Koefesien Determinasi Pengujian Hipotesis

3. Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi sebagai berikut: jika nilai tolerance 0,1 atau nilai varians inflation factor VIF 5 untuk setiap variabel bebas. Hubungan linear antar variabel inilah yang disebut dengan multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antar variabel independen. Situmorang et al, 2010:136 4. Uji Autokorelasi Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t- ı periode sebelumnya Situmorang et al,2010:113. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi, maka digunakan model statistik dari D-W Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria Pengambilan Kepurtusan Durbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4 - dl ≤ d 4 Tidak ada autokorelasi negative No decision 4 - du ≤ d ≤ 4 - dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 - du Sumber : Situmorang, et al 2010:120

d. Koefesien Determinasi

Koefesien determinasi merupakan seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi Adjusted R Square maka akan semakin Universitas Sumatera Utara baik bagi model regresi karena menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar.

e. Pengujian Hipotesis

1. Uji-F atau Uji Simultan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian : H : b 1 =b 2 =b 3 =b 4 =b 5 =0, artinya variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Firm Size, Earning Per Share, secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Per Share. H : b 1 b 2 b 3 b 4 b 5 =0, artinya variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio Return On Asset, Firm Size, Earning Per Share, secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Per Share. Pada penelitian ini nilai F- hitung akan dibandingkan dengan F- tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah : Terima Hο bila F hitung ≤ F tabel Tolak Hο terima Hı bila F hitung Ftabel 2. Uji-t secara parsial Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual secara parsial dalam menerangkan variasi dependen. Bentuk pengujian : Universitas Sumatera Utara H : b 1 =b 2 =b 3 =b 4 =b 5 =0, artinya variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Firm Size, Earning Per Share, secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Per Share. H : b 1 b 2 b 3 b 4 b 5 0, artinya variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Firm Size, Earning Per Share, secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividen Per Share. Pada penelitian ini nilai t- hitung akan dibandingkan dengan t- tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t adalah : Terima Hο bila t- tabel ≤ t- hitung ≤ t- tabel Tolak Hο terima Hı bila t hitung t tabel atau thitung t tabel Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN