Uraian Tugas Kantor Administrator Bandara Udara menurut

5. Personil pelayanan keamanan dan keselamatan perusahaan angkutan udara. b. pemeriksaan higiene dan sanitasi bandar udara, fasilitas penunjang bandar udara, kesehatan dan keselamatan kerja fasilitas penunjang penerbangan. c. pemeriksaan higiene dan sanitasi pesawat udara.

C. Uraian Tugas Kantor Administrator Bandara Udara menurut

Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 001I2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 79 Tahun 2004. 1. Bidang Keamanan, Keselamatan dan Kelancaran Penerbangan K3P. 1.1. Penentuan Penutupan atau Perpanjangan Jam Operasi Bandar Udara dan Penggunaan atau Penutupan Sebagian Fasilitas Pokok sisi udara untuk dioperasikan dalam keadaan tertentu. 1.1.1. Meneliti, mengevaluasi terhadap kesiapan sebagian danatau keseluruhan fasilitas pokok sisi udara untuk dioperasikan dalam keadaan tertentu. 1.1.2. Menutup sebagian dan atau seluruh fasilitas pokok sisi udara, untuk dioperasikan dalam keadaan tertentu. Yang dimaksud dalam keadaan tertentu sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2001 Pasal 46 ayat 2 penutupan dimaksud dapat terjadi karena sebab-sebab : Universitas Sumatera Utara 1. Huru-hara kekacauan : unjuk rasa, ledakan bom termasuk sabotase di daerah apron ; 2. Adanya bencana alam : gempa bumi, bandar udara dalam keadaan dibawah persyaratan cuaca minimum weather below minima untuk kedatangan dan pemberangkatan pesawat udara 3. Adanya kecelakaan pesawat udara aircraft accident incident dibandar udara ; 4. Adanya pekerjaan konstruksi: pembangunan, perbaikan, pemeliharaan, dan perawatan landasan pacu run way, jalan penghubung landasan pacu taxi way, atau pelataran parkir pesawat udara apron ; 5. Adanya VVIP movement : Kepala Negara Presiden, Wakil Kepala Negara Wakil Presiden dan tamu Negara. 6. Adanya kerusakan peralatan dan fasilitas dibandar udara ; 7. Kegiatan lain yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan yang memerlukan pembuatan NOTAM notice to airman. 1.1.3. Memperpanjang jam operasi bandar udara. 1. Meneliti dan mengevaluasi terhadap permintaan perusahaan penerbangan atau pihak lain yang berkepentingan, misalnya instansi pemerintah Sekretariat Negara, sehubungan Universitas Sumatera Utara pergerakan VVIP, atau instansi pemerintah yang lain sehubungan usaha pertolongan dalam bencana alam ; 2. Menyampaikan laporan hasil perpanjangan jam operasi bandar udara kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara.

