Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Indonesian Institute for Corporate Governance

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDONESIAN

INSTITUTE FOR CORPORATE GOVERNANCE

OLEH :

A R I A N I A G N I T A 0 7 0 5 0 3 0 1 0

PROGRAM STUDI STRATA -1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan skripsi yang berjudul : ” Analisis Pengaruh

Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di

Indonesian Institute for Corporate Governance adalah benar hasil karya saya

sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasi atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program Strata-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, Mei 2011 Yang membuat pernyataan,

Nama : Ariani Agnita NIM : 070503010


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Indonesian Institute for

Corporate Governance” ini ditujukan sebagai salah satu syarat dalam rangka

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa doa, bimbingan, pengarahan, bantuan, kerja sama semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang paling dalam kepada kedua orang tua yang tercinta dan terkasih ayahanda Rudi H dan ibunda Desriati Mustafa serta kakak tersayang Novianda Anzola dan khusus untuk orang tercinta Dicky Dhinata. Skripsi ini ananda persembahkan untuk mereka sepenuhnya sebagai ungkapan terima kasih buat semuanya atas cinta dan kasih sayang, didikan, dukungan, baik moral maupun material. Serta temen-temen seperjuangan khususnya Achy, Adeq, Igus, dan Heni terima kasih atas dukungan dan perhatiannya.. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak antara lain :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi S1 Departemen Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekertaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak, selaku Dosen Penguji I dan Bapak Drs. Rustam M.Si, Ak, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.

Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya kepada Allah SWT penulis berserah diri, semoga Allah SWT melimpahkan taufik dan hidayahNya kepada kita semua dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan, Mei 2011 Penulis,

Nama : Ariani Agnita NIM : 070503010


(5)

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh penerapan good

corporate governance GCG) terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang

terdaftar di Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) Periode (2007 – 2009). Kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel yaitu : (1) terdaftar di BEI dari tahun 2007 – 2009, (2) terdaftar dalam pemeringkatan CGPI dari tahun 2007 – 2009, (3) menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2007 – 2009. Variabel skor penerapan GCG digunakan sebagai indikator GCG, sedangkan Return On

Equity (ROE), Return On Ivestment (ROI), dan Earning Per Share (EPS)

digunakan sebagai indikator kinerja keuangan perusahaan.

Penelitian ini merupakan penelitian yang variabelnya bersifat kausalitas. Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Indonesian Institute for

Corporate Governance (IICG) yang dipilih dengan metode purposive sampling.

Data yang digunakan bersifat pooling (data series dan cross sectional) dan diambil dari laporan CGPI dan laporan keuangan tahunan dari tahun 2007-2009. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik melalui analisis regresi sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa GCG tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan secara parsial. ROE, ROI, dan EPS tidak dapat dijelaskan oleh penerapan GCG. Hal ini menunjukkan bahwa good corporate

governance bukan indikator yang berpengaruh besar terhadap peningkatan kinerja

perusahaan.

Kata Kunci : Good Corporate Governance (GCG), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS).


(6)

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze influence of applicating good corparate governance (GCG) to financial performance in companies listed at Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) during 2007 – 2009. Criteria of sampling are: (1) registered in BEI from 2007 - 2009, (2) registered in the CGPI’s rating from 2007 - 2009, (3) publish the financial statements from year 2007 to 2009Variable score uses as GCG’s indicator, then return on equity (ROE), return on investment (ROI), and earning per share (EPS) use as financial performance’s indicator.

This research variable is a causality variable. Samples of this research are companies listed at Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) that choosen by purposive sampling method. Characteristic of data is pooling (data series and cross sectional) and taken from annual financial report from 2007 to 2009. Hypotesis test done by statistic method through simple regression analysis.

The result of this research show that CGC has no influence to financial performance. ROE, ROI, And EPS can not be explained by GCG applicating. This shows that good corporate governance is not an indicator that has a big influence on company performance improvement.

Key words : Good Corporate Governance (GCG), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS).


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 6

1. Good Corporate Governance ... 6

a. Pengertian Good Corporate Governance ... 6

b. Sejarah Good Corporate Governance ... 7

c. Tujuan Good Corporate Governance ... 8

d. Manfaat Good Corporate Governance ... 8


(8)

f. The Indonesian Institute for Corporate

Governance ... 11

2. Kinerja Keuangan ... 15

a. Pengertian Kinerja Keuangan ... 15

b. Tujuan Penilaian Kinerja ... 16

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 17

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 23

1. Kerangka Konseptual Penelitian ... 23

2. Hipotesis Penelitian ... 25

BAB 11 METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

C. Jenis dan Sumber Data ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 28

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 29

1. Variabel Independen (GCG) ... 29

2. Variabel Dependen ... 29

a. Return On Equity ... 29

b. Return On Investment ... 30

c. Earning Per Share ... 30

F. Metode Analisis Data ... 30


(9)

2. Uji Asumsi klasik ... 32

a.Uji Normalitas ... 32

b.Uji Autokorelasi ... 32

c.Uji Heterokedastisitas ... 33

3. Pengujian Hipotesis ... 35

G. Jadwal Penelitian ... 38

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Hasil Penelitian ... 39

1. Analisis Statistik Deskriptif ... 39

2. Uji Asumsi Klasik ... 42

a.Uji Normalitas ... 42

b.Uji Autokorelasi ... 51

c.Uji Heterokedastisitas ... 54

3. Pengujian Hipotesis ... 58

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68

B. Saran... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 74


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Tahapan dan Bobot Penilaian Riset CGPI ... 13

Tabel 2.2 Tabel Kategori Pemeringkatan CGPI ... 15

Tabel 2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 18

Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian ... 27

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Total Skor Penerapan GCG ... 39

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Total ROE ... 40

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Total ROI ... 41

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Total EPS ... 44

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas GCG Terhadap ROE ... 43

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas GCG Terhadap ROI ... 46

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas GCG Terhadap EPS ... 49

Tabel 4.8 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ... 52

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi GCG Terhadap ROE ... 53

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi GCG Terhadap ROI ... 54

Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi GCG Terhadap EPS ... 54

Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi GCG Terhadap ROE ... 58

Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi GCG Terhadap ROI ... 59

Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi GCG Terhadap EPS ... 60

Tabel 4.15 Hasil Pengujian R Square Terhadap Variabel ROE ... 61

Tabel 4.16 Hasil Pengujian R Square Terhadap Variabel ROI ... 61


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 23

Gambar 4.1 Grafik Historam GCG Terhadap ROE ... 44

Gambar 4.2 Normal P-Plot GCG Terhadap ROE ... 45

Gambar 4.3 Grafik Histogram GCG Terhadap ROI ... 47

Gambar 4.4 Normal P-Plot GCG Terhadap ROI ... 48

Gambar 4.5 Grafik Histogram GCG Terhadap EPS ... 50

Gambar 4.6 Normal P-Plot GCG Terhadap EPS ... 51

Gambar 4.7 Grafik Scatterplot GCG Terhadap ROE ... 55

Gambar 4.8 Grafik Scatterplot GCG Terhadap ROI ... 56


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Judul Halaman

Lampiran i Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ... 73

Lampiran ii Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 75

Lampiran iii Data Penelitian ... 76

Lampiran iv Statistik Deskriptif ... 78

Lampiran v Regresi Linear Sederhana... 79

Lampiran vi Histogram ... 82

Lampiran vii One Sample Kolmogorov Smirnov Test ... 85

Lampiran vii Scatterplot... 87


(13)

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh penerapan good

corporate governance GCG) terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang

terdaftar di Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) Periode (2007 – 2009). Kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel yaitu : (1) terdaftar di BEI dari tahun 2007 – 2009, (2) terdaftar dalam pemeringkatan CGPI dari tahun 2007 – 2009, (3) menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2007 – 2009. Variabel skor penerapan GCG digunakan sebagai indikator GCG, sedangkan Return On

Equity (ROE), Return On Ivestment (ROI), dan Earning Per Share (EPS)

digunakan sebagai indikator kinerja keuangan perusahaan.

Penelitian ini merupakan penelitian yang variabelnya bersifat kausalitas. Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Indonesian Institute for

Corporate Governance (IICG) yang dipilih dengan metode purposive sampling.

Data yang digunakan bersifat pooling (data series dan cross sectional) dan diambil dari laporan CGPI dan laporan keuangan tahunan dari tahun 2007-2009. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik melalui analisis regresi sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa GCG tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan secara parsial. ROE, ROI, dan EPS tidak dapat dijelaskan oleh penerapan GCG. Hal ini menunjukkan bahwa good corporate

governance bukan indikator yang berpengaruh besar terhadap peningkatan kinerja

perusahaan.

