Karakteristik Usaha Ekonomi Mikro

25 d. Kemampuan untuk mencari sumber pendapatan lain http:en.wikipedia.orgwikitingkat-ekonomi-keluarga.html. 2.5 Usaha Ekonomi Mikro 2.5.1 Pengertian Usaha Ekonomi Mikro Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40KMK.062003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 seratus juta rupiah per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp.50.000.000,-. Usaha Ekonomi Mikro atau yang sering disebut dengan UKM merupakan sektor usaha yang bersentuhan langsung dengan aktifitas ekonomi rakyat sehari- hari. Dalam skala usahanya yang kecil, bahkan sangat kecil sehingga disebut mikro, UKM tidak jarang harus hidup dengan cara gali lubang tutup lubang. Sangat minim bahkan ada yang sama sekali tidak pernah mengalami sentuhan manajemen usaha, segala seuatunya berjalan begitu saja, sebagai suatu wujud komitmen untuk menghidupi keluarga, melayani sesama, memberikan pekerjaan kepada saudara atau tetangga. Tak heran sektor ini paling sering dikelompokkan sebagai yang tidak bankable tidak memenuhi syarat untuk dilayani kredit perbankan http:wisiso.blogspot.com200908pengertian-usaha- mikro.html.

2.5.2 Karakteristik Usaha Ekonomi Mikro

26 Adapun karakteristik atau ciri-ciri dari usaha ekonomi mikro adalah sebagai berikut: a. Jenis barangkomoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti. b. Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat. c. Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha. d. Sumber daya manusianya pengusahanya belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai. e. Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah. f. Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank. g. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP httpid.wikipedia.org.wikiekonomi_mikro.html. Contoh usaha ekonomi mikro antara lain: a. Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya. b. Industri makanan dan minuman, industri meubelair pengolahan kayu dan rotan, industri pandai besi pembuat alat-alat. c. Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar dll; Peternakan ayam, itik dan perikanan. d. Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit konveksi. 27 e. Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha ekonomi mikro adalah suatu segmen pasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya meningkatkan fungsi intermediasi nya karena usaha mikro mempunyai karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro, antara lain : - Perputaran usaha turn over cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus berkembang. f. Tidak sensitif terhadap suku bunga. g. Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter. h. Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat. Namun demikian, disadari sepenuhnya bahwa masih banyak usaha ekonomi mikro yang sulit memperoleh layanan kredit perbankan karena berbagai kendala baik pada sisi usaha ekonomi mikro maupun pada sisi perbankan sendiri. Secara umum beberapa karakteristik usaha mikro yang dapat diamati di Lapangan adalah : a. Bersifat informal dan tidak berbadan hukum; b. Bersifat fluktuatif baik dari segi omset maupun tenaga kerja. Omset dan tenaga kerja bergantung pada permintaan, musim, serta ketersediaan bahan baku. Misalnya industri bola yang mangalami lonjakan pesanan pada saat demam piala dunia melanda Indonesia atau industri pembuat kue atau emping yang kebanjiran pesanan pada saat menjelang hari raya. Ketika permintaan tinggi, omset naik dan tenaga kerja yang terlibat juga meningkat. Oleh sebab itu banyak tenaga kerja di 28 usaha mikro yang sifatnya tenaga kerja lepas. Omset usaha mikro yang relatif stabil terjadi di sektor perdagangan, terutama usaha warungan, karena yang dijual umumnya adalah kebutuhan sehari-hari yang permintaannya tidak dipengaruhi musim. c. Tanpa atau hanya menggunakan teknologin sederhana. Teknologi yang relatif tinggi yang digunakan dalam usaha mikro antara lain mesin jahit dan mesin bubut logam. d. Pelaku usaha mikro relatif mudah berganti jenis usaha, keluar masuknya usaha mikro relatif mudah karena usaha ini tidak memerlukan perizinan formal, modal usaha yang dibutuhkan relatif kecil, serta tidak memerlukan keahlian khusus Lembaga Penelitian SMERU, 2003 : 30.

2.5.3 Manfaat Usaha Ekonomi Mikro