1.2. Melakukan Pengendalian dan Pengawasan Terhadap Personil Yang Bersertifikat.

1.2.1. Petugas Pemandu Lalu Lintas Udara PLLU . 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan pemandu lalu lintas udara. 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 172 Tahun 1997 ; a. Memeriksa masa berlakunya Sertifikat Kecakapan Personil SKP dan rating, kepemilikan sertifikat dan keadaan sertifikat rusak, kabur, hilang, dll. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu minimal 3 tiga bulan sekali. b. Menilai dengan cara meneliti prosedur pelaksanaan kerja berdasarkan standar, prosedur, norma, kriteria yang telah ditetapkan. c. Apabila hasil pemantauan dan penilaian tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. SKP masa berlakunya telah habis, personil yang memiliki sertifikat dilarang memberikan pelayanan sampai sertifikat dan rating diperbaharui. 2. Sertifikat tidak sesuai dengan identitas pemilik maka personil dilarang memberikan pelayanan sampai yang bersangkutan memiliki sertifikat yang sesuai dengan identitas pemilik. 3. SKP dalam keadaan rusak, kabur dan hilang diberikan teguran tertulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk segera diperbaharui . 4. Terjadi penyimpangan terhadap norma dan prosedur yang telah ditetapkan sehingga membahayakan keselamatan penerbangan maka personil yang memberikan pelayanan diberhentikan dengan pencabutan sertifikat. 1.2.2. Petugas Bantu Operasi Penerbangan BanOps. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan operasi penerbangan. 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 171 Tahun 1997 ; Universitas Sumatera Utara a. Memeriksa masa berlakunya Sertifikat Kecakapan Personil SKP dan rating, kepemilikan sertifikat dan keadaan sertifikat rusak, kabur, hilang, dll. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu minimal 3 tiga bulan sekali. b. Menilai dengan cara meneliti prosedur pelaksanaan kerja berdasarkan standar, prosedur, norma, kriteria yang telah ditetapkan. c. Apabila hasil pemantauan dan penilaian tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : 1. SKP masa berlakunya telah habis, personil yang memiliki sertifikat dilarang memberikan pelayanan sampai sertifikat dan rating diperbaharui. 2. Sertifikat tidak sesuai dengan identitas pemilik maka personil dilarang memberikan pelayanan sampai yang bersangkutan memiliki sertifikat yang sesuai dengan identitas pemilik. 3. SKP dalam keadaan rusak, kabur dan hilang diberikan teguran tertulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk segera diperbaharui . 4. Terjadi penyimpangan terhadap norma dan prosedur yang telah ditetapkan sehingga membahayakan keselamatan penerbangan maka personil yang Universitas Sumatera Utara memberikan pelayanan diberhentikan dengan pencabutan sertifikat. 1.2.3. Petugas Penerangan Informasi Aeronautika. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan penerangan informasi penerbangan. 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 8 Tahun 1998 ; a. Memeriksa masa berlakunya Sertifikat Kecakapan Personil SKP dan rating, kepemilikan sertifikat dan keadaan sertifikat rusak, kabur, hilang, dll. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu minimal 3 tiga bulan sekali. b. Menilai dengan cara meneliti prosedur pelaksanaan kerja berdasarkan standar, prosedur, norma, kriteria yang telah ditetapkan. c. Apabila hasil pemantauan dan penilaian tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : 1. SKP masa berlakunya telah habis, personil yang memiliki sertifikat dilarang memberikan pelayanan sampai sertifikat dan rating diperbaharui. Universitas Sumatera Utara 2. Sertifikat tidak sesuai dengan identitas pemilik maka personil dilarang memberikan pelayanan sampai yang bersangkutan memiliki sertifikat yang sesuai dengan identitas pemilik. 3. SKP dalam keadaan rusak, kabur dan hilang diberikan teguran tertulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk segera diperbaharui . 4. Terjadi penyimpangan terhadap norma dan prosedur yang telah ditetapkan sehingga membahayakan keselamatan penerbangan maka personil yang memberikan pelayanan diberhentikan dengan pencabutan sertifikat. 1.2.4. Petugas Teknisi Fasilitas Elektronika dan Listrik. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan fasilitas elektronika dan listrik penerbangan. 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 176 tahun 2001, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 157 Tahun 2003 ; a. Memeriksa masa berlakunya Sertifikat Kecakapan Personil SKP dan rating, kepemilikan sertifikat dan keadaan Universitas Sumatera Utara sertifikat rusak, kabur, hilang, dll. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu minimal 3 tiga bulan sekali. b. Menilai dengan cara meneliti prosedur pelaksanaan kerja berdasarkan standar, prosedur, norma, kriteria yang telah ditetapkan. c. Apabila hasil pemantauan dan penilaian tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : 1. SKP masa berlakunya telah habis, personil yang memiliki sertifikat dilarang memberikan pelayanan sampai sertifikat dan rating diperbaharui. 2. Sertifikat tidak sesuai dengan identitas pemilik maka personil dilarang memberikan pelayanan sampai yang bersangkutan memiliki sertifikat yang sesuai dengan identitas pemilik. 3. SKP dalam keadaan rusak, kabur dan hilang diberikan teguran tertulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk segera diperbaharui . 4. Terjadi penyimpangan terhadap norma dan prosedur yang telah ditetapkan sehingga membahayakan keselamatan penerbangan maka personil yang memberikan pelayanan diberhentikan dengan pencabutan sertifikat. Universitas Sumatera Utara 1.2.5. Petugas Pengatur Pergerakan Pesawat Udara di Apron Apron Movement Control . Petugas Pengatur Pergerakan pesawat Udara di Apron AMC termasuk didalamnya petugas Marshaler merangkap sebagai petugas Operator Garbarata. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan pergerakan pesawat di apron. 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 11 I tahun 1997, Keputusan Direktur Jenderal Udara Nomor 140 Tahun 1999, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 100 Tahun 1985 ; a. Memeriksa masa berlakunya Sertifikat Kecakapan Personil SKP dan rating, kepemilikan sertifikat dan keadaan sertifikat rusak, kabur, hilang, dll. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu minimal 3 tiga bulan sekali. b. Menilai dengan cara meneliti prosedur pelaksanaan kerja berdasarkan standar, prosedur, norma, kriteria yang telah ditetapkan. c. Apabila hasil pemantauan dan penilaian tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. SKP masa berlakunya telah habis, personil yang memiliki sertifikat dilarang memberikan pelayanan sampai sertifikat dan rating diperbaharui. 2. Sertifikat tidak sesuai dengan identitas pemilik maka personil dilarang memberikan pelayanan sampai yang bersangkutan memiliki sertifikat yang sesuai dengan identitas pemilik. 3. SKP dalam keadaan rusak, kabur dan hilang diberikan teguran tertulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk segera diperbaharui . 4. Terjadi penyimpangan terhadap norma dan prosedur yang telah ditetapkan sehingga membahayakan keselamatan penerbangan maka personil yang memberikan pelayanan diberhentikan dengan pencabutan sertifikat. 1.2.6. Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran PKP-PK. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran. Universitas Sumatera Utara 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 345 Tahun 1999 ; a. Memeriksa masa berlakunya Sertifikat Kecakapan Personil SKP dan rating, kepemilikan sertifikat dan keadaan sertifikat rusak, kabur, hilang, dll. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu minimal 3 tiga bulan sekali. b. Menilai dengan cara meneliti prosedur pelaksanaan kerja berdasarkan standar, prosedur, norma, kriteria yang telah ditetapkan. c. Apabila hasil pemantauan dan penilaian tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : 1. SKP masa berlakunya telah habis, personil yang memiliki sertifikat dilarang memberikan pelayanan sampai sertifikat dan rating diperbaharui. 2. Sertifikat tidak sesuai dengan identitas pemilik maka personil dilarang memberikan pelayanan sampai yang bersangkutan memiliki sertifikat yang sesuai dengan identitas pemilik. 3. SKP dalam keadaan rusak, kabur dan hilang diberikan teguran tertulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk segera diperbaharui . Universitas Sumatera Utara 4. Terjadi penyimpangan terhadap norma dan prosedur yang telah ditetapkan sehingga membahayakan keselamatan penerbangan maka personil yang memberikan pelayanan diberhentikan dengan pencabutan sertifikat. 1.2.7. Petugas Salvage Pesawat Udara. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan salvage. 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 345 tahun 1999 ; a. Memeriksa masa berlakunya Sertifikat Kecakapan Personil SKP dan rating, kepemilikan sertifikat dan keadaan sertifikat rusak, kabur, hilang, dll. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu minimal 3 tiga bulan sekali. b. Menilai dengan cara meneliti prosedur pelaksanaan kerja berdasarkan standar, prosedur, norma, kriteria yang telah ditetapkan. c. Apabila hasil pemantauan dan penilaian tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. SKP masa berlakunya telah habis, personil yang memiliki sertifikat dilarang memberikan pelayanan sampai sertifikat dan rating diperbaharui. 2. Sertifikat tidak sesuai dengan identitas pemilik maka personil dilarang memberikan pelayanan sampai yang bersangkutan memiliki sertifikat yang sesuai dengan identitas pemilik. 3. SKP dalam keadaan rusak, kabur dan hilang diberikan teguran tertulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk segera diperbaharui . 4. Terjadi penyimpangan terhadap norma dan prosedur yang telah ditetapkan sehingga membahayakan keselamatan penerbangan maka personil yang memberikan pelayanan diberhentikan dengan pencabutan sertifikat. 1.2.8. Petugas Pengamanan Bandar Udara AVSEC. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan pengamanan bandar udara. 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 54 Tahun 2004, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 9 Tahun 2010, Universitas Sumatera Utara a. Memeriksa masa berlakunya Sertifikat Kecakapan Personil SKP dan rating, kepemilikan sertifikat dan keadaan sertifikat rusak, kabur, hilang, dll. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu minimal 3 tiga bulan sekali. b. Menilai dengan cara meneliti prosedur pelaksanaan kerja berdasarkan standar, prosedur, norma, kriteria yang telah ditetapkan. c. Apabila hasil pemantauan dan penilaian tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : 1. SKP masa berlakunya telah habis, personil yang memiliki sertifikat dilarang memberikan pelayanan sampai sertifikat dan rating diperbaharui. 2. Sertifikat tidak sesuai dengan identitas pemilik maka personil dilarang memberikan pelayanan sampai yang bersangkutan memiliki sertifikat yang sesuai dengan identitas pemilik. 3. SKP dalam keadaan rusak, kabur dan hilang diberikan teguran tertulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk segera diperbaharui . 4. Terjadi penyimpangan terhadap norma dan prosedur yang telah ditetapkan sehingga membahayakan keselamatan penerbangan maka personil yang Universitas Sumatera Utara memberikan pelayanan diberhentikan dengan pencabutan sertifikat. 1.2.9. Petugas Pengamanan Operator Penerbangan Security Airlines. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan pengamanan operator penerbangan. 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 54 Tahun 2004 ; a. Memeriksa masa berlakunya Sertifikat Kecakapan Personil SKP dan rating, kepemilikan sertifikat dan keadaan sertifikat rusak, kabur, hilang, dll. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu minimal 3 tiga bulan sekali. b. Menilai dengan cara meneliti prosedur pelaksanaan kerja berdasarkan standar, prosedur, norma, kriteria yang telah ditetapkan. c. Apabila hasil pemantauan dan penilaian tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : 1. SKP masa berlakunya telah habis, personil yang memiliki sertifikat dilarang memberikan pelayanan sampai sertifikat dan rating diperbaharui. Universitas Sumatera Utara 2. Sertifikat tidak sesuai dengan identitas pemilik maka personil dilarang memberikan pelayanan sampai yang bersangkutan memiliki sertifikat yang sesuai dengan identitas pemilik. 3. SKP dalam keadaan rusak, kabur dan hilang diberikan teguran tertulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk segera diperbaharui . 4. Terjadi penyimpangan terhadap norma dan prosedur yang telah ditetapkan sehingga membahayakan keselamatan penerbangan maka personil yang memberikan pelayanan diberhentikan dengan pencabutan sertifikat. 1.3.0. Petugas Passasi chek-in counter. Petugas passasi termasuk didalamnya Petugas Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan passasi. 2. Pengawasan dilakukan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 pasal 10, Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 293 Tahun 1999 ; a. Memeriksa masa berlakunya Sertifikat Kecakapan Personil SKP dan rating, kepemilikan sertifikat dan keadaan Universitas Sumatera Utara sertifikat rusak, kabur, hilang, dll. Pemeriksaan dilakukan dalam waktu minimal 3 tiga bulan sekali. b. Menilai dengan cara meneliti prosedur pelaksanaan kerja berdasarkan standar, prosedur, norma, kriteria yang telah ditetapkan. c. Apabila hasil pemantauan dan penilaian tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : 1. SKP masa berlakunya telah habis, personil yang memiliki sertifikat dilarang memberikan pelayanan sampai sertifikat dan rating diperbaharui. 2. Sertifikat tidak sesuai dengan identitas pemilik maka personil dilarang memberikan pelayanan sampai yang bersangkutan memiliki sertifikat yang sesuai dengan identitas pemilik. 3. SKP dalam keadaan rusak, kabur dan hilang diberikan teguran tertulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk segera diperbaharui . 4. Terjadi penyimpangan terhadap norma dan prosedur yang telah ditetapkan sehingga membahayakan keselamatan penerbangan maka personil yang memberikan pelayanan diberhentikan dengan pencabutan sertifikat. Universitas Sumatera Utara