Kata Kunci : Good Corporate Governance (GCG), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS).


(14)

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze influence of applicating good corparate governance (GCG) to financial performance in companies listed at Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) during 2007 – 2009. Criteria of sampling are: (1) registered in BEI from 2007 - 2009, (2) registered in the CGPI’s rating from 2007 - 2009, (3) publish the financial statements from year 2007 to 2009Variable score uses as GCG’s indicator, then return on equity (ROE), return on investment (ROI), and earning per share (EPS) use as financial performance’s indicator.

This research variable is a causality variable. Samples of this research are companies listed at Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) that choosen by purposive sampling method. Characteristic of data is pooling (data series and cross sectional) and taken from annual financial report from 2007 to 2009. Hypotesis test done by statistic method through simple regression analysis.

The result of this research show that CGC has no influence to financial performance. ROE, ROI, And EPS can not be explained by GCG applicating. This shows that good corporate governance is not an indicator that has a big influence on company performance improvement.

Key words : Good Corporate Governance (GCG), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS).


(15)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDONESIAN

INSTITUTE FOR CORPORATE GOVERNANCE

OLEH :

A R I A N I A G N I T A 0 7 0 5 0 3 0 1 0

PROGRAM STUDI STRATA -1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(16)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan skripsi yang berjudul : ” Analisis Pengaruh

Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di

Indonesian Institute for Corporate Governance adalah benar hasil karya saya

sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasi atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program Strata-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, Mei 2011 Yang membuat pernyataan,

Nama : Ariani Agnita NIM : 070503010


(17)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Indonesian Institute for

Corporate Governance” ini ditujukan sebagai salah satu syarat dalam rangka

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa doa, bimbingan, pengarahan, bantuan, kerja sama semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang paling dalam kepada kedua orang tua yang tercinta dan terkasih ayahanda Rudi H dan ibunda Desriati Mustafa serta kakak tersayang Novianda Anzola dan khusus untuk orang tercinta Dicky Dhinata. Skripsi ini ananda persembahkan untuk mereka sepenuhnya sebagai ungkapan terima kasih buat semuanya atas cinta dan kasih sayang, didikan, dukungan, baik moral maupun material. Serta temen-temen seperjuangan khususnya Achy, Adeq, Igus, dan Heni terima kasih atas dukungan dan perhatiannya.. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak antara lain :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(18)

2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi S1 Departemen Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekertaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak, selaku Dosen Penguji I dan Bapak Drs. Rustam M.Si, Ak, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.

Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya kepada Allah SWT penulis berserah diri, semoga Allah SWT melimpahkan taufik dan hidayahNya kepada kita semua dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan, Mei 2011 Penulis,

Nama : Ariani Agnita NIM : 070503010


(19)

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh penerapan good

corporate governance GCG) terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang

terdaftar di Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) Periode (2007 – 2009). Kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel yaitu : (1) terdaftar di BEI dari tahun 2007 – 2009, (2) terdaftar dalam pemeringkatan CGPI dari tahun 2007 – 2009, (3) menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2007 – 2009. Variabel skor penerapan GCG digunakan sebagai indikator GCG, sedangkan Return On

Equity (ROE), Return On Ivestment (ROI), dan Earning Per Share (EPS)

digunakan sebagai indikator kinerja keuangan perusahaan.

Penelitian ini merupakan penelitian yang variabelnya bersifat kausalitas. Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Indonesian Institute for

Corporate Governance (IICG) yang dipilih dengan metode purposive sampling.

Data yang digunakan bersifat pooling (data series dan cross sectional) dan diambil dari laporan CGPI dan laporan keuangan tahunan dari tahun 2007-2009. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik melalui analisis regresi sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa GCG tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan secara parsial. ROE, ROI, dan EPS tidak dapat dijelaskan oleh penerapan GCG. Hal ini menunjukkan bahwa good corporate

governance bukan indikator yang berpengaruh besar terhadap peningkatan kinerja

perusahaan.

Kata Kunci : Good Corporate Governance (GCG), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS).


(20)

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze influence of applicating good corparate governance (GCG) to financial performance in companies listed at Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) during 2007 – 2009. Criteria of sampling are: (1) registered in BEI from 2007 - 2009, (2) registered in the CGPI’s rating from 2007 - 2009, (3) publish the financial statements from year 2007 to 2009Variable score uses as GCG’s indicator, then return on equity (ROE), return on investment (ROI), and earning per share (EPS) use as financial performance’s indicator.

This research variable is a causality variable. Samples of this research are companies listed at Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) that choosen by purposive sampling method. Characteristic of data is pooling (data series and cross sectional) and taken from annual financial report from 2007 to 2009. Hypotesis test done by statistic method through simple regression analysis.

The result of this research show that CGC has no influence to financial performance. ROE, ROI, And EPS can not be explained by GCG applicating. This shows that good corporate governance is not an indicator that has a big influence on company performance improvement.

Key words : Good Corporate Governance (GCG), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS).


(21)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 6

1. Good Corporate Governance ... 6

a. Pengertian Good Corporate Governance ... 6

b. Sejarah Good Corporate Governance ... 7

c. Tujuan Good Corporate Governance ... 8

d. Manfaat Good Corporate Governance ... 8


(22)

f. The Indonesian Institute for Corporate

Governance ... 11 2. Kinerja Keuangan ... 15 a. Pengertian Kinerja Keuangan ... 15 b. Tujuan Penilaian Kinerja ... 16 B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 17 C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 23 1. Kerangka Konseptual Penelitian ... 23 2. Hipotesis Penelitian ... 25

BAB 11 METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 26 B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26 C. Jenis dan Sumber Data ... 27 D. Teknik Pengumpulan Data ... 28 E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 29 1. Variabel Independen (GCG) ... 29 2. Variabel Dependen ... 29 a. Return On Equity ... 29 b. Return On Investment ... 30 c. Earning Per Share ... 30 F. Metode Analisis Data ... 30 1. Statistik Deskriptif ... 31


(23)

2. Uji Asumsi klasik ... 32 a.Uji Normalitas ... 32 b.Uji Autokorelasi ... 32 c.Uji Heterokedastisitas ... 33 3. Pengujian Hipotesis ... 35 G. Jadwal Penelitian ... 38

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Analisis Hasil Penelitian ... 39 1. Analisis Statistik Deskriptif ... 39 2. Uji Asumsi Klasik ... 42 a.Uji Normalitas ... 42 b.Uji Autokorelasi ... 51 c.Uji Heterokedastisitas ... 54 3. Pengujian Hipotesis ... 58 B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 68 B. Saran... 70 DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN ... 76


(24)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Tahapan dan Bobot Penilaian Riset CGPI ... 13 Tabel 2.2 Tabel Kategori Pemeringkatan CGPI ... 15 Tabel 2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 18 Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian ... 27 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Total Skor Penerapan GCG ... 39 Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Total ROE ... 40 Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Total ROI ... 41 Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Total EPS ... 44 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas GCG Terhadap ROE ... 43 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas GCG Terhadap ROI ... 46 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas GCG Terhadap EPS ... 49 Tabel 4.8 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ... 52 Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi GCG Terhadap ROE ... 53 Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi GCG Terhadap ROI ... 54 Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi GCG Terhadap EPS ... 54 Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi GCG Terhadap ROE ... 58 Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi GCG Terhadap ROI ... 59 Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi GCG Terhadap EPS ... 60 Tabel 4.15 Hasil Pengujian R Square Terhadap Variabel ROE ... 61 Tabel 4.16 Hasil Pengujian R Square Terhadap Variabel ROI ... 61 Tabel 4.17 Hasil Pengujian R Square Terhadap Variabel EPS ... 62


(25)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 23 Gambar 4.1 Grafik Historam GCG Terhadap ROE ... 44 Gambar 4.2 Normal P-Plot GCG Terhadap ROE ... 45 Gambar 4.3 Grafik Histogram GCG Terhadap ROI ... 47 Gambar 4.4 Normal P-Plot GCG Terhadap ROI ... 48 Gambar 4.5 Grafik Histogram GCG Terhadap EPS ... 50 Gambar 4.6 Normal P-Plot GCG Terhadap EPS ... 51 Gambar 4.7 Grafik Scatterplot GCG Terhadap ROE ... 55 Gambar 4.8 Grafik Scatterplot GCG Terhadap ROI ... 56 Gambar 4.9 Grafik Scatterplot GCG Terhadap EPS ... 57


(26)

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Judul Halaman

Lampiran i Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ... 73 Lampiran ii Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 75 Lampiran iii Data Penelitian ... 76 Lampiran iv Statistik Deskriptif ... 78 Lampiran v Regresi Linear Sederhana... 79 Lampiran vi Histogram ... 82 Lampiran vii One Sample Kolmogorov Smirnov Test ... 85 Lampiran vii Scatterplot... 87 Lampiran ix Autokorelasi ... 89


(27)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Aktivitas bisnis merupakan masalah kompleks yang sedang hangat dibicarakan di tengah-tengah usaha pemerintah untuk mengembalikan kestabilan dunia perekonomian Indonesia yang lesu sebagai akibat dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia beberapa waktu yang lalu. Berbagai usaha untuk menggairahkan kembali dunia perekonomian Indonesia dilakukan oleh pemerintah dan kalangan bisnis, salah satu di antaranya dengan penerapan good

corporate governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

good corporate governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN tersebut,

diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat. Selain itu, penerapan

good corporate governance tersebut juga dimaksudkan untuk mengantisipasi

persaingan yang ketat di era pasar bebas.

