Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan Sugiyono, 2006: 49. Dividen merupakan aliran tunai bersih bebas yang didistribusikan perusahaan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang dibayarkan terhadap pendapatan perusahaan atau pendapatan tiap lembar disebut rasio pembayaran dividen. Likuiditas perusahaan merupakan posisi perusahaan dalam aktiva lancar termasuk kas. Perusahaan dengan laba ditahan yang besar sukses dalam mengumpulkan kas dari operasi. Tapi dana ini biasanya tidak diinvestasikan kembali dalam perusahaan untuk periode pendek atau digunakan untuk membayar kas. Karena dividen dibayarkan dengan kas tidak dengan laba ditahan, perusahaan harus memiliki kas yang tersedia untuk pembayaran dividen. Maka, posisi likuiditas perusahaan sangat berpengaruh pada kemampuan membayar dividen Keown,2000:621. Penggunaan hutang dalam perusahaan dapat mengurangi keuntungan perusahaan karena perusahaan harus membayar sejumlah biaya berupa bunga pinjaman Sartono, 2001:121 Dimana debt to equity ratio merupakan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang. Dimana semakin tinggi debt to equity ratio akan mengakibatkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan, yang mengakibatkan pembagian dividen juga akan semakin kecil. Return On Asset ROA adalah satu ukuran profitabilitas dan juga merupakan ukuran efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Return On Asset ROA diukur dari laba bersih setelah pajak earning after tax terhadap total assetnya yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam penggunaan investasi yang digunakan untuk operasi perusahaan Universitas Sumatera Utara dalam rangka menghasilkan profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi Return On Asset ROA maka pembagian dividen juga semakin besar. Akses perusahaan pada pasar modal yang menunjukkan bahwa perusahaan dapat menahan laba untuk tujuan investasi, atau membayar dividen dan menerbitkan utang baru atau sekuritas modal untuk mendanai investasi. Perusahaan besar dapat dengan mudah mengakses ke pasar modal, sehingga memiliki fleksibilitas dan kemampuan lebih besar untuk mendapatkan dana bagi pembayaran dividen. Tetapi untuk sebagian besar perusahaan kecil atau baru tidak memiliki akses kepasar modal, jadi mereka harus bergantung pada dana internal. Yang mengakibatkan, rasio pembayaran dividen biasanya jauh lebih rendah untuk perusahaan kecil atau baru daripada perusahaan besar dan milik publik. Hal ini dibedakan dengan ukuran perusahaan Keown,2000:621. Menurut Brigham, kenaikan dividen seringkali menyebabkan kenaikan harga saham Brigham,2006:250. Jika Earning Per Share EPS besar maka besar pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan dividen, sebalikanya jika Earning Per Share EPS kecil maka kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan dividen, karena investor lebih meminati saham yang memiliki Earning Per Share EPS yang tinggi dibanding yang memiliki Earning Per Share EPS yang rendah. Berdasarkan uraian diatas, maka model kerangka konseptual dapat digambarkan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1.Kerangka Konseptual Sumber: Keown2000, Sartono2000, Brigham 2006

2.4. Hipotesis Penelitian