1.3. Melakukan Pengawasan dan Pengendalian Terhadap Fasilitas dan Peralatan Bandar Udara.

1.3.1. Fasilitas Sisi Udara Airside. Fasilitas sisi udara meliputi : landasan pacu, taxiway, apron dan airstrip. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan prosedur pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan sisi udara. 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 44 Tahun 2002, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 161 Tahun 2003 : a. Memantau fasilitas dan peralatan sisi udara minimal 1 satu bulan sekali. b. Meneliti sertifikat fasilitas dan peralatan sisi udara dalam waktu 3 bulan sekali serta meneliti fungsi dan kinerja fasilitas dan peralatan sisi udara performance check. c. Apabila hasil pengawasan tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : 1. Kinerja fasilitas dan peralatan berkurang, diberikan saran atau diperintahkan untuk dilakukan perbaikan diganti. Universitas Sumatera Utara 2. Sertifikat masa berlaku akan habis, memberikan rekomendasi kepada penyelenggara bandara untuk diperpanjang. 3. Sertifikat masa berlakunya telah habis dan tidak sesuai dengan peruntukan, dilarang untuk dioperasikan sampai sertifikat diperbaharui . 4. Kegiatan pelayanan tidak sesuai prosedur karena kelalaian diberikan teguran tertulis. 5. Kegiatan pelayanan membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, pengoperasiannya dihentikan dan penyelengara bandara diberikan peringatan tertulis. 6. Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara apabila ditemukan penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. 1.3.2. Fasilitas Sisi Darat Landside. Fasilitas sisi darat temasuk terminal penumpang, bangunan operasi, menara pengawas lalu lintas udara dan depo pengisian bahan bakar pesawat udara. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan prosedur pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan sisi darat bandar udara. Universitas Sumatera Utara 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 44 Tahun 2002 ; a. Memantau fasilitas dan peralatan sisi darat minimal 1 satu bulan sekali. b. Meneliti sertifikat fasilitas dan peralatan sisi darat dalam waktu 3 bulan sekali serta meneliti fungsi dan kinerja fasilitas dan peralatan sisi darat performance check. c. Apabila hasil pengawasan tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : 1. Kinerja fasilitas dan peralatan berkurang, diberikan saran atau diperintahkan untuk dilakukan perbaikan diganti. 2. Sertifikat masa berlaku akan habis, memberikan rekomendasi kepada penyelenggara bandara untuk diperpanjang. 3. Sertifikat masa berlakunya telah habis dan tidak sesuai dengan peruntukan, dilarang untuk dioperasikan sampai sertifikat diperbaharui . 4. Kegiatan pelayanan tidak sesuai prosedur karena kelalaian diberikan teguran tertulis. Universitas Sumatera Utara 5. Kegiatan pelayanan membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, pengoperasiannya dihentikan dan penyelengara bandara diberikan peringatan tertulis. 6. Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara apabila ditemukan penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. 1.3.3. Fasilitas Navigasi Penerbangan Telnav. Fasilitas navigasi penerbangan termasuk diantaranya ; NDB, DVOR, ILS, RADAR. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan prosedur pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan. 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2002, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 157 Tahun 2002 ; a. Memantau fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan minimal 1 satu bulan sekali. b. Meneliti sertifikat fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan dalam waktu 3 bulan sekali serta meneliti fungsi Universitas Sumatera Utara dan kinerja fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan performance check. c. Apabila hasil pengawasan tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : 1. Kinerja fasilitas dan peralatan berkurang, diberikan saran atau diperintahkan untuk dilakukan perbaikan diganti. 