Good corporate governance (GCG) merupakan sistem tata kelola

perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan. GCG sendiri mulai dikenal di Indonesia pada saat Indonesia mengalami krisis hebat pada tahun 1998, dan GCG dinilai mampu membantu perusahaan untuk melepaskan diri dari jeratan krisis berkepanjangan. Oleh karena itu, pemerintah maupun investor mulai memusatkan perbaikan kinerja dengan menerapkan prinsip-prinsip GCG.


(28)

Penerapan GCG merupakan salah satu upaya bagi perusahaan untuk bangkit dari buruknya kinerja perusahaan setelah terkena imbas krisis moneter. Peran dan tuntutan investor dan kreditor asing mengenai penerapan GCG merupakan salah satu faktor dalam pengambilan keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan. Perusahaan perlu menerapakan prinsip-prinsip GCG agar mampu bertahan menghadapi ancaman krisis global yang semakin keras yang banyak menumbangkan perusahaan-perusahaan besar. Prinsip-prinsip dasar dari GCG pada dasarnya memilki tujuan untuk memajukan dan memperbaiki kinerja perusahaan.

Fenomena yang ditemukan akhir-akhir ini adalah terdapatnya penurunan kinerja dari perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, penurunan kinerja tersebut salah satunya dikarenakan oleh banyaknya terjadi konflik kepentingan di dalam perusahaan. Konflik kepentingan berkaitan langsung dengan kepentingan para pemegang saham yaitu terdapat kesenjangan kepentingan antara para pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dengan pihak pengurus atau manajemen sebagai agen. Dilihat dari permasalahan yang timbul akibat perbedaan kepentingan pada struktur kepemilikan, maka dengan penerapan GCG dirasa mampu memecahkan masalah melalui prinsipnya yang ketiga yaitu akuntabilitas. Akuntabilitas didasarkan pada sistem internal checks and balances dan dapat dicapai melalui pengawasan efektif dengan memperhatikan keseimbangan kewenangan antara pemegang saham, komisaris dan direksi.

Fenomena lemahnya penerapan prinsip GCG pernah terjadi pada PT. Bank BNI, Tbk. Bank ini pernah mengalami masalah ketika menerima L/C bernilai


(29)

lebih dari Rp 1 triliun yang dibuka oleh bank-bank yang bukan merupakan koresponden Bank BNI, juga bank yang berasal dari negara-negara dalam resiko tinggi (high risk countries). Sementara yang menerima L/C adalah perusahaan-perusahaan dalam Gramarindo Group dan Petindo Group dan komoditas yang diekspor adalah pasir kuarsa dan residu minyak dengan negara tujuan Kenya. Bank BNI tidak melakukan pemeriksaan yang mendalam sehingga langsung mengucurkan kredit berturut-turut sejak Desember 2002 hingga Juli 2003. Setelah diketahui, ternyata ekspor pasir dan minyak itu tidak pernah ada, dan bank penerbit L/C tidak mau membayar talangan yang dikucurkan BNI sehingga BNI mengalami kerugian sebesar Rp 1,7 triliun.

Kasus BNI terjadi karena lemahnya penerapan prinsip GCG prinsip responsibilitas dan prinsip akuntabilitas. Dilihat dari prinsip responsibilitas, peristiwa pembobolan BNI ini juga menggambarkan bahwa direksi dan komisaris BNI tidak dapat untuk menerapkan prinsip responsibilitas di dalam kegiatan operasionalnya. Kepentingan yang perlu diwujudkan bagi para pemegang saham adalah terciptanya nama baik dari perusahaan tempat investasi, terlebih lagi untuk industri perbankan yang dasarnya adalah kepercayaan antara penyimpan dana dan penghimpun dana (bank). Dengan adanya nama baik perusahaan, pemegang saham yang sudah ada dapat memperoleh kepastian tentang prospek perusahaan ke depan.

Apabila GCG merupakan faktor yang signifikan pada kondisi krisis, maka GCG tidak hanya mampu menjelaskan perbedaan kinerja antarnegara selama periode krisis, akan tetapi juga perbedaan kinerja antarperusahaan dalam suatu


(30)

negara tertentu. Penelitian tentang variasi penerapan corporate governance di tingkat perusahaan masih sangat sedikit dilakukan. Riset The Indonesian Institute

for Corporate Governance (IICG) tahun 2002, menemukan bahwa alasan utama

perusahaan menerapkan GCG adalah kepatuhan terhadap peraturan. Perusahaan meyakini bahwa implementasi GCG merupakan bentuk lain penegakan etika bisnis dan etika kerja yang sudah lama menjadi komitmen perusahaan, dan implementasi GCG berhubungan dengan peningkatan citra perusahaan. Perusahaan yang mempraktikkan GCG, akan mengalami perbaikan citra, dan peningkatan nilai perusahaan. Maka dalam penelitian ini akan dianalisis, apakah praktik corporate governance dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Penelitian Pranata (2007) menemukan bahwa penerapan GCG berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan ROE, NPM dan Tobin’s Q, sedangkan pada penelitian Paradita (2009) dan Austrindanney (2010) menunjukkan tidak terdapatnya pengaruh positif penerapan GCG terhadap kinerja di perusahaan yang dijadikan sampel yang diukur dengan ROI, ROE, NPM dan ROA. Oleh karena itu, peneliti ingin mengadakan penelitian kembali untuk mendapatkan hasil yang lebih meyakinkan dengan menggunakan variabel yang berbeda dari peneliti sebelumnya. Peneliti ingin mengetahui pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja perusahaan yang akan dinilai melalui ROE, ROI, dan EPS.


(31)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. apakah penerapan GCG berpengaruh terhadap return on equity? 2. apakah penerapan GCG berpengaruh terhadap return on investment? 3. apakah penerapan GCG berpengaruh terhadap earning per share?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. apakah penerapan GCG berpengaruh terhadap return on equity, 2. apakah penerapan GCG berpengaruh terhadap return on investment, 3. apakah penerapan GCG berpengaruh terhadap earning per share.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak peneliti, pihak investor, dan bagi peneliti lainnya.

1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan mengetahui pengaruh penerapan GCG terhadap kinerja perusahaan.

2. Bagi investor, dapat memberikan masukan untuk pengambilan keputusan mengenai investasi pada perusahaan yang telah menerapkan GCG


(32)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Good Corporate Governance

a. Pengertian Good Corporate Governance

Good corporate governance mulai dikenal pada tahun 1992 oleh

Cadburry Committee yang menggunakan istilah gcg pada laporan

keuangan mereka (cadburry report). Menurut Cadburry Committee pengertian GCG adalah seperangkat aturan yang merumuskan hubungan antara para pemegang saham, manager, kreditor, pemerintah, karyawan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal sehubungan dengan hak-hak dan tanggung jawab mereka.

Menurut FCGI (2001) pengertian Good Corporate Governance adalah:

seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan esktern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.

Good Corporate Governance didefinisikan oleh Monks dan Minow

dalam Darmawati (2005) adalah sebagai hubungan partisipan dalam menentukan arah dan kinerja. The Indonesian Institute for Corporate

Governance (IICG) mendefinisikan GCG sebagai struktur, sistem, dan


(33)

memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang.

Menurut jurnal World Bank dalam Wardani (2008). Good

Corporate Governance di defenisikan sebagai “The blend of law,

regulation and appropriate voluntary private sector practices, Which

enable a corporation to attact financial and human capital, perform

efficiently and thereby prepetuale itself by generating long term economic

value for its shareholders and society of the whole”. .

