiri atau ke kanan
menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 Normal P-Plot GCG terhadap EPS
Sumber: Hasil Olah Data SPSS,2011
Berdasarkan gambar 4.6, pada grafik normal plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan
penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan data telah terdistribusi normal.
Berdasarkan tabel 4.1 - 4.7 dan gambar 4.1 – 4.6 dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel memenuhi asumsi normalitas.
b. Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
Universitas Sumatera Utara
kesalahan penganggu t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi. Kriteria pengambilan keputusan uji autokorelasi adalah sebagai berikut :
sar Pengambilan Keputusan Autokorelasi H0 hipotesis nol
Apabila Keputusan
Tidak ada auto korelasi + 0dd1
Menolak Tidak ada auto korelasi +
d1ddu Ragu-ragu
Tidak ada auto korelasi - 4-d1d4
Menolak Tidak ada auto korelasi -
4-dud4-d1 Ragu-ragu
Tidak ada auto korelasi +- dud4-du
Menerima
Sumber: Buku Analisis Data
Hasil dari pengujian autokorelasi dapat dilihat di bawah ini.
1. Hasil uji autokorelasi terhadap variabel ROE
Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel dependen ROE akan disajikan pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi GCG Terhadap ROE
Tabel 4.8 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Universitas Sumatera Utara
Model Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
The Estimate Durbin-
Watson 1
0.327 0.107
0.075 0.12662
2.025
a. Predictor: Constant,GCG
b. Dependen Variabel: ROE
Berdasarkan kriteria pada tabel 4.9 nilai du pada penelitian ini adalah adalah 1,4984. Nilai 4-du adalah 2,5016 maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi Autokorelasi, hal ini terlihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,025 yakni
berada diantara 1,4984 dan 2,5016, artinya tidak terjadi autokorelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1.
2. Hasil uji autokorelasi terhadap variabel ROI
Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel dependen ROI akan disajikan pada tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi GCG Terhadap ROI
Model Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
The Estimate Durbin-
Watson 1
0.015 -0.020
0.10418 2.266
a. Predictor: Constant,GCG
b. Dependen Variabel: ROI
Berdasarkan kriteria pada tabel 4.9 nilai du pada penelitian ini adalah adalah 1,4984. Nilai 4-du adalah 2,5016 maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi Autokorelasi, hal
Universitas Sumatera Utara
ini terlihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,266 yakni berada diantara 1,4984 dan 2,5016, artinya tidak terjadi
autokorelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1.
3. Hasil uji autokorelasi terhadap variabel EPS
Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel dependen EPS akan disajikan pada tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi GCG Terhadap EPS
Model Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of The Estimate
Durbin- Watson
1 0.027
-0.008 336.77047
1.858
a. Predictor: Constant,GCG
b. Dependen Variabel: EPS
Berdasarkan kriteria pada tabel 4.9 nilai du pada penelitian ini adalah adalah 1,4984. Nilai 4-du adalah 2,5016 maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi Autokorelasi, hal ini terlihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,025 yakni
berada diantara 1,4984 dan 2,5016, artinya tidak terjadi autokorelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1.
c. Hasil Uji Heterokedastisitas