2. Sertifikat masa berlaku akan habis, memberikan rekomendasi kepada penyelenggara bandara untuk diperpanjang. 3. Sertifikat masa berlakunya telah habis dan tidak sesuai dengan peruntukan, dilarang untuk dioperasikan sampai sertifikat diperbaharui . 4. Kegiatan pelayanan tidak sesuai prosedur karena kelalaian diberikan teguran tertulis. 5. Kegiatan pelayanan membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, pengoperasiannya dihentikan dan penyelengara bandara diberikan peringatan tertulis. 6. Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara apabila ditemukan penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara 1.3.4. Fasilitas Pengamatan Penerbangan. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan prosedur pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan pengamatan penenerbangan. 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 44 Tahun 2002, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2002, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 157 Tahun 2002 ; a. Memantau fasilitas dan peralatan pengamatan penerbangan minimal 1 satu bulan sekali. b. Meneliti sertifikat fasilitas dan peralatan pengamatan penerbangan dalam waktu 3 bulan sekali serta meneliti fungsi dan kinerja fasilitas dan peralatan pengamatan penerbangan performance check. c. Apabila hasil pengawasan tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : 1. Kinerja fasilitas dan peralatan berkurang, diberikan saran atau diperintahkan untuk dilakukan perbaikan diganti. Universitas Sumatera Utara 2. Sertifikat masa berlaku akan habis, memberikan rekomendasi kepada penyelenggara bandara untuk diperpanjang. 3. Sertifikat masa berlakunya telah habis dan tidak sesuai dengan peruntukan, dilarang untuk dioperasikan sampai sertifikat diperbaharui . 4. Kegiatan pelayanan tidak sesuai prosedur karena kelalaian diberikan teguran tertulis. 5. Kegiatan pelayanan membahayakan keamanan dan Keselamatan penerbangan, operasinya dihentikan dan penyelengara bandara diberikan peringatan tertulis. 6. Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara apabila ditemukan penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. 1.3.5. Fasilitas Alat Bantu Pendaratan Visual. Fasilitas alat bantu pendaratan visual termasuk diantaranya runway, lighting, taxiway lighting, visual approach slope indicatorVASI, visual approach precission indicatorPAPI. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan prosedur pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan bantu pendaratan visual. Universitas Sumatera Utara 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 44 Tahun 2002, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2002, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 157 Tahun 2002 ; a. Memantau fasilitas dan peralatan bantu pendaratan visual minimal 1 satu bulan sekali. b. Meneliti sertifikat fasilitas dan peralatan bantu pendaratan visual dalam waktu 3 bulan sekali serta meneliti fungsi dan kinerja fasilitas dan peralatan bantu pendaratan visual performance check. c. Apabila hasil pengawasan tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : 1. Kinerja fasilitas dan peralatan berkurang, diberikan saran atau diperintahkan untuk dilakukan perbaikan diganti. 2. Sertifikat masa berlaku akan habis, memberikan rekomendasi kepada penyelenggara bandara untuk diperpanjang. 3. Sertifikat masa berlakunya telah habis dan tidak sesuai dengan peruntukan, dilarang untuk dioperasikan sampai sertifikat diperbaharui . Universitas Sumatera Utara 4. Kegiatan pelayanan tidak sesuai prosedur karena kelalaian diberikan teguran tertulis. 5. Kegiatan pelayanan membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, pengoperasiannya dihentikan dan penyelengara bandara diberikan peringatan tertulis. 6. Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara apabila ditemukan penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. 