Berdasarkan definisi atau pengertian GCG di atas dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya GCG adalah mengenai sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan.

b. Sejarah Good Corporate Governance

Konsep Corporate Governance yang komprehensif mulai berkembang setelah kejadian The New York Stock Exchange Crash pada tanggal 19 Oktober 1987 dimana cukup banyak perusahaan multinasional yang tercatat di bursa efek New York mengalami kerugian finansial yang cukup besar. Dikala itu, untuk mengantisipasi permasalahan intern perusahaan, banyak para eksekutif melakukan rekayasa keuangan yang intinya adalah bagaimana menyembunyikan kerugian perusahaan atau memperindah penampilan kinerja manajemen dan laporan keuangan.


(34)

Lazimnya pada situasi kondisi bisnis yang kondusif, penyimpangan kelakuan baik oleh oknum maupun secara kolektif dalam perusahaan sangat kabur, namun pada saat kesulitan, maka mulailah terbuka segala macam sumber-sumber penyimpangan (irregularities) dan penyebab kerugian dan kejatuhan perusahaan, mulai dari kelakuan profiteering,

commercial crime, hingga economic crime. Dengan kesadaran tinggi untuk

meningkatkan daya saing bangsa oleh segenap negarawan, cendikiawan dan usahawan, maka dimulailah gerakan untuk meningkatkan praktik-praktik yang baik dalam perusahaan. Sejarah singkat GCG ini dikutip dari Yusuf dalam Ridwan (2008).

c. Tujuan Good Corporate Governance

Tujuan penerapan Good Corporate Governance antara lain:

1). mengoptimalkan pemberdayaan sumber daya ekonomis dari sebuah usaha,

2). melindungi kepentingan pemegang saham dan memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya,

3). meningkatkan iklim investasi nasional,

4). memperbesar keuntungan secara nasional dari sebuah usaha yang dikelola secara baik.

d. Manfaat Good Corporate Governance

Pelaksanaan good corporate governance diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat berikut ini (FCGI, 2001):


(35)

1). meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders,

2). mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah sehingga dapat lebih meningkatkan corporate value, 3). mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan

modalnya di Indonesia,

4). pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan dividen.

e. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

Menurut FCGI terdapat lima prinsip utama yang penting dalam

Corporate Governance yaitu keadilan (fairness), transparansi (transparency), kemandirian (independency), akuntabilitas (accountability), dan pertanggungjawaban (responsibility).

1). Keadilan (Fairness)

Keadilan (Fairness) dimaksudkan untuk menjamin hak-hak pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas dan para pemegang saham asing serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor.


(36)

Transparansi adalah adanya pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta transparansi atas hal penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta pemegang kepentingan. 3). Kemandirian (Independency)

Menurut Iman dan Amin (2002:8), kemandirian adalah sebagai keadaan dimana perusahaan bebas dari pengaruh ataupun tekanan pihak lain yang tidak sesuai dengan mekanisme korporasi. Prinsip ini mengharuskan perusahaan menggunakan tenaga ahli dalam setiap divisi atau bagian dalam perusahaannya sehingga pengelolaan perusahaan dapat dipercaya. Prinsip ini juga mengharuskan perusahaan memiliki kebijakan intern dalam perusahaan yang sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.

4). Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas (accountability) dimaksudkan sebagai prinsip yang mengatur peran dan tanggungjawab manajemen agar dalam mengelola perusahaan dapat mempertanggungjawabkan pekerjaannya serta mendukung usaha untuk menjamin penyeimbangan kepentingan manajemen dan pemegang saham sebagaimana yang diawasi oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dalam hal ini memberikan pengawasan terhadap manajemen mengenai kinerja dan pencapaian target return bagi pemegang saham.


(37)

5). Pertanggungjawaban (Responsibility)

Pertanggungjawaban (responsibility) berarti bahwa sebuah perusahaan harus memenuhi dan mematuhi hukum dan undang-undang yang berlaku. Termasuk di dalamnya pemeliharaan lingkungan hidup, hak-hak konsumen, ketenagakerjaan dan sebagainya. Sebuah perusahaan tidak hanya harus bertanggungjawab terhadap mereka yang berhubungan langsung dengan perusahan, tetapi mereka juga tidak berhubugan secara langsung dengannya (Bakrie,2000).

Dari prinsip-prinsip GCG di atas maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang menerapkan GCG di dalam pengelolaannya akan selalu mengutamakan kepentingan pemegang saham, memberikan informasi yang terbuka kepada semua pihak baik internal maupun eksternal seta mematuhi hukum-hukum yang berlaku di negara tersebut. Prinsip-prinsip GCG ini juga mensyaratkan adanya perlakuan yang sama atas saham-saham yang berada dalam satu tingkatan, melarang prakrik-praktik

insider trading dan self dealing, dan mengharuskan anggota dewan

komisaris untuk melakukan keterbukaan jika menemukan transaksi-transaksi yang yang mengandung benturan kepentingan (conflict of

interest).

f. The Indonesian Institute for Corporate Governance

The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang


(38)

yang melakukan kegiatan diseminasi dan pengembangan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG) di Indonesia. Kegiatan utama yang dilakukan adalah melaksanakan riset mengenai penerapan GCG, yang hasilnya berupa Corporate Governance

Perception Index (CGPI).

CGPI adalah riset dan pemeringkatan penerapan GCG di perusahaan publik yang tercatat di BEI. Pelaksanaan CGPI dilandasi oleh pemikiran tentang pentingnya mengetahui sejauh mana perusahaan-perusahaan publik telah menerapkan GCG. CGPI diselenggarakan setiap tahunnya, pertama kali yaitu pada tahun 2001 dan CGPI menjalin kerja sama dengan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).

Cakupan penilaian dan aspek yang diukur dalam CGPI adalah pengembangan alat ukur yang dimiliki IICG, pedoman dan prinsip GCG yang diterbitkan OECD dan dari berbagai sumber, serta perangkat hukum yang mengatur tentang penerapan prinsip-prinsip GCG. Metodologi riset yang dipakai meliputi empat tahapan riset yang melibatkan pihak internal dan eksternal stakeholders perusahaan.

Hasil program riset dan pemeringkatan CGPI adalah penilaian dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan peserta dengan memberikan skor dan pembobotan nilai berdasarkan acuan yang telah dibuat. Penilaian dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Aspek yang dinilai meliputi Komitmen terhadap Tata Kelola Perusahaan, Hak Pemegang Saham dan Fungsi Kepemilikan Kunci, Perlakuan yang Setara


(39)

terhadap Seluruh Pemegang Saham, Peran Stakeholders dalam Tata Kelola Perusahaan, Pengungkapan dan Transparansi, dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Tahapan riset berikutnya adalah penyusunan makalah yang merefleksikan program dan hasil penerapan GCG sebagai sebuah sistem di perusahaan. Penyusunan makalah dimaksudkan untuk membantu pihak perusahaan memaparkan upayanya dalam menerapkan GCG pada saat observasi. Tahapan observasi merupakan kegiatan peninjauan langsung ke seluruh perusahaan peserta CGPI untuk memastikan praktek penerapan GCG sebagai sebuah sistem pengelolaan bisnis di perusahaan tersebut. Penilaian CGPI meliputi empat tahapan tersebut dengan bobot nilai yang berbeda. Bobot penilaian disajikan dalam tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1

Tahapan dan Bobot Penilaian Riset dan Pemeringkatan CGPI

No Tahapan Bobot (%)

1 2 3 4 Self Assestment Kelengkapan Dokumen

Makalah yang merefleksikan program dan hasil penerapan good corporate governance sebagai sebuah system di perusahaan yang bersangkutan Observasi 20 20 20 40 Sumber : Laporan CGPI , 2009

Penahapan atau urutan proses riset dalam pemeringkatan penerapan GCG dibagi atas 4 tahap, dimulai dari self-assessment,


(40)

pengumpulan dokumen perusahaan, penyusunan makalah dan presentasi dan dialhiri dengan observasi ke perusahaan.

1). Self-assessment

Pada tahap ini perusahaan diminta mengisi kuesioner

self-assessment seputar penerapan konsep CG di perusahaannya.

2). Pengumpulan dokumen perusahaan

Pada tahap ini perusahaan diminta untuk mengumpulkan dokumen dan bukti yang mendukung penerapan CG di perusahaannya.

