Batasan Operasional Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

A. Batasan Operasional

Untuk menghindari kesimpangsiuran dan kesalahpahaman dalam rangka membahas dan menganalisis permasalahan, serta di dalam penyebaran kuisioner kepada responden, maka penelitian ini akan dibatasi pada: e. Usaha kecil yang berlokasi di Kota Medan dan sekitarnya. f. Usaha kecil yang masih aktif menjadi mitra binaan dari program pemberian Kredit Usaha Kecil pada PT. BPR AL-WASHLIYAH Medan, yang menerima kredit pada periode tahun 2005 – 2009.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel dari suatu faktor yang berkaitan dengan variabel faktor lainnya. Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya suatu pengukuran dalam sebuah penelitian Kuncoro, 2003: 29. Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitian dapat didefinisikan sebagai berikut: a. Variabel Bebas X Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian Kredit Usaha Kecil yang diberikan oleh BPR AL-WASHLIYAH Medan. Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau Universitas Sumatera Utara melabakan suatu pinjaman dengan janji bahwa waktu pembayarannya ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang telah disepakati Astiko dan Sunardi, 2002: 5. Adapun indikator dari pengalokasian kredit dari: a. Modal Awal Pihak bank akan memperhatikan jumlah modal awal yang dimiliki oleh unit usaha, sebelum memberikan sejumlah kredit kepada unit usaha tersebut. Modal awal juga merupakan salah satu indikator keputusan bagi pihak bank untuk memberikan ataupun tidak memberikan kreditnya kepada suatu unit usaha. b. Jumlah Pinjaman Kredit Salah satu indikator pengalokasian kredit kepada unit usaha adalah berapa jumlah kredit yang dibutuhkan oleh unit usaha tersebut. Pihak bank juga akan membatasi jumlah kredit yang akan diberikan kepada unit usaha sesuai dengan penilaian yang dilakukan oleh pihak bank terhadap unit usaha tersebut. c. Penggunaan Kredit Pihak bank di dalam rangka pengalokasian kreditnya, akan mengawasi penggunaan kredit oleh unit usaha tersebut, apakah kredit digunakan untuk pengembangan usaha ataupun digunakan untuk keperluan konsumsi. Tingkat persentase penggunaan kredit untuk pengembangan usaha juga merupakan indikator dalam pengalokasian kredit. Universitas Sumatera Utara b. Variabel Terikat Y Variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengembangan usaha pedagang kecil di Kota Medan. Usaha kecil merupakan suatu usaha perdagangan atau jasa yang mempunyai modal tidak lebih dari Rp 800.000.000,- delapan ratus juta Rupiah serta usaha produksiindustri atau konstruksi, yang mempunyai modal tidak lebih dari Rp 200.000.000,- dua ratus juta Rupiah Kanisius, 2003: 2. Adapun yang menjadi indikator dari pengembangan usaha pedagang kecil adalah sebagai berikut: 1 Jumlah Pendapatan Jumlah pendapatan merupakan total keseluruhan pendapatan yang diterima oleh suatu unit usaha, perusahaan atau organisasi pada satu periode tertentu. Peningkatan pendapatan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui pengembangan usaha pedagang kecil. 2 Cash-in Flow Tujuan utama dari cash-in flow adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas suatu usaha selama satu periode. Para investor terlebih dahulu akan memperhatikan laporan arus kas dibandingkan laporan laba rugi, karena kas adalah harta lancar yang tingkat likuiditasnya paling tinggi di antara semua harta lancar. Universitas Sumatera Utara 3 Jumlah Pelanggan Salah satu indikator dari pengembangan usaha kecil yaitu jumlah pelanggan. Pelanggan merupakan konsumen tetap yang membeli produk pada satu tempat yang sama. Usaha kecil dikatakan berkembang, apabila jumlah pelanggan dari usaha kecil tersebut mengalami peningkatan.

F. Skala Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

Tinjauan Tentang Kesejahteraan Keluarga Pedagang Kecil Di Pasar Sore Padang Bulan Medan

16 103 115

Aspek Hukum Pemberian Kredit Usaha Kecil Dalam Prakteknya Di BRI Cabang Tarutung

0 37 127

Tinjauan Tentang Kesejahteraan Keluarga Pedagang Kecil di Pasar Petisah Medan

23 133 123

Pengaruh Pengalokasian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Bank Mandiri Kantor WilayaH I Medan

0 36 92

Pengaruh Kebijakan Kredit Usaha Kecil dan Menengah terhadap Peningkatan Pendapatan Debitur pada PT. Bank Bukopin Cabang Medan

0 26 90

Peran Hukum Perbankan Dalam Pemberdayaan Kredit Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm) (Studi Pada Pt Bank Rakyat Indonesia Cabang Lubuk Pakam)

1 62 141

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN USAHA DAN PEMBERIAN KREDIT PD. BPR GIRI SUKADANA Analisis Pengaruh Pengalaman Usaha Dan Pemberian Kredit PD. BPR Giri Sukadana Terhadap Pendapatan Pedagang Kecil Di Kabupaten Wonogiri.

0 5 13

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN USAHA DAN PEMBERIAN KREDIT PD. BPR GIRI SUKADANA Analisis Pengaruh Pengalaman Usaha Dan Pemberian Kredit PD. BPR Giri Sukadana Terhadap Pendapatan Pedagang Kecil Di Kabupaten Wonogiri.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL DARI BPR BKK DAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KREDIT DENGAN PERKEMBANGAN USAHA PEDAGANG KECIL DI MASARAN SRAGEN (Studi Kasus di BPR BKK Masaran Sragen).

0 1 7

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL PADA PD. BPR BKK TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 13