1.3.6. Fasilitas Komunikasi Penerbangan. Fasilitas komunikasi penerbangan antara lain ; komunikasi antar stasiun penerbangan, AMSC dan komunikasi lalu lintas penerbangan. 1. Pengendalian : memberikan arahan, petunjuk, bimbingan prosedur pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan komunikasi penerbangan. 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001, pasal 11, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 44 Tahun 2002, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2002, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 157 Tahun 2002, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 115 Tahun 2002, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 114 Tahun 2002 ; Universitas Sumatera Utara a. Memantau fasilitas dan peralatan komunikasi penerbangan minimal 1 satu bulan sekali. b. Meneliti sertifikat fasilitas dan peralatan komunikasi penerbangan dalam waktu 3 bulan sekali serta meneliti fungsi dan kinerja fasilitas dan peralatan komunikasi penerbangan performance check. c. Apabila hasil pengawasan tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dapat dikenakan tindakan korektif sebagai berikut : 1. Kinerja fasilitas dan peralatan berkurang, diberikan saran atau diperintahkan untuk dilakukan perbaikan diganti. 2. Sertifikat masa berlaku akan habis, memberikan rekomendasi kepada penyelenggara bandara untuk diperpanjang. 3. Sertifikat masa berlakunya telah habis dan tidak sesuai dengan peruntukan, dilarang untuk dioperasikan sampai sertifikat diperbaharui . 4. Kegiatan pelayanan tidak sesuai prosedur karena kelalaian diberikan teguran tertulis. 5. Kegiatan pelayanan membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, pengoperasiannya dihentikan dan penyelengara bandara diberikan peringatan tertulis. Universitas Sumatera Utara 6. Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara apabila ditemukan penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. 1.4. Pengawasan Pergerakan Orang dan Kendaraan di Daerah Terbatas non public area NPA dan restricted public area RPA Pemberian izin masuk orang atau kendaraan PAS yang akan melakukan kegiatan di daerah terbatas non public area NPA dan restricted public area RPA di Bandar Udara. 1. Menyeleksi danatau memeriksa permohonan ijin masuk PAS orang dan kendaraan, memberikan persetujuan terhadap permohonan tersebut dan menerbitkan Ijin masuk orang dan kendaraan. 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 54 Tahun 2004, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 100 Tahun 1985, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 140 VI 1999 ; a. Memantau pelaksanaan pemeriksaan PAS orang dan kendaraan oleh petugas security dan AMC dengan pengamatan secara langsung. b. Petugas sekurity dan AMC harus segera memberikan laporan kepada Kepala Administrator Bandar Udara apabila, ditemukan orang atau kendaraan yang tidak memiliki ijin masuk, PAS Universitas Sumatera Utara tidak sesuai dengan identitas pemegang PAS, PAS tidak sesuai dengan peruntukannya dan PAS dalam keadaan rusak. c. Apabila berdasarkan hasil pemantauan dan laporan petugas sekurity dan AMC ditemukan penyimpangan terhadap ketentuan yang berlaku maka diberikan tindakan korektif sebagai berikut : 1. Orang atau kendaraan yang tidak memilik ijin masuk dilarang untuk memasuki daerah terbatas. 2. PAS tidak sesuai dengan identitas pemengang PAS, maka PAS dicabut dan pemilik PAS dilarang untuk memasuki daerah terbatas, pengguna PAS dicatat identitasnya dan diberikan teguran serta akan ditolak permohonan PAS baru.. 3. PAS tidak sesuai dengan peruntukannya, diberikan teguran dan arahan sesuai peruntukannya yang tercantum dalam PAS. 4. PAS dalam keadaan rusak harus segera diperbaharui. 5. Prosedur dan tata cara penerbitan izin masuk orang atau kendaraan PAS yang akan melakukan kegiatan di daerah terbatas di Bandar Udara harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara 6. Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara apabila ditemukan penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan.