3). Penyusunan makalah dan presentasi

Pada tahap ini perusahaan diminta untuk membuat penjelasan kegiatan perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam dalam bentuk makalah dengan memperhatikan sistematik penyusunan yang telah ditentukan.

4). Observasi ke perusahaan

Pada tahap ini tim peneliti CGPI akan berkunjung ke lokasi perusahaan peserta untuk menelaah kepastian penerapan prinsip-prinsip GCG.

Nilai CGPI dihitung dengan menjumlahkan nilai akhir dari setiap tahapan di atas. Setelah keseluruhan tahapan penilaian CGPI selesai, hasil yang diperoleh dibahas dalam forum panel ahli untuk menentukan hasil riset dan pemeringkatan CGPI. Forum Panel ahli terdiri dari Tim Peneliti beserta para pihak yang kompeten dan memiliki akses informasi tentang


(41)

perusahaan peserta CGPI. Keputusan panel ahli akan menghasilkan penyusunan peringkat perusahaan publik dan BUMN yang layak diberi penghargaan CGPI Award.

Hasil program riset dan pemeringkatan CGPI adalah penilaian dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan peserta dengan memberikan skor dan pembobotan nilai berdasarkan acuan yang telah dibuat. Pemeringkatan CGPI didesain menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat/level terpercaya yang dapat dijelaskan menurut skor penerapan. Pemeringkatan CGPI didesain menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat/level terpercaya yang dapat dijelaskan menurut skor penerapan GCG seperti disajikan pada tabel 2.2 berikut ini:

Tabel 2.2

Kategori Pemeringkatan CGPI

Skor Level Terpercaya

55-69 70-84 85-100

Cukup Terpercaya Terpercaya Sangat Terpercaya Sumber : Laporan CGPI, 2009

2. Kinerja Keuangan a. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

Menurut Hastuti (2005) dalam Ayu, (2006) kinerja perusahaan adalah hasil banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu untuk menilai kinerja perusahaan perlu melibatkan analisis dampak keuangan kumulatif


(42)

dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif. Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan efektifitas dan efisien suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.

Efektifitas terjadi apabila manajemen memiliki kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau suatu alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan efisiensi diartikan sebagai ratio (perbandingan) antara masukan dan keluaran yaitu dengan masukan tertentu memperoleh keluaran yang optimal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), kinerja dapat diartikan sebagai sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja, kinerja yaitu berkemampuan dengan menggunakan tenaga. Jadi kinerja keuangan berdasar uraian diatas adalah kemampuan kerja manajemen keuangan dalam mencapai prestasi kinerjanya.

b. Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Darmawati (2004) dalam Putri (2006) penilaian perusahaan khususnya kinerja sering dilakukan untuk tujuan-tujuan tersebut di bawah ini.

1. Untuk keperluan merger dan akuisisi

perusahaan akan melakuakan merger (penggabungan usaha) atau mengakuisisi perusahaan lain, jelas memerlukan


(43)

kegiatan penilaian untuk mengetahui berapa nilai perusahaan dan nilai ekuitas dari masing-masing perusahaan,

2. Untuk kepentingan restrukturisasi dan kepentingan usaha

perusahaan yang bermasalah seringkali memerlukan penilaian untuk mengimplementasikan program pemulihan usaha atau restrukturisasi, untuk mengetahui apakah nilai usaha lebih besar daripada nilai likuiditasnya,

3. Untuk keperluan divestasi sebagai saham perusahaan dari mitra strategis (beberapa saham harus dilepas kepada mitra baru). Contoh: privatisasi BUMN,

4. Untuk Initial Public Offering (IPO)

perusahaan yang akan menjual sahamnya pada umum atau bursa, harus dinilai dengan menggunakan penilaian yang wajar untuk ditawarkan kepada masyarakat atau publik, 5. Untuk memperoleh pendapatan wajar atas penyertaan dalam

suatu perusahaan atau menunjukkan bahwa perusahaan bernilai lebih dari apa yang ada di dalam neraca,

6. Memperoleh pembelanjaan penetapan besarnya pinjaman atau tambahan modal.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan khususnya yang berkaitan dengan penelitian ini disajikan dalam tabel di bawah ini:


(44)

Tabel 2.3

Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu No Nama Variable Penelitian Hasil Penelitian

1 Pranata (2007)

Variabel Independen: Prinsip Good Corporate

Governance

Variabel Dependen: kinerja keuangan perusahaan yang diukur

memakai ROE, NPM dan Tobin’s Q

Hasil penelitian Pranata menunjukkan GCG berpengaruh positif terhadap kenerja keuangan

perusahan karena GCG ditetapkan dan dijalankan

dengan baik 2 Paradita

(2009)

Variable Independen : Pengaruh Good

Corporate Governance

Variable Dependen : Kinerja keuangan perusahaan yang diukur memakai ROI,ROE, dan

NPM

Hasil dari penelitian Paradita ini menunjukkan

tidak terdapat pengaruh langsung penerapan

corporate governance

terhadap kinerja perusahaan

3 Azhar ( 2010) Variable Independen : Penerapan Good

Corporate Governance

Variable Dependen : Profitabilitas perusahaan

yang diukur memakai ROA

Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya

pengaruh langsung dari penerapan corporate

governance terhadap kinerja

keuangan perusahaan

Beberapa tinjauan terdahulu yang dijadikan acuan atas penelitian ini secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:

Pranata (2007) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang termasuk ke dalam kelompok perusahaan terbaik dalam pelaksanaan good

corporate governance versi CGPI pada tahun 2002, 2003, 2004 dan 2005.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEJ yang melaksanakan good corporate governance. Teknik pengambilan


(45)

sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Variabel independen yang digunakan adalah Penerapan GCG dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah ROE, NPM, dan Tobin’s Q. Pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana, uji normalitas dan statistik dekriptif serta dilakukan menggunakan bantuan software SPSS 15.01.

Hasil pengujian statistik dekriptif dari Pranata menunjukkan bahwa variabel skor penerapan GCG perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 80,3634%, dengan nilai minimum sebesar 65,19% dan nilai maksimum 90,46%. Variabel ROE perusahaan sampel memiliki rata-rata 29,24% dengan nilai minimum 16,76% dan nilai maksimum sebesar 77,82%. Variabel NPM sampel memilki rata-rata sebesar 16,6874% dengan nilai maksimum sebesar 6,45% dan nilai maksimum sebesar 69,56%. Variabel ketiga yaitu Tobin’s Q memiliki rata-rata sebesar 130.175,2329% dengan nilai minimum sebesar 352.450,25% dan nilai maksimum sebesar 5.674.953,82%.

Nilai statistik Kolmogorov-Smirnov (KS) untuk variabel GCG adalah 0,135 dengan p=0,106. Nilai statistik KS untuk ROE adalah 0,145 dengan p=0,097, untuk variabel NPM nilai KS adalah 0,281 dengan p=0,060. Sedangkan nilai statistik untuk Tobin’s Q adalah 0,220 dengan p=0,087. Hasil analisis regresi pengaruh penerapan GCG terhadap ROE, NPM dan Tobin’s Q menunjukkan t hitung untuk ROE adalah 5,853, NPM = 5,132 sedangkan untuk Tobin’s Q sebesar 5,706.


(46)

Secara keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh Pranata menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif penerapan GCG terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan menggunakan ROE, NPM, dan Tobin’s Q.

Paradita (2009) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang termasuk ke dalam kelompok sepuluh besar perusahaan terbaik dalam penerapan GCG pada tahun 2004, 2005, 2006, dan 2007 yaitu sebanyak 20 perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang ikut serta dan memenuhi syarat dalam ajang Corporate

Governance Perception Index (CGPI) Award. Variabel independen yang digunakan adalah Penerapan GCG dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah ROI, ROE, dan NPM. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana, uji normalitas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas dan statistik dekriptif serta dilakukan menggunakan bantuan software SPSS 16.01.

Hasil pengujian statistik dekriptif dari Paradita menunjukkan bahwa variabel skor penerapan GCG perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 81,0080%, dengan nilai minimum sebesar 68,56% dan nilai maksimum 89,27%. Variabel ROI perusahaan sampel memiliki rata-rata 9,6465% dengan nilai minimum 0,83% dan nilai maksimum sebesar 77,82%. Variabel ROE sampel memilki rata0rata sebesar 40,15% dengan nilai maksimum sebesar 6,45% dan nilai maksimum sebesar


(47)

69,56%. Variabel ketiga yaitu NPM memiliki rata-rata sebesar 0,1535% dengan nilai minimum sebesar 0,05% dan nilai maksimum sebesar 0,28%.

Nilai statistik Kolmogorov-Smirnov (KS) untuk variabel GCG menunjukkan tingkat signifikansinya 0,106. Nilai statistik KS untuk ROE menunjukkan tingkat signifikansinya 0,097, untuk variabel NPM nilai KS menunjukkan tingkat signifikansinya 0,060. Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel ROI menunjukkan nilai DW sebesar 2,054 dengan R = 0,122 dan R Square= 0,015. Pengujian terhadap ROE menunjukkan nulai DW sebesar 1,097 dengan R=0,071 dan R Square=0,005. Sedangkan terhadap variabel NPM menunjukkan nilai DW sebesar 1,551 dengan R=0,046 dan R Square 0,002.

Hasil analisis regresi pengaruh penerapan GCG terhadap ROI, ROE dan NPM menunjukkan t hitung untuk ROI adalah 0,522, ROE = -0,302 sedangkan untuk NPM sebesar 0,195.

Secara keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh Paradita menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif penerapan GCG terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan menggunakan ROI, ROE, dan NPM.

Azhar (2010) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang termasuk ke dalam kelompok sepuluh besar perusahaan terbaik dalam penerapan GCG pada tahun 2007, 2008, dan 2009 yaitu sebanyak 10 perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah


(48)

perusahaan go publik di Indonesia yang berjumlah 407 perusahaan.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Variabel independen yang digunakan adalah Penerapan GCG dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah ROA. Pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana, uji normalitas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas dan statistik dekriptif.

Nilai statistik Kolmogorov-Smirnov (KS) untuk variabel GCG menunjukkan tingkat signifikansinya 0,660. Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel ROA menunjukkan nilai DW sebesar 0,848 dengan R = 0,032 dan R Square= 0,001. Hasil analisis regresi pengaruh penerapan GCG terhadap ROA menunjukkan t hitung untuk ROA adalah -0,172.

Secara keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh Azhar menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif penerapan GCG terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan menggunakan ROA.

Dilihat dari ketiga peneliti terdahulu, terdapat perbedaan hasil antara penelitian Pranata, Paradita, dan Azhar dimana penelitian Paradita dan Azhar memperoleh hasil yaitu tidak terdapatnya pengaruh yang baik terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan NPM, ROA, ROI, dan ROE, sedangkan penelitian Pranata menunjukkan hasil terdapatnya pengaruh yang baik terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan ROE, NPM dan Tobin’s Q.


(49)

C. Kerangka Konseptual 1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis (Jurusan Akuntansi, 2004:13). Penelitian ini menggunakan satu variabel independen yaitu penerapan GCG, dan tiga buah variabel dependen yaitu Return on Equity (ROE), Return On Investment (ROI), dan Earning per Share (EPS). Berdasarkan landasan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu di atas maka kerangka konseptual penelitian adalah sebagai berikut:

Kinerja Perusahaan

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Teori agensi memandang bahwa manajemen perusahaan sebagai agen bagi para pemegang saham, akan bertindak dengan penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri, bukan sebagai pihak yang arif dan bijaksana serta adil terhadap pemegang saham. Berbagai pemikiran mengenai

ROE ( )

ROI )

EPS ) Good Corporate Governance


(50)

corporate governance berkembang dengan bertumpu pada agency theory

di mana pengelolaan perusahaan harus diawasi dan dikendalikan untuk memastikan bahwa pengelolaan dilakukan dengan penuh kepatuhan kepada berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Upaya ini menimbulkan apa yang disebut sebagai agency costs, yang menurut teori ini harus dikeluarkan sedemikian rupa sehingga biaya untuk mengurangi kerugian yang timbul karena ketidakpatuhan setara dengan peningkatan biaya enforcement-nya. Apabila agency costs naik, secara teori laba perusahaan akan turun sehingga dibutuhkan adanya penerapan GCG untuk mengurangi tingginya agency costs tersebut yang akan berdampak pada naiknya laba perusahaan yang bisa dilihat dari profitabilitas perusahaan yang dalam penelitian ini diukur dengan ROE, ROI, dan EPS.

Dengan adanya prinsip-prinsip GCG, maka laporan keuangan yang dihasilkan dapat diungkapkan secara transparan dan akurat, sehingga dapat membantu investor dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam suatu perusahaan untuk mengambil keputusan sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya prinsip-prinsip GCG dalam perusahaan, maka pihak-pihak yang terkait di perusahaan memiliki tanggung jawab yang jelas sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga dapat mendorong pengelolaan organisasi yang demokratis, lebih accountable, lebih transparan, serta akan meningkatkan keyakinan bahwa perusahaan dan organisasi lainnya dapat menyumbangkan manfaat tersebut dalam jangka panjang. Dalam hal ini,


(51)

tentu saja kinerja keuangan perusahaan akan meningkat karena seiring dengan berjalan lancar.

Paradita (2009) ”Prinsip GCG diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan yang dicapai jika perusahaan mampu beroperasi dengan memenuhi laba yang ditargetkan ”. Adapun manfaat dari penerapan GCG salah satunya yaitu meningkatkan produktifitas dan efisiensi perusahaan yang tentu saja berimbas terhadap penjualan. Dengan adanya laba bersih yang baik akan berpengaruh pada kinerja perusahaan yang pada penelitian ini dapat dilihat dari meningkatnya rasio ROE, ROI, dan EPS.

2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian serta tinjauan terhadap penelitian terdahulu yang telah dilakukan, maka terdapat 3 hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

1. GCG berpengaruh terhadap ROE. 2. GCG berpengaruh terhadap ROI. 3. GCG berpengaruh terhadap EPS.


(52)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kausal yang berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2003:30).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan go publik di Indonesia yang terdaftar dalam pemeringkatan CGPI pada tahun 2007-2009 berjumlah 36 perusahaan. Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non

probability sampling yaitu dengan cara purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel yaitu :

1. terdaftar di BEI dari tahun 2007 – 2009,

2. terdaftar dalam pemeringkatan CGPI dari tahun 2007 – 2009, 3. menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2007 – 2009.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka dari 36 perusahaan yang go publik yang terdaftar dalam pemeringkatan CGPI diperoleh 10 perusahaan


(53)

yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Perusahaan-perusahaan tersebut ditunjukkan dalam tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1

Daftar Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan

1 PT Adhi Karya (persero) Tbk

2 PT Aneka Tambang Tbk

3 PT Bank Mandiri Tbk

4 PT Bank CIMB Niaga Tbk

5 PT Bakrieland Dev. Tbk

6 PT Elnusa Tbk

7 PT Indosat Tbk

8 PT Panorama Transportasi Tbk

9 PT Bukit Asam Tbk

10 PT United Tractor Tbk

10 perusahaan yang menjadi sampel diatas diperoleh dari uji kriteria, sedangkan pada awalnya terdapat 36 perusahaan yang menjadi populasi penelitian (lihat lampiran 1).

C. Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. Data yang diperoleh meliputi laporan CGPI dan laporan keuangan perusahaan yang memenuhi kriteria sampel penelitian yang diperoleh dari laporan keuangan sejumlah perusahaan di Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2007-2009. Data penelitian bersifat pooling yaitu gabungan dari time series dan data cross sectional selama periode pengamatan tahun


(54)

2007-2009 untuk beberapa perusahaan yang terpilih menjadi sampel penelitian.

Data penelitian berupa :

1. data nama perusahaan yang termasuk dalam pemeringkatan CGPI yang dilakukan oleh IICG selama tahun 2007-2009,

2. data perusahaan berupa data besarnya nilai ROE, ROI, dan EPS dari masing-masing perusahaan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari data mengenai hal-hal atau variable yang akan diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Indonesian Capital

Market Directory (ICMD) dan data historik dari IICG dengan cara

mendownload melalui situs www.iicg.org.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban sementara tersebut masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud itulah diperlukan pengumpulan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.


(55)

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel Independen (GCG)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah penerapan GCG. Penerapan GCG adalah sebarapa baik perusahaan menerapkan GCG. Pengukuran penerapan GCG dilakukan dengan menggunakan skor penerapan GCG yang dipublikasikan oleh IICG. Indeks yang digunakan untuk memberikan skor berupa angka mulai dari 0 sampai 100, jika perusahaan memiliki skor mendekati atau mencapai nilai 100 maka perusahaan tersebut semakin baik dalam menerapkan GCG.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan. Variabel kinerja keuangan perusahaan ini diproksi dengan nilai return on equity (ROE), return on investment (ROI), dan earning per share (EPS).

a. Return On Equity (ROE)

Return On Equity sering disebut juga dengan rate of return on

net worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dengan modal sendiri.