2. Bidang Keamanan dan Ketertiban Bandar Udara K2B.

2.1. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan sistem pengamanan dan pelayanan bandar udara yang meliputi pengamanan personil, pengamanan fisik materiil, pengamanan informasi dan pengamanan kegiatan serta melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan unsur-unsur pengamanan yang bertugas di bandar udara situasi hijau. 1. Memberikan petunjuk, bimbingan, arahan tentang program pengamanan bandar udara dan penerbangan sipil. 2. Pengawasan dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 9 Tahun 2010. a. Memantau kegiatan pengamanan bandar udara secara langsung atau berdasarkan laporan harian yang diterima dalam kondisi aman, memantau unsur-unsur pengamanan yang bertugas di bandar udara dan memantau situasi bandar udara secara langsung. b. Menganalisis kemungkinan terjadinya situasi yang menggangu keamanan dan ketertiban di bandar udara. Universitas Sumatera Utara c. Melaporkan hasil pemantauan apabila ditemukan kemungkinan terjadi situasi yang mengganggu keamanan dan ketertiban di bandar udara dan segera melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara. 2.2. Sebagai koordinator, pemengang komando dan pengendali keamanan dan ketertiban dalam menghadapi ancaman situasi kuning, dan meningkatkan pelaksanaan sistem pengamanan bandar udara, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan segera memberitahukan kapada aparat POLRI setempat. 1. Pelaksanan : a. Sebagai komando dalam keadaan tak terduga contigency plans yang terjadi sejak pesawat udara mendarat di bandara atau sampai terbang. b. Melaksanakan program penanggulangan keadaan tak terduga contingency plans. c. Melaporkan pelaksanaan program penanggulangan keadaan tak terduga kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara d. Koordinasi dengan instansi terkait terhadap ancaman keamanan di bandar udara. e. Menetapkan kondisi keamanan di bandar udara berdasarkan tingkat ancaman. Universitas Sumatera Utara 2. Meningkatkan pelaksanaan sistem pengamanan bandar udara situasi kuning : a. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan b. Segera memberitahukan kepada Polri setempat c. Sebagai pemengang kendali keamanan dan ketertiban d. Melakukan pemeriksaan atau skrining terhadap orang, barang, jinjingan, pos, dan kargo di daerah RPA dan NPA. e. Melaporkan pelaksanaan program penanggulangan keadaan tak terduga kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara. 3. Dalam situasi merah, memberikan dukungan operasional kepada POLRI. 2.3. Pengawasan pelaksanaan keamanan dan ketertiban di daerah lingkungan kerja bandar udara dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2.4. Penanggung jawab atas terlaksananya Program Pengamanan Bandara Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 9 Tahun 2010. 1. Membentuk komite pengamanan bandara. 2. Menyusun, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan program pengamanan bandara bersama-sama dengan penyelenggara bandara. 3 Melaksanakan koordinasi pelaksanaan program pengamanan bandar udara dengan instansi terkait. 4. Melakukan survei situasi dan identifikasi kerawanan di bandara. Universitas Sumatera Utara 5. Melakukan inspeksi pelaksanaan prosedur pengamanan di bandar udara. 6. Melaksanakan pengujian terhadap seluruh aspek pelaksanaan pengamanan di bandar udara. 7. Melaksanakan pelatihan kemampuan pengamanan bandar udara secara berkala 8. Memadukan kebutuhan pengamanan penerbangan kedalam perancangan dan pembangunan fasilitas baru serta peningkatan fasilitas yang telah tersedia. 9. Melakukan pengawasan terhadap implementasi program pengamanan operator pesawat udara yang harus memuat penjelasan tentang tindakan dan prosedur wajib oleh operator pesawat udara untuk melindungi penumpang, awak pesawat, petugas di darat, pesawat terbang dan fasilitas operator pesawat udara dari tindakan melawan hukum. 2.5. Pengamanan sementara terhadap pelaku tindak pidana di daerah lingkungan kerja bandar udara, guna proses lebih lanjut oleh instansi pemerintahan yang bertanggung jawab dibidang keamanan dan ketertiban masyarakat. Tindakan melawan hukum berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 9 Tahun 2010, tindakan yang di kategorikan : Universitas Sumatera Utara 1. Tindakan kekerasan terhadap seseorang di atas pesawat udara dalam penerbangan yang memungkinkan membahayakan keselamatan pesawat udara 2. Menghancurkan atau merusak pesawat udara yang akan dioperasikan sehingga menyebabkan pesawat udara tidak dapat terbang atau membahayakan keselamatan selama penerbangan. 3. Menempatkan alat atau bahan di pesawat udara dengan cara apapun sehingga pesawat udara tidak dapat terbang, rusak, hancur, atau membahayakan keselamatan penerbangan. 4. Menghancurkan, merusakdan mengganggu operasi fasilitas navigasi penerbangan yang berakibat membahayakan keselamatan penerbangan. 5. Komunikasi informasi palsu yang berakibat membahayakan keselamatan penerbangan. 6. Melakukan tindakan melawan hukum yang disertai dengan menggunakan peralatan, zat atau bahan atau senjata. Pelaksanaan pengamanan sementara dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 9 tahun 2010. Universitas Sumatera Utara

D. Kendala-kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Pendidikan dan