(56)

b. Return On Investment (ROI)

Return On Investment adalah kemampuan modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan investor.

ROI = x 100%

c. Earning Per Share

Earning Per share adalah kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan perlembar saham pemilik.

EPS = x100%

F. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data dilakukan dengan metode analisis statistik. Pengujian dilakukan setelah uji asumsi klasik, pengujian dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier sederhana sebagai berikut :

model 1 :

= a +

X + e model 2 :

= a +

X + e model 3 :

= a +

X + e

Keterangan :

= ROE perusahaan sampel = ROI perusahaan sampel


(57)

= EPS perusahaan sampel = Penerapan GCG

= Nilai intercept = Koefisien Regresi

= Error (Tingkat kesalahan)

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atatu dekripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewnes (kemencengan distribusi). Dalam penelitian ini penulis menjabarkan statistik deskriptif berupa mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal.

Model regresi yang baik adalah yang memiki distribusi data normal mendekati data normal, uji normalitas dilakukan dengan analisis grafik dengan melihat grafik histogram dan


(58)

distribusi normal, artinya titik puncak kurva berada di titik nol (0) pada sumbu X maka model regresi memenuhi syarat normalitas, begitu juga sebaliknya.

Pengujian normalitas data juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik, yaitu alat uji statistik Kolmogorov-Smirnov (uji K-S). Jika tingkat signifikannya lebih besar dari 0,05 maka data itu terdidtribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi akan muncul bila data yang dipakai adalah data runtut waktu (time series). “Autokorelsi akan muncul bila data sesudahnya merupakan fungsi dari data sebelumnya atau data sesudahnya memiliki korelasi yang tinggi dengan data sebelumnya pada data runtut waktu dan besaran data sangat tergantung pada tempat data tersebut terjadi.” (Ghozali, 2005:175). Untuk mendeteksi adanya autokorelasi bisa digunakan tes Durbin Watson (DW).

Deteksi autokorelasi dengan cara ini dimulai dengan menghitung nilai d, setelah nilai d diketemukan maka tahapan berikutnya adalah menentukan nilai du dan dl dengan menggunakan table Durbin Watson.


(59)

du < d < 4-du = Tidak ada autokorelasi d < dl = Terdapat autokorelasi positif d- 4-dl = Terdapat autokorelasi negatif

dl < d < du = Tidak ada keputusan tentang autokorelasi 4-du < d < 4-dl Tidak ada keputusan tentang autokorelasi.

Cara untuk mengatasi adanya masalah autokorelasi (bila ada) adalah dengan cara menambahkan satu variabel baru, yaitu variabel lag – 1.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah adalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastis atau tidak terjadi heterokedastisitas. Menurut Ghozali (2005 : 105), cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas antara lain dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residual SRESID.

Deteksi ada tidaknya heteroskedaktisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah


(60)

di-studentized. Terdapat 2 dasar analisis untuk menentukan terjadi atau tidaknya heterokedastisitas.

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik melebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Selain itu, untuk mengetahui masalah heteroskedastisitas ini dapat menggunakan korelasi jenjang

Spearman, maka harus menghitung nilai korelasi untuk setiap

variabel independen terhadap nilai residu, baru kemudian dicari tingkat signifikansinya. Park dan Glejser test memiliki dasar tes yang sama yaitu meregresikan kembali nilai residu ke variabel independen. Cara untuk mengurangi masalah heteroskedastisitas adalah menurunkan besarnya rentang (range) data. Cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan rentang data adalah melakukan transformasi (manipulasi) logaritma. Tindakan ini bisa dilakukan bila semua data bertanda positif.


(61)

3. Pengujian Hipotesis a. Uji Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:

H

01 : b1 ≤ 0 Penerapan GCG tidak berpengaruh positif terhadap ROE.

H

a1 : b1 > 0 Penerapan GCG berpengaruh positif

terhadap ROE.

Kriteria pengujian yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis (H

a1) di atas adalah: jika koefisien regresi b

1 memiliki nilai p-value<0.05 maka Ha1 diterima yang berarti, Penerapan GCG berpengaruh positif terhadap ROE.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:

H

02 : b2 ≤ 0 Penerapan GCG tidak berpengaruh positif terhadap ROI.

H

a2 : b2 > 0 Penerapan GCG berpengaruh positif terhadap ROI.


(62)

Kriteria pengujian yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis (H

a2) di atas adalah: jika koefisien regresi b

2 memiliki nilai p-value<0.05 maka H

a2 diterima yang berarti, Penerapan GCG berpengaruh positif terhadap ROI.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:

H

03 : b3 ≤ 0 Penerapan GCG tidak berpengaruh positif terhadap EPS.

H

a3 : b3 > 0 Penerapan GCG berpengaruh positif terhadap EPS.

Kriteria pengujian yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis (H

a3) di atas adalah: jika koefisien regresi b

3 memiliki nilai p-value<0.05 maka H

a3 diterima yang berarti, Penerapan GCG berpengaruh positif terhadap EPS.

b. Koefisien Determinasi ( )

R Square pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini R Square digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan skor penerapan


(63)

GCG (X) dalam menerangkan ROE ( ), ROI ( ), dan EPS ( ).

c. Uji Signifikansi Parsial (t-test)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat besarnya nilai variabel dependen dengan menggunakan t-test yaitu pengujian yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh secara signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen dikatakan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen apabila variabel tersebut memiliki nilai signifikansi (sig) dibawah 0,05.


(64)

G. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian yang direncanakan sebagai berikut : Tahapan Penelitian Januari 2011 Februari 2011 Maret 2011 April 2011 Mei 2011 Juni 2011 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Judul Penyelesaian Proposal Bimbingan Proposal Seminar Proposal Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisis Data Bimbingan Skripsi Ujian Komprehensif Peneliti mengajukan proposal skripsi pada minggu kedua Januari yaitu tanggal 13 Januari 2011 dan melaksanakan bimbingan perbaikan proposal selama 2 minggu. Seminar proposal dilaksanakan pada minggu pertama Maret yaitu pada tanggal 04 Maret 2011. Pengumpulan dan pengolahan data hingga penyelesaian skripsi dilakukan dalam waktu 13 minggu dan dilanjutkan dengan bimbingan skripsi yang dimulai pada minggu kedua Mei yaitu tanggal 10 Mei 2011. Ujian komprehensif pada minggu kedua bulan Juni yang direncanakan pada tanggal 15 Juni 2011.


(65)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebgaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atatu generalisasi (Sugiyono, 2007:142). Deskripsi suatu data dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar


(66)

deviasi, varian, maksimum, dan minimum. Berikut ini akan dijelaskan hasil statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian.

a. GCG (X)

Tabel 4.1 berikut menyajikan deskripisi total skor penerapan GCG dari sampel perusahaan:

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Total Skor Penerapan GCG

N Minimum Maksimum Mean Std. Deviation

GCG 30 64.74 90.65 80.1147 7.87137

Sumber : Hasil Olah Data SPSS,2011

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dideskripsikan bahwa variable skor penerapan GCG perusahaan sampel memilki rata-rata sebesar 80.1147% dengan nilai minimum sebesar 64.74% dan nilai maksimum sebesar 90.65%. Besarnya nilai standar deviasi adalah 7.87137%, hal ini menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata skor penerapan GCG adalah +7.87137% sedangkan penurunan nilai rata-rata skor penerapan GCG yang mungkin adalah -7.87137%.

b. Return On Equity-ROE

Tabel 4.2 berikut menyajikan deskripsi total ROE dari sampel perusahaan:

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Total ROE

N Minimum Maksimum Mean Std.


(67)

ROE 30 0.03 0.58 0.1791 0.13167 Sumber : Hasil Olah data SPSS,2011

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan bahwa variable ROE perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 0.1791% dengan nilai minimum sebesar 0.03% dan nilai maksimum sebesar 0.58%. Besarnya nilai standar deviasi adalah 0.13167%, hal ini menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata ROE adalah peningkatan maksimum yang mungkin sebesar +0.13167% sedangkan penurunan nilai rata-rata ROE yang mungkin adalah -0.13167%.

c. Return On Invesment-ROI

Tabel 4.3 berikut menyajikan deskripsi total ROI dari sampel perusahaan:

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Total ROI

N Minimum Maksimum Mean Std.

Deviation

ROI 30 0.01 0.43 0.0820 0.10315

Sumber : Hasil Olah data SPSS,2011

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variable ROI perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 0.0820% dengan nilai minimum sebesar 0.01% dan nilai maksimum sebesar 0.43%. Besarnya nilai standar deviasi adalah 0.10315%, hal ini menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata ROI adalah peningkatan maksimum yang


(68)

mungkin sebesar +0.10315% sedangkan penurunan nilai rata-rata ROI yang mungkin adalah -0.10315%.

d. Earning Per Share-EPS

Tabel 4.4 berikut menyajikan deskripsi total EPS dari sampel perusahaan:

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Total EPS

N Minimum Maksimum Mean Std.

Deviation EPS 30 6.64 1184.00 262.1720 335.50555 Sumber : Hasil Olah data SPSS,2011

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskripsikan bahwa variable EPS perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 262.1720% dengan nilai minimum sebesar 6.64% dan nilai maksimum sebesar 1184.00%. Besarnya nilai standar deviasi adalah 335.50555%, hal ini menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata EPS adalah peningkatan maksimum yang mungkin sebesar +335.50555% sedangkan penurunan nilai rata-rata EPS yang mungkin adalah -335.50555%.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji regresi linier sederhana. Uji ini terdiri dari uji normalitas data, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas.

a. Hasil Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atatu residual memiliki


(69)

distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atatu tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Cara yang digunakan peneliti adalah dengan analisis grafik dan analisis statistik pada ketiga fungsi sesuai dengan jumlah variable dependennya.

Dalam analisis grafik, dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Pada analisis statistik dilakukan dengan alat uji Kolmogorv Smirnov. Apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka data bitu terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat dibawah ini.

1). Hasil uji normalitas terhadap variable ROE

Hasil pengujian normalitas terhadap variable dependen ROE akan disajikan pada table 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas GCG Terhadap ROE One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .12441984 Most Extreme

Differences

Absolute .167

Positive .167

Negative -.113


(70)

Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2011

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi independen dan variable dependen ROE menunjukkan data terdistribusi secara normal, karena hasil signifikansinya adalah 0,370 dan diatas nilai signifikansinya 0,05 dengan kata lain variable residual berdistribusi normal.

Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik histogram yang akan disajikan pada gambar 4.1 dan normal probability plot yang akan disajikan pada gambar 4.2 berikut ini:

Asymp. Sig. (2-tailed) .370

a. Test distribution is Normal b. Calculated from data


(71)

Gambar 4.1

Grafik Histogram GCG Terhadap ROE Sumber : Hasil Olah Data SPSS,2011

Berdasarkan gambar 4.1, terlihat bahwa grafik histogram pola distribusi yang tidak menceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.


(72)

Gambar 4.2

Normal P-Plot GCG Terhadap ROE Sumber : Hasil Olah Data SPSS,2011

Berdasarkan gambar 4.2 pada grafik normal plot terlihat bahwa titik-titik menyebar4 di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan data telah terdistribusi dengan normal.

2). Hasil uji normalitas terhadap variable ROI

Hasil pengujian normalitas terhadap variabel dependen ROI akan disajikan pada tabel 4.6 berikut ini:


(73)

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas GCG Terhadap ROI

Sumber: Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis,2011

Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel independen dan variabel dependen ROI menunjukkan data terdistribusi secara normal, karena hasil signifikansinya adalah 0.055 dan diatas nilai signifikansi 0.05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik histogram yang akan disajikan pada gambar 4.3 dan normal probability plot yang akan disajikan pada gambar 4.4 berikut ini:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .10236486

Most Extreme Differences Absolute .244

Positive .244

Negative -.193

Kolmogorov-Smirnov Z 1.339

Asymp. Sig. (2-tailed) .055

a. Test distribution is Normal b. Calculated from data


(74)

Gambar 4.3

Grafik Histogram GCG Terhadap ROI Sumber : Hasil Olah Data SPSS,2011

Berdasarkan gambar 4.3, terlihat bahwa grafik histogram pola distribusi yang tidak menceng ke kiri atatu ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.


(75)

Gambar 4.4

Normal P-Plot GCG Terhadap ROI Sumber : Hasil Olah Data SPSS, 2011

Berdasarkan gambar 4.4, pada grafik normal plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan data telah terdistribusi normal.

3). Hasil uji normalitas terhadap variabel EPS

Hasil pengujian normalitas terhadap dependen EPS akan disajikan pada tabel 4.7 berikut ini:


(76)

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas GCG Terhadap EPS

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat nahwa nilai signifikansi variabel independen dan variabel dependen EPS menunjukkan data terdistribusi secara normal, karena hasil signifikansinya adalah 0.050 dan di atas nilai signifikansi 0.05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik histogram yang akan disajikan pada gambar 4.5 dan normal probability plot yang akan disajikan pada gambar 4.6 berikut ini:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 330.91314511

Most Extreme Differences Absolute .248

Positive .248

Negative -.189

Kolmogorov-Smirnov Z 1.359

Asymp. Sig. (2-tailed) .050

a. Test distribution is Normal b. Calculated from data


(77)

Gambar 4.5

Grafik Histogram GCG terhadap EPS Sumber : Hasil Olah Data SPSS,2011

Berdasarkan gambar 4.5, terlihat bahwa grafik histogram pola distribusi yang tidak menceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.


(78)

Gambar 4.6

Normal P-Plot GCG terhadap EPS Sumber: Hasil Olah Data SPSS,2011

Berdasarkan gambar 4.6, pada grafik normal plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan data telah terdistribusi normal.

Berdasarkan tabel 4.1 - 4.7 dan gambar 4.1 – 4.6 dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel memenuhi asumsi normalitas.

b. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan


(1)

(2)

Lampiran vii

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

1. Variabel Dependen ROE

2. Variabel Dependen ROI

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .12441984 Most Extreme

Differences

Absolute .167

Positive .167

Negative -.113

Kolmogorov-Smirnov Z .917

Asymp. Sig. (2-tailed) .370

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .10236486

Most Extreme Differences Absolute .244

Positive .244

Negative -.193

Kolmogorov-Smirnov Z 1.339

Asymp. Sig. (2-tailed) .055

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

3. Variabel Dependen EPS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 330.91314511

Most Extreme Differences Absolute .248

Positive .248

Negative -.189

Kolmogorov-Smirnov Z 1.359

Asymp. Sig. (2-tailed) .050

a. Test distribution is Normal. c. Calculated from data.


(4)

Lampiran viii

Scatterplot

1. Variabel Dependen ROE


(5)

(6)

Lampiran ix Autokorelasi

1. Variabel Dependen ROE

Model

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of The Estimate

Durbin-Watson

1 0.327 0.107 0.075 0.12662 2.025

c.Predictor: (Constant),GCG

d.Dependen Variabel: ROE

2. Variabel Dependen ROI Model

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of The Estimate

Durbin-Watson

1 0.015 -0.020 0.10418 2.266

a. Predictor: (Constant),GCG

b.Dependen Variabel: ROI

3. Variabel Dependen EPS Model

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of The Estimate

Durbin-Watson

1 0.027 -0.008 336.77047 1.858

a. Predictor: (Constant),GCG


Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Return on Investment dan Return on Equity Pada Perusahaan yang Terdaftar di Indonesian Institute for Crorporate Governance (IICG)

0 59 84

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Pada The Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG)

2 33 80

ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Hasil Survei The Indonesian Institute Corporate Governance Tahun 2013- 2014)

0 14 99

PERAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX SERTA UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA HASIL SURVEI THE INDONESIAN INSTITUTE FOR CORPORATE GOVERNANCE (IICG) PERIODE 2010-2012.

0 3 24

The Indonesian Institute for Corporate Governance

0 0 3

Pengaruh Corporate Governance Perception Index dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di The Indonesian Institute of Corporate Governance dan Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Return on Investment dan Return on Equity Pada Perusahaan yang Terdaftar di Indonesian Institute for Crorporate Governance (IICG)

0 0 8

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Return on Investment dan Return on Equity Pada Perusahaan yang Terdaftar di Indonesian Institute for Crorporate Governance (IICG)

1 0 10

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN HASIL SURVEI THE INDONESIAN INSTITUTE CORPORATE GOVERNANCE (IICG) PERIODE 2011-2013 - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN HASIL SURVEI THE INDONESIAN INSTITUTE CORPORATE GOVERNANCE (IICG) PERIODE 2011-2013 - Perbanas Institutional Repository

0 0 15